Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA MAHASISWA

MATA KULIAH FISIOLOGI HEWAN


(Sistem Saraf)

DISUSUN OLEH:
1. Ulfi Habibatul Husna (20030204067)
2. Irma Novita Devi (20030204072)
3. Maulidatul Musyarofah (20030204078)
4. Aida Fitri Hidayatus Sholihah (20030204082)
PENDIDIKAN BIOLOGI B 2020

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2021
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut, setelah sdr2 membaca sumber/referensi baik ppt maupun
e-booknya,

1. Apakah yang disebut dengan potensial rehat saraf?


Jawab : Potensial rehat saraf merupakan potensial listrik sel saraf pada keadaan
istirahat/tereksitasi, beda potensial rehat sekitar -75MV.

2. Apakah yang menyebabkan terjadinya beda potensial tersebut?


Jawab : terjadinya beda potensial tersebut, disebabkan karena adanya perbedaan
komposisi elektrolit antara sisi dalam axolema dengan sisi luarnya.

3. Apakah yang disebut dengan depolarisasi?


Jawab : Depolarisasi adalah pergeseran potensial membran dalam sel menjadi lebih
positif atau mengarah pada nol. Disebabkan oleh stimulus tertentu yang menyebabkan
terbukanya kanal ion Na+ membuat ion Na+ yang ada di luar sel berdifusi ke dalam sel
akibat gradien konsentrasi menyebabkan muatan pada dalam membran sel berangsur-
angsur berubah menjadi positif dan sisi luar membran menjadi lebih negative.
Depolarisasi terjadi khusus pada sel-sel yang dapat tereksitasi yaitu sel-sel otot dan saraf
akibatnya adanya stimulus yang ADEKUAT (Adequate stimulus).

4. Ion apakah yang menyebabkan terjadinya depolarisasi?


Jawab : Ion yang berperan dalam terjadinya depolarisasi yaitu Na+. Jika terjadi
rangsangan maka akan terjadi depolarisasi yang menyebabkan permeabilitas membran
plasma terhadap Na+ meningkat sehingga ion Na+ berdifusi ke dalam membran dan ion
K+ berdifusi keluar membran. Hal ini akan menghasilkan muatan listrik negatif yang
lebih sedikit di dalam sel akibat masuknya ion-ion natrium ke dalam syaraf sehingga
bagian dalam sel saraf yang awalnya negatif berubah menjadi positif.

5. Mengapa terjadi Potensial aksi? Berapa millivolt besarnya?


Jawab : Potensial aksi merupakan hasil dari keadaan dimana bagian dalam berubah
menjadi positif, dan bagian luar menjadi negatif. Potensial aksi terjadi di seluruh
membran sel akibat adanya perbedaan konsentrasi ion natrium dan kalium antara intra-
seluler dan ekstra-seluler. Perbedaan gradien konsentrasi ion tersebut dipertahankan oleh
adanya suatu enzim pada membran sel yang disebut dengan enzim Na-K ATPase atau
dalam istilah lainnya disebut pompa Na-K. Pompa NaK ini bekerja dengan cara
mentranfer tiga ion Natrium keluar sel serta 2 ion Kalium ke dalam sel. Gradien
konsentrasi ini menyebabkan adanya potensial positif di luar membran sel dan potensial
negatif di dalam sel. Perbedaan potensial membran ini disebut sebagai Resting Membrane
Potential. Sitoplasma sel memiliki potensial listrik sebesar -60 hingga -80 mV
diabandingkan dengan cairan ekstraseluler.
6. Apakah semua sel saraf makhluk hidup mempunyai potensial aksi yang sama?
Jawab : Ya, semua sel saraf makhluk hidup mempunyai potensial aksi yang sama yaitu
sekitar -60 milivolt sampai -80 milivolt.

7. Apakah yang disebut dengan arus lokal, ketika terjadi depolarisasi?


Jawab : Arus lokal adalah daerah yang berada di antara daerah yang mengalami
depolarisasi dan daerah yang mengalami repolarisasi. Daerah ini timbul aliran listrik
lokal, Arus tersebut menyebabkan depolarisasi di daerah sebelahnya, lalu diikuti arus
lokal dan depolarisasi di daerah sebelahnya demikian seterusnya.

8. Mengapa bisa terjadi rambatan arus local?


Jawab : Terjadi rambatan arus local disebabkan karena adanya stimulus ADEKUAT ,
antara daerah yang mengalami depolarisasi dengan dengan daerah Polarisasi akan timbul
rambatan arus lokal.

9. Setujukah sdri bila ada yang mengatakan bahwa impuls adalah rambatan arus local?
Jawab : Setuju, karena alur impuls saraf antara lain: saraf dalam keadaan istirahat, maka
serabut saraf dalam keadaan polarisasi yaitu permukaan membran luar bermuatan positif,
sedangkan membran dalam bermuatan negatif. Saraf dirangsang di suatu tempat tertentu
maka terjadi depolarisasi, yaitu permukaan luar bermuatan negatif, sedangkan permukaan
dalam bermuatan positif. Antara daerah yang mengalami depolarisasi dengan daerah
polarisasi akan timbul rambatan arus lokal. Arus tersebut menyebabkan depolarisasi di
daerah sebelahnya, lalu diikuti arus lokal dan depolarisasi di daerah sebelahnya demikian
seterusnya. Depolarisasi akan menjalar disepanjang serabut saraf, sehingga disebut
impuls saraf.

10. Apa peran selubung mielin dalam perambatan impuls? Apakah dampaknya
memperlambat atau mempercepat rambatan?
Jawab : Peran selubung mielin dalam perambatan impuls yaitu selubung mielin
menyebabkan penghantaran impuls saraf menjadi lebih cepat serta memfasilitasi
transmisi impuls listrik dengan melalui sel-sel saraf. Selubung mielin terdiri dari
membran plasma termodifikasi yang berputar di sekitaran akson saraf. Dampak adanya
selubung mielin tentunya untuk mempercepat proses perambatan. Transmisi impuls saraf
di sepanjang serabut bermielin lebih cepat dari transmisi di sepanjang serabut tak
bermielin, karena impuls berjalan dengan cara “meloncat” dari nodus ke nodus yang lain
di sepanjang selubung mielin.
11. Apakah istilah yang terjadi ketika sel saraf mulai kembali ke potensial rehatnya? Dan
jelaskan mengapa sebelum kembali potensial rehat awal, dia “kebablasen” atau terlanjur
sampai ke nilai potensial yang lebih rendah? Disebut apakah keadaan tersebut?

Jawab : Keadaan tersebut disebut dengan Repolarisasi yang merupakan peristiwa


dimana potensial rehat terjadi kembali. Setelah depolarisasi, saluran natrium yang
menyebabkan potensial membran menjadi positif ditutup sementara dan ion kalium
keluar dari dalam sel karena lebih banyak ion positif di dalam kemudian permeabilitas
membran berubah kembali. Ion kalium bergerak keluar dari sel untuk membuat sel lebih
negatif sehingga potensial membran menjadi lebih rendah (lebih negatif) sehingga terjadi
repolarisasi.

Anda mungkin juga menyukai