Anda di halaman 1dari 13

PENJAJAKAN TAHAP I BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELOMPOK


Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register 070321
Nama Perawat yang Mengkaji Intan,kusyanto,lutfi,maya Tanggal Pengkajian 28 Desember 2021
Nama Kelompok Mawar Alamat Balongan
1. DATA DASAR ANGGOTA KELOMPOK 2. STATUS KESEHATAN ANGGOTA KELOMPOK
No Nama JK Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Agama Suku Keadaan TTV Status Gizi Riwayat Penyakit Alat Bantu/ Pola Ket. Lain Analisis
Umum Protesa Masalah
Kesehatan
TD N P S TB BB Konjungtiva Olahraga Tidur
1. Ny. W Pr 05 – 07 – SD Buruh Tani Islam Jawa Sehat 120/ 85 20 36, 160 62 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gangguan
pendengaran
1976 80 5C Cm Kg pendengaran olahraga
2. Tn. K Lk 21 – 06 – SD Pedagang Islam Jawa Sakit 115/ 90 22 37, 161 73 Ananemis Diabetes Mellitus Tidak ada Jarang 7jam / hari - Diabetes
1971 sayuran 85 1 Cm kg olahraga Mellitus
3. Tn. F Lk 03 – 09 – SMP Pedagang Islam jawa Sakit 210/ 97 22 36, 163 79 Anemis Diabetes Mellitus Tidak ada Setiap hari 8jam / hari - Diabetes
1982 Ayam 100 6 Cm Kg minggu Mellitus
pagi
4. Ny. R Pr 17 – 03 – SMP Ibu rumah Islam Jawa Sakit 140/ 78 20 36, 155 70 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam/ hari - Gangguan
1975 tangga 90 5 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
5. Ny. H Pr 02 – 02 – Tidak Ibu rumah Islam Jawa Sakit 140/ 85 20 37, 153 57 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 7jam / hari - Gangguan
1955 sekolah tangga 93 2 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
6. Ny. F Pr 15 – 08 – SD Ibu rumah Islam Jawa Sakit 130/ 65 28 36, 150 50 ananemis Diabetes Mellitus Tidak ada Jarang 7jam / hari - Diabetes
1957 tangga 70 0 Cm Kg olahraga Mellitus
-7. Ny. S Pr 12 – 09 – Tidak Ibu rumah Islam Jawa Sakit 140/ 76 20 36, 153 48 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gannguan
1952 sekolah tangga 90 3 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
8. Tn. J Lk 11 – 3 – SD Wiraswasta Islam Jawa Sakit 110/ 74 21 36, 160 76 Anemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gangguan
pendengaran
1967 80 7 Cm Kg olahraga pendengaran
9. Tn. B Lk 21 – 01 – Smp Wiraswasta Islam Jawa Sakit 130/ 86 21 36, 158 57 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam/ hari - Gangguan
1985 80 4 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
10. Tn. M Lk 16 – 08 – SMK Pegawai Islam Jawa Sakit 190/ 93 22 37, 164 78 Anemis Diabetes Mellitus Tidak ada Jarang 7jam/ hari - Diabetes
1979 proyek 105 0 Cm Kg olahraga Mellitus
11. Ny. N Pr 01 – 10 – SMK Ibu rumah Islam Jawa Sakit 180/ 87 23 36, 155 81 Ananemis Diabetes Mellitus Tidak ada Kadang 8jam / hari - Diabetes
1986 tangga 100 5 Cm Kg kadang Mellitus
12. Ny. C Pr 05 – 09 – SD Ibu rumah Islam Jawa Sakit 140/ 75 21 36, 150 57 Anemis Gangguan Tidak ada Jarang 7jam/ hari - Gangguan
1952 tangga 90 0 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
13. Ny. U Pr 15 – 01 – Smp Karyawan Islam Jawa Sakit 130/ 65 20 36, 158 55 Ananemis Diabetes Mellitus Tidak ada Jarang 8jam/ hari - Diabetes
1988 pabrik 80 1 Cm Kg olahraga Mellitus
14. Tn. R Lk 09 – 02 – SD Petani Islam Jawa Sakit 110/ 60 23 36, 154 59 Anemis Gangguan Tidak ada Kadang 8jam / hari - Gangguan
