Anda di halaman 1dari 28

ANDI UMMUL HAIRI., S.FT., PHYSIO.,M.

KES

DASAR-DASAR
BIOLISTRIK
Kelompok 2
ANGGOTA KELOMPOK
• Saslina (230306502005)
• Alfiyah Putri Raehana (230306500021)
• Nurul Muthmainnah (230306501027)
• Rafika W. Ali (230306501023)
• Muh Nuzul Fadli (230306502024)
• Melissa Mukhtia Zararah (230306502050)
• Indryani Saputri (230306501012)
APA ITU BIOLISTRIK?
Biolistrik adalah segala yang bersangkutan dengan kelistrikan yang dihasilkaan oleh
tubuh, dan daya listrik yang terdiri dari pancaraan pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) sehingga muncul adanya rancsangaan
pengindraan, semua daya ini terkumpul didalam otak dalam bentuk daya listrik
(kelistrikan). Kelistrikan yang dimaksud adalah segala yang berkaitan dengan
muatan-muatan, ion-ion yang terdapat dalam tubuh.
PEMBAHASAN
1. DASAR-DASAR IONISASI MEMBRAN POTENSIAL
2. DASAR-DASAR IONISASI MEMBRAN POTENSIAL ISTIRAHAT
3. DASAR-DASAR IONISASI AKSI POTENSIAL
4. SIFAT-SIFAT AKSI POTENSIAN
5. PORFAGASI AKSI POTENSIAL
DASAR-DASAR IONISASI
MEMBRAN POTENSIAL
Potensial membran adalah perbedaan potensial listrik antara dinding luar dan
dalam suatu sel membran. Potensial ini berkisar antara -50 hingga -200
milivolt, dengan tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif
dibandingkan dengan di luar sel. Potensial membran ini terjadi karena adanya
distribusi anion dan kation yang tidak sama pada sisi membran yang
berlawanan. Potensial membran bertindak seperti baterai, yang mempengaruhi
lalulintas semua substansi yang mengisi seluruh membran.
DASAR DASAR IONISASI
MEMBRAN POTENSIAL ISTIRAHAT
Membran potensial istirahat adalah perbedaan potensial listrik yang ada
di sepanjang membran sel, khususnya neuron atau sel saraf, ketika sel
tersebut tidak sedang aktif atau tidak mengirimkan sinyal. Membran
potensial istirahat terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi ion di
dalam dan di luar sel, serta karena aktivitas pompa ion yang
mempertahankan perbedaan tersebut.
PEMBENTUKAN
MEMBRAM POTENSIAL
sinyal yang di gunakan oleh susunan saraf untuk memproses dan menyebarkan informasi adalah
perubahan potensial yang dihasilkanISTIRAHAT
oleh arus listrik yang terjadi
pada permukaan membran sel saraf atau neuron. arus listrik tersebut terjadi akibat
pergerakan ion seperti Na,K, dan CI yang terdapat dalam cairan esktrasel (+) dan intrasel (-).
dimana bagian dalam lebih negatif dibandingkan pada bagian luar Sehingga akan menghasilkan
potensial istirahat yang disebut ( resting potensial).

akibat arus listrik terjadi pergerakan ion


• Na = Potasium
• K = Sodium
• CI
POTENSIAL ISTIRAHAT SEL
DASAR-DASAR
IONISASI AKSI POTENSIAL
Potensial aksi atau implus merupakan suatu proses yang terjadi secara cepat
di akson dari suatu neuron ke neuron. Proses ini menyebabkan potensial
membran akan berubah menjadi lebih positif lalu kemudian kembali lagi ke
posisi awal pada saat istirahat. Potensial aksi sesungguhnya terjadi di seluruh
membran sel, hal ini di dasarkan oleh adanya perbedaan konsentrasi ion
natrium (N+) dan kalium (K+) antara intra seluler dan ekstra seluler
Potensial aksi ini memiliki Threshold (ambang batas), potensial aksi akan
hanya terjadi ketika Depolarisasi dari potensial berjenjang itu mencapai level
tertentu, inilah yang di sebut Threshold atau ambang batasnya, Thresholdnya
itu di -55mV
RESTING POTENSIAL

Potensial istirahat terjadi ketika neuron dalam keadaan istirahat


bagian dalam membran lebih negatif dari luar membran, sebesar
-70mV
DEPOLARISAS
I

