Anda di halaman 1dari 8

Nama : Adinda Titan Rossada Romb/Kel : B2/5

NIM : B1A019093 Tanggal : 09-April-2020


Kelas : Biologi B Dosen : Ibu Ely

“Gunakan kalimat anda sendiri untuk menghindari plagiasi, walaupun anda bekerja
dalam kelompok.”

ACARA 4.

Ekologi Populasi:
Pertumbuhan Populasi

Tujuan
1. Mahasiswa mampu menggunakan parafrase dalam menulis laporan berbasis
ekologi populasi
2. Mahasiswa mampu berdiskusi dalam kelompok dengan bahasan ekologi
populasi
3. Mahasiswa mampu memaparkan konsep ekologi populasi secara tertulis
4. Mahasiswa mampu menyusun laporan berbasis penggunaan piranti lunak untuk
menyelesaikan kasus dalam ekologi populasi
5. Mahasiswa mampu menjelaskan penyelesaian kasus ekologi populasi

TUGAS: Kerjakan sebelum anda hadir di lab


Gunakan lembar kosong yang tersedia dalam manual praktikum ini untuk menjawab
pertanyaan berikut.
1. Uraikan pengertian (a) pertumbuhan populasi tak-tergantung kepadatan, dan (b)
pertumbuhan populasi tergantung kepadatan.

Pendahuluan
Faktor lingkungan apakah yang menyebabkan suatu populasi tumbuh tak terbatas?
Mengapa ukuran suatu populasi tidak berubah sedangkan populasi lain berubah? Jawaban
dari pertanyaan tersebut penting bagi praktek aplikasi, seperti ketika petani ingin
mengurangi kelimpahan hama insekta atau menghilangkan gulma invasif. Pada prinsipnya,
ekologi populasi membantu memahami faktor yang mempengaruhi kelimpahan suatu
populasi.

Perubahan Populasi dan Kepadatan Populasi


Untuk memahami mengapa suatu populasi berhenti tumbuh ketika mencapai
ukuran tertentu, para ahli ekologi mempelajari perubahan laju kelahiran, laju kematian,
imigrasi dan emigrasi ketika populasi meningkat. Jika imigrasi dan emigrasi sama kuat,
maka suatu populasi akan tumbuh apabila laju kelahiran melebihi laju kematian, dan
populasi menurun apabila laju kematian melebihi laju kelahiran. Laju kelahiran dan laju
kematian yang tidak berubah ketika kepadatan populasi berubah disebut tak-tergantung
kepadatan. Sebagai contoh, kematian spesies rumput tertentu disebabkan oleh faktor fisik
lingkungan yang juga menyebabkan kematian pada populasi lokal lainnya, dan tidak
tergantung pada kepadatan populasi tersebut. Peningkatan cekaman kekeringan yang
menyebabkan akar tumbuhan terpapar ke permukaan tanah juga merupakan contoh faktor
tak-tergantung kepadatan yang mampu mematikan spesies tumbuhan.
Laju kematian yang meningkat sejalan dengan peningkatan populasi atau laju
kelahiran yang menurun dengan meningkatnya populasi disebut tergantung kepadatan.
Ketika reproduksi spesies rumput tertentu menurun karena kepadatan populasi meningkat,
(disebabkan oleh kelangkaan air dan nutrien), maka faktor kunci yang mempengaruhi laju
Biologi Dasar II | Genap 2019/2020

kelahiran dalam populasi rumput tersebut adalah tergantung kepadatan, sedangkan laju
kematian ditentukan oleh faktor tak-tergantung kepadatan.
Faktor tak-tergantung kepadatan, seperti temperatur dan presipitasi dapat
menyebabkan perubahan dramatis ukuran suatu populasi. Sebagai contoh, kekeringan atau
gelombang panas dapat menyebabkan peningkatan laju kematian yang tinggi, dan
mengakibatkan kelimpahan populasi menurun tajam. Faktor tak-tergantung kepadatan
tidak dapat secara konsisten menyebabkan populasi menurun atau meningkat, hanya faktor
tergantung kepadatan yang mampu secara konsisten mengubah ukuran populasi.
Prinsip pengaturan umpan balik berlaku dalam dinamika populasi. Tanpa umpan
balik negatif antara kepadatan populasi dan laju kelahiran serta kematian, populasi akan
terus tumbuh. Pada populasi berukuran besar, umpan balik negatif dilakukan melalui
pengaturan faktor tergantung-kepadatan. Faktor ini mampu menahan pertumbuhan
populasi melalui mekanisme yang mengakibatkan terjadinya pengurangan laju kelahiran
atau peningkatan laju kematian. Pengaturan ukuran populasi melalui umpan balik negatif
menunjukkan bahwa peningkatan kepadatan menyebabkan laju pertumbuhan populasi
menurun dengan cara mempengaruhi reproduksi, pertumbuhan, dan sintasan. Umpan balik
negatif menjelaskan bagaimana populasi berhenti tumbuh, namun tidak mampu
menjelaskan mengapa sebagian populasi berfluktuasi secara dramatis sedangkan populasi
lain relatif stabil.

Pertumbuhan Tak-Tergantung Kepadatan


Model Pertumbuhan Geometris pada Populasi dengan Generasi Diskrit
Penggunaan model yang tepat tergantung pada sejarah hidup organisme model.
Pada model pertumbuhan geometris tak-tergantung kepadatan, populasi pada umumnya
memiliki generasi diskrit dan non-overlapping. Dalam satu masa pada satu populasi
dengan generasi diskrit hanya terdapat satu generasi anak tanpa organisme dewasa. Setelah
organisme dewasa bereproduksi, mereka mati dan generasi berikutnya dalam populasi
tersebut berasal dari telur, larva, biji atau spora. Contoh organisme dengan populasi diskrit
dan non-overlapping di antaranya adalah tumbuhan annual, serangga annual, salmon, spesies
belalang tertentu, spesies bambu tertentu.
Model pertumbuhan populasi umumnya didasarkan pada nilai kelahiran dan
kematian yang digabungkan menjadi satu konstanta, R (laju pertumbuhan neto per
generasi). Selain R, dapat pula digunakan λ (laju peningkatan terbatas) untuk mengukur
pertumbuhan populasi dalam periode waktu tertentu (pada umumnya per tahun).
Tumbuhan annual dan insekta annual memiliki laju pertumbuhan per tahun (λ) yang sama
dengan laju pertumbuhan per generasi (R) karena memiliki waktu generasi satu tahun [R =
λ jika waktu generasi, t, adalah satu tahun]. Namun, pada beberapa populasi (seperti spesies
belalang tertentu), waktu generasinya dapat mencapai 13-17 tahun, sehingga perlu
dibedakan antara laju pertumbuhan per generasi (R) dan laju peningkatan terbatas (λ).
R dapat dihitung dengan mengukur tingkat hidup populasi secara berturut-turut.
Sebagai contoh, nilai R spesies ngengat Lymantria dispar diukur dengan menghitung massa
telur selama beberapa tahun. Nilai R dapat diperkirakan melalui ratio massa telur pada
waktu t+1 dari t. Keseluruhan model didasarkan pada perkiraan laju pertumbuhan dengan
dasar:

Nt = N0𝜆t

Populasi tumbuh apabila nilai R atau λ > 1, populasi stasioner (tidak ada pertumbuhan)
apabila R atau λ = 1, dan populasi menurun apabila R atau λ < 1.

Model Pertumbuhan Eksponensial pada Populasi dengan Generasi Overlapping


Jika dalam suatu populasi organisme dewasa dan juvenile berada bersama-sama
secara serentak, dan saling berinteraksi, maka model pertumbuhan yang tepat digunakan
adalah model yang mengakomodasi pertumbuhan kontinyu suatu populasi dengan
generasi yang overlapping, seperti populasi manusia. Model ini umumnya digunakan
untuk populasi yang memiliki distribusi umur yang stabil. Distribusi umur merujuk pada
proporsi kelas usia yang berbeda dalam suatu populasi. Distribusi umur stabil bermakna
bahwa proporsi kelas umur tidak berubah dari tahun ke tahun. Untuk memperoleh
1
Biologi Dasar II | Genap 2019/2020

distribusi umur yang stabil, maka laju kelahiran dan laju kematian harus konstan selama
beberapa periode waktu. Formula dasar dari model eksponensial dengan generasi
overlapping adalah

dN∕dt = rN

Dimana r adalah laju intrinsik peningkatan atau laju pertumbuhan instan. Nilai r dapat
dihitung dengan menemukan perbedaan antara laju kelahiran instan per kapita dan laju
kematian instan per kapita. Formula berikut ini umumnya digunakan untuk
memproyeksikan waktu, t di masa datang [e adalah log natural]

Nt = N0ert

Pertumbuhan Tergantung Kepadatan


Model Pertumbuhan Logistik
Salah satu asumsi dalam pemodelan ekologi adalah populasi tidak memiliki sumber
daya tak terbatas, pada akhirnya populasi menghadapi keterbatasan sumber daya, atau
parasite atau predator, yang membatasi pertumbuhannya. Populasi tergantung kepadatan
menggunakan konsep daya dukung lingkungan dalam populasi biologis, dan berhubungan
dengan model pertumbuhan logistik.
Berdasarkan model pertumbuhan logistik, pertumbuhan populasi berhenti jika
kepadatan populasi mencapai daya dukung lingkungan bagi populasi tersebut. Dalam
pertumbuhan populasi tergantung kepadatan, daya dukung lingkungan disimbulkan
dengan K. Untuk spesies tertentu, dalam lingkungan tertentu, daya dukung lingkungan
didefinisikan sebagai jumlah individu yang dapat dipelihara oleh lingkungan dalam waktu
tak terbatas. Pada populasi tergantung kepadatan pertumbuhan populasi melambat dan
pada akhirnya berhenti jika populasi meningkat dan mencapai daya dukung lingkungan.
Model pertumbuhan populasi tergantung kepadatan mengasumsikan umpan balik
negatif populasi terhadap pertumbuhan per kapita. Model ini memerlukan data ukuran
awal populasi [N(0)], daya dukung lingkungan (K), laju pertumbuhan intrinsik per kapita
(r). Model ini mengasumsikan bahwa ukuran populasi mempengaruhi pertumbuhan per
kapita. Jika K adalah daya dukung lingkungan, maka K-N adalah daya dukung lingkungan
yang tidak digunakan, dan (K-N)/K adalah proporsi daya dukung lingkungan yang
tersedia.

dN/dt = rN [(K-N)/K]

Jika N mendekati nol, maka daya dukung lingkungan sebagian besar tidak digunakan, dan
dN/Ndt = 0. Dalam model ini, r adalah laju instan namun nilai kuantitatifnya ditentukan
berdasarkan periode waktu tertentu. Untuk memproyeksikan pertumbuhan populasi
logistik maka:

N(t) = (K)/{1+[(K-N(0))/(N(0))]e-(rt)}

Model membentuk grafik sigmoid (bentuk S). Pertumbuhan mendekati eksponensial jika N
mendekati nol, dan pertumbuhan melambat menuju keseimbangan jika N = K. Jika ukuran
populasi awal melebihi daya dukung lingkungan, maka jumlah individu menurun
mendekati asimtot menuju K.

TUGAS 4.1. Pertumbuhan Populasi Tak-Tergantung Kepadatan


Model pertumbuhan tak-tergantung kepadatan menyajikan perpektif sangat
sederhana terhadap perubahan ukuran populasi dengan cara menghilangkan potensi

2
Biologi Dasar II | Genap 2019/2020

kompleksitas. Secara sederhana, model ini mengasumsikan bahwa (a) imigrasi dan emigrasi
seimbang, sehingga hanya kelahiran dan kematian yang menjadi penentu kepadatan
populasi, (b) seluruh individu dalam populasi identik (terutama dalam hal probabilitas
kematian dan reproduksi), (c) populasi terdiri atas organisme betina partenogenetik,
sehingga kompleksitas dalam perkawinan dapat dihilangkan, (d) ketersediaan sumberdaya
lingkungan tak terbatas, sehingga faktor yang mempengaruhi ukuran populasi hanyalah
laju kelahiran intrinsik dan laju kematian.
Dalam aktifitas ini, anda berlatih menggunakan piranti lunak Populus untuk
memecahkan kasus berikut ini.

Kasus-1. Model Geometris pada Populasi Diskrit


Salah satu spesies ngengat, Lymantria dispar, adalah serangga dengan tipe reproduksi
semelparity, yaitu setelah serangga betina bertelur, seluruh serangga dewasa mati sehingga
memiliki populasi diskrit. Spesies ngengat ini hidup selama satu tahun. Telur yang
ditinggalkan akan menetas dan larva mengkonsumsi daun-daunan sebagai sumber
makanannya. Daur hidup berulang, setelah melalui proses metamorphosis, larva
berkembang menjadi ngengat dewasa, kemudian melakukan perkawinan, dan mati
meninggalkan telur pada daun tumbuh-tumbuhan.
Pada tahun 2013, seorang peneliti menghitung jumlah telur ngengat L. dispar, di
suatu hutan. Peneliti tersebut menemukan empat lokasi bertelur di dalam hutan dengan
rata-rata telur berjumlah 40 per hektar, total 160 telur per hektar. Satu tahun kemudian,
peneliti tersebut menemukan lima lokasi bertelur di hutan yang sama, dengan rata-rata 40
telur per hektar, total 200 telur per hektar. Peraturan pemerintah menyebutkan bahwa
penyemprotan insektisida untuk mengendalikan populasi ngengat tersebut diijinkan
apabila jumlah telur mencapai > 1000 per hektar.
1. Untuk menentukan pertumbuhan populasi ngengat, hitung nilai R (laju
pertumbuhan netto per generasi) atau nilai λ (laju peningkatan terbatas).
2. Jika diasumsikan bahwa kepadatan telur (jumlah telur per hektar) meningkat
dengan laju konstan, berapa jumlah populasi ngengat pada tahun 2019?
3. Tahun berapa pengendalian populasi perlu dilakukan?

Gunakan piranti lunak untuk untuk menjawab pertanyaan 2 dan 3. Perhatikan arahan dosen
agar anda dapat memahami dengan lebih baik. Gambar grafik yang anda dapatkan dari
piranti lunak, dan jawab pertanyaan 2 dan 3 berdasarkan grafik tersebut.

Penyelesaian Kasus-1
Salin grafik hasil pengukuran pertumbuhan populasi dari piranti lunak. Tuliskan judul
grafik di bawah gambar grafik.

1. Berapa nilai R dari populasi ngengat?


Nt=N0(runtime)
200=160(runtime)
R=1,25

3
Biologi Dasar II | Genap 2019/2020

2. Berapa jumlah populasi ngengat pada tahun 2019?


Jumlah populasi ngengat pada tahun 2019 adalah pada daerah sekitar lebih dari 500,
kurang dari 750.

3. Tahun berapa pengendalian populasi perlu dilakukan?


Pengendalian populasi perlu dilakukan pada tahun ke-8, atau pada tahun 2021.

Kasus-2. Model Eksponensial pada Populasi Overlapping


Salah satu spesies protozoa, Paramaecium caudatum, adalah spesies dengan tipe
reproduksi iteroparity (siklus reproduksi multiple) sehingga memiliki populasi overlapping.
Spesies ini dikultur dalam media cair di laboratorium, dan populasinya diukur setiap hari
dengan mengambil 0,5 ml media. Data disajikan dalam Tabel 4.1. Populasi P. caudatum
tumbuh eksponensial antara hari ke-0 dan ke-3.
1. Hitung nilai laju intrinsik peningkatan, r, bagi populasi kultur Paramaecium.
2. Berapa jumlah individu dalam populasi tersebut pada hari ke-7?
3. Pada hari keberapa jumlah populasi dalam kultur mencapai 400 individu dalam 0,5
ml media kultur?

