Kel 1 Paliatif Budaya-1
Kel 1 Paliatif Budaya-1
• Perawatan paliatif adalah suatu pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan
pengurangan penderitaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang sempurna serta pengobatan rasa sakit dan
masalah fisik lainnya. , psikososial dan spiritual. Perawatan paliatif adalah perawatan medis khusus untuk orang
yang menderita penyakit serius. Jenis perawatan ini difokuskan untuk meredakan gejala dan stres penyakit.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.
• Kebudayaan pada dasarnya menggambarkan ciri-ciri identitas individu dan kelompok. Sekelompok tanggapan
belajar yang terorganisir, suatu sistem solusi siap pakai terhadap masalah yang dihadapi seseorang yang dipelajari
melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat. Komponen umum budaya”; mencakup nilai-nilai, adat
istiadat, dan keyakinan bersama kelompok yang diwujudkan dalam perilaku. Budaya “memberikan landasan bagi
skema yang digunakan untuk memproses ingatan, membentuk ekspresi kepribadian, dan menentukan reaksi yang
tepat terhadap lingkungan. rangsangan" dan "sistem kepercayaan budaya berinteraksi dengan semua aspek
pemrosesan informasi
B. Kajian Sosial Budaya Tentang Perawatan Paliatif
Salah satu faktor yang menentukan kondisi kesehatan masyarakat adalah perilaku kesehatan
masyarakat itu sendiri. Untuk itu, untuk mengatasi dan memahami suatu masalah kesehatan
diperlukan pengetahuan yang memadai mengenai budaya dasar dan budaya suatu daerah. Sehingga
dalam kajian sosial budaya tentang perawatan paliatif bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi
masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam kehidupan.
C. Budaya Masyarakat Tentang Pengobatan Pada Penyakit Paliatif
Kanker payudara merupakan penyakit yang mematikan. Jumlah penderitanya pun tak sedikit. Banyak penderita justru
memilih ke dukun alias pengobatan alternatif. Ujung-ujungnya, malah bertambah parah. Banyak penderita yang baru
berobat ke dokter setelah menderita kanker payudara stadium tinggi. Selain itu, fenomena dukun Ponari sempat menyita
perhatian masyarakat Indonesia beberapa tahun yang lalu, cerita kemunculan dukun ponari dengan batu saktinya sebagai
media penyembuhan dengan cara di celupkan ke air.
Pemahaman masyarakat terhadap hal-hal yang dipercayai secara turn-temurun merupakan bagian dari kearifan lokal
yang sulit untuk dilepaskan. Hingga pemahaman magis yang irasional terhadap pengobatan melalui dukun seperti diatas
sangat dipercayai oleh masyarakat.
D. Aspek Kebudayaan Perawat
A. Gambaran Kasus
Seorang laki-laki usia 52 tahun. penderita DM time II dengan komplikasi luka ganggren pada digiti 1.2.dan 3 kaki
kanannya . Pasien iuga mengalami gagal ginjal, dan sedang dilakukan dialisa 2 x seminggu yang sudah dijalaninya
selama 10 tahun. Saat ini pasien mash terdaftar sebagai seorang karyawan swasta, dan jarang masuk kerja karena
kondisi sakitnya. Pasien ingin pensiun dari pekerjaannya, karena merasa sudah tidak dapat bekerja dengan optimal
( harus HD 2x seminggu), ditambah adanya luka pada kaki kanannya yang masih basah, dan sering menimbulkan bau
tidak sedap sehingga pasien tidak bisa menggunakan sepatu saat ke kantor pasien tidak dapat masuk kejia setap hari,
karena kondisi sakitnya (harus hemodialisa 2x seminggu, serta luka vang masih basa dan berbau tidak sedap
Pihak manajemen berencana untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk pensiun dini, tetapi belum sempat
dibicarakan, mengingat kondisi klien yang belum membaik.
B. Pengkajian Spiritual
DO:
-Pasien tidak mau berobat ke
faskes untuk perawatan luka
gangrene
-Tampak luka gangrene pada
kaki kanan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN