Anda di halaman 1dari 24

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Derajat kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas sumberdaya
manusia.
Menurut H.L Blum (1974) derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
lingkungan, perilaku pelayanan kesehan dan keturunan. Pengaruh yang sangat besar adalah
keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat
yang merugikan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan yang
disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat di bidang kesehatan,
ekonomi maupun teknologi.
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.
Masalah kesehatan di kecamatan Purabaya berdasarkan data pasien di Puskesmas
Purabaya sebagian besar adalah masalah yang berbasis lingkungan.penyakit tersebut
disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya
serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah yang mengakibatkan
timbulnya penyakit-penyakit seperti diare, ISPA, DBD, TB paru penyakit kulit, kecacingan
lainya yang merupakan 10 besar penyakit di puskesmas dan merupakan pola penyakit utama
di Indonesia.
Program Penyehatan Lingkungan termasuk satu dari enam program pokok (basicsix).
Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan puskesmas untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan
mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
peningkatan peran serta masyarakat.
2

1.2. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Tujuan program: mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui
pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan.

TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatnya derajat kesehatan melalui tata kelola lingkungan yang sehat
2. Menurunnya angka penyakit yang berbasis lingkungan di wilayah kerja Puskesmas
Purabaya
3. Terbentuknya kerjasama antara pengelola dan pelaksaan program
4. Terciptanya pelaksana program yang baik
3

2.1 Gambaran Umum Kecamatan Purabaya

2.1.1 Geografis

Peta Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Purabaya Kecamatan Purabaya

Luas Wilayah 105 Km2 yang terdiri dari 7 Desa yaitu :

1. Desa Purabaya : 13,76 Km2

2. Desa Cimerang : 13,08 Km2

3. Desa Citamiang : 10,01 Km2

4. Desa Margaluyu : 12,91 Km2

5. Desa Cicukang : 17,75 Km2

6. Desa Pagelaran : 10,17 Km2


4

7. Desa Neglasari : 27,32 Km2

Batas wilayah kerja Puskesmas Purabaya adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Nyalindung

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sagaranten dan Kecamatan Curugkembar

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jampangtengah dan Kecamatan Lengkong

Distribusi tanah menurut luas sawah dan darat :

1. Sawah : 13,57 Km2

2. Darat : 91,37 Km2

3. Tanah Kehutanan : 16,99 Km2

4. Perkebunan : 28,13 Km2

5. Tanah Milik : 54,94 Km2

6. Lain-lain : 1,65 Km2

Jarak dari Kota Sukabumi ± 39 km, jarak dengan Ibu Kota Kabupaten Sukabumi yang

berlokasi di Pelabuhan Ratu ± 90 km. Kondisi jalan dari Puskesmas ke desa bervariasi, ada yang

sudah diaspal, ada yang sudah diaspal tapi saat ini kondisinya rusak berat, disamping itu ada yang

baru taraf pengerasan (belum diaspal). Kendati demikian secara umum jalan menuju ke pusat

pemerintahan desa (balai desa) dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat. Rata-rata

waktu tempuh dari Puskesmas ke ibu kota desa berkisar 5-80 menit dengan kondisi keterjangkauan

rata-rata terjangkau walau dengan kondisi jalan yang sulit seperti yang telah diuraikan diatas. Kondisi

tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan cakupan program puskesmas dan akses

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia baik puskesmas induk, puskesmas pembantu,

maupun posyandu.

Jarak terjauh ke fasilitas pelayanan kesehatan Kecamatan adalah Desa Cicukang sejauh 11

Km dengan waktu ± 75 menit dengan kondisi keterjangkauan desa sukar transportasi.


5

Tabel 01
Kategori Desa Di Puskesmas Purabaya Tahun 2016
Jarak Terjauh Rata-Rata
Kondisi
Jumlah Ke Fasilitas Waktu
No Desa Kategori Keterjangkauan
RT/RW Kesehatan Tempuh Ke
Desa
(PKM) PKM
Swasembad
1 Purabaya 39/10 0,5 Km 10 menit Mudah
a
Swasembad
2 Cimerang 35/8 5 Km 30 menit Mudah
a
Swasembad
3 Citamiang 31/6 7 Km 45 menit Sukar
a
Swasembad
4 Margaluyu 17/4 8 Km 60 menit Sukar
a
Swasembad
5 Cicukang 30/7 10 Km 75 menit Sukar
a
Swasembad
6 Pagelaran 22/4 4 Km 30 menit Mudah
a
Swasembad
7 Neglasari 48/7 4 Km 30 menit Sukar
a

2.1.2 Topografi

Puskesmas Purabaya berada di wilayah kerja Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi.

