DISUSUN OLEH:
Abstrak
Menurut World Health Organization (WHO) stroke merupakan gejala yang didefinisikan su
atu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik
baik fokal maupun global yang berlangsung 24 jam atau lebih (Nasution, 2013). Stroke
di Indonesia juga mengalami peningkatanprevalensi. Di Indonesia penyakit ini menduduki p
osisi ketiga setelah jantung dan kanker. Pada tahun 2007, hasil Riset Kesehatan Dasar (Risk
esdas) menunjukkan data 8, 3 per 1000 penduduk menderita stroke. Sedangkan pada ta
hun 2013, terjadi peningkatan yaitu sebesar 12,1%. Stroke juga menjadi penyebab kematian
utama di hampir semua rumah sakit di Indonesia, yakni sebesar 14,5%. Jumlah penderita str
oke di Indonesia menurut diagnosis tenaga kesehatan (Nakes) pada tahun 2013, diperkirakan
sebanyak 1.236.825 orang dari seluruh penderita stroke yang terdata, sebanyak 80% meru
pakan jenis stroke iskemik (Wicaksana,eatal,2017).
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dengan faktor resiko diabetes melitus, hipertensi, dia
betes melitus dan hipertensi, peluang untuk terjadinya stroke non hemoragik lebih meni
ngkat. Oleh karena itu untuk membuktikan hal ini, akan dilakukan penelitian mengenai per
bandingan stroke non hemoragik dengan gangguan motorik pada pasien yang memiliki fa
ktor resiko diabetes melitus, hipertensi, diabetes melitus & hipertensi di RSUD Dr. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung 2018.
BAB II
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagi
an-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif merupakan d
efinisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasa
l dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaa
n tentang survei untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka. Pada pasi
en yang terdiagnosa stroke non hemoragik dengan faktor resiko diabetes melitus, hiperte
nsi, diabetes melitus & hipertensi di RSUD Dr. H Abdul moeloek provinsi lampung.
Waktu penelitian akan dilaksanakan dari bulan Mei 2019, dengan data yang di ambil d
ari rekam medik pada bulan September sampai Desember Tahun 2018. Tempat penelitian
ini di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Rancangan penelitian ini adalah A
nalitik Deskriftif dengan pendekatan secara Cross sectional. Cross sectional adalah suatu p
enelitian yang di lakukan pada satu saat atau pada satu periode waktu tertentu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Analisis Perbandingan Stroke Non Hemoragik Dengan Gangguan Motorik Pada
Pasien Hipertensi di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018.
Gangguan Motorik
Total
Hipertensi Ringan Sedang P Value
N % N % N %
Tabel 2. Analisis Perbandingan Stroke Non Hemoragik Dengan Gangguan Motorik Pada
Pasien Diabetes Melitus di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun
2018.
Gangguan Motorik
Total
Diabetes Melitus Ringan Sedang P
Value
N % N % N %
Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara akut y
ang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan mempertahankan stabilitas tekanan darah da
lam jangka panjang (Dinata,eatall, 2013)
Kegagalan dalam mensuplai darah akan menyebabkan gangguan fungsi bagian otak atau
yang terserang atau terjadi kematian sel saraf (nekrosis) dan kejadian inilah yang disebu
t stroke. Salah satu penyebab meningkatnya kasus penyakit pembuluh darah, seper
ti jantung dan stroke adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola g
aya hidup sehat (Junaidi, 2011).
Modifikasi pola hidup dengan mematuhi diet merupakan langkah pencegahan yang baik.
Pengendalian yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian Hipertensi adal
ah dengan melakukan program gaya hidup sehat, modifikasi gaya hidup membantu term
asuk pengurangan berat badan, pembatasan natrium, diet banyak makan buah, sayur
an dan hasil olahan rendah lemak, olahraga teratur, dan tidak berlebihan konsumsi alko
hol. Apabila penyakit ini tidak terkontrol, akan menyerang target organ, dan dapat men
yebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal, serta kebutaan. Dari beberapa pene
litian dilaporkan bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabk
an peluang tujuh kali lebih besar terkena Stroke (Fitri, 2009).
Diabetes Melitus adalah kondisi dimana terjadi peningkatan insulin dalam darah pada D
iabetes Melitus yang dewasa ini semakin meningkat jumlahnya di masyarakat, kondisi t
ersebut meningkatkan penyerapan jumlah natrium didalam tubuh. Penyerapan natrium a
kan meningkatkan kadar kalium dalam darah dan akan menyebabkan terstimulasikan sis
tem saraf simpatik. Hal ini diduga menyebabkan perubahan struktur dalam darah yang
mempengaruhi fungsi jantung dan tekanan darah. Masalah vaskular yang timbul dikaren
akan diabetes dan diperparah dengan hipertensi, pola makan yang tidak baik serta kuran
gnya aktivitas fisik. Sehingga diabetes melitus adalah kondisi dimana secara tidak langs
ung akan mempengaruhi untuk terjadinya Hipertensi (Ramadany, 2013).
Pada penelitian ini Stroke Non Hemoragik pada gangguan motorik dengan ada penyum
batan dan tidak ada penyumbatan didapat hasil usia manula >65 tahun dengan penyakit
Stroke Non Hemoragik memiliki gangguan motorik sedang (2-3) sedangkan usia manul
a >65 tahun dengan penyakit stroke non hemoragik memiliki gangguan motorik ringan
(4-5). Hasil uji statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Z nilai signifikannya ad
alah 0, 00, karena nilai p=0,00>α=0,05. Pengukuran dengan menggunakan gangguan m
otorik didapatkan Hipertensi (≥140/90 mmHg) pada penyakit stroke non hemoragik.
dengan gangguan motorik sedang (2-3). Pengukuran dengan menggunakan gangguan m
otorik didapatkan diabetes mellitus tinggi (≥200 g/dL) pada penyakit stroke non hemor
agik. Pengukuran dengan menggunakan gangguan motorik didapatkan hipertensi & di
abetes melitus tinggi ( ≥140/90 mmHg dan ≥200 g/dL) dengan penyakit stroke non he
moragik ada penyumbatan. Pengukuran dengan menggunakan gangguan motorik didap
atkan gangguan motorik sedang (2-3) dengan adanya penyumbatan. Hasil uji statistik m
enggunakan uji Chi-Square nilai signifikasinnya adalah 0,280, karena nilai p=0,280> α
=0,05. Kelainan motorik ringan, sedang maupun berat dapat terjadi apabila letak atau lo
kasinya infark pada jarak atau homonkulus yang mengenai motoriknya.
Hubungan antar variabel dianalisa dengan uji bivariat (x2) dan multivariat (regres
i logistik ). Hubungan dinyatakan bermakna bila p < 0,05. Jenis kelamin dan umur tidak
berkorelasi dengan indeks barthel (p > 0,05). Demikian juga Hipertensi, DM, Dislipide
mia dan Perokok tidak berhubungan dengan Indeks Barthel (p > 0,05).
Dilakukannya Uji Regresi Logistik mendapatkan hasil konstanta atau tidak signifikan k
arena p > 0,05. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik tidak menunjukkan ada
nya korelasi Jenis kelamin, usia, hipertensi, diabetus melitus, dislipidemia, kebiasaan m
erokok terhadap pemeriksaan indeks barthel (Caesar K, 2014)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Caesar K. (2014). Hubungan Faktor Risiko Hipertensi Dan Diabetes Mellitus Terhadap
Keluaran Motorik Stroke Non Hemoragik[skripsi]. Semarang: Universitas Dip
onegoro.
Dinata, Safrtita, S. (2013). Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Ra
wat Inap di Bagian Penyakit Dalam. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(3), 58.
Junaidi. (2011). STROKE Waspadai Ancamannya (1st ed.). Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Nasution. (2013). Stroke Non Hemoragik Pada Laki-Laki Usia 65 Tahun. Jurnal Me
dula, 1(3), 2–7.
Yaris. (2004). Pola Kadar Glukosa Darah Pada Stroke Akut[skripsi]. Universitas Dipon
egoro.
I. Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Utama Penelitian:
Mengetahui bagaimana perbandingan gangguan motorik pada pasien Stroke Non
Hemoragik pasien dengan faktor resiko Diabetes Melitus, Hipertensi, Diabetes Me
litus & Hipertensi Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 201
8
2. Hasil Penelitian: Sampel penelitian ini 30 pasien. Stroke non hemoragik pada pasie
n hipertensi sebanyak (92, 6%), stroke non hemoragik pada pasien diabetes melitu
s sebanyak (81,5%), Stroke non hemoragik pada pasien hipertensi dan diabetes m
elitus sebanyak (74,1%). Dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Z nila
i signifikannya adalah 0,280 (p=0,280>α=0,05) maka Ho diterima
3. Kesimpulan Penelitian: Tidak ada perbandingan hipertensi pada stroke non hemor
agik dengan gangguan motorik ringan dan sedang di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2018.
