Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase anak


Dosen Pengampu : Heni, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :
Rina Iryanti
21149011035

SEKOLAH TINGGI (STIKes) YPIB MAJALENGKA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Teknik Menyusui Yang Benar


Hari/Tanggal : Rabu, 22 Desember 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Gincu 2
Sasaran : Keluarga Klien

A. LATAR BELAKANG

Menyusui merupakan suatu proses ilmiah, namun sering ibu-ibu tidak

 berhasil atau menghentikan menyusui lebih dini dari semestinya (Depkes RI, 2003). Ibu
menyusui adalah ibu yang memberikan air susu kepada bayi dari buah dada (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu
melalui proses menyusui. ASI diproduksi dalam kelenjar- kelenjar susu tersebut, kemudian
ASI masuk ke dalam saluran penampungan ASI dekat puting melalui saluran-saluran air susu
(ductus), dan akan disimpan sementara dalam penampungan sampai tiba saatnya bayi
mengisapnya melalui
 puting payudara (Nur Khasanah, 2011).
ASI menjamin status gizi yang baik bagi bayi, adanya faktor protektif dan nutrien
yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian anak
menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan
anak dari penyakit infksi, misalnya diare, otitis media dan infeksi saluran pernapasan akut
bagian bawah. Kolostrum menganduung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu
matang (matur). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari
penyakit diare dan menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk,
pilek, dan penyakit alergi. (Info Datin Depkes RI)
Menurut WHO (2009) terdapat 35,6% ibu gagal menyusui bayinya dan 20%
diantaranya adalah ibu – ibu di Negara berkembang, sementara itu berdasarkan data dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5% ibu yang gagal
memberikan ASI ekslusif kepada bayinya adalah kurangnya
 pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga sering menderita

 puting lecet dan retak. Maka dari itu kami akan memberikan penyuluhan tentang Teknik
Menyusui yang Benar agar Ibu dapat memberikan ASInya secara maksimal sesuai anjuran
pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan Indonesia.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Selama mendapat penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat mempraktikan cara
menyusui yang benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
1) Ibu klien dapat menjelaskan pengertian cara menyusui yang benar
2) Ibu klien dapat Menyebutkan posisi posisi menyusui
3) Ibu klien dapat menjelaskan tanda bayi cukup asi
4) Ibu klien dapat mempraktekkan cara menyusui yang benar
3) Peserta dapat menjelaskan upaya untuk memperbanyak ASI

C. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
D. MEDIA
Leaflet
E. SETTING TEMPAT

Ket :
A
A = Penyuluh
B = Ibu klien
C = Keluarga klien

B C

F. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU


1. Pembukaan Mengucapkan Salam 5 menit
Perkenalan
Pendekatan peserta

2. PengembanganMenjelaskan tentang pengertian cara15 menit


menyusuiyangbenar,macam-
macam posisi menyusui, fungsi
menyusui, akibat tidak menyusui dengan benar, mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang
 benar.
Memberi kesempatan peserta untuk
 bertanya

3. Penutup Mengadakan tanya jawab 10 menit


Meminta peserta untuk
mempraktikkan cara menyusui yang
 benar.
Membagikan leaflet
Ucapan Terima Kasih dan Salam
 penutup

G. EVALUASI
1)  Jelaskan pengertian cara menyusui yang benar ? 2) 
Sebutkan bagaimana posisi posisi menyusui ?
3)   Jelaskan tanda bayi cukup yang asi ?
4) Bagaimana cara dan upaya untuk memperbanyak ASI ?

H. DAFTAR PUSTAKA

Dian Handayani.2013. “Hubungan Tehnik Menyusui dengan Kelancaran

 ASI Pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar”. Diakses
pada tanggal 14 November 2017.
Lampiran 1

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

1.Teknik Menyusui Yang Benar


Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu
senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam
sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4
jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian
besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari
(Saryono, 2008; h. 30) 

2.Posisi Menyusui

Menurut Djamaludin, dkk (2010) mengatakan bahwa satu hal yang penting diingat,
Sebaiknya, ibu mencuci tangan dulu hingga bersih sebelum mulai menyusui. Berikut ini,
beberapa cara menyusui:

a. Posisi sambil duduk.

