TUGAS ANTROPOLOGI KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH:

AMANDA TRI INDRIANI 105111101323

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023/2024
 A. DIALETIKA PRAKTIK KEPERAWATAN DALAM BUDAYA
MASYARAKAT
Dialetika keperawatan di Indonesia banyak di pengaruhi oleh nilai nilai
budaya yang ada di masyarakat, seperti dengan faktor agama,budaya lokal, dan
kondisi sosial ekonomi masyarakat. Terbukti seperti perawat sekarang melakukan
pendekatan dengan bebasis budaya kepada pasien sehungga pasein lebih tenang
dan lebih percaya dengan perawat.
Selain itu pearwat juga harus terbuka terhadap pasien dan mampu
berkomunikasi dengan baik pada pasien sehinggah pasien merasa nyaman dengan
kehadiran perawat di sisinya.
B. CONTOH DIALETIKA PRAKTIK KEPERAWATAN DALAM
BUDAYA MASYARAKAT
Dialetika praktik keperawatan dalam budaya masyarakat memiliki beberapa
faktor penting yang perlu di perhatikan di antaranya :
 Nilai dan kenyakinan budaya : Kita sebagai perawat itu harus pintar
dalam memahami nilai nilai dan kenyakinan pasien
 Bahasa dan komunikasi : Perawat dalam berhadapan dengan pasien itu
harus menggunakan bahassa yang dapat di pahami oleh pasien dan
cara komunikasi kita itu jangan terlalu kaku didepan pasien
 Penggunaan pengobatan tradisional : Kita sebagai perawat harus
terbuka dengan cara pengobatan tradisional yang digunakan oleh
pasien
 Peran keluarga dan masyarakat : Perawat dalam melakukan tindakan
setidaknya meminta izin kepada
 Makanan dan diet : Kita juga harus memahami takaran makanan dan
pembatasan diet pasien yang mungkin dapat mempengaruhi nutrisi
yang di dapat oelh pasien

C. FUNGSI DIALEKTIKA PRAKTIK KEPERAWATAN DALAM BUDAYA

MASYARAKAT
1. Pemahaman konteks budaya : Perawat harus memahami nilai,keyakinan,
dan norma norma yang terkait dengan kesehatan
2. Pengembangan asuhan yang sensitif : Perawat juga harus mengembangkan
rencana asuhan keperawatan yang lebih sensitif kepada budaya
3. Meningkatkan kepatuhan pasien : Perawat harus pintar dalam merancang
proses perawatan pasien sehinggah pasien dapat patuh terhadap pegobatan
yang dilakukan
4. Mendukung komunikasi yang efektif : Perawat harus melalakukan
komunikasi yang baik kepada pasien
 5. Pengintegrasian pengobatan tradisional : Kita juga dapat mendukung
pasien untuk melakukan pengobtan tradisional di barengi dengan
pengobatan modern
6. Mempromosikan keseimbangan holistik : Perawat harus mendukung
pendekatan holistik dengan mempertimbangkan dengan aspek aspek
tertentu
7. Membangun hubungan yang kuat : Kita dapat membangun hubungan yang
kuat dengan pasien dengan menghormati budaya pasien
D. JENIS JENIS NORMA DAN CONTOH DIALEKTIKA PRAKTIK

KEPERAWATAN DALAM BUDAYA MASYARAKAT

1. Dialektika Nilai dan Keyakinan : Disini mencakup nilai budaya,kepercayaan,

dan norma

2. Dialektika Bahasa dan Komunikasi : Sebaiknya kita sebagai perawat

menggunakan bahasa indonesia karena bahasa indonesia lebih mudah dipahami

3. Dialektika Pengobatan Tradisional dan Konvensional : Mendukung pasien

dalam menjalani pengobatan tradisional dan modern

4. Dialektika Peran Keluarga dan Komunitas : Dalam melakukan tindakan

keperawatan sebaiknya kita melibatkan keluarga pasien

5. Dialektika Gender dan Budaya : Perawat harus paham dengan norma yang

berlaku sehingga dpat merancang proses perawatan

6. Dialektika Makanan dan Diet : Menjelaskan sedikit pengaruh makanan dan diet

yang dijalani pasien selama proses perawatan

7. Dialektika Spiritual dan Kesehatan :

8. Dialektika Disparitas Sosial dan Kesehatan : Mengatasi pelayanan sosial

sehingga dapat meratakan proses perawatan

E. FAKTOR DIALEKTIKA PRAKTIK KEPERAWATAN DALAM

BUDAYA MASYARAKAT

Dialektika dalam praktik keperawatan dalam budaya masyarakat melibatkan

berbagai aspek penting, termasuk nilai dan keyakinan, bahasa dan komunikasi,

pengobatan tradisional dan konvensional, peran keluarga dan komunitas, gender dan
budaya, makanan dan diet, serta spiritual dan kesehatan. Selain itu, penting juga untuk

memahami dan mengatasi dialektika disparitas sosial dan kesehatan, yang bertujuan

untuk mengidentifikasi serta mengatasi kesenjangan dalam pelayanan kesehatan guna

memastikan akses dan perawatan yang setara bagi semua anggota masyarakat.