Kecamatan Purabaya berada di sebelah timur Kabupaten Sukabumi atau selatan dari Kota Sukabumi,

sebagian besar wilayahnya merupakan perbukitan dan pegunungan, wilayahnya relatif bergelombang

yang terdiri dari perbukitan dan lembah yang cukup terjal dan curam dengan ketinggian ± 925 di atas

permukaan laut. Wilayahnya rawan longsor, suhunya berkisar antara 18-26o C dengan curah hujan dan

kelembaban udara yang cukup tinggi serta sering berkabut.

2.1.3 Demografi

1. JUMLAH PENDUDUK DI PUSKESMAS PURABAYA

TABEL 02
JUMLAH PENDUDUK DAN RUMAH TANGGA
DI WILAYAH PUSKESMAS PURABAYA TAHUN 2019
LUAS JUMLAH
JUMLAH
NO DESA WILAYAH RUMAH
PENDUDUK
(km2) TANGGA
1 Purabaya 13,76 8625 2900

2 Cimerang 13,08 6874 2272

3 Citamiang 10,01 5115 1756

4 Margaluyu 12,91 4037 1444


6

5 Cicukang 17,75 6661 2341

6 Pagelaran 10,17 4000 1391

7 Neglasari 27,32 9810 3260

Jumlah 105 41.227 15364

Berdasarkan data di atas dapat dilhat bahwa jumlah penduduk terbanyak ada di desa

neglasari dengan jumlah penduduk yaitu sebanyak 9.810 jiwa dengan luas wilayah yaitu

seluas 27,32 KM2

2. JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR

Tabel 03

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur

Di Kecamatan Purabaya Tahun 2019


Kelompok Umur Jumlah Penduduk
No
(Tahun) Laki-Laki Perempuan

1 0–4 2203 2209

2 5–9 1817 1765

3 10 – 14 1779 1755

4 15 – 19 1685 1670

5 20 – 24 1897 1815

6 25 – 29 1776 1830

7 30 – 34 1746 1780

8 35 – 39 1656 1692

9 40 – 44 1457 1478

10 45 – 49 1393 1372

11 50 – 54 1307 1293

12 55 – 59 1260 1359

13 60 – 64 1066 1096

14 > 65 787 772

Jumlah L/P 21.829 21.886

Jumlah 43.715
7

Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Purabaya akhir Desember 2019 adalah 41.498

jiwa, terdiri dari 21.829 laki-laki dan 21.886 perempuan, dengan kepadatan penduduk

391/Km2.dan rasio beban tanggungan 54,63. Selengkapnya dapat di lihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 04

Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Rasio Beban Tanggungan

Di Kecamatan Purabaya Tahun 2019


Luas Jumlah Kepadatan
wilayah Jumlah Rata rata penduduk
NO Desa rumah
penduduk jiwa/rumah
2
(km ) tangga per km2

1 Purabaya 13,76 8062 2.661 2,8 544,5

2 Cimerang 13,08 6862 2.007 3,3 505,7

3 Citamiang 10,01 4836 1.547 3,0 465,3

Margaluy
4 12,91 3846 1.343 2,7 279,5
u

5 Cicukang 17,75 6479 2.159 2,8 338,8

6 Pagelaran 10,17 3957 1.235 2,8 344,4

7 Neglasari 27,32 9673 3.020 3,0 335,3

Jumlah 105 43.715 13.972 2,9 391

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 54,63

3. Pendidikan

Data pendidikan penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Purabaya, yaitu

sebanyak 33.383 jiwa atau sebanyak 81,32 % penduduk Kecamatan Purabaya, sudah melek

huruf sebanyak 31.495 jiwa diantaranya merupakan pendidikan tinggi yang ditamatkan.

Tingkat pendidikan ini sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan masyarakat

termasuk pengetahuan tentang kesehatan.


8

Lebih tinggi pendidikan seseorang, akan semakin tinggi pemahamannya tentang

kesehatan, yang mana dengan pengetahuannya ini akan membantu bagi individu tersebut atau

orang lain dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.

Untuk lebih jelasnya seperti dalam grafik di bawah ini :

Grafik 01

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf

Di Kecamatan Purabaya Tahun 2019

33,383
35,000
31,500
28,000
24,500 94,3 %
21,000 16,932 16,451 15,563
15,932
17,500 31,495
14,000
10,500 94,1 % 94,6 %
7,000
3,500
0
Laki-laki Perempuan Jumlah
Penduduk Berumur 10 tahun ke atas
Penduduk Berumur 10 tahun ke atas yang melek huruf

a. Pekerjaan

Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Purabaya Berdasarkan Kepala

keluarga (KK) mayoritas petani, kemudian buruh, peternak, pedagang,karyawan swasta, PNS dan

TNI/POLRI .

Distribusi Kepala keluarga menurut mata pencaharian :

1. Petani : 6.329 orang

2. Buruh : 3.188 orang

3. Peternak : 1.602 orang

4. Pedagang : 1.519 orang

5. Karyawan Swasta : 778 orang

6. PNS : 244 orang


9

7. TNI/Polri : 12 orang

2.2 Gambaran Umum Puskesmas Purabaya

- Terletak 90 Km dari Kabupaten Sukabumi, tepatnya Jalan Raya Purabaya Km 39, Telp.

( 0266 ) 340085, letak puskesmas di Desa Purabaya tepatnya di Kp. Miramontana Rt.

007/002, mudah terjangkau dari 7 desa yang ada karena terletak berada di tengah-tengah

wilayah Kecamatan Purabaya.

- Luas Tanah 5.000 m2

- Luas Bangunan Puskesmas 216 m2

- Luas Bangunan Poned 250 m2

- Luas Bangunan Pemeriksaan HIV AIDS 24 m2

- Luas Bangunan Perawatan 216 m2

- Luas Bangunan Aula / Ruang Pertemuan 66 m2

- Luas Bangunan Rumah Dinas 42 m2

- Luas Bangunan TPSS

- Luas Bangunan UGD

- Puskesmas Pembantu 5 buah :

 Pukesmas pembantu Cimerang

 Puskesmas pembantu Citamiang

 Puskesmas pembantu Margaluyu

 Puskesmas pembantu Cicukang

 Puskesmas pembantu Pagelaran

- Poskesdes 2 buah :

 Poskesdes Pagelaran

 Poskesdes Neglasari

- Kendaraan Operasional :
10

 2 buah Pusling

 1 buah Ambulans

 10 buah sepeda motor

- Jumlah Karyawan 55 Orang

 1 Magister Kesehatan Masyarakat

 2 Dokter umum

 1 Dokter gigi

 1 Sarjana Kesehatan + Ners

 2 Sarjana Kesehatan Masyarakat

 2 Sarjana Keperawatan

 1 Sarjana Ilmu Pemerintahan

 1 Sarjana Farmasi

 2 D IV Kebidanan

 20 D III Kebidanan

 13 D III Keperawatan

 1 D III Kesehatan Gigi

 1 D III Kesehatan Lingkungan

 1 D III Komputer

 1 Sarjana Akutansi

 4 SLTA

 2 SLTP

Keterangan : 16 PNS, 1 DHL, 16 PHL, 12 BHL Pemda, 2 THL, 1 SHL, 2 Bidan Magang,

dan 8 TKS
11

BAB III

PROFIL PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

3.1. PENETAPAN UPAYA KESEHATAN

Puskesmas Purabaya melaksanakan tugas pokok dan fungsi ( tupoksi ) Puskesmas mengacu
pada Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas meliputi :

Upaya Kesehatan Wajib

Adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan komitmen Nasional, Regional dan
Global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia meliputi :

1. Program Promosi Kesehatan (Promkes)


2. Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) & Keluarga Berencana (KB)
5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) mencakup :
a. Program Imunisasi
b. Program P2 TBC
c. Program P2 Kusta
d. Program P2 DBD
e. Program P2 Diare
f. Program P2 ISPA
g. Program Surveilans

6. Program Pengobatan
a. Pelayanan Rawat jalan
b. Pelayanan Rawat inap
c. Pelayanan Gawat Darurat

3.2 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESLING TAHUN 2019

Dalam penilaian kinerja Puskesmas Purabaya thn 2019, akan dibandingkan capaian hasil
program dengan target, hal ini untuk mengukur kualitas pelaksanaan program. Adapun Kegiatan
12

kegiatan Kesling untuk mendongkrak Capaian Indikator Kinerja Program Kesling di tahun 2019
yaitu :

1. Kegiatan STBM untuk Mendongkrak Cakupan jumlah penduduk Menggunakan


Jamban Keluarga yang Di biayai Oleh BOK 2019

2. Kegiatan Ispeksi Sanitasi Rumah Sehat Untuk Mendongkrak Cakupan Rumah yang di
periksa dan Cakupan Rumah Sehat Yang kegiatannya dibiayai dari BOK

3. Kegiatan Inspeksi sanitasi Untuk Mendongkrak cakupan Inspeksi sanitasi Sarana Air
Bersih Yang kegiatannya Tidak di danai baik Dari BOK maupun dari DAU TA 2019
hanya di perbantukan Kader Posyandu di desa dan Hasil Intervensi dari Kegiatan
Klinik sanitasi

4. Kegiatan Pemeriksaan Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolaan Makanan
(TPM) untuk Mendongkrak Cakupan TTU dan TPM yang di periksan dan Memenuhi
syarat Yang Kegiatannya di biayai oleh BOK dan DAU

PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN


TAHUN 2019

NO INDIKATOR KINERJA TARGET CAKUPAN SELISIH

1 Cakupan Sarana Air bersih 85% 78.5% -6.5%

Jml pdk yg menggunakan


2 85% 74.8% -10.2%
jaga

3 Sarana Tempat Sampah 75% 59.1% -15.9%

4 SPAL yg memenuhi syarat 70% 49.5% -20.5%

TPM yang memenuhi


5 75% 33.75% -41%
syarat

TTU yang memenuhi


6 75% 75% 0%
syarat

8 Kunjungan Klinik Sanitasi 25% 30.2% 7%

9 Rumah sehat s/d tahun ini 85% 75.1% -9.9%

10 Desa ODF 7 Desa 2 Desa 5 Desa

1.
13

INSPEKSI SARANA AIR BERSIH


3,500
3,117
3,000 2,838
2,567
2,500 2,337 2,320
2,262
2,064 2,126
2,039
2,000 1,894
1,827 1,889
1,659 1,581
1,576
1,500 1,430 1,348
1,344 1,288
1,156 1,202

1,000

500

0
PURABAYA CIMERANG CITAMIANG MARGALUYU CICUKANG PAGELARAN NEGLASARI

KELUARGA DI PERIKSA KELUARGA MEMILIKI SARANA AIR BERSIH MS

Cakupan jumlah Penduduk Mendapatkan Air bersih

Melihat dari hasil cakupan keluarga yang mengakses sarana air bersih yang memnuhi syarat
baru mencapai 78.5 % dari target 85 % dari 7 desa yang ada di wilayah puskesmas purabaya dimana
permasalahannya terdapat pada akses yang terlalu jauh serta tidak adanya anggaran untuk
pembangunan sarana air bersih yang memenuhi syarat

Oleh karena itu jauh dari harapan cakupan Inspeksi Sanitasi SAB mencapai target. Alternatif
Pemecahan Masalahnya adalah :

1. Anggaran Program Kesling harus Prioritas karena termasuk Indikator MDGs

2. Di perlukan tambahan Tenaga Sanitarian untuk Mendongkrak Kinerja Program Kesling

3. Membentuk kader Kesling.


14

2. Jumlah Pednduduk Menggunakan Jaga

INSPEKSI JAMBAN SEHAT


3,500
3,117
3,000 2,838

2,500 2,262 2,320 2,240


2,173
2,030 2,031
1,940 2,029
2,000 1,810
1,659 1,716
1,500 1,408 1,430 1,348
1,316
1,210 1,201
1,128
1,047
1,000

500

0
PURABAYA CIMERANG CITAMIANG MARGALUYU CICUKANG PAGELARAN NEGLASARI

KELUARGA DI PERIKSA KELUARGA MEMILIKI JAMBAN SEHAT

Melihat Dari Cakupan Jumlah keluarga menggunakan Jaga di dapat 74.5 % Dari target 85%
serta hanya terdapat dua desa yang ODF dari jumlah 7 desa yang karena tingkat pengetahuan di
masyarakat yang masih rendah serta tidak ada anggaran untuk membangun sarana jamban sehat

Alternatif Pemecahan Masalahnya adalah :

1. Anggaran Program Kesling harus Prioritas karena termasuk Indikator MDGs

2. Perlunya Advokasi ke sasaran (kepala desa) untuk mendukung kegiatan STBM

3. Perlunya monitoring berkelanjutan terhadap proses Pelaksaan Kegiatan Bantuan Jamban


Agar 8 desa tersebut Bisa ODF (deklarasi ODF)
15

3. Jumlah Rumah Menggunakan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)

INSPEKSI SPAL
3,500
3,117
3,000 2,838

2,500 2,262 2,320


2,063
2,000 1,919
1,659
1,456 1,383 1,430
1,500 1,348 1,279
1,193
1,002 1,086 1,076991
923 896 970
1,000 861

500

0
PURABAYA CIMERANG CITAMIANG MARGALUYU CICUKANG PAGELARAN NEGLASARI

KELUARGA DI PERIKSA KELUARGA MEMILIKI SPAL MS

Melihat Dari Cakupan Jumlah keluarga menggunakan SPAL memenuhi syarat di dapat
49.5% Dari target 70% serta hanya terdapat karena tingkat pengetahuan di masyarakat yang
masih rendah serta tidak adanya lahan untuk membangun sarana spal

Alternatif Pemecahan masalah :

1. Melakukan Advokasi terhadap Pemangku Kepentingan (kepala desa dan Camat Purabaya)
Pentingnya Pembangunan Sanitasi Pemukiman Di desa Pada saat Musrembangcam
maupun Musrembangdes.

2. Melakukan Penyuluhan dan Pembinaan tentang SPAL rumah tangga yang memenuhi
syarat
16

4. Jumlah Sarana Tempat Sampah Memenuhi Syarat

INSPEKSI SARANA TEMPAT SAMPAH


3,500
3,117
3,000 2,838

2,500 2,262 2,320 2,343


2,175
2,000 1,751 1,792
1,659
1,539 1,532 1,523
1,500 1,351 1,430 1,348
1,142 1,231
1,096 1,002 964
1,000 750

500

0
PURABAYA CIMERANG CITAMIANG MARGALUYU CICUKANG PAGELARAN NEGLASARI

KELUARGA DI PERIKSA KELUARGA MEMILIKI TEMPAT SAMPAH MS

Melihat Dari Cakupan Jumlah keluarga menggunakan sarana tempat sampah yang
memenuhi syarat baru mencapai 59.1% dari target 70% karena kurangnya pengetahuan
masyarakat bagai mana cara pengelolaan sampah yang baik

Alternatif Pemecahan masalah :

1. Melakukan Advokasi terhadap Pemangku Kepentingan (kepala desa dan Camat Purabaya)
Pentingnya Pembangunan Sanitasi Pemukiman Di desa Pada saat Musrembangcam maupun
Musrembangdes.

2. Melakukan Penyuluhan dan Pembinaan tentang pengelolaan sampah rumah


17

5. Jumlah Rumah yang di periksa Rumah Sehat

RUMAH SEHAT
3,500

3,000 2,895
2,487
2,500
2,092 2,098
1,992
2,000
1,682 1,603 1,653
1,515
1,500 1,280
1,202 1,1881,084
943
1,000

500

-
PURABAYA CIMERANG CITAMIANG MARGALUYU CICUKANG PAGELARAN NEGLASARI

JUMLAH RUMAH RUMAH MEMNUHI SYARAT

Dari Hasil Kegiatan Pemeriksaan Rumah sehat (survey Rumah sehat) di peroleh cakupan 75 %
dari target 80% jumlah Rumah dikarenakan ketidakpahaman masyarakat tentang rumah sehat :

Oleh karena itu jauh dari harapan cakupan Survey Rumah Sehat mencapai target. Alternatif
Pemecahan Masalahnya adalah :

1. Anggaran Program Kesling harus Prioritas karena termasuk Indikator MDGs

2. Peran lintas sector untuk mendongkrak naiknya jumlah rumah sehat

3. Membentuk kader Kesling.

6.
18

INSPEKSI SARANA TTU


12

10 10
10
9

8
7
6 6
6
5
4 4 4 4
4
3 3
2
2

-
PURABAYA CIMERANG CITAMIANG MARGALUYU CICUKANG PAGELARAN NEGLASARI

JUMLAH SARANA TTU SARANA MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA TEMPAT TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT

Jumlah cakupan sarana tempat tempat umum sudah mencapai target yaitu 75 % dari target
75% namun masih ada sebagian sarana yang belum memenuhi syarat karena tidak adanya anggaran
untuk perbaikan sarana dari pemerintahan

7.
19

INSPEKSI SARANA TPM


40
35
35

30

25
21
20 19

15
15

10 8 8
6
5
5 4
3 3 3
2
1
-
PURABAYA CIMERANG CITAMIANG MARGALUYU CICUKANG PAGELARAN NEGLASARI

JUMLAH SARANA TPM SARANA MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA TPM