Pada tahap ini dimana ketika neuron menerima stimulus muatan


didalam sel tersebut berubah menuju Nol. Apabila muatan
tersebut melewati Threshold sebesar -55mV membran akan
terdepolarisasi.
REPOLARISASI

Pada tahap ini dimana ketika muatan mencapai puncak sebesar


40mV, channel atau saluran kalium (K+) terbuka dan kalium (K+)
akan keluar karena natrium tidak lagi masuk kedalam sel
sehingga muatan akan kembali menurun
HIPERPOLARISASI

Dimana muatan akan kembali turun melebihi keadaan semula yaitu


dibawah -70mV.
Kemudian Natrium (Na+) dan (K+) akan kembali menstabilkan neuron dan
akan mengembalikan dalam keadaan semula atau dalam keadaan istirahat
SIFAT-SIFAT AKSI POTENSIAL
1. Aksi potensial diawali dengan proses depolarisasi. Rangsangan yang
mengawali aksi potensial pada neuron menyebabkan menurunnya membran
potensial atau depolarisasi membran. Biasanya, depolarisasi ditimbulkan oleh
stimulasi dari luar,
2. Untuk dapat menimbulkan aksi potensial, depolarisasi membran harus
mencapai nilai ambang (potensial ambang). Pada sebagian besar neuron
diperlukan depolarisasi sebesar 10-20 mV (disebut potensial ambang atau
threshold potential) agar dapat ditimbulkan aksi potensial.
3. Aksi potensial merupakan peristiwa gagal atau tuntas. Hal ini
disebabkan oleh adanya nilai ambang (potensial ambang). Artinya,
jika rangsangan cukup kuat untuk mencapai nilai ambang maka
akan timbul aksi potensial, sedangkan jika rangsangan hanya
dibawah nilai ambang maka aksi potensial tidak dapat terjadi.

4. Membran potensial selama aksi potensial akan melewati


nilai C mV sehingga bagian dalam dari sel akan menjadi
lebih positif untuk sementara. Keadaan ini disebut overshoot
dari aksi potensial yang biasanya berkisar +35 mV
5. Segera setelah terjadinya aksi potensial,
terdapat periode refrakter absolut yang
singkat, dimana pada masa tersebut tidak
dapat terjadi aksi potensial lainnya. Periode
rafrakter absolut bervariasi dari satu neuron
ke neuron lainnya, tetapi biasanya
berlangsung kira-kira 1 detik.
Aksi potensial akson dari
squid yang dicatat dengan
teknik voltage clamp
PROPAGASI AKSI POTENSIAL
Mekanisme penyebaran impuls ini pada sel saraf merupakan dasar
dari transmisi sinyal pada susunan saraf. Pada ujung organ sensoris
terdapat hubungan antara timbulnya stimulus dan produksi impuls di
sepanjang akson sehingga memungkinkan impuls menyebar; pada
sinaps aksi potensial neuron postsinaps dapat menghambat atau
meningkat potensial sinaptik yang berasal dari berbagai sumber.
Kecepatan konduksi aksi potensial memegang peranan penting di
dalam organisasi sistim susunan saraf
MEKANISME PROPAGASI AKSI
POTENSIAL
Pada gambar disamping, terlihat bahwa aksi
potensial pada suatu titik akan disebarkan
secara simetris di sepanjang akson kesemua
arah. Bila impuls berjalan ke satu arah,
misalnya dari hubungan sinaptik (synaptic
junction) ke bagian terminal. Konduksi
tersebut dikenal sebagai konduksi
orthodromik. Sedangkan bila arahnya
berlawanan disebut sebagai konduksi
antidromik
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEBARAN AKSI POTENSIAL
1.Diameter Serabut Saraf
Kecepatan propagasi impuls pada serabut saraf dengan diameter yang besar lebih cepat dibandingkan dengan
kecepatan propagasi impuls pada serabut saraf dengan diameter yang lebih kecil.

2. Karakteristik membran sel saraf


karakteristik membran sel saraf juga mempengaruhi kecepatan propagasi aksi potensial. Karakteristik membran
tersebut adalah resistens (daya tahanan) dan kapasitans (daya tamping).

