Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK VI

Granitha Chandika Komsi


Melati Insani Putri
Siti Rahma Lestaluhu
1. Bagaimanakah sebaran ion di dalam CIS dan CES pada sel saraf?

Pada semua makhluk hidup memiliki potensial istirahat yang


berbeda yang mewakili pemisahan muatan listrik di membran
sel. Ada dua faktor yang memperngaruhi potensial membran:

Ketidakseimbangan distribusi ion yang melalui membran sel,


umumnya Na+ Cl- dan Ca2+ konsentrasinya lebih tinggi pada
CES dari pada sitosol, lalu K+ lebih terkonsentrasi pada
sitosol daripada CES.

Perbedaaan ion dengan permebialitas membran. Saat istirahat


membran sel lebih permeabel pada K+ daripada NA+ atau CA2+,
sehingga K+ sebagai kontribusi ion yang utama pada saat
potensial membran istirahat.
1. Apa yang dimaksud dengan potensial membran?

Semua sel tubuh memperlihatkan


potensial membran, potensial
membran yaitu pemisahan
muatan positif dan negatif pada
kedua sisi membran.
1. Mengapa terjadi potensial membran?

karena berkaitan dengan distribusi tidak


merata Na+, K+

anion protein intrasel besar antara cairan


intrasel (CIS) dan cairan ekstrasel (CES)

dengan perbedaan permeabilitas membran


plasma pada ion-ion tersebut
2. A. Apa yang dimaksud dengan 1) stimulus bawah ambang
(Subminimal/sumliminal), 2) Stimulus ambang, 3) Stimulus atas ambang
(Supraminimal/supraliminal), 4) Stimulus maksimal.

1) Stimulus 2) Stimulus 3) Stimulus atas 4) Stimulus


bawah ambang ambang yaitu ambang yaitu maksimal
yaitu rangsang rangsang yang rangsang yang yaiturangsang
yang tidak terkecel yang intensitasnya yang dapat
mampu tepat dapat bervariasi dari menimbulkan
menimbulkan menimbulkan rangsang ambang tanggapn
respon tanggapan sampai rangsang maksimal
maksimal
2. B. Apa yang dimkasud depolarisasi, repolarisasi dan hiperpolarisasi

Depolarisasi. Repolarisasi. Polarisasi. Hiperpolarisasi.


Pada membran Membran Pada membran Pada membran
yang mengalami mengalami yang seang yang mengalami
depolarisari, repolarisasi, istirahat, terdapat hiperpolarisasi,
potensial artinya pemisahan matan potensial
membran membran antara sebelah luar membran lebih
dikurangi dari kembali ke membran dan besar daripada
potensial potensial sebelah dalam potensial istirahat,
istirahat, istirahat membran, sebelah potensial
potensial setelah luar membran meningkat atau
membran depolarisasi. lebih positif menjadi negatif,
menurun atau daripada sebelah lebih banyak
bergerak ke arah dalam membran, muatan terpisah
0 mV, lebih dalam keadaan daripada saat
sedikit muatan demikian istirahat (saat
terpisah dikatakan polarisasi).
dibandingkan membran
dengan saat mengalami
potensial polarisasi, dan
istirahat. memiliki potensial
istirahat.
2. C Gambar diagram yang menunjukkan hubungan antara intensitas
stimulus dengan potensial bertingkat, potensial ambang, potensial aksi dan
potensial istirahat.

Gambar 1. Buku Human (262)


Gambar 2. Buku Human (267)
3.a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sinaps dan
bagaimanakah mekanisme kerja sinaps kimia ?

 Sinapsis kimia adalah sambungan khusus melalui sinyal neuron


satu sama lain dan sel non-saraf seperti yang ada di otot atau
kelenjar. Sinapsis kimia, memungkinkan neuron untuk
membentuk rangkaian yang saling berhubungan dalam sistem
saraf pusat .
KESIMPULAN MEKANISME KERJA SINAPSIS

Apabila impuls sampai pada tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan


neurotransmiter. Selanjutnya, neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis
menuju membran prasinapsis.

Kedatangan impuls tersebut membuat permeabilitas membran prasinapsis


terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+
masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk menyatu dengan membran
prasinapsis.Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter dilepaskan ke dalam
celah sinapsis melalui eksositosis. Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini
berdifusi menuju membran pascasinapsis. Setelah impuls dikirim, membran
pascasinapsis akan mengeluarkan enzim untuk menghidrolisis
neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim asetilkolineterase yang
menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula
sinapsis, hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan disimpan sehingga
sewaktu-waktu bisa digunakan kembali.
3. b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inhibitory Postsynaptic Potential
(IPSP) dan
Excitatory postsynaptic potential (EPSP) ?

 Inhibitory Postsynaptic Potential (biasa disingkat


IPSP) adalah perubahan tegangan membran
neuronpostsynaptic yang merupakan hasil dari
aktivasi sinaptik penghambatan reseptor
neurotransmitter.

 Dalam ilmu saraf, potensi postsynaptic rangsang


(EPSP) adalah depolarisasi sementara
potensimembran postsynaptic disebabkan oleh aliran
ion bermuatan positif ke dalam sel postsynaptic.
4. Pada dasarnya semua gerak pada hewan mulai dari protozoa, flagelata sampai
pada vertebrata memiliki persamaan dan menggunakan mekanisme yang sama
.jelaskan maksudnya ?
 Mekanisme gerak
Gerak pada makhluk hidup didefinisikan sebagai
perubahan posisi bentuk tubuh baik yang dilakukan oleh
seluruh tubuh ataupun sebagian tubuh makhluk hidup.

 Untuk dapat melakukan suatu gerakan diperlukan


koordinasi dari beberapa bagian tubuh, walaupun otot dan
tulang merupakan alat gerak tetapi tanpa adanya
koordinasi dari sisitem saraf yang bertindak sebagai
penerima dan pemberi rangsang kepada otot, gerak tidak
akan terjadi pergerakan.
5. Teori kontraksi otot yang diterima pada saat ini adalah teori pergeseran
filament (sliding filament theory ) jelaskan bagaimana prosesnya ?

 Mekanisme kontraksi Otot


Kontraksi otot dimulai ketika sistem saraf menghasilkan
sinyal. Sinyal, impuls yang disebut potensial aksi, perjalanan
melalui jenis sel saraf yang disebut neuron motorik.
Sambungan neuromuskuler adalah nama tempat di mana
neuron motorik mencapai sel otot. Jaringan otot rangka
terdiri dari sel-sel yang disebut serat otot.
Ketika sinyal sistem saraf mencapai sambungan
neuromuskuler pesan kimia dilepaskan oleh neuron motorik.
Pesan kimia, sebuah neurotransmitter yang disebut
asetilkolin, mengikat reseptor di luar serat otot. Yang dimulai
reaksi kimia dalam otot.
Gambar : Kontraksi otot dipicu oleh impuls
Gambar : Struktur miosin dan aktin pada saat kontraksi dan relaksasi otot
Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya. Dengan peristiwa ini, maka
filamen tipis akan lepas dari filamen tebal.
Secara keseluruhan otot akan relaksasi kembali. Proses ini berulang sampai 5 kali dalam
jangka waktu satu detik.
Jadi, kontraksi otot akan berlangsung selama ada rangsangan.
Apabila tidak ada rangsangan maka ion kalsium akan direabsorpsi
. Pada saat itu pun troponin dan tropomiosin tidak memiliki sisi aktif lagi dan sarkomer
dalam keadaan istirahat memanjang berelaksasi.
B. Kejadian 1:

 Dona, wanita berumur 19 tahun, belum menikah, datang dengan keluhan utama kelemahan
keempat anggota gerak sejak satu hari sebelum masuk sakit. Lebih kurang satu hari sebelum
masuk rumah sakit saat bangun di pagi hari dona mengeluh keempat anggota geraknya
menjadi lemah dan terasa berat bila digerakan, pada awalnya dona mengeluh badannya terasa
pegal-pegal, dan lama kelamaan kemudian mulai terasa lemas terutama bagian bahu yang
menjalar ke lengan dan jari-jari tangan, hal tersebut terjadi bersamaan pada tungkai.
Kelemahan dirasakan semakin berat hingga kesulitan untuk bangun dari tidurnya hingga
perlu digotong oleh orang lain. Keluhan tidak disertai dengan pandangan gelap, rasa baal atau
kesemutan, bicara pelo, mulut mencong dan makan jadi tersedak. Pada saat malam hari
sebelum kejadian dona hanya tidur telambat sekitar jam tiga dini hari. Pola makan sehari-hari
menurut ibunya, pasien mengkonsumsi makanan yang tinggi garam seperti bakso yang dijual
dipinggir jalan berikut mie instan frekuensi sekitar 4-5 kali perminggu. Makanan sehari-hari
yang dimasak dirumah dona juga tinggi akan garam. Dari kejadian tersebut analisislah
bagaimana kondisi pada dona sehingga dia menderita periodik paralisis? Jelaskan mekanisme
pada sistem otot terintegrasi dengan mekanisme yang lain pada terjadinya periodik paralisis.
 Kelemahan otot terjadi karena kegagalan otot rangka dalam
menjaga potensial istirahat (resting potential) akibat adanya
mutasi gen CACNL1A3, SCN4A, dan KCNE3,2,6,8 yakni gen yang
mengontrol gerbang kanal ion (voltagegated ion channel) natrium,
kalsium, dan kalium pada membran sel otot. Kadar kalium plasma
adalah hasil keseimbangan antara asupan kalium dari luar, ekskresi
kalium, dan distribusi kalium di ruang intra- dan ekstraselular.
Sekitar 98% kalium total tubuh berada di ruang intraselular,
terutama di sel otot rangka. Secara fisiologis, kadar kalium intrasel
dipertahankan dalam rentang nilai 120-140 mEq/L melalui kerja
enzim Na+-K+-ATPase. Kanal ion di membran sel otot berfungsi
sebagai pori tempat keluar-masuknya ion dari/ke sel otot. Dalam
keadaan depolarisasi, gerbang kanal ion akan menutup dan
bersifat impermeabel terhadap ion Na+ dan K+, sedangkan dalam
keadaan repolarisasi (istirahat), gerbang kanal ion akan membuka,
memungkinkan keluar-masuknya ion natrium dan kalium serta
menjaganya dalam keadaan seimbang. Mutasi gen yang
mengontrol kanal ion ini akan menyebabkan infl uks K+
berlebihan ke dalam sel otot rangka dan turunnya infl uks kalsium
ke dalam sel otot rangka sehingga sel otot tidak dapat tereksitasi
secara elektrik, menimbulkan kelemahan sampai paralisis.

Anda mungkin juga menyukai