Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 6

1. AISY HANIFAH
2. SHABRINA ANDIRA PUTRI
3. SANIA SAYYIDA

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

DENGAN BERDISKUSI DAN MEMBACA PUSTAKA KERJAKAN SEMUA SOAL DI


BAWAH INI!

TOPIK: SISTEM SARAF 1


1. a Apa yang dimaksud dengan jala saraf?
b. Apa hubungan jala saraf dengan saraf difus?
c. Bagaimana respons hewan yang memiliki jala saraf ketika menanggapi
stimulus?
d Jelaskan perkembangan system saraf dari hewan radial simetri, bilateral
simetri sederhana sampai bilateral simetri lebih maju.

2 a. Gambarkan sel saraf dalam lingkungan internal


b. Bagaimanakah sebaran ion di dalam CIS dan CES pada sel saraf
c. Apa yang dimaksud dengan potensial membran? Mengapa terjadi potensial
membran
d
Ion Dalam CES Dalam CIS
Na+ 440 mM 50 mM
K+ 20 mM 400 mM
Cl- 560mM 40-50 mM
Tabel di atas adalah sebaran ion dalam cairan tubuh cumi-cumi, analisislah
dan buatlah kesimpulan dari tabel tersebut

3 a. Apakah yang dimaksud dengan 1) Stimulus bawah ambang


(Subminimal/subliminal); 2) Stimulus ambang; 3) Stimulus atas ambang
(Supraminimal/supraliminal); 4) Stimulus maksimal.

b. Apa yang disebut depolarisasi, repolarisasi, dan hiperpolarisasi.

c. Gambar diagram yg menunjukkan hubungan antara intensitas stimulus


dengan potensial bertingkat, potensial ambang, potensial aksi, dan potensial
istirahat

4. Jelaskan bahwa terjadinya potensial aksi merupakan peristiwa all or none!


1. a). Saraf jala adalah susunan organisasi saraf yang menyerupai jala. Jala saraf dapat
ditemukan pada ubur ubur. Sistem saraf ini berkutub satu, berkutub dua dan berkutub
banyak yang membentuk sistem saling berhubungan seperti jala sehingga disebut saraf
jala.
b). Hubungan saraf jala dan saraf difus ialah organisasi sel saraf yang saling
berhubungan satu sama lain dan saling tersebar, berfungsi sebagai reseptor sensori dan
dimiliki oleh hewanhewan tingkat rendah. Sel saraf difus letaknya tersebar
dipermukaan dan pada hewan tingkat rendah.
c). Pada organisme tingkat rendah masih sangat sederhana, saraf hanya berupa saraf
sensorik. Contohnya pada Aurelia aurita (Coelenterata). Susunan saraf yang terdapat
pada bagian atas tubuh ubur-ubur berfungsi untuk mengkoordinasikan gerakan,
sedangkan jala saraf yang terdapat pada tentacle berfungsi sebagai reseptor sensoris.
d). Radial simetris: saraf hanya sebagai sensorik, semua anggota tubuh dapat
merasakan impuls nya, belum ada organ yang spesifik.
Bilateral simetris sederhana dan bilateral simetris lebih maju: sudah memiliki system
saraf lengkap, rangsang yang diterima sudah terspesialisai karena sudah ada organ-
organ indera tertentu, misalnya untuk penglihatan, pendengaran, dan penciuman.

2. a.
CES

CIS

Lingkungan internal pada mahkluk hidup multiseluler merupakan cairan ekstraseluler


yang terdiri dari cairan interstisial dan plasma. Sehingga dapat dilihat bahwa sel saraf berada
di area CES dimana area tersebut merupakan lingkungan internal.

b. Na+ (Natrium) merupakan kation utama dengan jumlah terbanyak di dalam CES yang
berfungsi berpartisipasi dalam membentuk dan transmisi impuls saraf. K+ (Kalium) merupakan
kation utama dengan jumlah terbanyak di dalam CIS yang berperan penting dalam proses
transpisi impuls listrik terutama dalam saraf. Mg2+ (Magnesium) merupakan kation yang
banyak ditemukan di CIS berfungsi membantu dalam mempertahankan aktivitas listrik dalam
membrane sel saraf dan sel otot. PO4-3 (Phosphat) merupakan anion terbanyak CIS yang
berfungsi terlibat dalam reaksi kimia yang penting di dalam tubuh seperti mengefektifkan
beberapa vitamin B, membantu meningkatkan aktivitas saraf dan otot, dan berperan serta dalam
metabolisme karbohidrat.

