Anda di halaman 1dari 10

BAB V

METALOGRAFI KUANTITATIF

5.1 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari grain size.
2. Mengetahui dan memahami pengaruh grain size terhadap sifat material.
3. Mengetahu macam-macam metode metalografi kuantitatif.
4. Mengetahui perbandingan kekerasan berdasarkan ukuran butir rata-rata.
5. Mengetahu nilai hasil dari perhitung grain size dengan metode yang
berbeda.

5.2 Teori dasar


Metalografi kuantitatif adalah pengetahuan mengenai sifat logam yang
didasarkan pada struktur dan fasanya. Mengkuantifikasi dan mendokumentasikan
struktur mikro bahan dapat memberikan informasi yang sangat berguna untuk
pengembangan proses, kontrol kualitas dan aplikasi analisis kegagalan. Teknik
stereologis digunakan untuk menganalisis dan mengkarakterisasi mikrostruktur 3
dimensi dari gambar 2 dimensi[5].pengukuran metalografi kuantitatif meliputi :
a. Pengukuran besar butir
b. Pengukuran fraksi volume
c. Pengukuran permukaan spesifik
d. Pengukuran Panjang garis spesifik
e. Pengukuran kerapatan titik[11].
Ukuran butir (grain size) Butir didefinisikan sebagai kristal individu dalam
bahan polikristalin grain size pengukurannya meliputi butir persatuan luas
pervolum. Selain itu untuk lebih memudahkan pengukurannya dibutuhkan
analisis gambar. Untuk beberapa butir tertentu terdapat (twin boundries). twin
boundries adalah batas kembar yang terjadi ketika dua kristal saling
mencerminkan. Untuk beberapa material, kembaran terjadi karena proses
pengerasan pada suhu rendah. Untuk menentukan ukuran butir dalam jenis
material ini dengan benar, batas kembar harus dihapus dari perhitungan[5].
.

50
Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

Gambar 5.1 Contoh gambaran bentuk dan ukuran butir


Sumber : (Atlas of Microstructure of Metal Alloys by Donald zipperian)

Pengukuran butir memiliki beberapa metode yaitu :


A. Perbandingan ASTM
ASTM (American Society for Testing Materials) menyediakan sejumlah standar
yang diakui secara internasional untuk mengukur dan mengklasifikasikan ukuran
butir contohnya seperti :
a. ASTM E 112: metode standar uji untuk mennetukan ukuran butir rata-rata
b. ASTM 930: metode standar uji untuk memperkirakan ukuran butir terbesar
c. ASTM E 1181: metode standar uji untuk mengkarakterisasi ukuran butir
duplex
d. ASTM E 1382: metode standar uji untuk ukuran butir rata-rata dengan
menggunakan analisis semi otomatis dan otomatis[5]
Atau dapat juga dengan persamaan berikut: n = 2g-1 dengan keterangan n adalah
jumlah butir pekotak inch kuadrat pada perbesaran 100x dan G adalah ukuran
butir ASTM. Pada standarisasi ASTM E112 terdapat beberapa syarat umum
untuk melakukan pengukuran butur yaitu harus memiliki fasa tunggal, memiliki
kondisi struktur mikro hasil dari proses annealing, untuk ketentuan pembesaran
logam ferro (100x) dan untuk non ferro (75x) , butir yang equiaxial berlaku
pengukuran dengan perbandingan ASTM, metode garis, dan juga metode bidang
datar, sedangkan non-equiaxial berlaku untuk metode garis[11].

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 51


Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

5.1 Tabel ukuran butir ASTM


Sumber : (perlakuan panas dan metalografi by Kusharjo)

A. Metode garis
a. metode besar butir rata-rata, Ĺk yaitu panjang rata-rata segmen-segmen garis dari
suatu pengujian yang melintasi batas butir –batas butir[7].

n.l
Ĺk =
v ∑ Pk
Dimana:
Ĺk = Besar butir rata-rata
n = jumlah garis uji
l = panjang garis uji (mm)
v = pembesaran foto
∑Pk = jumlah batas butir yang terpotong

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 52


Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

Gambar 5.2 Contoh metode pengukuran butir metode heyn


Sumber : (Modul praktikum perlakuan panas by Kusharjanto)
b. Metode garis potong (intercept)
Menentukan banyaknya butir yang terpotong oleh garis lurus[7] :

l
Ĺi = n.v

Keterangan :
v = pembesaran foto
n = jumlah garis uji
Li = jarak perpotongan rata-rata (m)
l = Panjang garis lurus (mm)

B. Metode bidang datar


a. Metode lingkaran besar butir rata rata (Fm) dalam mm2 ditentukan dengan
persamaan[7] :

Fk
Fm =
( 0,67 n+ Z ) v

Fm = besar butir rata-rata (mm2)


Fk = lingkaran (mm2)
Z = banyaknya butir didalam lingkaran
n = banyaknya butir yang terpotong
v = pembesaran foto

b. Metode planimetric
Metode ini dikenalkan oleh Alberts sauveur dan disempurnakan oleh zay Jeffries
pertama kali di united state of America. Perhitungan butir pada metode ini
membutuhkan sebuah (test area) yang biasanya berbentuk lingkaran. jefrees pada
umumnya dilakukan dengan menggambar lingkaran yang memiliki luas (5000
mm2) pada mikrograf pembesarannya setidaknya 50 butir dalam area pengukuran.
Perhitungannya dengan menghitung jumlah butir yang berada pada aera
pengukuran yang telah digambarkan dan jumlah butir yang berada berpotongan

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 53


Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

dengan lingkaran dan dikali dengan Jeffries[5]. Berikut adalah persamaan yang
digunakan pada metode planimetric :

f= n2 1
NA = f ( n1 + ) (Ø) = 1
M 2 2
NA
A lingkaran

f = faktor Jeffries n1 = Jumlah butir yang didalam lingkaran


M = Perbesaran gambar A = Luas permukaan (mm2)
NA = Jumlah butir Ø = besar butir rata-rata (µm)
n2 = jumlah butir yang terpotong oleh garis lingkaran

Gambar 5.34763 Contoh metode pengukuran metode planimetric


Sumber : (https://pdfslide.net/documents/metalografi-kuantitatif.html)
Perhitungan Fraksi volum
Perhitungan fraksi volume pertama kali di perkenalkan oleh Delesse George
yang merupakan ilmuwan asal jerman mendapatkan berupa persamaan berikut :

A
Vv =
Keterangan : AT
Vv = fraksi volume
A = jumlah luas fasa
AT = Luas total pengukuran
Perhitungan fraksi volum dapat dilakukan dengan membandingkan struktur
dengan standar tertentu dari beberapa jenis dari gambar struktur terhadap hasil
persentase gambar yang ada. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menghitung fraksi volum yaitu metode planimetrik, analisis garis maupun
perhitungan titik.

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 54


Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

5.3 Tata cara praktikum


5.3.1 Skema proses
Siapkan alat dan bahan

Pengumpulan gambar struktur mikro

Lakukan perhitungan ukuran butir

Analisa dan pembahasan

kesimpulan
Gambar 5.3 skema proses pengujian metalografi kuantitatif

5.3.2 Penjelasan skema proses


1. Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
2. gambar struktur mikro dikumpulkan dan dilakukan pengamatan.
3. ukuran butir struktur mikro dilakukan dengan menggunakan dua metode
yaitu heyn dan jeffries.
4. Analisa dan kesimpulan dibuat.
5. Kesimpulan.

5.4. Alat Dan Bahan


5.4.1. Alat
1. Jangka : 1 buah
2. Pulpen : 1 buah
3. Penggaris : 1 buah

5.4.2. Bahan
1. Foto struktur mikro IF Steel : 1 buah
2. Foto struktur mikro MgAlZn + ZNO 1% : 1 buah

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 55


Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

5.5 Pengumpulan dan pengolahan data


5.5.1 Pengumpulan data
5.2 tabel struktur mikro metalografi kuantitatif
No Gambar Struktur Mikr Keterangan
1. Spesimen dan treatmentnya
: MgAlZn + ZnO 1%
2. metode: Jeffreis
3. rumus:
1. M
e. f =
A lingkaran
n2
f. (NA) = f (n1 + )
2
g. ɵ = 1/NAV2

