1. Pulau Bawean diketahui memiliki keunikan terutama dalam hal ketenagakerjaan.
Penduduk setempat lebih cenderung bekerja di Pulau Jawa, Sumatera bahkan sampai ke Batam, Tanjung Pinang, Singapura, dan Malaysia. Penduduk Pulau Bawean yang melakukan migrasi ke luar (out migration) didorong oleh sejumlah pemenuhan kebutuhan hidup yang belum terpenuhi. Mereka merupakan angkatan kerja yang produktif dan telah berhasil mengatasi berbagai faktor yang merintanginya. Sementara itu, tenaga kerja migran masuk ke pulau ini berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka yang melakukan migrasi masuk tersebut mampu menangkap peluang angkatan kerja. Kenyataan menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena ketenagakerjaan yang ada di Pulau Bawean memiliki karakter yang khas.
2. Kedudukan Geografi Sosial Dalam Kajian Geografi
Geografi merupakan salah satu dari sejumlah ilmu yang sama-sama mempelajari bumi. Geografi dapat dibedakan dari ilmu lain tentang bumi oleh karena apa yang dipelajari dan sasaran kajiannya yang berbeda. Setiap orang yang mempelajari geografi perlu memahami seluk beluk ilmu geografi, khususnya yang berkenaan dengan adanya pembagian geografi secara umum menjadi dua bagian. Pembagian geografi secara umum tersebut adalah geografi alam/fisik (physical geography) dan geografi manusia (human geography). Namun tidak boleh diartikan bahwa antara geografi manusia dan geografi fisik terdapat garis pemisah yang tegas. Geografi manusia dan georafi fisik sebenarnya saling berkaitan karena bersama- sama mewujudkan geografi yang utuh. Geografi yang hanya mempelajari bentang alam saja (aspek fisik/natural landscape) tanpa memperhatikan aspek manusianya akan terasa kurang bermanfaat, karena segi-segi sosial atau unsur kemanusiaan ikut memberikan corak pada lingkungan dan dapat merubah pola persebaran. Dengan kata lain, geografi sosial ikut memberikan gambaran secara geografis tentang suatu tempat di permukaan bumi. Banyak kawasan alam (natural regions) berubah menjadi kawasan budaya (cultural regions), karena pengaruh atau campur tangan manusia. Geografi sosial sendiri memiliki 2 pengertian yaitu dalam arti luas, geografi sosial merupakan bagian studi yang membahas / mengkaji masyarakat, sedangkan dalam arti sempit, geografi sosial kedudukannya setara/sama dengan geografi ekonomi, geografi penduduk, geografi sejarah maupun geografi politik.
3. dalam kehidupan masyarakat pengaruh dan perbedaan antara stratifikasi sosial
dengan diferensiasi sosial masih sering dicampuradukkan. Misalnya kita masih mengenal apa yang disebut primordialisme, yaitu suatu paham atau perasaan bahwa kelompok “saya lah” yang paling baik atau paling unggul. Terlebih lagi dengan adanya paham ethnosentrisme dimana individu atau kelompok menganggap budaya sendiri atau suku bangsanya yang paling unggul dari suku bangsa lain serta menganggap remeh budaya/suku bangsa lain.
4. Geografi sosial merupakan imu yang mengkaji tentang fenomena geosfer .
diantaranya georafi sosial mengkaji tentang manusia. Salah satu fenomena yang terjadi di indonesia adalah fenomena bonus demografi. Fenomena Bonus Demografi dicirikan dengan jumlah penduduk usia produktif jauh lebih banyak dibanding jumlah penduduk usia non produktif. Indonesia diprediksi akan mencapai titik puncak Bonus Demografi pada tahun 2020 dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta. Dari data tersebut, jumlah penduduk usia produktif lebih banyak 1,9% dibandingkan jumlah penduduk usia non produktif. Hal tersebut merupakan pengaruh positif bagi bangsa Indonesia. Karena, dengan semakin melimpahnya Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif, maka tenaga kerja untuk produksi akan semakin banyak. Hal ini mengakibatkan peningkatan pendapatan daerah maupun nasional. Yang sudah barang tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bonus Demografi juga memiliki pengaruh negatif. Yakni munculnya berbagai masalah sosial, seperti pengangguran, yang dapat berakibat kemiskinan dan hal tersebut akhirnya mendorong terjadinya kriminalitas.Indonesia akan mendapat pengaruh positif apabila sudah siap menghadapi Bonus Demografi dan pengaruh negatif apabila belum siap. Bonus demografi yaitu tingginya persentase usia produktif daripadi usia non produktif.Fenomena bonus demografi sangat berpengaruh terhadap laju pekembangan suatu negara.Fenomena bonus demografi bila dapat dimanfaatkan dengan baik akan berdampak positif bagi suatu negara seperti yang telah diterapkan oleh negara Korea Selatan dan Jepang yang makin maju karena pemanfaatan demografi yang benar.Negara tetangga kita yaitu Thailand nyatanya juga sudah cukup baik dalam menggunakan keuntungan dari bonus demografi dengan memperoleh kenaikan laju ekonomi yang signifikan.Indonesia juga harus siap dalam menghadapi bonus demografi yang akan datang,dengan pemuda sebagai penggerak dan ujung tombaknya.Bonus demografi akan dihadapi oleh Indonesia pada tahun 2020-2030.Bonus demografi akan berdampak positif bila generasi muda siap menghadapi bonus demografi,sebaliknya bonus demografi dapat membuat negara Indonesia makin terpuruk,jika para generasi muda tidak siap menghadapinya.Dampak positif dan negatif dari fenomena bonus demografi berbanding terbalik.Dampak negatif dari bonus demografi kini mulai terasa meski belum mencapai puncaknya.