c. Potensial membran adalah beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan sebelah
dalam dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus
menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di luarnya). Semua sel
memiliki tegangan melintasi membran plasmanya, dimana tegangan ialah energi potensial
listrik-pemisahan muatan yang berlawanan. Sitoplasma sel bermuatan negatif dibandingkan
dengan cairan ekstraseluler disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi membran
yang berlawanan yang tidak sama. Potensial membran bertindak seperti baterai, suatu sumber
energi yang memengaruhi lalu lintas semua substansi bermuatan yang melintasi membran.
Karena di dalam sel itu negatif dibandingkan dengan di luarnya, potensial membran ini
mendukung transpor pasif kation ke dalam sel dan anion ke luar sel. Dengan demikian, dua
gaya menggerakkan difusi ion melintasi suatu membran: gaya kimiawi (gradien konsntrasi ion)
dan gaya listrik (pengaruh potensial membran pada pergerakan ion). Kombinasi kedua gaya
yang bekerja pada satu ion ini disebut gradien elektrokimiawi. Perubahan lingkungan dapat
memengaruhi potensial membran dan sel itu sendiri, sebagai contohnya, depolarisasi dari
membran plasma diduga memicu apoptosis (kematian sel yang terprogram).

d. Jumlah ion Natrium yang terdapat di dalam CES lebih banyak daripada yang terdapat di
dalam CIS. Hanya sedikit ion Na+ yang berada di dalam CIS. Perbedaan jumlah ini membuat
perbedaan gradien konsentrasi dan dapat menyebabkan ion Na melewati membran. Ion Na+
membantu dalam potensial aksi ketika penghantaran sel saraf. Jumlah ion Kalium di dalam
CES lebih sedikit dibanding yang di dalam CIS. Hanya sedikit ion kalium yang berada di dalam
CES. Kondisi ini normal yang berarti neuron tidak sedang berkomunikasi atau tidak menerima
impuls. Selain itu, jumlah ion klor (Cl-) di dalam CES lebih banyak daripada di dalam CIS.
Jumlah ion klor ini realtif mengikuti jumlah ion natrium. Hal ini dikarenakan natrium dalam
tubuh lebih umum ditemukan dalam bentuk NaCl dibanding dalam bentuk ion bebas.

3. a. 1). Stimulus subliminal ialah rangsangan dengan intensitas lebih kecil dari
nilai ambang yang hanya mengakibatkan terjadinya respon berupa potensial lokal.
2). Stimulus ambang ialah rangsangan terkecil yang sudah menimbulkan
terjadinya potensial aksi, oleh karena rangsangan tersebut sudah mencapai nilai
ambang.
3). Stimulus supramaksimal ialah rangsangan yang lebih besar dari
rangsangan maksimal tetapi kontraksinya tak lebih dari rangsangan maksimal.
4). Stimulus maksimal ialah rangsangan yang mengakibatkan kontraksi
maksimal.
b. Depolarisasi adalah keadaan dimana saraf sedang menjalankan rangsang. Pada
keadaan ini muatan yang lebih negatif berada di sisi luar membran sedangkan muatan
yang lebih positif berada di sisi dalam membran. Membran sel saraf bersifat
impermeabel terhadap ion kalium dan permeabel terhadap ion natrium sehingga ion
(Na) berdifusi dan ion (K) ditahan. Dalam keadaan ini pula dikenal istilah potensial
aksi, yaitu potensial membran yang diukur pada saat sel terdepolarisasi.
Repolarisasi disebut juga sebagai periode penyembuhan setelah saraf mengalami
depolarisasi. Repolarisasi merupakan tahapan yang paling penting bagi sel. Diantara
depolarisasi dan repolarisasi terdapat satu periode yang disebut sebagai periode
refrakter, yaitu periode waktu tertentu saat sel saraf tidak dapat menanggapi rangsang
yang diberikan untuk kedua kalinya.
Hiperpolarisasi adalah saat potensial membran kembali ke arah potensial istirahat,
namun terdorong terlalu jauh.
c.
Proses ini berfungsi dalam menjaga homeostasis pada sel-sel saraf
4. Apabila suatu bagian membran neuron mengalami depolarisasi mencapai ambang,
timbul potensial aksi yang disebarkan ke seluruh membran tanpa mengalami penyusutan.
Selain itu setelah ambang tercapai resultan potensial aksi yang terjadi selalu mencapai tinggi
maksimum, karena perubahna voltase selama potensial aksi disebabkan oleh gerakan ion
mengikuti penurunan gradien konsentrasi dan listrik, yang tidak dipengaruhi oleh kekuatan
rangsangan. suatu rangsangan yang lebih kuat dari yang diperluksn untuk membawa membran
ke ambang tidak menimbulkan potensial aksi yang lebih besar . dipihak lain rangsangan yang
tidak berhasil mendepolarisasi membran ke ambang tidak akan mencetuskan potensial aksi
sama sekali. Dengan demikian, suatu membran exitable berespon terhadap suatu rangsangan
dengan potensial aksi maksimum yang menyebar ke seluruh membran tanpa menyusut atau
sama sekali tidak merespon. Ini disebut hukum all or none.

Anda mungkin juga menyukai