1957 70 0 Cm Kg pendengaran kadang pendengaran
15. Tn. T Lk 03 – 03 Smp Wiraswasta Islam Jawa Sakit 120/ 75 22 36, 163 69 Ananemis Gangguan Tidak ada Kadang 7jam / hari - Gangguan
1976 80 4 Cm Kg pendengaran kadang pendengaran
16. Ny. K Pr 20 – 11 – Tidak Ibu rumah Islam Jawa Sakit 145/ 78 24 36, 150 48 Anemis Gangguan Tidak ada Kadang 8jam/ hari - Gangguan
1949 sekolah tangga 90 3 Cm Kg pendengaran kadang pendengaran
17. Ny. D Pr 28 – 12 – Smp Pedagang Islam Jawa Sakit 210/ 89 21 36, 158 82 Ananemis Diabetes Mellitus Tidak ada Jarang 8jam/ hari - Diabetes
1973 ikan basah 105 5 Cm Kg olahraga Mellitus
18. Tn. L Lk 01 -10 – Smp Pedagang Islam Jawa Sakit 190/ 85 22 36, 165 79 Ananemis Diabetes Mellitus Tidak ada Jarang 8jam/ hari - Diabetes
1980 keliling 110 4 Cm Kg olahraga Mellitus
19. Tn. K Lk 14 – 03 – Tidak Wiraswasta Islam Jawa Sakit 145/ 65 24 36, 157 47 Anemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gangguan
1948 sekolah 85 2 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
20. Ny. Q Pr 17 – 12 – SD Buruh tani Islam Jawa Sakit 120/ 75 21 36, 158 63 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gangguan
1964 80 0 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
21. Ny. H Pr 21 – 06 – SD Buruh tani Islam Jawa Sakit 110/ 65 20 36, 157 83 Anemis Gangguan Tidak ada Jarang 7jam / hari - Gangguan
1972 70 5 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
22. Ny. A Pr 08 – 03 – Tidak Ibu rumah Islam Jawa Sakit 120/ 60 20 36, 152 61 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gangguan
1953 sekolah tangga 80 3 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
23. Tn. Y Lk 03 – 05 – Tidak Wiraswasta Islam Jawa Sakit 220/ 85 24 36, 160 74 Ananemis Diabetes Mellitus Tidak ada Kadang 8jam / hari - Diabetes
1950 sekolah 115 5 Cm Kg kadang Mellitus
24. Tn. O Lk 29 – 10 – SD Petani Islam Jawa Sakit 130/ 75 20 37, 163 55 Anemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam/ hari - Gangguan
1958 70 0 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
25. Tn. C Lk 31 – 06 – SD Pedagang Islam Jawa Sakit 140/ 85 21 36, 168 80 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam/ hari - Gangguan
1978 asongan 85 4 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
26. Ny. I Pr 26 – 10 - SD Buruh tani Islam Jawa Sakit 130/ 65 22 36, 159 65 Ananemis Gangguan Tidak ada Kadang 7jam / hari - Gangguan
1965 90 1 Cm Kg pendengaran kadang pendengaran
27. Ny. E Pr 04 -04 – SMK pegawai Islam Jawa Sakit 120/ 85 22 36, 158 60 Anemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gangguan
1989 pabrik 80 5 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
28. Tn. W Lk 18 – 07 – Tidak - Islam Jawa Sakit 140/ 90 25 36, 160 74 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gangguan
1948 sekolah 100 0 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran
29. Tn. V Lk 24 – 10 - SD Buruh tani Islam Jawa Sakit 140/ 85 22 36, 165 78 Anemis Diabetes Mellitus Tidak ada Kadang 7jam / hari - Diabetes
1967 100 4 Cm Kg kadang Mellitus
30. Tn. I Lk 28 – 11 – Tidak - Islam Jawa Sakit 130/ 90 22 36, 160 80 Ananemis Gangguan Tidak ada Jarang 8jam / hari - Gangguan
1953 sekolah 90 7 Cm Kg pendengaran olahraga pendengaran

