Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yaya Sunarya

NIM : 042188951

TUGAS 1
KRIMINOLOGI

Tugas.1
Liputan6.com, Jakarta - Sudah bertahun-tahun seseorang kerap kali meneror dan
melecehkan anak-anak  perempuan melalui aplikasi chatting, email dan
Facebook. Dirinya kerap kali mengedit foto-foto mereka menjadi video dan foto
yang tidak layak dilihat.
Pria ini juga kerap kali meneror untuk memerkosa anak-anak tersebut. Tak hanya
itu, ia juga mengancam untuk melakukan penembakan dan pengeboman. 
Pria tersebut adalah Buster Hernandez, yang dikenal sebagai "Brian Kil". Dirinya
merupakan sosok mahir dalam menyembunyikan identitasnya di media sosial,
sehingga Facebook memutuskan untuk membantu FBI melacak orang tersebut.
Sebelumnya facebook belum pernah melakukan ini.
Menurut tim tekno VICE, Motherboard yang dikutip Kamis (11/6/2020),
Facebook bekerja sama dengan perusahaan pihak ketiga untuk mengembangkan
alat perangkat lunak yang dirancang untuk memanfaatkan kelemahan pada sistem
komputer (the exploit), dan tidak secara langsung menyerahkannya kepada FBI.
Tidak ada informasi mengenai keterlibatan Facebook dalam membuat exploit ini.
Kasus sebelumnya memang tidak dilaporkan antara raksasa teknologi Silicon
Valley dan FBI yang menyorot kemampuan teknis Facebook. Tak hanya itu,
mereka juga menyoroti pihak peretasan yang bekerja untuk Facebook dan tim
hukum untuk mengajukan pertanyaan etis yang sulit tentang peretasan etis kepada
para pengguna. 

Berdasarkan kasus tersebut diatas  coba saudara analisis mengapa seseorang itu
rentan menjadi korban kejahatan ?

Jawaban :
Berdasarkan kasus di atas yang menjadi korban adalah anak-anak di media sosial.
Berikut beberapa faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana perkosaan
terhadap anak di bawah umur diantaranya :
1. Faktor lingkungan kurangnya pengawasan dari orang tua. Saat ini kurangnya
pengawasan dari orang tua membuat anak-anak bebas seorang diri sehingga
member kesempatan bagi pelaku melncarkan aksinya.
2. Faktor Hp : Faktor hp merupakan salah satu faktor penyebabnya di mana
dengan membawa hp anak-anak sering kali berkomunikasi dengan orang
yang tidak di kenalnya.
3. Faktor dari pelaku yang suka menonton video porno dan juga miris (minum
minuman keras)
4. Faktor dari pelaku yang memiliki kelainan sexual.
5. Faktor dari banyaknya anak-anak yang masih di bawah umur sudah
berpacaran dengan orang yang jauh lebih dewasa (Saputro, 2015, hlm. 41)
Anak yang menjadi korban kekerasan tidak saja kejahatan seksual melainkan juga
kejahatan terhadap tubuh seperti kejahatan terhadap harta benda yang diikuti
dengan penganiayaan. Kasus ini terjadi dikarenakan orang tua sudah memberikan
fasilitas seperti hp yang mahal, atau memakai perhiasan dan kendaraan untuk
kepentingan anak, dan semuanya inilah yang mendorong orang untuk melakukan
kejahatan dengan kekerasan terhadap anak.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi anak
menjadi korban kekerasan dikarenakan anak yang secara pisik maupun psikologis
dalam posisi yang lemah, secara pisik sebagai seorang anak maka tenaga untuk
membela diri dari kekerasan yang ditujukan kepada dirinya tidak sekuat orang
dewasa. Secara psikologis maka kondisi kejiwaan anak masih labil dan belum
dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melindungi dirinya dari tindak
kekerasan, seperti adanya rasa takut untuk menceritakan apa yang sudah
dilakukan orang terhadap dirinya. Kondisi keluarga dan lingkungan dimana anak
berada juga mempengaruhi anak menjadi korban kekerasan, dan yang sering
terjadi khususnya untuk anak perempuan kekerasan seksual justru pelakunya
kebanyakan adalah orang yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak tersebut.
(Saputro, 2015, hlm. 45)

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai