Anda di halaman 1dari 7

FORMAT PENGKAJIAN

A. Pengkajiann
1. Faktor Tekhnologi ( Technological Factors )
a. Persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi
permasalahan kesehatan saat ini :
Klien menggunakan teknologi modern, seperti : Televisi dan Handphone.
b. Alasan mencari bantuan kesehatan :
Untuk pengobatan penyakit yang dideritanya.
c. Persepsi sehat sakit :
Klien beranggapan penyakit yang dideritanya adalah ujian dari yang maha kuasa.
d. Kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan :
Klien sering datang ke dukun beranak untuk melakukan pengobatannya dan sering
minum jamu dari dukun beranak tersebut.
2. Faktor Agama dan Falsafah Hidup ( Religious and Phylosophical Factors )
a. Agama yang dianut :
Klien beragama islam
b. Kebiasaan yang berdampak positif terhadap kesehatan :
Klien sering berolahraga pada pagi hari
c. Berikhtiar untuk sembuh tanpa mengenal putus asa :
Klien berikhtiar untuk kesembuhannya
d. Mempunyai konsep diri yang utuh :
1) Gambaran diri :
Klien mempercayai berobat ke dukun beranak
2) Ideal diri :
Klien pergi ke dukun beranak untuk pengobatannya
3) Harga diri :
Klien meyakini pengobatannya di dukun beranak
4) Peran diri :
Klien sering datang ke dukun beranak untuk melakukan pengobatannya
5) Identitas diri :
Klien percaya pada pengobatan yang dilakulan.
e. Status pernikahan : Menikah
f. Persepsi klien terhadap kesehatan dan cara beradaptasi terhadap situasinya saat ini:
Klien masih percaya terhadap pengobatannya di dukun beranak
g. Cara pandang klien terhadap penyebab penyakit :
Klien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ujian dari yang maha kuasa
h. Cara pengobatan dan penularan terhadap orang lain : Dibawa ke dukun beranak
3. Faktor Sosial dan Keterikatan Kekeluargaan ( Khinsip and Social Factors )
a. Nama lengkap : Ny.S
b. Nama panggilan dalam keluarga : Ny.S
c. Umur : 39 tahun
d. Tempat dan tanggal lahir : Indramayu, 7 Januari 1983
e. Jenis kelamin : Perempuan
f. Status : Menikah
g. Tipe keluarga :
h. Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga : Dalam pengambilan keputusan
klien harus dengan persetujuan suaminya
i. Hubungan klien dengan kepala keluarga: Istri
j. Kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga : Berkumpul bersama keluarga
k. Kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat : Arisan
4. Faktor Nilai – Nilai Budaya dan Gaya Hidup ( Cultural Values and Lifeways )
a. Posisi dan jabatan :
b. Bahasa yang digunakan : Klien menggunakan bahasa Jawa
c. Kebiasaan membersihkan diri : Klien mandi 2x sehari pada saat pagi dan sore hari
d. Kebiasaan makan : Klien makan dengan teratur 2x sehari, makan nasi dan lauk pauk.
e. Makan pantang berkaitan dengan kondisi sakit :
f. Sarana hiburan yang bisa dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas
sehari – hari : Menonton televisi
5. Faktor Kebijakan dan Peraturan Rumah Sakit yang Berlaku ( Pollitical and Legal Factors
)

a. Peraturan dan kebijakan berkenaan dengan jam berkunjung :


b. Jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu :
c. Hak dan kewajiban klien yang harus dikontrakkan klien oleh rumah sakit:
d. Cara pembayaran untuk klien yang dirawat :
6. Faktor Ekonomi ( Economical Factors )

a. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan oleh klien : Penghasilan suaminya


b. Tabungan dan patungan antar anggota keluarga :
c. Pekerjaan klien : Ibu rumah tangga
d. Sumber biaya pengobatan : Penghasilan suaminya
e. Kebiasaan menabung dan jumlahnya dalam sebulan :
7. Faktor Pendidikan ( Educational Factors ) Latar belakang pendidikan klien, meliputi :
a. Tingkat pendidikan klien : SD
b. Tingkat pendidikan keluarga : SD
c. Jenis pendidikan : Sekolah Dasar
d. Kemampuan klien belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya
sehinggatidak terulang kembali :
8. Pemeriksaan fisik (Head to toe)
a. Penampilan umum
1.) Tingkat Kesadaran : Composmenthis
2.) Tinggi Badan : 154 cm
3.) Berat Badan : 50 kg
4.) Ciri-ciri tubuh : Kulit sawo matang
b. Tanda – tanda vital
1.) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2.) Denyut Nadi : 98x/mnt
3.) Suhu : 36,0
4.) Pernafasan : 20x/mnt
C. Kepala dan wajah
Wajah simetris, bersih tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan
D. Mata
Mata simetris, konjungtiva anemis, tidak ada gangguan penglihatan, lapang pandang
normal, pergerakan mata normal.
E. Hidung
Hidung simetris, fungsi penciuman normal
F. Telinga
Telinga simetris, pendengaran baik
G. Mulut dan Kerongkongan
Mukosa bibir lembab, gigi klien tampak bersih, fungsi menelan baik
H. Leher
Leher tampak normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pergerakan leher normal,
tidak ada JVP.
I. Dada
Pergerakan dada normal, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.
J. Adomen
K. Ekstremitas
a.) Tangan : Normal, tidak ada pembengkakan
b.) Kaki : Normal, tidak ada pembengkakan

9. Pemeriksaan penunjang

Analisa Data

No. Pengelompokan Data Etiologi Diagnosa Keperawatan


DS : Klien lebih memilih pergi Mempertahankan Tidak patuhan dalam
1. ke dukun bayi untuk membenahi budaya pengobatan b.d Sistem nilai
perutnya agar tidak sungsang. yang diyakini
DO : Informasi yang kurang
TD : 110/80 mmHg
R : 20x/mnt Sistem nilai yang diyakini
N : 98x/mnt
S : 36,0 Ketidakpatuhan dalam
pengobatan

2. DS : - Klien mempercayai hal-hal Keterbatasan Kognitif Kurang Pengetahuan


ghaib dan mistis
- Klien tidak percaya Tidak mengenal informasi
pengobatan medis
- Klien minum jamu yang Kurang Pengetahuan
diberikan oleh dukun
beranak tersebut.
DO : - klien tampak kebingungan
• Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakpatuhan dalam pengobatan b.d Sistem Nilai yang diyakini
2. Kurang pengetahuan b.d Tidak mengenal Informasi

L. Intervensi
Keperawatan

Diagnosa Rencana
NO Keperawatan TT
Tujuan Intervensi Rasional
Ketidak Setelah 1. Identifikasi 3. Klien
1. patuhan dilakukan keputusan menjalani
pengobatan b.d tindakan selasa mematuhi pengobatan
sistem nilai 2x30 menit program dipelayanan
yang diyakini diharapkan pengobatan kesehatan APTIANTI
tingkat 2. Informasikan terdekat
program 4. Klien
kepatuhan
pengobatan mengerti
meningkat
yang harus program
dengan kriteria dijalani pengobatan
hasil : 3. Informasikan yang harus
- Verbalisasi manfaat yang dipahami
kemampuan akan 5. Klien
mematuhi diperoleh jika mengerti
program teratur manfaat
perawatan/ menjalani yang
pengobatan. program diperoleh
- Perilaku pengobatan. jika
menjalankan 4. Anjurkan menjalani
anjuran pasien dan program
keluarga pengobatan
melakukan 6. Klien
konsultasi ke bersedia
pelayanan konsultasi
kesehatan. ke
pelayanan
2. kesehatan
Kurang
Pengetahuan 1.Klien
mengerti
Informasi kan progam
1.
program pengobatan
pengobatan yang harus
yang harus dijalani
Setelah dijalani
dilakukan Anjurkan 2. Klien
tindakan 2.
Pasien dan bersedia
keperawatan Keluarga konsultasi ke APTIANTI
selama 2x30 melakukan pelayanan
menit diharapkan konsultasi kesehatan
pengetahuan
kepelayanan
klien meningkat
kesehatan.
dengan kriteria
hasil :
- Klien
mengetahui
manfaat yang
akan
diperoleh jika
teratur
menjalani
program
pengobatan

D. IMPLEMENTASI

Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Ttd &


/jam Keperawatan Nama
Senin, 28 Ketidakpatuhan 1. Mengidentifikasi keputusan
Maret pengobatan b.d mematuhi program
2022 sistem nilai yang pengobatan.
diyakini 2. Menginformasikan program APTIANTI
11.00 pengobatan yang harus dijalani
WIB 3. Menginformasikan manfaat
yang di peroleh jika teratur
menjalani program pengobatan
4. Menganjurkan pasien dan
keluarga melakukan konsultasi
kepelayanan kesehatan

Selasa, Kurang 1. Identifikasi kesiapan dan


kemampuan menerima informasi
29 Maret Pengetahuan
2. Identifikasi factor-faktor yang
2022 dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi
11.00 tentang kepercayaan
3. Sedikan materi dan media
WIB Pendidikan Kesehatan APTIANTI
4. Jelaskan factor resiko yang dapat
mempengaruhi Kesehatan

E. EVALUASI
Hari/Tgl/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi Ttd &
Nama
Senin, 28 Ketidakpatuhan pengobatan b.d S : klien mengatakan
Maret 2022 sistem nilai yang diyakini akan melakukan
pengobatan di
11.00 WIB pelayanan kesehatan.
O : TD : 110/80mmHg
S : 36,0
R : 20x/mnt
N : 89x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
Selasa, 29 Kurang Pengetahuan S:
Maret 2022 -
O : - Klien tampak
11.00 WIB kebingungan
A : Masalah tidak
teratasi
P : Intervensi di
hentikan

Anda mungkin juga menyukai