Kelurahan Mosso Dhua adalah Kelurahan yang terletak paling selatan dari
Tammalupu, Apoleang Utara, Apoleang Selatan, Mosso Malayu, Mosso, Kampung Lele,
Kelurahan Mosso Dhua memiliki luas wilayah kurang lebih 12.6 km dengan jumlah
penduduk 2.354 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 1.147 jiwa dan perempuan sebanyak
Visi : Terwujudnya Kelurahan Mosso Dhua sebagai istansi terpercaya dalam pelayanan
Misi “ – Meningkatkan kuwalitas peleyanan publik dan meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia { SDM }.
Dengan Visi Misi tersebut Pemerintah Kelurahan Mosso Dhua perlu meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusi agar tercipta pelayanan yang prima sehingga publik / Masyarakat
terlayani secara keseluruha dan merata. Maka istansi Pemerintah Kelurahan Mosso Dhua
A. Kepala Kelurahan.
33
B. Sekretaris Kelurahan.
C. Kasi Pemerintahan.
Kelurahan.
E. Kasi Umum.
Kasi umum mempunyai funsi pengumpulan data dan bahan lingkup pelayanan
PATEN.
F. Linmas.
penyelenggaraan pemilu.
organisasional Sebagai Faktor Penentu Kinerja Staf pada pemerintah kelurahan Mosso
Dhua.. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Reward dan
komitmen terhadap kinerja staf kelurahan Mosso Dhua. Dalam penelitian ini, diambil
34
Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden menurut
sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan dengan deskripsi
usia, bidang kerja, dan lama bekerja. Oleh karena itulah uraian mengenai karakteristik
kebawah, 31~40 tahun, 41~50 tahun, dan 51 tahun keatas. Karakteristik responden
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
≤ 30 Tahun 1 3%
31~40Tahun 10 35%
≥ 51Tahun 9 31%
Total 29 100%
berusia di bawah atau 30 tahun, yakni 1 orang atau sebesar 3%, jumlah responden yang
berusia 31 - 40 tahu yakni 10 orang atau sebesar 35%, jumlah responden yang berusia
41~50 tahun yakni 9 orang atau sebesar 31%, jumlah responden yang berusia di 51 tahun
keatas yakni 9 orang atau sebesar 30% Sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas staf
35
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Divisi Pekerjaan
Tabel4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Bendahara 1 3,4%
Linmas 2 7%
Total 29 100%
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Penghasilan Frekuensi Persentase
≤ 1 tahun 5 17,3%
2 – 3 tahun 10 34,5%
4 – 5 tahun 7 24,1%
≥ 6 tahun 7 24,1%
Total 29 100%
36
Tabel 4.4
Range skor
Range Penilaian
29 – 52 Sangat rendah
53 – 76 Rendah
77 – 100 Cukup
yang disebarkan kepada responden. Variasi jawaban responden untuk variable reward
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Reward (X1)
Tanggapan
No Pernyataan 5 4 3 2 1 Skor
F % F % F % F % F %
1
Istansi memberikan
kesempatan kepada
staf untuk dipromosikan
5 17,3 24 82,7 0 0 0 0 0 0 121
Jabatanya kejenjang yang
Lebih tinggi sesuai peratu
Yang ada
2 Istansi memberikan
kesempatan kenaikan
jabatan kepada staf
yang loyal dan bekerja 9 31 20 69 0 0 0 0 0 0 125
lebih dari 5 tahun jika
dianggap kompeten
dengan jabatan tersebut.
3 Istansi memberikan
insentif berupa materi
Kepada staf yang 11 37,9 18 62,1 0 0 0 0 0 0 127
Bekerja propesional sesuai
peraturan yang ada.
37
4 Istansi memberikan
insentif berupa materi
Kepada staf yang 16 55,1 13 44,9 0 0 0 0 0 0 132
menyelesaikan tugas
dengan baik.
5 Atasan memberikan kata-
kata pujia kepada
staf yang tepat waktu datang 14 48,3 15 51,7 0 0 0 0 0 0 130
kekantor
waktu datang ke kantor.
Atasan memberikan kata-
kata pujian kepada staf
6 yang selalu tepat waktu 14 48,3 15 51,7 0 0 0 0 0 0 130
dalam menyelesaikan
tugas.
Jumlah 765
Rata-rata 127,5
disimpulkan bahwa nilai skor tertinggi jawaban responden adalah range keempat,
yaitu sangat tinggi. Melihat dari rata-rata hasil responden, yaitu sangat tinggi.