Jumlah cakupan sarana tempat pengolaan makanan belum memenuhi syarat yaitu baru
mencapai 33,75% dari target 75% karena masih banyaknya pengelola makanan yang tidak mengerti
cara untuk mengelola makanan dan penyimpanan makanan yang memenuhi syarat serta masih
banyaknya sarana yang belum layak hygiene sanitasi
20

BAB IV

ANALISIS DAN RENCANA KEGIATAN

4.1. ANALISIS MASALAH

Analisis masalah kesehatan lingkungan menggunakan metode fish bone

CAKUPAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN
BELUM MENCAPAI
TARGET
21

4.2. RENCANA KEGIATAN

Adapun rencana kegiatan program kesehatan lingkungan pada tahun 2020 yaitu :

SUMBE
N BULAN PELAKSANA
KEGIATAN R DANA
O
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
PEMBINAAN
1   √ √ √ √ √ √ √ √ √ √   BOK SANITARIAN
RUMAH SEHAT
PENGAWASAN
2 SARANA AIR   √ √ √ √ √ √ √ √ √ √   BOK SANITARIAN
BESIH
KLINIK
3   √ √ √ √ √ √ √ √ √ √   BOK SANITARIAN
SANITASI
PEMBINAAN
4             √     √     BOK SANITARIAN
TPM
PEMBINAAN
5               √ √       BOK SANITARIAN
TTU
TIM
6 PRA PEMICUAN       √                 BOK
PEMICUAN
PEMICUAN TIM
7             √           BOK
STBM PEMICUAN
PASCA TIM
8                   √     BOK
PEMICUAN PEMICUAN
VERIFIKASI TIM
9                     √ √ BOK
DESA ODF PEMICUAN
PENDATAAN
SARANA
10                     √ √ BOK KADER
SANITASI
DASAR
PEMBINAAN
11 √ SANITARIAN
KADER KESLING                        
REFRESING
12 KADER √ SANITARIAN
PEMICUAN                        
SOSIALISASI
PENGELOLAAN
MAKANAN
JAJANAN
13 KEPADA √ SANITARIAN
PEDAGANG
DAN GURU
SEKOLAH
DASAR
PENGAWASAN
MAKANAN
14 JAJANAN DI √ √ √ SANITARIAN
SEKOLAH
DASAR DAN MI
22

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
- Masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan manusia
- Masyarakat masih kebingungan untuk melakukan perbaikan sarana karena tebentur dengan
anggaran
- Tidak adanya lahan untuk melakukan perbaikan sarana sanitasi dasar
- Medan yang cukup sulit untuk melakukan perbaikan akses sarana air bersih
- Kecilnya anggaran untuk melakukan intervensi kesehatan lingkungan
- Kurangnya koordinasi lintas sector dan lintas program
- Akses yang cukup sulit untuk menjangkau ke masyarakat langsung

2. SARAN
- Melakukan peningkatan kesadaran masyarakat dengan cara pembinaan dan penyuluhan
- Perlunya opsi teknologi sarana sanitasi untuk dapat memperbaiki sarana sanitasi dasar di
masyarakat
- Perlunya anggaran untuk melakukan intervensi kesehatan lingkungan langsung ke masyarakat
- Perlunya kendaraan yang dapat mengakses langsung ke masyarakat
- Peningkatan koordinasi dengan lintas sector dan lintas program
- Perlu adanya kader kesehatan lingkungan
23

BAB VI

PENUTUP

Demikian Laporan Tahunan Program Penyehatan Lingkungan Puskesmas Purabaya yang merupakan
gambaran singkat kondisi Puskesmas Purabaya sebagai instansi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaannya tentunya banyak sekali hambatan dan rintangan, namun dengan semangat yang
tinggi dan kerja keras, saya mampu mengatasinya, walaupun tentunya masih banyak kekurangan.

Harapan saya, dengan membuat Laporan Purabaya ini bisa membantu saya dalam melakukan
pelayanan khususnya program penyehatan lingkungan Puskesmas Purabaya ini, dan semoga Evaluasi dari
Program Penyehatan Lingkungan sebagai bahan dasar perbaikan Mutu puskesmas Purabaya.

Sekian atas perhatianya kami sampaikan banyak terima kasih.

Purabaya, 10 Januari 2020


Mengetahui
Pimpinan PPK BLUD
UPT Puskesmas Purabaya Petugas Sanitarian

Aden Aulia Rahman, SKM Febri Rahayu, AMKL


NIP. 19810310 200701 1 004
24

Anda mungkin juga menyukai