Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................

KATA PENGANTAR……………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG…………………………………………………...

I.II RUMUSAN MASALAH……………………………………………….

I.III TUJUAN PEMBAHASAN…………………………………………...

BAB II ISI

2.I PENGELOMPOKKAN DATA...................................................

2.II ANALISIS DATA........................................................................

2.III DATA MAYOR..........................................................................

2.IV DATA MINOR……………………………………………….

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………......
LAMPIRAN…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang. Kami panjatkan puji
syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah Nya kepada kami
sehingga kami bias menyelesaikan makalah ilmiah tentang analisis data dalam mata kuliah proses
dokumentasi keperawatan.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas
dari hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi untuk
pembaca.

Bengkulu, 18 Februari 2019

Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Analisis data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi sebuah informasi baru
agar karakteristik data tersebut menadi lebih mudah di mengerti dan berguna untuk splusi
seuatu permasalahan, khususnya yang berhubungan dengan penelitian.

Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi, tidak ada cara
tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisi sehingga setiap orang harus mencari
sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitinya. Tidak semua orang dapat
melakukan penganalisisan data dengan baik. Tergantung pemahaman dan kemampuan
intelegensi yang dimilikinya.

Melihat kondosi ini, selaku Mahasiswa yang nantinya akan bermuara pada kegiatan yang
mengharuskan menganalisis tentu menjadi hal penting dalam memahami cara
mengelompokkan data dan konsep analisis data.

I.II RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimana cara pengelompokkan data?


2) Apa yang di maksud dengan analisis data?
3) Apa tujuan analisis data?
4) Apa yang di maksud dengan data mayor?
5) Apa yang dimaksud dengan data minor?

I.III TUJUAN

1) Mengetahui cara pengelompokkan data


2) Mengetahui apa itu analisis data
3) Memahami data mayor dan data minor
BAB 2 ISI

A. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKAN DATA

Pengelompokan data adalah mengelompokan data-data klien atau keadaan tertentu dimana
klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria permasalahnnya.
Setelah data dikelompokan maka perawat dapat mengidentifikasi masalah klien dan
merumuskannya. Pengelompokan data dapat disusun berdasarkan ”pola respon manusia ( taksomi
NANDA )” dan atau ”pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982)”.

Penggolongan Masalah Keperawatan

”RESPON MANUSIA” (TAKSONOMI NANDA I): 9 pola

— Pertukaran

— Komunikasi

— Berhubungan

— Nilai nilai

— Pilihan

— Bergerak

— Penafsiran

— Pengetahuan

— Perasaan

”POLA FUNGSI KESEHATAN”: 11 pola (Gordon, 1982 cited in Asih, 1994)

1. Persepsi Kesehatan: pola penatalaksanaan kesehatan

2. Nutrisi: pola metabolisma

3. Pola eliminas

4. Aktifitas: pola latihan

5. Kognitif: pola istirahat

6. Kognitif: pola perseptual

7. Persepsi diri: pola konsep diri

8. Peran: pola berhubungan

9. Seksualitas: pola reproduktif

10. Koping: pola toleransi stress

11. Nilai: pola keyakinan


B. ANALISIS DATA

Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan
penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian
keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan
menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat
kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.

Dasar analisis :

1. Anatomi – fisiologi

2. Patofisiologi penyakit

3. Mikrobiologi – parasitologi

4. Farmakologi

5. Ilmu perilaku

6. Konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)

7. Tindakan dan prosedur keperawatan

8. Teori-teori keperawatan.

Fungsi analisis :

1. Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan, sehingga data yang diperoleh memiliki
makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien

2. Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif pemecahan masalah yang
dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan, sebelum melakukan tindakan keperawatan.

Pedoman Analisis Data :

1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis

2. Identifikasi kesenjangan data

3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah

4. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma dan standart, dibandingkan dengan data senjang

5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang asuhan keperawatan klien

6. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang timbul.

Cara analisis data :

1. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul

2. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual


3. Membandingkan dengan standart

4. Membuat kesimpulan tantang kesenjangan (masalah keperawatan) yang ditemukan

 DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia (status
kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status
kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah (a Carpenito, 2000).

Gordon (1976) mendefinisikan bahwa diagnosa keperawatan adalah “masalah kesehatan actual dan
potensial dimana perawat berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, dia mampu dan mempunyai
kewenangan untuk memberikan tindakan keperawatan”. Kewanangan tersebut didasarkan pada
standar praktek keperawatan dan etik keperawatan yang berlaku di Indonesia

NANDA menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah ”keputusan klinik tentang respon
individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar
seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat”.

Semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut NANDA diartikan sebagai
”defenisi karakteristik”. Definisi karakteristik tersebut dinamakan ”Tanda dan gejala”, Tanda adalah
sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien.