1. spesimen treatmentnya :IF


steel
2. metode: Heyn
2.
n .l
3. rumus: Lk =
∑ pk . V

5.5.2 Pengolahan data


Metode Heyn
Diketahui :
n =4
l = 60 mm

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 56


Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

∑ pk = 59
v = 400
Ditanya : Lk…?
Dijawab :
n .l
Lk =
∑ pk . V
4 x 59
= 400 x 61

= 0,010169 mm
= 10,169 µm

2. Metode Jeffries
Diketahui :
r = 40 mm
M = 100
Ditanya = f…? Na…? Ø…?
Dijawab :
M
a.) Faktor Jeffries (f) =
A lingkaran
1002
=
3,14 x 402
= 1,990 mm

n2
b.) Jumlah butir (NA) = f ( n1 + )
2
17
= 1,990 (24 + )
2
= 64,625 mm2

1
c.) Besar butir rata-rata (Ø) = 1
NA 2
1
= 1
2
64,625

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 57


Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

= 124 µm

5.6 Analisa dan pembahasan


Pengujian metalografi kuantitatif bertujuan untuk mengetahui sifat material
berdasarkan struktur dan fasa yang dihasilkan. Selain itu pengujian ini juga dapat
digunakan untuk perhitungan ukuran butir fasa, fraksi mol dan sebagainya Pada
pengujian ini menggunakan standarisasi ASTM E112 yang menjelaskan metode
dalam mengukur butir-butir. Metode yang digunakan pada pengujian inia adalah
metode heyn dan Jeffries. Faktor yang mempengaruhi pengujian adalah ketelitian
dan kecermatan praktikan dalam mengamati gambar mikrostruktur, selain itu
pemahaman Langkah dalam perhitungan ukuran butir juga akan berpengaruh
pada hasil data akhir.
Pada pengukuran metode heyn menggunakan gambar struktur mikro IF steel.
Pengukurannya dengan membuat garis 5 cm yang diberi garis tiap 1 cm dengan
menggunakan alat penggaris agar garis yang terbentuk lurus dan presisi. jenis
material ini adalah baja yang tidak memiliki atom-atom pengisi intertisi, memiliki
kandungan karbon dan Nitrogen sangat sedikit sekali. Perhitungannya dengan
jumlah batas butir yang terpotong adalah 59 dengan pembesaran 400x dan
didapatkan nilai besar rata-rata butir 10,169 µm.
Sedangkan metode Jeffries menggunakan MgAlZn+ZnO1% termasuk
kedalam paduan MgAlZn yang mana memiliki sifat untuk menghitung jumlah
butir rata-rata permilimeter kuadrat dengan perbandingan butir yang didalam
dibagi dua ditambahkan dengan jumlah butir yang terpotong lingkaran dikalikan
faktor Jeffries sehingga didapatkan besar butir rata-rata bernilai 124 µm. pada
pengukuran ini dibutuhkan alat berupa jangka untuk memudahkan membentuk
lingkaran awal. Dari data berikut didapatkan bahwa ukuran butir IF steel lebih
kecil dibanding dengan material MgAlZn+ ZnO 1%.

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 58


Kelompok 9 BAB V METALOGRAFI KUANTITATIF

Pengaruh ukuran butir terhadap sifat materialnya dihubungkan dengan teori


hall patch, dimana semakin kecil dan halus ukuran butir maka semakin keras
materialnya, Hal ini disebabkan karena kecilnya ukuran butir akan memiliki batas
butir yang lebih banyak sehingga batas butir inilah yang akan menghambat
terjadinya dislokasi butir dan akan menyebabkan material semakin kuat. Begitu
juga sebaliknya semakin besar dan kasar ukuran butirnya maka materialnya akan
semakin lunak.
5.7 Kesimpulan
1. Grain size kristal individu dalam bahan polikristalin.
2. semakin kecil dan halus ukuran butir maka sifat material akan semakin
keras.
3. Metode yang digunakan saat pengujian adalah metode heyn dan Jeffries.
4. MgAlZn+ZNO1% memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan IF steel.
5. Nilai ukuran butir rata-rata adalah :
a. MgAlZn+ZNO1% = 124 µm
b. IF steel = 10,169 µm

Laboratorium Logam T.A 2019-2020 59

Anda mungkin juga menyukai