LANJUTAN PENJAJAKAN TAHAP I


3. UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN
No Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi No Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi
Ada Tidak . Ada Tidak
A Fasilitas pelayanan kesehatanyang tersedia untuk E Status ekonomi
kelompok
1. Posyandu Ada Biasanya dibalai desa setiap berapa bulan sekali 1. Sumbangan (asal sumber pendanaan) Ada Biasanya lansia ini mendapatkan sumbangan dari
mengadakan posyandu untuk lansia anak/keluarganya, jika lansia tersebut sudah tidak bisa
mencari nafkah sendiri
2. Tenaga kesehatan yang berpraktik Ada Petugas puskesmas keliling 2. Jenis pekerjaan Ada Kebanyakan pada pasien gangguan pendengaran
memeiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan
buruh tani
3. Puskesmas dan jaringannya Ada Aktif berjalan ketika mengadakan posyandu 3. Rata-rata pendapatan perbulan Pendapatan perbulan kurang lebi 1.000.000
untuk lansia
4. Klinik Ada Terdapat klinik yang masih berjalan aktif di 4. Lainnya -
daerah balongan
1. Rumah Sakit Ada Biasanya jika penyakit pada kelompok lansia ini
sudah dikatakan parah maka dirujuk ke RS
rujukan daerah indramayu
2. Lainnya -
B Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh F Status sosial budaya spiritual
kelompok
1. Imunisasi dasar lengkap 1. Sarana ibadah Ada Disetiap RT terdapat musola
2. Imunisasi ibu hamil Ada Biasanya dilaksanakan dibalai desa 2. Kegiatan keagamaan Ada Setiap hari senin dimasjid rawadalem mengadakan
pengajian rutin
3. Makanan tambahan Ada Biasanya sehabis imunisasi/posyandu 3. Kepercayaan yang bertentangan dengan Tidak -
dilaksanakan mendapatkan makanan tambahan penanggulangan masalah kesehatan
berupa biskuit
4. Vitamin tambahan ada Biasanya diberikan pada saat posyandu/ 4. Kegiatan sosial (kerjabakti, arisan, dll) Ada Menyelenggarakan pengajian rutin
imunisasi dilaksanakan
5. Pelayanan kesehatan Ada Terdapat puskesmas dan klinik didaerah anggota
kelompok lansia
6. Lainnya -

C Fasilitas pendidikan G Komunikasi


1. Fasilitas pendidikan yang tersedia untuk Tidak terdapat fasilitas pendididkan untuk lansia, 1. Alat komunikasi yang digunakan dalam Tidak Kebanyakan lansia dengan gangguan pendengaran tidak
kelompok dan jika ada penyuluhan dari puskesmas kelompok sehari-hari mengguanakan alat komunikasi sendiri
a. Playgroup Tidak setempat hanya dilaksanakan di balai desa a. Telepon
b. TK b. Handphone
c. SD c. Faximile
d. SMP/ MTs d. Lainnya
e. SMA/ MA
f. Universitas/ Sekolah Tinggi
g. Lainnya

2. Fasilitas pendidikan yang dimanfaatkan untuk Ada Dari petugas puskesmas biasanya melaksanakan 2. Efektivitas proses komunikasi antar Tidak Karena sulit diajak komunikasi sehingga pembicaraan
kelompok untuk kegiatan penyuluhan penyuluhan untuk para lansia anggota dalam kelompok tidak efektif
kesehatan, pembelajaran di kelompok, dll

D Lingkungan sekitar tempat tinggal anggota H Fasilitas rekreasi yang tersedia untuk
kelompok kelompok
1. Sumber air bersih Ada Dilingkungan kelompok sebagian besar 1. Taman Tidak Pemerintah desa tidak menyediakan taman khusus
mengguanakan air PDAM untuk lansia
2. Dapur umum Tidak Tidak tersedia dapur umum untuk lansia 2. Pantai Ada Terdapat wisata pantai pada kecamatan balongan
3. Tempat pembuangan sampah Ada Disetiap rumah menyediakan pembuangan 3. Sarana olahraga Tidak Pemerintah desa tidak menyediakan sarana untuk
tempat sampah olahraga
4. Sarana MCK (berapa jumlahnya) Ada Terdapat 2 MCK di sekitaran lingkungan anggota 4. Lainnya -
kelompok,
5. Saluran pembuangan limbah Ada Disetiap lingkungan sekitar anggota kelompok
terdapat pembuangan limbah tertutup
6. Lainnya -
J Kebiasaan / Perilaku dalam kelompok
1. Pemeliharaan kebersihan diri Ada Setiap harinya lansia dengan gangguan pendengaran
bisa memelihara kebersihan dirinya secara mandiri
2. Pengelolaan makanan bersih dan sehat Ada Untuk makanan biasanya disajikan oleh pihak
keluarganya sendiri sehingga terjamin bersih dan sehat
MENGETAHUI :
Nama Koordinator Tanggal/ Tandatangan
B. Analisis Data

No. Data Etiologi Masalah


1.  Sebanyak 20 dari 30 kasus Kurangnya motivasi Resiko terjadinya
lansia mengalami gangguan dalam menjaga peningkatan kejadian
pendengaran di desa kesehatan. gangguan
Balongan pendengaran pada
 Sebanyak 5 dari 30 kasus lansia.
lansia mengalami rhinitis di
desa Balongan
 Sebanyak 5 dari 30 kasus
lansia menderita Diabetes
Mellitus di desa Balongan
Yaitu :
 Sebanyak 12 orang
lansia di RT 07
menderita gangguan
pendengaran
 Sebanyak 8 orang
lansia di RT 08
menderita gangguan
pendengaran
 Sebanyak 4 orang
lansia di RT 09
menderita DM
 Sebanyak 6 orang
lansia di RT 07
menderita DM
 Hanya sedikit lansia
yang mengikuti
pembersihan telinga
 Sebanyak 30% lansia
di RT 09 mempunyai
kebiasaan merokok.

No Data Etiologi Masalah


2. DS: Perawat puskesmas Ketidakpatuhan Resiko hambatan
mengatakan lansia sebanyak 60 % lansia dalam komunikasi
lansia yang menderita gangguan mengikuti posyandu
pendengaran. lansia

DO ;
 lansia malas mengikuti
posyandu lansia yang
diselengarakan setiap
bulannya
 Lansia jarang berolahraga
dan berbau dengan orang
lain
 Lansia sering terpapar
kebisingan dan suara yang
berfrekuensi tinggi yang
menyebabkan kurang
pendengaran
 Lansia mengalami
degenerasi atau penurunan
fungsi saraf pendengaran
C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya peningkatan kejadian gangguan pendengaran pada lansia berhubungan
dengan Kurangnya motivasi dalam menjaga kesehatan.
2. Resiko hambatan berkomunikasi berhubungan dengan ketidakpatuhan lansia dalam
mengikuti posyandu lansia.

D. Kriteria Penapisan
Kriteria Penapisan
Dx. Kep
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Dx. 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 42
Dx. 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 39
Keterangan:
1. Sesuai degan peran perawat komunitas. 7. Sesuai program pemerintah
2. Jumlah yang beresiko 8. Sumber daya tempat
3. Besarnya resiko 9. Sumber daya waktu
4. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan 10. Sumber daya dana
5. Minat masyarakat 11. Peralatan
6. Kemungkinan untuk diatasi 12. Sumber daya manusia
Skor:
1 = Sangat rendah 4 = Tinggi
2 = Rendah 5 = Sangat tinggi
3 = Cukup

E. Rencana Tindakan
No. Masalah Tujuan Strategi Aktifitas Standar/Kriteria
1. Resiko terjadinya peningkatan TUPAN :  Memfasilitasi  Melakukan pemeriksaan Test  Pemeriksaan test
kejadian penyakit gangguan Tidak terjadi peningkatan terlaksananya kegiatan pendengaran secara rutin pendengaran secara rutin
pendengaran ditandai dengan : angka penyakit gangguan pemeriksaan tes melalui poskesdes. dilakukan
 Sebanyak 20 dari 30 kasus pendengaran pendengaran secara rutin  Melakukan penyuluhan  Penyuluhan tentang
lansia mengalami gangguan TUPEN :  Memfasilitasi tentang gangguan pendengaran gangguan pendengaran telah
pendengaran di desa Balongan Setelah dilakukan intervensi terlaksananya penyuluhan  Melakukan koordinasi dengan dilakukan, lansia hadir dalam
 Sebanyak 5 dari 30 kasus lansia keperawatan komunitas selama tentang gangguan Ibu Kader, Ibu RT, Ibu RW acara penyuluhan tersebut
mengalami rhinitis di desa
1 bulan diharapkan pendengaran untuk penyelenggaraan  Terapi membaca gerak bibir
Balongan
 Sebanyak 5 dari 30 kasus lansia  Lansia mengetahui tanda-  Memfasilitasi kegiatan terapi membaca gerak d lakukan 3x/minggu
menderita Diabetes Mellitus di tanda dan penanganan terlaksananya kegiatan bibir  Lansia dapat mengikuti
desa Balongan penyakit gangguan terapi membaca gerak  Adanya kegiatan mebersihkan pembersihan telinga secara
Yaitu : pendengaran bibir telinga secara rutin rutin dengan penuh
 Sebanyak 12 orang lansia di  Lansia dapat melakukan  Menggalakan kembali TOGA kesadaran dan partisipatif
RT 07 menderita gangguan terapi membaca gerak  Memfasilitasi kegiatan pada tiap RW.  Lansia dapat menyediakan
pendengaran
bibir membersihkan telinga TOGA di rumah masing-
 Sebanyak 8 orang lansia di
RT 08 menderita gangguan  Lansia dapat melakukan secara rutin masing
pendengaran pembersihan telinga
 Sebanyak 4 orang lansia di secara rutin oleh tim  Memfasilitasi penanaman
RT 09 menderita DM kesehatan tanaman obat keluarga
 Sebanyak 6 orang lansia di
RT 07 menderita DM
 Hanya sedikit lansia yang
mengikuti pembersihan
telinga
Sebanyak 30% lansia di RT 09
mempunyai kebiasaan merokok.
2. Resiko hambatan berkomunikasi Tujuan jangka pendek :  Memfasilitasi  Melakukan pelatihan cara  Pelqtihan cara berkomunikasi
berhubungan dengan  setelah di lakukan terlaksananya kegiatan komunikasi dengan penderita dengan penderita Gg
ketidakpatuhan lansia dalam tindakan keprawat pelatihan cara Gg pendengaran secara rutin pendengaran secara rutin
selama 4 minggu
mengikuti posyandu lansia ditandai berkomunikasi dengan melalui poskesdes. dilakukan
dengan: komunitas di harapkan penderita Gg pendengaran
 Perawat puskesmas  Lansia mampu  Melakukan penyuluhan  Penyuluhan tentang
mengatakan lansia sebanyak berkomunikasi secara  Memfasilitasi tentang hambatan gangguan berkomunikasi
60 % lansia yang menderita verbal dengan orang lain
 Lansia rutin setiap terlaksananya penyuluhan berkomunikasi telah dilakukan, lansia hadir
gangguan pendengaran.
bulannya menghadiri tentang hambatan dalam acara penyuluhan
 Lansia malas mengikuti
kegiatan posyandu lansia berkomunikasi tersebut
posyandu lansia yang
diselengarakan setiap
yang diadakan.  Melakukan koordinasi dengan  Terapi membaca gerak bibir
Tujuan Jangka Panjang:  Memfasilitasi Ibu Kader, Ibu RT, Ibu RW d lakukan 3x/minggu
bulannya
 Setelah dilakukan
 Lansia jarang berolahraga terlaksananya kegiatan untuk penyelenggaraan
tindakan keperawatan
dan berbau dengan orang terapi membaca gerak kegiatan terapi membaca gerak
lain selama 8 minggu,
bibir bibir
 Lansia sering terpapar komunitas diharapkan
 Adanya kegiatan interakai  Lansia dapat mengikuti
kebisingan dan suara yang mampu berkomunikasi
dengan lancar tanpa ada  Memfasilitasi kegiatan sosial untuk melatih kegiatan berinteraksi sosial
berfrekuensi tinggi yang
hambatan untuk berinteraksi sosial kemampuan berkomunikasi secara rutin dengan penuh
menyebabkan kurang
pendengaran dengan sesama lansia secara rutin kesadaran dan partisipatif
 Lansia mengalami penderita Gg pendengaran
degenerasi atau penurunan
fungsi saraf pendengaran
Implementasi dan Evaluasi

N WAKT
MASALAH KEGIATAN TEMPAT HASIL HAMBATAN PENDUKUNG TINDAK LANJUT
O U
1. Resiko Kegiatan
terjadinya 20 Balai  Kegiatan diikuti oleh 30  Motivasi  Dukungan  Perlu dilakukan sosialisasi
peningkatan 1. Pemeriksa desembe Gotong orang masyarakat dari tokoh kegiatan
kejadian an test r 2021 Royong  Peserta yang hadir baik masyarakat dan  Adanya penyuluhan secara
gangguan pendengar (tingkat RT 07 antusias dan aktif  Ruangan kader cukup berkala dari pihak puskesmas dan
pendengaran an secara RT) tinggi
kurang pihak lain terkait
pada lansia rutin
refresentatif
berhubungan dilakukan

dengan Posbindu

Kurangnya Rw 01

motivasi
dalam
menjaga
kesehatan. 2. Penyuluha 21 Balai  Kegiatan diikuti oleh 30  Motivasi  Dukungan  Perlu dilakukan sosialisasi
n tentang desembe Gotong orang masyarakat dari tokoh kegiatan
gangguan r 2021 Royong  Peserta aktif dan antusias masih kurang masyarakat dan  Adanya penyuluhan secara
pendengar ( RT) RT 08  Peserta dapat mengikuti  Masyarakat kader cukup berkala.
an telah
acara penyuluhan masih kurang tinggi
dilakukan,
antusias untuk
lansia
hadir bertanya.
dalam
acara
penyuluha
n tersebut
RT 08
2. 1. Terapi 22 Rumah  Kegiatan diikuti oleh 20  Motivasi Dukungan dari  Perlu ada pemeriksaan
membaca Desembe ketua RT orang lansia masyarakat tokoh kesehatan untuk lansia secara
gerak bibir r 2021 09  Semua materi diberikan masih kurang masyarakat, berkala, terutama kebersihan
d lakukan sesuai dengan rencana  Tempat kurang kader, pihak telinga
3x/minggu  Peserta aktif dan antusias refresentatif swasta cukup  Perlu terus dicari bentuk
RW 12  Motivasi kader tinggi kerjasama dengan berbagai
dan RW masih kurang pihak untuk upaya pemeriksaan
01 dan pelayanan kesehatan lain
2. Lansia
dapat 23 Lapangan  Kegiatan diikuti oleh 24  Tidak ada  Adsnys  Perlu ada pemeriksaan
mengikuti
desembe SDN 1 orang tokoh kesehatan untuk lansia secara
pembersih
an telinga r 2021 Balongan  Peserta aktif dan antusias masyarakat berkala, terutama kebersihan
secara
 Peserta dapat mengikuti untuk telinga.
rutin
dengan acara dengan tertib mendukung  Perlu terus dicari bentuk
penuh
 Hasil pemeriksaan peleksanaan kerjasama dengan berbagai
kesadaran
dan dijelaskan pada peserta kegiatan pihak untuk upaya pemeriksaan
partisipatif
 Adanya dan pelayanan kesehatan lain
dukungan dari
pihak
Puskesmas dan
kelurahan

Anda mungkin juga menyukai