Anda di halaman 1dari 17

GOAT

ARTHRITIS
Disusun oleh :
Siti Rohiliyah ( 2276610089 )
Asuhan Keperawatan Transkultural Pada Ny. S
Dengan Masalah Kesehatan Gout Arthritis Di Panti

Nama : Siti Rohiliyah


NIM : 2276610089

Program Studi S1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Al-
Qodiri 2023
Pengkajian Keperawatan

Nama : Ny. Sumainah


Usia : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : jawa
Alamat : Dusun Kemuningsari lor, panti.
1. Faktor Teknologi (Technological Factors)

a) Persepsi sehat sakit : Pendapat pasien terhadap sehat sakit yaitu seseorang yang mampu menjalankan
tugas untuk meminum obat apabila sedang sakit agar menjadi sehat.
Your text

b) Kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan : pasien mengatakan selalu ke puskesmas apabila
berobat karna lebih cepat ditangani oleh yang berpihak.

c) Alasan mencari bantuan kesehatan : pasien mengalatan agar cepat tertangani oleh perawat / Dokter dan
langsung diberi obat.

d) Alasan klien memilih pengobatan alternatif : Pasien mengatakan tidak pernah memilih berobat alternatif
karna lebih baik langsung dibawa ke rumah sakit / puskesmas.

67% 25%
e) Persepsi klien tentang pengunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan
saat ini : pasien mengatakan kurang mengetahui tentang Penggunaan teknologi, jikalau manfaatnya agar
cepet sembuh.
2. Faktor Agama dan falsafah hidup (Religious and phylosophical factors)

a) Agama yang dianut : Islam

b) Status pernikahan : Menikah

c) Cara pandang klien terhadap penyebab penyakit : pasien mengatakan penyebab penyakit dapat

BUSINESS
di pandang sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasikan kurangnya kapasitas.

d) Kebiasaan yang berdampak positif terhadap kesehatan : pasien mengatakan yakin dengan cara
beribadah berdampak positif karna mempengaruhi kesehatan fisik.

e) Berikhtiar unttuk sembuh tanpa mengenal putus asa : pasien yakin untuk sehat kembali, sabar,
semangat dan berdoa.
3. Faktor sosial dan keterkaitan kekeluargaan (Khinsip and social factors)

a) Nama lengkap : Sumainah


b) Nama panggilan dalam keluarga : Nah
c) Umur : 63 tahun
d) Tempat dan tanggal lahir : jember, 27 september 1960
e) Jenis kelamin : Perempuan
f) Status : Menikah
g) Tipe keluarga : Saling menibantu, toleransi, menyayangi juga kepala keluarga, istri, anak.
h) Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga : mempertimbangkan pendapat yang bisa diterima oleh
keluarga.
i) Hubungan klien dengan kepala keluarga : Sebagai istri dari kepala keluarga.
j) Kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga : Minum air putih, merijaga kebersahan rumah setiap hari,
istirahat secukupnya.
k) Kegiatan yang dilakuakan bersama masyarakat : Kerja bakti dil : pasien mengatakan selalu membantu
masyarakat jika ada kerepotan Seperti hajatan perkawinan, dll.
4. Faktor Nilai-Nilai budaya dan gaya hidup (Cultural values and lifeways)

a) Posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga : pasien mengatakan suaminya tidak
mempunyai jabatan hanya berkedudukan sebagai kepala keluarga.

b) Bahasa yang digunakan : Jawa

c) Kebiasaan membersihkan diri : mandi 2x sehari, mencuci tangan, memotong kuku.

d) Keblasaan makan : Makan 3 x sehari, minum sehabis makan.

e) Makan pantang berkaitan dengan kondisi sakit : sayur cerondelan, bayam, daging, minum yang manis
manis.

f) Sarana hiburan yang bisa dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-
hari :Menonton TV, mendengarkae radio.
6. Faktor ekonomi (Ekonomical factors)

a) Pekerjaan klien : Ibu rumah tangga

b) Sumber biaya pengobatan : Suami

c) Tabungan yang dimiliki oleh keluarga : Tidak memiliki tabungan

d) Biaya dari sumber lain, misalnya asuransi : Tidak memiliki biaya dari sumber lain.

e) Sumber ekonomi yang dimanfaatkan oleh klien : Pertanian

f) Penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga : patungan aslar arapata keluarga

g) Kebiasaan menabung dan jumlahnya dalam sebulan : Tidak mempunyai tabungan dan tidak menentu untuk
hasil ekonomi.
7. Faktor pendidikan (Education Facton) Latar belakang pendidikan klien, meliputi:

a) Tingkat pendidikan klien: tidak tamat SD

b) Tingkat pendidikan keluarga: tamat SD untuk suaminya

C) Jenis pendidikan: SD

d) Kemampuan klien belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak
terulang kembali : istirahat dengan teratur, memperbanyak minum air putih.
8. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital Klien

a) TD:155 mmHg

b) N: 97/menit

c) RR:20/menit

d) BB:175Kg

e) TB:158 Cm

f) IMT: Gemuk kelebihan berat badan tinglat berat


ANALISIS DATA
Data Problem Etiologi
1. Ds : Klien mengatakan nyeri dan kemerahan, 1. Manajemen 1. Konflik pengambilan
kebas pada bagian kaki kanan dan kesehatan tidak efektif Keputusan
bagian pinggang setelah pangun pagi. berhubungan konflik
Do : klien tampak meringis dan memegangi pengambilan keputusan
bagian kaki yang nyeri.
TD=155 mmHg, N=97x/ment, RR:
20x/menit.
2. Gangguan interaksi
2. Ds : Klien jarang melakukan aktivitas diluar Sosial berhubungan disorientasi 2. Merasa sulit
rumah, merasakan nyeri saat Sosiokultur menerima/
digerakkan. Mengkomunikasikan
DO : klien terlihat kesulitan saat Perasaan.
menggerakkan kakinya.
TD = 155 mmHg, N=97x/menit, RR=
20x/menit. 3. Defisit
Pengetahuan tentang
3. DS : Klien mengetahui kurang tentang (spesifikkan) 3. Kurang terpapar
penyakit yang dideritanya dan kurang berhubungan dengan Informasi
mengetahui tentang makanan yang kurang terpapar informasi
dihindarı dan dianjurkan. yang diyakini
DO : klien tampak bingung dan bertanya-
tanya tentang penyakit
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil
1. Manajemen kesehatan 1. Setelah dilakukan 1. Melakukan tindakan untuk
tidak efektif berhubungan dengan tindakan keperawatan 1 x 24 mengurangi faktor risiko membaik
konflik pengambilan jam, diharapkan manajemen 2. menerapkan program perawatan
keputusan kesehatan efektif dengan : membaik
3. aktivitas sehari-hari efektif untuk
memenühi tujuan kesehatan Membaik
2. Gangguan interaksi 2. Setelah dilakukan 1. perasaan nyaman dengan situasi sosial
Sosial berhubungan disorientasi tindakan keperawatan 1 membaik
sosiokultur x 24 jam, diharapkan 2. perasaan mudah
interaksi sosial, menerima/mengkomunikasikan pasien membaik
budaya dengan : 3. responsif pada orang lainmembaik

3. Defisit Pengetahuan 3. Setelah dilakukan


1. perilaku sesuar dengan
tentang ( spesifikkan ) berhubungan tindakan keperawatan 1 x
pengetahuan membaik
dengan kurang terpapar informasi 24 jam, diharapkan
2. kemampuan menggambarkan
yang diyakini tingkat pengetahuan,
pengalaman sebelumnya yarg sesuai
dengan :
dengan topik membaik
3. verbalisasi minat dalam belajar
Intervensi dan Rasional
1. Maintenance : mendiskusikan kesenjangan budaya yang masih memiliki klien dan perawat.
Negotiation : apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan berdasarkan pengetahuan bio medis
pandangan klien dan standart etik.
Recontruction : gunakan, pihak ke 3 bila perlu, tentukan tingkat perbedaaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok .

2. Maintenance : bersikap tenang dan tidak terburu buru saat berinteraksi dengan klien.
Negotiation : libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan.
Recontruction : terjemahan terminologi gejala pasien ke dalam kesehatan yang dapat dipahami oleh klien dan orang tua.

3. Maintenance : identifiikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat.


Negotiation : gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien .
Recontruction : beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan melaksanakannya.
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
Diagnosisis Keperawatan
1. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan

Tindakan keperawatan
1. Maintenance : mendiskusikan kesenjangan budaya yang masih memiliki klien dan perawat.
Negotiation : apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan berdasarkan pengetahuan bio medis
pandangan klien dan standart etik.
Recontruction : gunakan, pihak ke 3 bila perlu, tentukan tingkat perbedaaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok.

Evaluasi
S: Pasien mengatakan sudah paham bagaimana bahaya penyakitriya
0: Keadaan umum (ku) lemah, parien bisa sedilat menjelaskan tentang Penyakitnya
A: Masalah ketidaktahuan tentang Penyakit teratasi Sebagian
P: intervensi dilanjutkan
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
Diagnosa keperawatan
2. Gangguan interaksi Sosial berhubungan disorientasi sosiokultur

Tindakan keperawatan

2. Maintenance : bersikap tenang dan tidak terburu buru saat berinteraksi dengan klien.
Negotiation : libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan.
Recontruction : terjemahan terminologi gejala pasien ke dalam kesehatan yang dapat dipahami oleh klien dan
orang tua.

Evaluasi

S: pasien mengatakan kurangnya interaksi pada masyarakat karna pusing


O: tingkat kesadaran cukup dan pasien ingin belajar berinteraksi aktif
A: masalah kurangnya berinteraksi dengan orang lain
p: intervensi dilanjutkan
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
Diagnosis keperawatan

3. Defisit Pengetahuan tentang ( spesifikkan ) berhubungan dengan kurang terpapar informasi yang diyakini

Tindakan keperawatan
3. Maintenance : identifiikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat.
Negotiation : gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien .

Recontruction : beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan melaksanakannya .
Evaluasi
S: pasien mampu menyebutkan kembali apa yang dijelaskan
o: Pasien tampak ngerti yang dijelaskan
a: tujuan tercapai apabila respon pasien sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
P: intervensi dihentikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai