Anda di halaman 1dari 2

a. Mengapa hormon steroid mudah melintasi membran sel.

Jawab :
Hormone steroid dapat melintasi membrane plasma adalah karena hormone steroid
merupakan hormone yang terbuat dari lipid, seperti fosfolipid dan kolesterol. Hormon
steroid yang berasal dari molekul prekursor kolesterol menyumbang ~ 15% dari hormon
mamalia. Mereka larut dalam lemak, yang memfasilitasi transpornya melalui membran sel.
Model klasik dari steroid action menunjukkan bahwa hormon steroid berikatan dengan
protein reseptor inti spesifik saat berada di dalam sel. Oleh karena itu hormone ini dapat
dengan mudah melewati membrane plasma yang diketahui bahwa penyusun utama dalam
membrane plasma yaitu fosfolipid.

b. Jelaskan mengapa ion tidak mudah melintasi membran sel.


Jawab :
Ion adalah molekul yang bermuatan karena telah kehilangan atau memperoleh elektron.
Membran sel terbuat dari lapisan ganda fosfolipid, dengan lapisan dalam dan luar "kepala"
hidrofilik yang bermuatan dan lapisan tengah rantai asam lemak, yang bersifat hidrofobik,
atau tidak bermuatan. Ion bermuatan tidak dapat menembus membran sel karena alasan
yang sama seperti minyak dan air tidak bercampur: molekul yang tidak bermuatan mengusir
molekul bermuatan. Bahkan ion terkecil - ion hidrogen - tidak dapat menembus asam lemak
yang menyusun membran. Jika ion "ingin" memasuki sel karena konsentrasi tinggi dari jenis
ion tersebut di satu sisi sel, mereka dapat melakukannya dengan masuk melalui saluran
protein yang tertanam di antara lipid. Karena ion membutuhkan mekanisme lain agar dapat
melewat membrane sel seperti membutuhkan ion channel, carrier. Transport aktif
merupakan cara agar ion dapat melewati membrane sel contoh nya seperti ion (Na+) yang
keluar sel dan bersama dengan itu memasukkan kalium (K+) ke dalam sel namun hal itu
tentu membutuhkan energy ATP

c. Jelaskan mengapa air mudah melintasi membrane sel.


Jawab :
Molekul air bergerak melintasi membran sel dengan berjalan di sepanjang gradien
konsentrasi larutan (rendah ke tinggi). Air dapat bergerak melalui membran sel secara
langsung melalui membran ( difusi sederhana ) atau melalui saluran protein yang disebut
aquaporin. Membran sel bersifat selektif permeabel dan mampu mengatur apa yang masuk
dan keluar sel, yang sehingga memudahkan pengangkutan bahan-bahan yang diperlukan
untuk dapat bertahan hidup. Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu
terdapat senyawa lipid seperti sfingomielin, kolesterol, dan glikolipid. Fosfolipid memiliki
dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian
hidrofobik merupakan bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik
terdiri atas gliserol, fosfat, dan gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain. Molekul air
(H2O) dapat melewati membrane semi permeable ini karena berukuran kecil dan tidak
bermuatan. Namun, molekul air melewati membrane sel dengan lambat karena molekul air
termasuk molekul polar dan harus melewati bagian ekor dari fosfolipid yang bersifat
hidrofobik. Molekul air masuk ke membran sel melalui proses osmosis. Osmosis merupakan
difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari daerah yang mempunyai
konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi.

a. Mengapa pada fase polarisasi muatan di luar sel lebih positif dan di dalam sel lebih
negatif ?
Jawab :
Ketika membran sedang dalam posisi istirahat, terjadi pemisahan muatan antara sebelah luar
membran dan sebelah dalam. Bagian luar membran akan lebih positif dan bagian dalam
membran akan lebih negatif. Dalam keadaan inilah dapat dikatakan bahwa membran
mengalami polarisasi dan memiliki potensial istirahat (-70mV). Konsentrasi sebelah luar
membran lebih positif karena mengandung ion Na+ yang lebih banyak dibandingkan muatan
ion lainnya. Konsentrasi ion Na+ di ekstraseluler sel sekitar 145 mM. Konsentrasi di sebelah
luar membran sel lebih negatif karena di dalam membran sel banyak mengandung protein
dan asam amino yang bermuatan negatif. Selain itu hal tersebut juga dikarenakan lebih
banyak kation yang dikeluarkan dari sel daripada yang diambil, bagian dalam sel tetap
bermuatan negatif relatif terhadap cairan ekstraseluler.

b. Mengapa pada fase hiperpolarisasi membran sel saraf/otot menjadi sulit di rangsang?
Jawab :
Saat fase hiperpolarisasi, harga pengukuran yang diukur jauh lebih negatif dari harga
perhitungan yang mengakibatkan K+. Berarti lebih banyak ion K+ yang keluar dari sel dan
karena sel ditinggalkan oleh muatan positif maka potensialnya menjadi sangat negatif. Pada
saat itu kanal Na+ pada membran sel saraf tertutup sama sekali. Proses ini hanya berlangsung
sesaat. Pada saat hiperpolarisasi membran saraf tidak dapat dirangsang oleh rangsangan
listrik, karena walaupun ada rangsangan listrik kanal Na + tetap tertutup. Hal ini disebut
perioda refraktori. Lamanya perioda refraktori relatif ini ditentukan oleh berapa lama daya
hantar ion kalium (gK) kembali ke normal. Jika depolarisasi cukup lambat, jumlah kanal Na
yang paling sedikit harus dibuka tidak pernah tercapai, maka sebagai respons kanal K +
terbuka sehingga refraktori akan tetap menahan depolarisasi.

c. Mengapa impuls saraf berjalan satu arah?


Jawab :
Hal ini karena impuls berjalan melalui potensial aksi, dalam bentuk berupa listrik atau
senyawa dalam neurotransmitter menuju ke akson terminal. Neurotransmitter merupakan
molekul yang sifatnya spesifik ke reseptornya (lock and key), dan reseptor tersebut hanya
berada pada postsinaptik neuron (neuron berikutnya). Ketika neurotransmitter diterima oleh
reseptor maka akan memicu neuron postsinaptik untuk meneruskan impuls ke neuron
berikutnya dalam seri reaksi berantai, sehingga impuls hanya berjalan satu arah.

Anda mungkin juga menyukai