Keenam pernyataan tersebut kebanyakan responden menjawab pada skala setuju dan
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa staf menyelesaikan tugas dengan baik agar
mendaptkan reward berupa materi dari Istansi pemerintah Kelurahan Mosso Dhua.
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Komitmen (X2)
Tanggapan Skor
No Pernyataan 5 4 3 2 1
F % F % F % F % F %
Saya merasa ikut
1 memiliki organisasi di 0 0 24 82,7 5 17,3 0 0 0 0 111
tempat saya bekerja
Saya merasa masalah
Organisasi di tempat
8 27,7 20 68,9 0 0 0 0 1 3,4 121
saya bekerja juga seperti
2 masalah saya
3 Saya mau berusaha 1 3,4 13 44,9 10 34,4 5 17,3 0 0 97
38
diatas batas normal
untuk mensukseskan
tugas pelayanan
ditempat saya bekerja
Alasan utama saya
tetap bekerja di
instansi ini adalah 15 51,7 12 41,5 1 3,4 1 3,4 0 0 128
karena loyalitas
4 terhadap instansi
Saya merasa tidak
komitmen jika ingin
0 0 14 48,3 14 48,3 1 3,4 0 0 100
meninggalkan instansi
5 tanpa alasan yang jelas
Jumlah 659
Rata-rata 109,8
disimpulkan bahwa nilai skor tertinggi jawaban responden adalah range keempat, yaitu
sangat tinggi. Melihat dari rata-rata hasil responden yaitu tinggi. Keenam pernyataan
tersebut kebanyakan responden menjawab pada skala setuju dan sangat setuju . Hal ini
yang disebarkan kepada responden. Variasi jawaban responden untuk variabel kinerja
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y)
No Pernyataan Tanggapan Skor
5 4 3 2 1
39
F % F % F % F % F %
Rata-rata 118,2
disimpulkan bahwa nilai skor tertinggi jawaban responden adalah range kesatu dan
keempat, yaitu tinggi. Melihat dari rata-rata hasil responden, yaitu tinggi. Keenam
pernyataan tersebut kebanyakan responden menjawab pada skala setuju dan sangat
setuju . Hal ini menunjukkan staf yang taat terhadap peraturan dalam Istansi dan penuh
40
perhitungan dalam melakukan tugas adalah staf yang memiliki kinerja yang baik dalam
rmampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut Hasil uji validitas
melalui program SPSS 21.00 dengan menggunakan rumus Pearson terhadap instrumen
penelitian diperoleh angka korelasi yang diuraikan pada table 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
Corrected
Item/Ko Korelasi Item– R
Variabel de TotalCorrelatio Keterangan
Bivariat n Tabel
menggunakan rumus pearson (korelasi bivariat) dan hasil total korelasi pada analisis
diketahui bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid,
41
yang ditunjukkan dengan nilai dari masing-masing item pertanyaan memiliki nilai koefisien
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil diwaktu ke waku. Teknik yang
digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas adalah Cronbach Alpha dengan cara
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Standar Keterangan
Reward 0,624 0,600 Reliabel
komitmen 0,612 0,600 Reliable
Kinerja 0,803 0,600 Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner, 2020
Hasil nilai cronbach's alpha pada variabel Reward, komitmen, dan Kinerja >0,60
sehingga indikator atau kuisioner dari ketiga variabel tersebut reliable, sehingga layak
42
4.6 Analisis Regresi Berganda
hipotesis yang diajukan. Hasil regresi antara Reward dan komitmen terhadap kinerja staf
Tabel 4.10
Hasil Regresi Berganda
Dalam penelitian ini digunakan hasil uji regresi yang standardized dikarenakan
nuntuk menyamakan ukuran variabel independen (Reward dan komitment) yang tidak
mengeliminasi perbedaan ukuran pada variabel independen. Selain itu hasil uji regresi
2010).
Sebagai berikut:
Y=α+b1X1+b2X2
Y=0,559+ 0,831X1+0,126X2
variabel reward (X1) sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan variable kinerja (Y)
sebesar 0,831.
43
Nilai b2= 0,126 artinya apabila kenaikan variabel X1 = konstan, maka
kenaikan variabel komitmen (X2) sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan variabel kinerja
(Y ) sebesar 0,126
Square karena lebih dapat dipercaya dalam mengevaluasi model regresi. Nilai Adjusted
R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel ditambahkan kedalam model.
