Disusun Oleh :
Rina Iryanti
21149011035
A. LATAR BELAKANG
berhasil atau menghentikan menyusui lebih dini dari semestinya (Depkes RI, 2003). Ibu
menyusui adalah ibu yang memberikan air susu kepada bayi dari buah dada (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu
melalui proses menyusui. ASI diproduksi dalam kelenjar- kelenjar susu tersebut, kemudian
ASI masuk ke dalam saluran penampungan ASI dekat puting melalui saluran-saluran air susu
(ductus), dan akan disimpan sementara dalam penampungan sampai tiba saatnya bayi
mengisapnya melalui
puting payudara (Nur Khasanah, 2011).
ASI menjamin status gizi yang baik bagi bayi, adanya faktor protektif dan nutrien
yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian anak
menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan
anak dari penyakit infksi, misalnya diare, otitis media dan infeksi saluran pernapasan akut
bagian bawah. Kolostrum menganduung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu
matang (matur). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari
penyakit diare dan menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk,
pilek, dan penyakit alergi. (Info Datin Depkes RI)
Menurut WHO (2009) terdapat 35,6% ibu gagal menyusui bayinya dan 20%
diantaranya adalah ibu – ibu di Negara berkembang, sementara itu berdasarkan data dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5% ibu yang gagal
memberikan ASI ekslusif kepada bayinya adalah kurangnya
pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga sering menderita
puting lecet dan retak. Maka dari itu kami akan memberikan penyuluhan tentang Teknik
Menyusui yang Benar agar Ibu dapat memberikan ASInya secara maksimal sesuai anjuran
pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan Indonesia.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Selama mendapat penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat mempraktikan cara
menyusui yang benar.
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
D. MEDIA
Leaflet
E. SETTING TEMPAT
Ket :
A
A = Penyuluh
B = Ibu klien
C = Keluarga klien
B C
G. EVALUASI
1) Jelaskan pengertian cara menyusui yang benar ? 2)
Sebutkan bagaimana posisi posisi menyusui ?
3) Jelaskan tanda bayi cukup yang asi ?
4) Bagaimana cara dan upaya untuk memperbanyak ASI ?
H. DAFTAR PUSTAKA
ASI Pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar”. Diakses
pada tanggal 14 November 2017.
Lampiran 1
2.Posisi Menyusui
Menurut Djamaludin, dkk (2010) mengatakan bahwa satu hal yang penting diingat,
Sebaiknya, ibu mencuci tangan dulu hingga bersih sebelum mulai menyusui. Berikut ini,
beberapa cara menyusui:
bagian atas. Sementara, bagian lengan dan telapak tangan ibu menahan
punggung dan bokongnya.
2) Agar lebih merangsang antusias bayi untuk menyusu, pijat bagian sekitar aerola
(daerah sekita puting) ibu hingga mengeluarkan sedikit ASI. Oleskan ASI yang
keluar itu pada puting ibu hingga jadi agak basah. Biasanya, bayi akan langsung
mengisap ketika mulut menyentuh tetesan ASI di sekitar
puting.
3) Tempelkan mulut bayi pada puting ibu. Saat bayi mulai mengisap tataplah matanya
dan sentuhlah ia sambil mengajaknya bicara. Hal ini merangsang
pencaindra dan organ-organ tubuhnya. Biarkan bayi ibu mengisap sepuas-
puasnya. Jangan dulu berganti ke sisi payudara yang sedang diisap benar-
Para ibu yang melahirkan dengan metode Caesar, akan lebih nyaman bila mengambil posisi
berbaring miring saat pertama kali menyusui. Caranya :
1) Ibu berbaring miring menghadap bayi yang posisi tidurnya juga dimiringkan
menghadap ibu. Sejajarkan dan tempelkan mulutnya dengan puting ibu. Lekatkan
tubuhnya pada tubuh ibu. 14 Kemudian, tahan bagian punggung dan bokongnya
dengan tangan ibu;. Ketika ia mulai mengisap, lakukan komunikasi dan sentuhan-
sentuhan lembut padanya.
2) Seiring bertambah usia bayi dan perkembangan gerakan-gerakan tubuhnya,
bias any bayi akan mengekplorasi variada-variasi menyusui yang dirasakan
posisi berdiri. Namun, bagi para pemulam menyusui dengan posisi berdiri harus dilakukan ekstra
hati-hati. Jika tidak, akan membahayakan bagi bayi. Misalnya,
bayi lepas dari pengkuan.
kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar
pada sandaran kursi).
4) Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
5) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar
areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga
kelembaban puting susu).
6) Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu
7) Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan, kepala
bayi menghadap payudara
8) Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
9) Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya.
15) Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada
puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya
1)Untuk Bayi
a) Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam dengan lama menyusui antra 10-15
menit disetiap payudara
2)Untuk Ibu