Diagnosa keperawatan menjadi dasar untuk pemilihan tindakan keperawatan untuk mencapai hasil
bagi anda, sebagai perawat, yang dapat diandalakan(NANDA Internasional, 2007)

Diagnosa keperawatan berfokus pada, respon aktual atau potensial klien terhadap masalah
kesehatan dibandingkan dengan kejadian fisiologis, komplikasi, atau penyakit.

Tujuan Pencatatan Diagnosa Keperawatan

1. Menyediakan definisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama dalam memahami
kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan.

2. Memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan sendiri, dengan
profesi pelayanan kesehatan yang lain, dan masyarakat.

3. Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan lain.

4. Membantu perawat berfokus pada bidang praktik keperawatan.

5. Membantu mengembangkan pengetahuan keperawatan.

Perbedaan Diagnosa Medis Dan Perawatan

1) Diagnosa Medis

a. Fokus: Faktor-faktor pengobatan penyakit


b. Orientasi: Keadaan patologis

c. Cenderung tetap, mulai sakit sampai sembuh

d. Mengarah pada tindakan medis yang sebagai dilimpahkan kepada perawat

e. Diagnosa medis melengkapi diagnosa keperawatan

2) Diagnosa Keperawatan

a. Fokus: reaksi/ respon klien terhadap tidakan keperawatan dan tindakan medis/ lainya

b. Orientasi: kebutuhan dasar individu

c. Berubah sesuai perubahan responden klien

d. Mengarah pada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan dan evaluasinya

e. Diagnosa keperawatan melengkapi diagnosa medis

Langkah-langkah dalam diagnosa keperawatan dapat dibedakan menjadi:

Klasifikasi dan Analisa Data

Interpretasi Data

Validasi Data

Perumusan Diagnosa Keperawatan

C. DATA MAYOR

C. DATA MAYOR

Data mayor adalah data yang harus ada untuk merumuskan diagnosa keperawatan (minimal
1 data).

D. DATA MINOR

Data minor adalah data yang boleh ada, boleh tidak ada untuk merumuskan diagnosa
keperawatan.

1
https://dewinrhasanah /2013/10/klasifikasi-analisis-dan-diagnosa-data.html?m=0
https://www.academia.edu
https://www.slideshare.net
Contoh data mayor dan data minor

No Diagnosa Keperawatan Deskripsi Data Mayor Data Minor


1 Perilaku Kekerasan Kemarahan yang Subyektif: Subyektif:
diekspresikan  Mengancam  Mengatakan
secara berlebihan  Mengumpat ada yang
dan tidak  Bicara keras mengejek,
terkendali baik dan kasar mengancam
secara verbal  Mendengar
maupun tindakan Obyektif: suara yang
dengan  Agitasi menjelekkan
mencederai orang  Meninju  Merasa orang
lain dan atau  Membanting lain
merusak  Melempar mengancam
lingkungan dirinya

Obyektif:
 Menjauh dari
orang lain
 Katatonia
2 Risiko Perilaku Kekerasan Adanya Subyektif: Subyektif:
kemungkinan  Mengatakan  Mendengar
mencederai orang pernah suara-suara
lain dan merusak melakukan tindak  Merasa orang
lingkungan akibat kekerasan lain
ketidakmampuan  Informasi dari mengancam
mengendalikan keluarga tindak  Menganggap
marah secara kekerasan yang orang lain
konstruktif dilakukan oleh jahat
pasien

Obyektif: Obyektif:
 Ada  Tampak
tanda/jejas tegang saat
perilaku bercerita
kekerasan  Pembicaraan
pada anggota kasar jika
tubuh menceritakan
marahnya
3 Gangguan sensori Gangguan Subyektif: Subyektif:
persepsi: halusinasi persepsi di mana  Mengatakan  Menyatakan
individu mendengar suara kesal
merasakan adanya bisikan/melihat  Menyatakan
stimulus melalui bayangan senang
panca indera dengan
tanpa adanya Obyektif: suara-suara
rangsang nyata  Bicara sendiri
 Tertawa sendiri Obyektif:
Marah tanpa  Menyendiri
sebab  Melamun
4 Isolasi Sosial Ketidakmampuan Subyektif: Subyektif:
untuk membina  Mengatakan  Curiga dengan
hubungan yang malas berinteraksi orang lain
intim, hangat,  Mengatakan  Mendengar
terbuka, dan orang lain tidak suara-suara /
interdependen mau menerima melihat
dengan orang lain. dirinya bayangan
 Merasa orang lain  Merasa tak
tidak selevel berguna

Obyektif: Obyektif:
 Menyendiri  Mematung
 Mengurung diri  Mondar-
 Tidak mau mandir tanpa
bercakap-cakap arah
dengan orang lain  Tidak
berinisiatif
berhubungan
dengan orang
lain

5 Gangguan Konsep Ide, pikiran Subyektif: Subyektif:


Diri:Harga Diri Rendah perasaan yang  Mengeluh hidup  Mengatakan
negatif tentang tidak bermakna malas
diri  Tidak memiliki  Putus asa
kelebihan apapun  Ingin mati
 Merasa jelek Obyektif:
 Tampak
Obyektif: malas-
 Kontak mata malasan
kurang  Produktivitas
 Tidak berinisiatif menurun
berinteraksi
dengan orang lain

6 Gangguan proses pikir: Gangguan proses Subyektif: Subyektif:


waham pikir yang ditandai  Merasa curiga  Merasa orang
dengan keyakinan  Merasa cemburu lain menjauh
tentang diri dan  Merasa diancam /  Merasa tidak
lingkungan yang diguna-guna ada yang mau
menyimpang,  Merasa sebagai mengerti
dipertahankan orang hebat
secara kuat.  Merasa memiliki Obyektif:
kekuatan luar  Marah-marah
biasa karena alasan
 Merasa sakit / sepele.
rusak organ tubuh  Menyendiri
 Merasa sudah
mati

Obyektif:
 Marah-marah
tanpa sebab
 Banyak kata
(logorrhoe)
 Menyendiri
 Sirkumstansial
 Inkoheren
7 Defisit Perawatan diri Ketidakmampuan Subyektif: Subyektif:
dalam menjaga  Menyatakan  Merasa tak
kesehatan diri, malas mandi berguna
termasuk menjaga  Tidak tahu cara  Merasa tak
kebersihan diri, makan yang baik perlu
makan-minum  Tidak tahu cara mengubah
sehat, berdandan, dandan yang baik penampilan
mengatur tidur  Tidak tahu cara  Merasa tidak
dan bekerja, dan eliminasi yang ada yang
toileting. baik peduli
Obyektif:
Obyektif:  Tidak tersedia
 Badan kotor alat kebersihan
 Dandanan tidak  Tidak tersedia
rapi alat makan
 Makan  Tidak tersedia
berantakan alat toileting
 BAB/BAK
sembarang
tempat
8 Risiko bunuh diri Adanya Subyektif: Subyektif:
kemungkinan  Mengatakan  Mengatakan
melakukan hidupnya tak ada yang
tindakan berguna lagi menyuruh
mencederai diri  Ingin mati bunuh diri
untuk tujuan  Menyatakan  Mengatakan
kematian. pernah mencoba lebih baik
bunuh diri mati saja
 Mengancam  Mengatakan
bunuh diri sudah bosan
hidup
Obyektif:
 Ekspresi murung Obyektif:
 Tak bergairah  Perubahan
 Ada bekas kebiasaan
percobaan hidup
bunuh diri  Perubahan
perangai
9 Kerusakan komunikasi Ketidakmampuan Subyektif: Subyektif:
verbal menyampaikan,  Merasa kesal tak  Merasa
menerima, dimengerti rendah diri
mengolah pesan,  Merasa orang lain  Merasa
dan memberikan tidak peduli bingung
umpan balik yang
sesuai terhadap Obyektif: Obyektif:
pesan yang  Sirkumstansial  Kata-kata tak
diterima  Tangensial bisa
 Inkoherensia dimengerti
 Blocking  Orang lain
 Asosiasi longgar merasa tak
 Neologisme bisa
menangkap
maksud klien
10 Penatalaksanaan regimen Ketidakmampuan Subyektif: Subyektif:
terapeutik tidak efektif mematuhi  Mengatakan tidak  Tidak yakin
program terapi ada perubahan obat bisa
yang telah  Mengatakan menyembuhk
ditentukan baik bosan minum an
kualitas maupun obat  Mempercayai
kuantitasnya  Mengatakan takut Pengobatan
keracunan alternatif

Obyektif: Obyektif:
 Membuang obat  Ada obat yang
 Perilaku tidak seharusnya
berubah diminum
 Waktu menunggu  Kemajuan
efek obat lama klien kurang

2
https://www.slideshare.net
https://www.dosen.stikesdhb.ac.id
BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengelompokkan data dapat disusun berdasarkan pola respon manusia (taksomi NANDA) atau pola
fungsi kesehatan (Gordon, 1982) .
Analisis data harus diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut
dengan konsep, teori, prinsip, yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan klien.

DAFTAR PUSTAKA
https://dewinrhasanah /2013/10/klasifikasi-analisis-dan-diagnosa-data.html?m=0
https://www.academia.edu
https://www.slideshare.net
https://www.slideshare.net
https://www.dosen.stikesdhb.ac.id

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai