SISTEM SARAF 1
Oleh :
Kelompok 4
Offering I 2018
CES
CIS
(Amanda, 2003)
b. Sebaran Ion Dalam CIS dan CES pada Sel Saraf
Kadar ion Na+ paling tinggi serta ion Cl- terutama terdapat pada cairan ekstraseluler,
sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan inersisial
karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan intrasel dan plasma (Soewolo dkk,
2003).
Potensial membran terjadi karena adanya perbedaan muatan pada sisi dalam dan sisi luar
membran sel yang dipengaruhi oleh proses difusi dan transport aktif, sifat selektif
permeable dari membrane, dan adanya suatu proses aktif yang menyebabkan dapat
dipertahankannya perbedaan potensial (dalam hal ini disebabkan kandungan ion Na +, K+,
dan Cl- didalam dan diluar membrane sel) (Yoshua, 2016).
d. Analisis dan Kesimpulan dari Tabel Sebaran Ion dalam Cairan Tubuh Cumi-Cumi
Ion Na+ banyak ditemukan pada cairan ekstraseluler (CES) dalam tubuh cumi-cumi. Ion
tersebut banyak ditemukan pada cairan ekstraseluler karena memiliki fungsi sebagai
pengatur volume cairan ekstraseluler. Ion K+ lebih banyak ditemukan pada cairan
intraseluler pada cumi-cumi. Hal ini berkaitan dengan fungsi dari ion tersebut yaitu untuk
memelihara permeabilitas membran sel. Sedangkan ion Cl- banyak ditemukan pada cairan
ekstraseluler tubuh cumi-cumi. Hal ini disebabkan karena fungsi ion tersebut yaitu untuk
memelihara keseimbangan tekanan osmosis pada cairan ekstraseluler.
3. a Pengertian Stimulus Bawah Ambang, Stimulus Ambang, Stimulus Atas Ambang, dan
Stimulus Maksimal
Depolarisasi : Perubahan muatan ion dalam sel dari negatif menjadi positif. Dapat
diartikan juga potensial membran dikurangi dari potensial istirahat, potensial membran
menurun atau bergerak ke arah 0 mV, lebih sedikit muatan terpisah dibandingkan dengan
saat potensial istirahat (Soewolo dkk, 2003).
Repolarisasai : Membran mengalami repolarisasi, artinya membran kembali ke potensial
istirahat setelah depolarisasi (Soewolo dkk, 2003).
Hiperpolarisasi : Pada membran yang mengalami hiperpolarisasi, potensial membran
lebih besar daripada potensial istirahat, potensial meningkat atau menjadi lebih negatif,
lebih banyak muatan terpisah daripada saat istirahat (saat polarisasi) (Soewolo dkk, 2003).
(Tamam, 2018)
Daftar Rujukan
Amanda, R. 2003. What Is a Cell Body? - Definition, Function & Types, (Online),
(https://study.com/academy/lesson/what-is-a-cell-body-definition-function-types.html),
diakses 27 Agustus 2019.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Penerbit Kanisus.
Loftus, E. M. 1992. Is The Unconscious Smart or Dumb?. American Psychologist. 47(6): 761-
765.
Soewolo, Basoeki, S., Yudani, T. 2003. Fisiologi Manusia. Malang: FMIPA Universitas Negeri
Malang.
Tamam, B. 2018. Mekanisme Potensial Aksi dan Potensial Membran Sel, (Online), (https://
www.generasibiologi.com/2018/12/mekanisme-potensial-aksi-dan-potensial-membran.
html), diakses 29 Agustus 2019.
Yoshua, Y. 2016. Sistem Saraf Manusia. Tangerang: Universitas Pelita Harapan.