1)   Ambil posis duduk yang nyaman. Pangku bayi dengan menempelkan


 perutnya pada perut ibu. Lalu, sanggah kepalanya 13 tepat pada siku lengan

 bagian atas. Sementara, bagian lengan dan telapak tangan ibu menahan
 punggung dan bokongnya.
2)   Agar lebih merangsang antusias bayi untuk menyusu, pijat bagian sekitar aerola
(daerah sekita puting) ibu hingga mengeluarkan sedikit ASI. Oleskan ASI yang
keluar itu pada puting ibu hingga jadi agak basah. Biasanya, bayi akan langsung
mengisap ketika mulut menyentuh tetesan ASI di sekitar
 puting.
3)   Tempelkan mulut bayi pada puting ibu. Saat bayi mulai mengisap tataplah matanya
dan sentuhlah ia sambil mengajaknya bicara. Hal ini merangsang
 pencaindra dan organ-organ tubuhnya. Biarkan bayi ibu mengisap sepuas-
 puasnya. Jangan dulu berganti ke sisi payudara yang sedang diisap benar-

 benar terasa kosong.

b. Posisi Sambil Berbaring. 

Para ibu yang melahirkan dengan metode Caesar, akan lebih nyaman bila mengambil posisi
berbaring miring saat pertama kali menyusui. Caranya :
1)   Ibu berbaring miring menghadap bayi yang posisi tidurnya juga dimiringkan
menghadap ibu. Sejajarkan dan tempelkan mulutnya dengan puting ibu. Lekatkan
tubuhnya pada tubuh ibu. 14 Kemudian, tahan bagian punggung dan bokongnya
dengan tangan ibu;. Ketika ia mulai mengisap, lakukan komunikasi dan sentuhan-
sentuhan lembut padanya.
2)   Seiring bertambah usia bayi dan perkembangan gerakan-gerakan tubuhnya,
 bias any bayi akan mengekplorasi variada-variasi menyusui yang dirasakan

nyaman bagi dirinya.


c. Posisi sambil berdiri 

Penjelasan tentang posisi menyusui sambil duduk, dapat diterapkan untuk

 posisi berdiri. Namun, bagi para pemulam menyusui dengan posisi berdiri harus dilakukan ekstra
hati-hati. Jika tidak, akan membahayakan bagi bayi. Misalnya,
 bayi lepas dari pengkuan.

Gambar 1.1, Teknik menyusui dengan posisi duduk,berbaring dan berdiri

3.Fungsi menyusui yang benar

1)   Puting susu tidak lecet


2)   Perlekatan menyusu pada bayi kuat 3) 
Bayi menjadi tenang
4)  Tidak terjadi gumoh

4.Akibat tidak menyusui dengan benar

1)   Puting susu menjadi lecet


2)   ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI 3)  Bayi
enggan menyusu
4)  Bayi menjadi kembung
5.Tanda bayi menyusu dengan benar  1) 
Bayi tampak tenang
2)  Badan bayi menempel pada perut ibu 3) 
Mulut bayi terbuka lebar
4)   Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5)   Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih
 banyak
6)   Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan 7) 
Puting susu tidak terasa nyeri
8)  Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus 9) 
Kepala bayi agak menengadah

6.Tanda bayi mendapat ASI dalam jumlah cukup

1)   Bayi akan terlihat puas setelah menyusu


2)   Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu pertama (100-

200 gr setiap minggu)


3)   Puting dan payudara tidak luka atau nyeri
4)   Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8 kali sehari dan
buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari
5)   Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi dibangunkan dan
dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap harinya
7.Langkah-langkah menyusui yang benar

1)   Menjelaskan maksud dan tujuan pendkes


2)   Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu
3)   Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan

kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar
 pada sandaran kursi).
4)   Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
5)   Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar
areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga
kelembaban puting susu).
6)   Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada

lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu
7)   Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan

meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan, kepala
bayi menghadap payudara
8)   Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
9)   Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya.

10)  Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut

 bayi : Menyentuh pipi dengan puting susu atau

menyentuh sudut mulut bayi


11)  Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk
mendekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan
puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi) .
12)  Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang atau

menyangga payudara lagi


 

Gambar 1.3 Cara yang benar, cara yang salah.

13) Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi


selama menyusui

14) Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari


kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut
mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.

15) Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada
puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya

16) Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi : Bayi digendong tegak


dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk
perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa
tunggu 10 – 15 menit) ATAU Bayi ditengkurapkan dipangkuan.
8. Upaya memperbanyak ASI

1)Untuk Bayi

a)  Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam dengan lama menyusui antra 10-15
menit disetiap payudara

b)   Bangunkan bayi, lepas baju bayi yang menyebabkan rasa gerah


c)  Pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan mendengarkan

suara menelan yang aktif.


d)  Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusui.

2)Untuk Ibu

a)  Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum


b)  Makan makanan yang bergizi
c)  Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi
setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan.
d)  Susukan bayinya sesering mungkin (Anggraini, 2010; h. 22)

Anda mungkin juga menyukai