3. Suhu
Serabut saraf menghantarkan impuls lebih cepat pada suhu yang tinggi. Pendinginan yang hebat dapat
menyebabkan blok dari konduksi atau propagasi impuls. Ini sebagai dasar untuk melakukan anestesi kulit dengan
pendinginan.
KONDUKSI SALTATORIS
Sel-sel Schwann membentuk lapisan mielin yang melindungi akson pada
susunan saraf. Mielin berperan sebagai insulator yang efektif,
memungkinkan aksi potensial melompat dari satu nodus Ranvier ke nodus
Ranvier berikutnya, menghasilkan penghantaran loncat yang cepat.
Keuntungan lain dari mielin adalah sedikit masuk dan keluarnya ion Na dan
K pada proses propagasi, mengurangi energi yang digunakan oleh Na-K
pump. Sebagai akibatnya, serabut saraf yang bermielin dapat
menghantarkan rangsangan dengan frekuensi tinggi dalam waktu yang lebih
lama.
ASPEK FARMAKOLOGIS DAN KLINIS
SALURAN ION PADA SEL SARAF DAN OTOT
akumulasi ion di dalam sel, terutama ion Ca, berperan penting di dalam
patofisiologis berbagai gangguan pada susunan saraf pusat, seperti stroke, epilepsi,
dan proses degenerasi pada usia lanjut. Akhir-akhir ini telah dapat dibuktikan
bahwa pada penderita disgenesis muskularis (muscular dysgenesis), yang ditandai
oleh tidak mempunyai otot rangka menimbulkan kontraksi, tidak terbentuknya
salah satu submit Ca channel (al) yang berperan penting di dalam proses eksitasi
dan kontraksi kopling.
MEMBRAN STABILIZING FACTOR
Membran Stabilizing adalah faktor yang menurunkan permeabilitas membran terhadap
ion Na, mengurangi eksitabilitas sel saraf. Obat-anestesi lokal seperti prokain, lidokain,
dan bupivacaine menghambat masuknya ion Na melalui Na channel. Anestesi lokal juga
digunakan untuk mengatasi eksitabilitas otot jantung berlebihan dan aritmia jantung.
Beberapa toksin dan bahan lain digunakan untuk menghambat atau meningkatkan
aktivitas ion channel, seperti tetrodotoksin, saxitoxin, dan anestesi lokal. Toksin dari ular
laut menghambat masuknya ion Na dan tetraethylammonium digunakan untuk
menghambat aktivitas K channel. Akumulasi ion Ca berlebih pada sel saraf dapat
menyebabkan kerusakan, dan Ca channel antagonis seperti nifedipin digunakan sebagai
pengobatan tambahan.
EKSITABILITAS SERABUT SARAF
Eksitabilitas adalah kepekaan dari serabut saraf didalam memberikan respons terhadap
suatu rangsang.Rangsang yang kuat hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat
untuk menimbulkan respons dan diperoleh titik X pada gambar. Rangsang yang lebih
lemah misalnya 2 volt membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga diperoleh titik
Y. demikian seterusnya sehingga dapat dibuat suatu kurve dengan menghubungkan
titik-titik tersebut. Chronaxie sering digunakan untuk menyatakan kepekaan suatu
jaringan eksitabel. Misalnya chronaxie dari serabut tipe A yang besar adalah kira-kira
0,0001-0,0002 detik, serabut mielin yang lebih kecil adalah 0,0003 detik, serabut tidak
bermielin adalah 0,0005 detik, serabut otot skelet adalah 0,00025 detik sampai 0,0001
detik, dan otot jantung adalah 0,001-0,003 detik.
KESIMPULAN
BIOLISTRIK YAITU SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELISTRIKAN
YANG DIHASILKAN OLEH SEL MAUPUN JARINGAN. KELISTRIKAN INI YAITU
SEGALA YANG BERKAITAN DENGAN MUATAN-MUATAN, ION-ION, MEDAN
LISTRIK YANG TERDAPAT DALAM MAHLUK HIDUP SERTA TEGANGAN YANG
DIBANGKITKANNYA. TEGANGAN LISTRIK ATAU BIASA DISEBUT DENGAN
POTENSIAL LISTRIK ATAU BIASA DISEBUT DENGAN TEGANGAN-BIO ATAU
BIOPOTENSIAL.

Anda mungkin juga menyukai