Kelompok :3
Potensial aksi akan menyebabkan kenaikan/meningkatnya kadar kalsium pada sitosol pada
serat otot dan ini yang menyebabkan filamen sliding (kalsium mengikat troponin dan
kemudian miosin dan aktin berikatan) saat sel otot dalam keadaan rileks, tropomyosin
memblok/menghalangi site pengikatan miosin pada subunit aktin namun ketika keberadaan
ion kalsium semakin banyak ia akan mengikat troponin dan ketika dua ion berikatan itu
akan mengubah bentuk dengan mendorong tropomiosin dari site pengikatan miosin(miosin
binding site) sehingga terjadi proses crossbridge. (kepala miosin(head miosin) akan
menggunakan ATP untuk merubah formasi/bentuk dan berkali-kali akan menarik filamen
aktin sehingga menyebabkan kontraksi).
c. Jelaskan mengapa otot pada anjing laut mampu menyimpan cadangan oksigen dalam
jumlah yang banyak.
Jawab :
Karena hewan penyelam terutama anjing laut telah beradaptasi secara fisiologis akibat
aktivitas menyelam dalam waktu yang lama dengan adanya mioglobin di jaringan otot. Otot
dan darah vertebrata penyelam memiliki konsentrasi hemoglobin dan mioglobin yang lebih
besar daripada hewan darat. Konsentrasi mioglobin pada otot lokomotor vertebrata
penyelam hingga 30 kali lebih banyak dibandingkan pada kerabat darat. Mioglobin dapat
menyimpan oksigen dalam sel sehingga oksigen tersebut dapat digunakan pada proses
metabolisme saat hewan tersebut memerlukan energi namun masih berada di dalam air.
d. Jelaskan apa yang terjadi jika di dalam cairan eksktra sel otot rangka tidak terdapat
enzim asetilkolinesterase.
Jawab :
karena enzim asetilkolinesterase yang akan menginaktivasi asetilkolin agar kontraksi otot
tidak terjadi terus menerus,namun jika ia tidak ada maka akan terjadi tetani yaitu gerakan
otot yang mengulang akibat kontraksi yang tidak tekendali dengan gejala kram otot, kejang
atau tremor. Sel otot akan menjadi lumpuh saat kekurangan asetilkolin.
f. Jelaskan mengapa ayam tidak mampu terbang jauh dan dalam waktu yang lama,
sementara burung merpati mampu terbang jauh dan lama.
Jawab :
Penyebabnya adalah karena ayam memiliki tubuh yang lebih besar daripada sayapnya.
Dengan begitu, ayam tidak akan bisa terbang tinggi dengan otot sekuat apapun. Ukuran
sayap ayam tidak sebanding dengan ukuran tubuhnya atau tidak seimbang. Berbeda dengan
ayam, burung merpati memiliki bentuk sayap yang lebar, susunan bulu-bulu yang rapat dan
kuat, serta ukuran tubuh yang kecil dan lebih ringan. Dengan tubuh seperti itu, burung akan
dengan mudahnya mengangkat tubuh dengan kepakan sayap.
Saraf simpatis memacu kontraksi otot jantung lewat reseptor saraf simpatis. Reseptor
simpatis: Ada dua jenis reseptor adrenergik: β dan α. Dalam sistem kardiovaskular
terdapat reseptor adrenergik β 1 , β 2 , α 1 , dan α 2.
Reseptor adrenergik β 1 diekspresikan di jantung (di nodus SA, nodus AV, dan pada
kardiomiosit atrium dan ventrikel). Aktivasi reseptor β 1 meningkatkan denyut jantung
( melalui simpul SA), meningkatkan kontraktilitas sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi
kalsium intraseluler dan peningkatan pelepasan kalsium oleh retikulum sarkoplasma (SR), dan
peningkatan kecepatan konduksi simpul AV. Selain itu, aktivasi reseptor ini juga menginduksi
pelepasan renin oleh ginjal untuk membantu menjaga tekanan darah, kadar natrium plasma dan
volume darah.
β 2 reseptor adrenergik terutama dinyatakan dalam otot polos pembuluh darah, otot
rangka, dan dalam sirkulasi koroner. Aktivasinya menimbulkan vasodilatasi, yang pada
gilirannya meningkatkan perfusi darah ke organ target (terutama hati, jantung, dan otot
rangka). Reseptor ini tidak dipersarafi dan oleh karena itu terutama distimulasi oleh epinefrin
yang bersirkulasi. Ada juga beberapa ekspresi rendah β 2 reseptor di kardiomiosit.
Stimulasi oleh sistem saraf simpatis menghasilkan efek berikut pada jantung :
Efek kronotropik positif (peningkatan detak jantung): Node sinoatrial (SA) adalah alat
pacu jantung utama. Itu terletak di dalam dinding posterior atas atrium kanan, dan bertanggung
jawab untuk mempertahankan ritme sinus antara 60 dan 100 denyut per menit. Laju ini secara
konstan dipengaruhi oleh persarafan dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Stimulasi oleh
saraf sistem simpatis menghasilkan peningkatan detak jantung, seperti yang terjadi selama
respons "berkelahi-atau-lari".
Efek dromotropik positif (peningkatan konduksi): Stimulasi oleh sistem saraf simpatis
juga meningkatkan konduktivitas sinyal listrik. Misalnya, ini meningkatkan kecepatan konduksi
AV.
Respon kontraksi mekanis aktual pada otot jantung terjadi melalui model kontraksi
filamen geser. Dalam model filamen geser, filamen miosin meluncur di sepanjang filamen aktin
untuk memperpendek atau memperpanjang serat otot untuk kontraksi dan relaksasi. Jalur
kontraksi dapat dijelaskan dalam lima langkah:
1. Potensi aksi, yang diinduksi oleh sel alat pacu jantung di nodus sinoatrial (SA) dan
atrioventrikular (AV), dilakukan ke kardiomiosit kontraktil melalui sambungan celah.
2. Saat potensial aksi bergerak di antara sarkomer, itu mengaktifkan saluran kalsium di
tubulus-T, menghasilkan masuknya ion kalsium ke dalam kardiomiosit.
3. Kalsium dalam sitoplasma kemudian mengikat troponin-C jantung, yang memindahkan
kompleks troponin menjauh dari tempat pengikatan aktin. Pengangkatan kompleks
troponin ini membebaskan aktin untuk terikat oleh miosin dan memulai kontraksi.
4. Kepala miosin mengikat ATP dan menarik filamen aktin ke arah tengah sarkomer,
mengontraksi otot.
Animasi ini menunjukkan filamen miosin (merah) meluncur di sepanjang filamen aktin
(merah muda) untuk mengontrak sel otot.