Jawab :
Hormone steroid dapat melintasi membrane plasma adalah karena hormone steroid
merupakan hormone yang terbuat dari lipid, seperti fosfolipid dan kolesterol. Hormon
steroid yang berasal dari molekul prekursor kolesterol menyumbang ~ 15% dari hormon
mamalia. Mereka larut dalam lemak, yang memfasilitasi transpornya melalui membran sel.
Model klasik dari steroid action menunjukkan bahwa hormon steroid berikatan dengan
protein reseptor inti spesifik saat berada di dalam sel. Oleh karena itu hormone ini dapat
dengan mudah melewati membrane plasma yang diketahui bahwa penyusun utama dalam
membrane plasma yaitu fosfolipid.
a. Mengapa pada fase polarisasi muatan di luar sel lebih positif dan di dalam sel lebih
negatif ?
Jawab :
Ketika membran sedang dalam posisi istirahat, terjadi pemisahan muatan antara sebelah luar
membran dan sebelah dalam. Bagian luar membran akan lebih positif dan bagian dalam
membran akan lebih negatif. Dalam keadaan inilah dapat dikatakan bahwa membran
mengalami polarisasi dan memiliki potensial istirahat (-70mV). Konsentrasi sebelah luar
membran lebih positif karena mengandung ion Na+ yang lebih banyak dibandingkan muatan
ion lainnya. Konsentrasi ion Na+ di ekstraseluler sel sekitar 145 mM. Konsentrasi di sebelah
luar membran sel lebih negatif karena di dalam membran sel banyak mengandung protein
dan asam amino yang bermuatan negatif. Selain itu hal tersebut juga dikarenakan lebih
banyak kation yang dikeluarkan dari sel daripada yang diambil, bagian dalam sel tetap
bermuatan negatif relatif terhadap cairan ekstraseluler.
b. Mengapa pada fase hiperpolarisasi membran sel saraf/otot menjadi sulit di rangsang?
Jawab :
Saat fase hiperpolarisasi, harga pengukuran yang diukur jauh lebih negatif dari harga
perhitungan yang mengakibatkan K+. Berarti lebih banyak ion K+ yang keluar dari sel dan
karena sel ditinggalkan oleh muatan positif maka potensialnya menjadi sangat negatif. Pada
saat itu kanal Na+ pada membran sel saraf tertutup sama sekali. Proses ini hanya berlangsung
sesaat. Pada saat hiperpolarisasi membran saraf tidak dapat dirangsang oleh rangsangan
listrik, karena walaupun ada rangsangan listrik kanal Na + tetap tertutup. Hal ini disebut
perioda refraktori. Lamanya perioda refraktori relatif ini ditentukan oleh berapa lama daya
hantar ion kalium (gK) kembali ke normal. Jika depolarisasi cukup lambat, jumlah kanal Na
yang paling sedikit harus dibuka tidak pernah tercapai, maka sebagai respons kanal K +
terbuka sehingga refraktori akan tetap menahan depolarisasi.