Berbeda dengan R Square yang pasti akan meningkat setiap tambahan satu variabel
Tabel 4.11
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pada tabel 4.11
menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,524, hal ini berarti variabel reward dan
terikat (Y) yakni kinerja. Sisanya sebesar 47,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Galih Dwi Koencoro (2011) dengan judul
Pengaruh Reaward Dan komitmen Terhadap Kinerja ( Studi kasus pada PT INKA
44
Madiun) dan Ade Vici Purnama (2015) Pengaruh Reward Dan komitmen Terhadap
Uji serempak atau uji F merupakan uji secara bersama-sama untuk menguji
sigifikansi pengaruh variabel Rewarrd (X1), dan Komitmen (X2) secara bersama-sama
terhadap variabel kinerja (Y). Uji F dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan Ftabel.
Tabel 4.12
Hasil Uji Simultan F
16,410 sedangkan hasil Ftabel pada tabel distribusi dengan tingkat kesalahan 5% adalah
sebesar 3,37. Hal ini berarti F hitung> Ftabel (16,410>3,37). Nilai signifikansi 0,000 < 0,050.
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel Reward dan komitmen (X1
dan X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
4.9 Uji T
Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh secara terpisah dari masing-
masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) berdasarkan hasil regresi yang
ada pada Tabel 4.10 uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t table
dengan tingkat kesalahan 5% yakni 2,100. Apabila t hitung > t table maka dapat
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 5,386. Sementara itu nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 2,100 Maka thitung (5,386) >ttabel (2,100) dan nilai signifikansi (0,00
45
< 0,050) artinya variabel Reward (X1) berpengaruh positif secara parsial dan signiflkan
terhadap kinerja staf.
2. Variabel Komitmen (X2)
Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 0,884. Sementara itu nilai pada tabel
distribusi 5% sebesar 2,100. Maka t hitung (0.884) < ttabel (2,100) dan nilai signifikansi
(0,385 > 0,050) artinya variabel Komitmen (X2) berpengaruh negatif secara parsial dan
tidak signifikan terhadap kinerja.
Dengan demikian berdasarkan uji parsial t, variabel Reward (X1) adalah variabel
yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja staf. Hal ini menunjukkan sesuai
dengan hipotesis yang diajukan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Galih Dwi
Koencoro (2011) dengan judul Pengaruh Reward Dan komitmen Terhadap Kinerja ( Studi
kasus pada PT INKA Madiun) dan Ade Vici Purnama (2015) Pengaruh Reward Dan
Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai Pt. Kereta Api Indonesia Persero Daop 8 Surabaya.
4.10 Pembahasan
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai dan hal tersebut sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Oemar (2007) bahwa reward merupakan imbalan yang
diberikan perusahaan / istansi kepada pegawai/staf atas kinerja yang telah diberikan.
bentuk apresiasi perusahaan / istansi kepada pegawai / staf atas kinerja yang telah
diberikan. Secara umum pemberian reward pada pegawai / staf bertujuan untuk
meningkatkan kinerja pegawai / staf sehingga tujuan perusahaan / istansi dapat tercapai,
selain itu dengan adanya reward, pegawai merasa kontribusi yang diberikan dihargai
sehingga kinerja pegawai menjadi semakin meningkat. Dapat dikatakan bahwa kinerja
pegawai dipengaruhi oleh adanya reward, baik yang berasal dari promosi jabatan, bonus,
insentif, dan pujian. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh signifikan antara
pemberian reward dengan kinerja staf, yang artinya pemberian reward pada staf
46
Pemerintah Kelurahan Mosso Dhua telah sesuai dengan harapan staf sehingga dapat
meningkatkan kinerja staf. Penelitian tersebut mendapatkan hasil yang serupa dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Mansyur (2013) yang menyatakan bahwa Reward
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, sehingga penelitian ini dapat mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Mansyur dimana reward berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Pegawai.
Secara umum komitmen pada staf bertujuan untuk meningkatkan kineja staf sehingga
tujuan dapat tercapai, namun dalam penelitian ini komitmen pada Istansi Pemerintahan
dan Sudita (2000) mengemukakan bahwa sebenarnya komitmen merupakan cara yang efektif
untuk merubah perilaku, karena komitmen mempengaruhi perilaku yang bersifat continyu dan
berlangsung lama. Maka, yang terjadi pada Istansi Pemerintahan Kelurahan Mosso Dhua
tersebut bukan menjadi suatu hal langka. Bahwasanya, komitmen memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja staf. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa perilaku staf pada
istansi tersebut mentaati peraturan, terbukti dengan komitmen yang menjadi perhatian.
Selanjutnya, slah satu contoh komitmen juga memberikan pengaruh pada kinerja. Misalnya,
komitmen dianggap dapat memberikan efek terhadap peningkatan kinerja staf, dan juga
47