Anda di halaman 1dari 5

Ditemukan bahwa tidak semua pemberi kerja mau bertanggungjawab dalam

menyediakan jaminan pemeliharaan kesehatan melalui BPJS. Hal ini jelas


memerlukan kerja sama antara lintas sektor dengan Dinas Tenaga Kerja demi
memperkuat aturan tersebut
a) Faktor Pendukung
Adanya salah satu faktor penjamin pembiayaan kesehatan bagi penduduk di
Provinsi DKI Jakarta dengan tersedianya anggaran APBD yang kuat untuk
membantu masyarakat yang tidak mampu dalam upaya Pencapaian Universal
Health Coverage (UHC).
1. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Kesehatan
a) Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
 Ditemukan banyaknya kendala dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan/peningkatan sarana fasilitas pelayanan kesehatan
Belum terstandarisasinya pemenuhan prasarana terkait pelayanan kesehatan
secara teknis dengan mendetail
 Saat ini belum terintegrasinya sistem informasi yang tersedia
b) Faktor Penghambat
 Sulitnya Permenuhan persyaratan untuk perizinan Pembangungan fasilitas
pelayanan terkait Ketentuan Rencana Kota dan ketersediaan tenaga teknis
 Sistem informasi yang digunakan UKPD belum terintegrasi
c) Faktor Pendukung
Pembiayaan item pengadaan sarana dan prasarana tersedia melalui anggaran
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
2. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SDMK)
a) Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
Belum maksimalnya fasilitasi perubahan Anjab dan ABK terkai
Analisa kebutuhan pemenuhan dan distribusi SDMK
b) Faktor Penghambat
Dalam Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja (ABK) tidak
memperhitungkan tugas tambahan di luar tugas pokok
c) Faktor Pendukung
Pembiayaan item pengadaan sarana dan prasarana tersedia melalui anggaran
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Misi 3: Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi,
melayani serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga, secara efektif,
meritokrati dan berintegritas.
1. Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Urusan Kesehatan
a) Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
 Belum maksimalnya pemantauan dan evaluasi terhadap efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan kebijakan & pengelolaan kantor
 Manajemen aset dan persediaan masih belum optimal
b) Faktor Penghambat
 Belum optimalnya kemampuan penatakelolaan dala manajemen
perkantoran dan pengelolaan
kegiatan
 Sistem informasi manajemen aset dan persediaan yang belum ada hingga
saat ini
c) Faktor Pendukung
Adanya pembiayaan melalui anggaran BLUD mendorong efisiensi
Penggunaan anggarannya.
2. Program Pengelolaan Kendaraan Opersional Urusan Kesehatan
a) Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
Efisiensi pengelolaan kendaraan operasional dalam kebutuhan perencanaan
b) Faktor Penghambat
Belum optimalnya kemampuan penatakelolaan aset dan identifikasi nilai serta
kebutuhan pengelolaan kendaraan operasional
c) Faktor Pendukung
Adanya embiayaan melalui anggaran BLUD mendorong efisiensi
Penggunaan anggarannya.
3. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Urusan Kesehatan
a) Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
Masih belum maksimalnya pengambilan kebijakan pelayanan kesehatan dalam
memfasilitasi kebutuhan pelayanan publik
b) Faktor Penghambat
Belum secara maksimal disinkronkannya analisa hasil kepuasan pelanggan
dengan analisa kebutuhan pengembangan pelayanan
c) Faktor Pendukung
Adanya pemetaan terkait kepuasan pelanggan yang dilakukan secara rutin
minimal sekali dalam satu tahun

3.4 Telaah Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Tujuan khusus tersebut dirumuskan ke dalam sasaran khusus sebagai sebuah rumusan kondisi
yang bisa menggambarkan bagaimana sebuah tujuan yang akan tercapai. Sasaran-sasaran
khusus akan dinilai secara terukur dan teratur melalui indikator sasaran (impact), antara lain:
1) Angka Harapan Hidup (AHH) dan
2) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan suatu standar yang digunakan dalam mengevaluasi
kinerja pemerintah terkait meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. AHH merupakan suatu komponen
penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggambarkan kualitas kehidupan
manusia di suatu wilayah. Kualitas upaya pembangunan kesehatan yang ada dalam AHH juga
sesuai dengan pencapaian Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) digunakan untuk alat ukur sejauh mana kualitas
pelayanan publik yang disediakan telah memuaskan setiap masyarakat sebagai pelanggan.
Dengan adanya pengukuran IKM, diharapkan terciptanya pengembangan penataan sistem,
mekanisme, dan prosedur pelayanan sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara
berkualitas dan berdaya guna. IKM juga menjelaskan keterwakilan peran serta masyarakat
sebagai pelanggan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik

3.5 Telaah Strategi dan Arah Kebijakan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta
Strategi dan Arah Kebijakan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta selaras dengan
Visi, Misi, Tujuan dan Sasarannya.
Strategi : Menjamin akses dan mutu yankes bagi semua
Arah Kebijakan :
1. Melakukan optimalisasi upaya perencanaan, pencapaian, dan pengendalian SPM
Bidang Kesehatan dengan meningkatkan kolaborasi dan kemitraan lintas sektor
2. Menguatkan integrasi dan sinkronisasi PIS-PK dengan KPLDH melalui skema OK
Ocare
3. Membangun dan mengembangkan sarana Upaya Kesehatan Masyarakat di 267
Kelurahan
4. Mempromosikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan GERMAS bersama partisipasi
aktif dan kemitraan lintas sektor
5. Mengembangkan modal transportasi upaya kesehatan yang inovatif dan terintegrasi
6. Meningkatkan upaya deteksi dini dan intervensi PTM secara terpadu
7. Integrasi Pengelolaan UKBM
8. Peningkatan penerapan surveilans permasalahan reproduksi, tumbuh kembang, dan
degeneratif secara terpadu
9. Mewajibkan para calon pengantin untuk melakukan screening kesehatan
10. Melakukan penapisan permasalahan kesehatan yang terpadu untuk penduduk DKI
Jakarta
11. Pemberian suplementasi gizi bagi balita, remaja putri, dan ibu hamil
12. Penguatan dan integrasi SPGDT salah satunya dengan pengembangan algoritma
kegawatdaruratan prahospital
13. Penguatan deteksi dini, investigasi, dan intervensi penyakit menular terutama yang
berpotensi menyebabkan wabah/KLB
14. Pengembangan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di tingkat Kota/Kabupaten
15. Menguatkan partisipasi dan keterlibatan lintas sektor terkait upaya pengawasan dan
pengendalian kesehatan lingkungan
16. Melakukan optimalisasi upaya-upaya dalam rangka pendeklarasian pilar-pilar STBM
Strategi : Peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya kesehatan.
Arah Kebijakan :
1. Peningkatan cakupan dan memperluas manfaat pembiayaan jaminan kesehatan bagi
Penduduk Provinsi DKI Jakarta dan lainnya yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku melalui skema pembiayaan premi PBI dan jamkes
di luar kuota BPJS.
2. Mengembangkan sistem jejaring rujukan kegawatdaruratan kardioserebrovaskular
dengan mengembangkan RS Khusus Terpadu PTM
3. Implementasi dan pengembangan SIK yang terintegrasi dan Real Time
4. Pembangunan dan/atau pengembangan fasilitas yankes berdasarkan hasil analisa
kebutuhan
5. Kewajiban standarisasi dalam fasilitas dan pendukung layanan kesehatan
konvensional (FKTP, FKRTL, Apotek, PAK, Produsen PKRT) serta tradisional
dan/atau komplementer (Penyehat Tradisional) sesuai standar yang berlaku
6. Menambah jumlah kendaraan operasional kegawatdaruratan terkait rangka penguatan
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu SPGDT
7. Pendataan, perencanaan, dan pemenuhan kebutuhan serta distribusi SDMK
berdasarkan Anjab dan Analisa Beban Kerja yang berbasis teknologi informasi
terintegrasi
8. Pengembangan kapasitas dan kompetensi SDMK dengan diadakannya pendidikan dan
pelatihan terakreditasi sesuai ketentuan yang berlaku
9. Pengembangan Pusat Pelatihan Tenaga Kesehatan
Strategi : Peningkatan daya tanggap dan inovasi atas kebutuhan peningkatan pelayanan
publik urusan kesehatan
Arah Kebijakan :
1. Menetapkan dan mengendalikan standar tata kelola manajemen yang berkualitas serta
beriorientasi pada kepuasan pelanggan
2. Menyelenggarakan dan menganalisa Survei Kepuasan Masyarakat terkait adanya
penyelenggaraan pelayanan publik urusan kesehatan minimal satu kali per tahun
3. Menciptakan dan mengembangkan produktivitas dan inovasi dalam pelayanan publik
4. Peningkatan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan produktivitas serta inovasi upaya pelayanan kesehatan terkait
kebutuhan penyusunan program dan kebijakan kesehatan
Strategi : Peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan dan pengelolaan manajemen
kantor
Arah Kebijakan :
1. Penguatan sinkronisasi perencanaan dan pengembangan kebijakan kesehatan
2. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penatausahaan serta pelayanan kantor

Anda mungkin juga menyukai