2. Penulis
a. Kualifikasi Penulis: Kedokteran Umum, Universitas Malahayati Lampung
a. Kelebihan: Cukup lengkap,menjelaskan tujuan dan cukup menarik
b. Kekurangan:
3. Abstrak
a. Kelebihan: terstruktur, mencakup komponen IMRAD (Introduction,
Method, Result, Discussion) dan tidak lebih dari 200 kata
b. Kekurangan:Kami tidak melihat kekurangan dalam ebstrak
C. Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian
1. Tujuan/ Masalah Penelitian : Mengetahui bagaimana/apakah ada perbandingan
gangguan motorik pada pasien Stroke Non Hemoragik pasien dengan faktor re
siko Diabetes Melitus, Hipertensi, Diabetes Melitus & Hipertensi
2. Konsistensi logis (sistimatika penulisan) : Sistematika penulisan sudah sesuai
dengan metode penulisan yang ada dan sudah cukup rapih.
3. Theoritical kerangka (Kerangka Teori) :
Penderita DM yang HT
beresiko terkena stroke
Stroke : Gangguan
pembuluh darah otak
Dampak :
1. Gangguan Motorik
2. Gangguan Sensorik
3. Gangguan Kognitif
4. Gangguan Verbal
5. Gangguan Enmosional
8. Metode
a. Desain penelitian : Analitik Deskriptif
b. Populasi dan Sampel :
Populasi :Seluruh pasien dengan gangguan motorik pada Stroke
hemoragik dengan faktor resiko Diabetes Melitus, Hipertensi, Diabetes
Melitus dan Hipertensi di RSUD Dr. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.
Sampel : Pasien dengan gangguan motorik pada Stroke hemoragik
dengan faktor resiko Diabetes Melitus, Hipertensi, Diabetes Melitus
dan Hipertensi pada bulan September sampai dengan Desember 2018
Tehnik : Purphossive Retrospectif
c. Variabel penelitian: Variabel bebas dan variabel terikat
d. Instrumen yang digunakan : Cellist
5. Nama Peneliti
Nia Permatasari
6. Tempat Penelitian
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
7. Latar Belakang
Stroke di Indonesia juga mengalami peningkatan prevalensi. Di Indonesia
penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker. Pada tahun 2007,
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan data 8,3 per 1000 pendu
duk menderita stroke Stroke juga menjadi penyebab kematian utama di hampir se
mua rumah sakit di Indonesia, yakni sebesar 14,5%. Tujuan Penelitian: Mengetah
ui bagaimana Perbandingan Gangguan Motorik Pada Pasien Stroke Non Hemorag
ik Pasien Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus, Hipertensi, Diabetes Melitus
& Hipertensi Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018. M
etode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah Analitik Deskriftif dengan pe
ndekatan secara Cross sectional. Subjek penelitian ini seluruh pasien Gangguan
Motorik Pada Stroke Non Hemoragik Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus, Hi
pertensi, Diabetes Melitus dan Hipertensi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provin
si Lampung.Hasil Penelitian: Sampel penelitian ini 30 pasien. Stroke non hemora
gik pada pasien hipertensi sebanyak (92, 6%), stroke non hemoragik pada pasien
diabetes melitus sebanyak (81,5%), Stroke non hemoragik pada pasien hipertensi
dan diabetes melitus sebanyak (74,1%). Dengan menggunakan uji Kolmogoro
v-Smirnov Z nilai signifikannya adalah 0,280 (p=0,280>α=0,05) maka Ho diteri
ma. Kesimpulan: Tidak ada perbandingan hipertensi pada stroke non hemoragik
dengan gangguan motorik ringan dan sedang di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Pro
vinsi Lampung Tahun 2018.
8. Tujuan Penelitian
Mengetahui bagaimana/apakah ada perbandingan gangguan motorik pada pasien st
roke non hemoragik pasien dengan faktor resiko Diabetes Melitus, Hipertensi,Dia
betes Melitus & Hipertensi Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung T
ahun 2018.
9. Metodologi Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah Analitik Deskriftif dengan pendekatan secara C
ross sectional.