Tabel 4.1. Jumlah individu P. caudatum dalam kultur laboratorium


Waktu (hari) Jumlah individu (N) dalam 0,5 ml
0 14
1 41
2 116
3 193

Penyelesaian Kasus-2
Salin grafik hasil pengukuran pertumbuhan populasi dari piranti lunak. Tuliskan judul
grafik di bawah gambar grafik.

1. Berapa nilai laju intrinsik peningkatan, r, populasi Paramaecium?


Nt=N0ert
Nt/N0=ert
Ln 193/14=r.3
Ln 13,786 = 3r
r=Ln 13,786/3
r=0,87

2. Berapa jumlah populasi tersebut pada hari ke-7?


Jumlah populasi tersebut pada hari ke-7 adalah lebih dari 5000, kurang dari 7500.

3. Pada hari keberapa jumlah populasi dalam kultur mencapai 400 individu??
Populasi dalam kultur mencapai 400 individu sekitar antara hari ke 3 lebih dari 18 jam
dan hari ke-4.

4
Biologi Dasar II | Genap 2019/2020

TUGAS 4.2. Pertumbuhan Populasi Tergantung Kepadatan


Model pertumbuhan logistic memiliki asumsi sebagai berikut: (1) daya dukung
lingkungan konstan, (2) pertumbuhan populasi tidak dipengaruhi oleh distribusi umur, (3)
laju kelahiran dan laju kematian berubah linier dengan ukuran populasi, (4) interaksi antara
populasi dan daya dukung lingkungan bersifat instan, (5) factor abiotic, factor tak-
tergantung kepadatan tidak berpengaruh terhadap laju kelahiran maupun laju kematian, (6)
kepadatan berpengaruh terhadap seluruh anggota populasi secara merata.

Kasus-3. Populasi Melebihi Daya Dukung Lingkungan


Pada model pertumbuhan logistik, laju per kapita populasi akan mendekati nol jika
ukuran populasi (N) mendekati daya dukung lingkungan (K). Namun, dalam beberapa
kondisi, populasi mampu melebihi daya dukung lingkungan, untuk beberapa saat. Apabila
ketersediaan makanan terbatas bagi populasi, penurunan reproduksi dapat terjadi lebih
lambat, sehingga N secara singkat mampu melebihi K. Dalam aktifitas ini, anda
menggunakan model pertumbuhan logistik populasi overlapping dengan data buatan pada
Tabel 4.2 selama 10 generasi.

Tabel. 4.2. Pertumbuhan logistik suatu populasi


Ukuran Populasi Laju (K-N)/(K) Laju Laju
(N) Peningkatan Pertumbuhan Pertumbuhan
Intrinsik (r) Populasi per Populasi
Kapita rN[(K-N)/(K)]
r[(K-N)/(K)]
25 1,0 0,983 0,983 +25
100 1,0 0,933 0,933 +93
250 1,0 0,833 0,833 +208
500 1,0 0,667 0,667 +333
750 1,0 0,500 0,500 +375
1000 1,0 0,333 0,333 +333
1500 1,0 0,000 0,000 0
1510
1600
1750
2000

1. Jika r = 1,0 dan K = 1500, hitung laju pertumbuhan populasi jika N > K. N = 1510, N
= 1600, N = 1750, dan N = 2000. Ukuran populasi berapa yang memiliki laju
pertumbuhan tertinggi.
2. Dengan menggunakan piranti lunak, bandingkan model pertumbuhan populasi
dengan N = 25 dan N = 100 dengan nilai laju peningkatan intrinsic sama, r = 1.
3. Jika laju peningkatan intrinsic, r, menjadi dua kali lipat, dan K = 1 500, bagaimana
perubahan pertumbuhan populasinya? Bandingkan pertumbuhan populasi dengan
piranti lunak r = 1 dan r = 2
4. Gambar 4.1 menunjukkan pertumbuhan populasi Daphnia. Apakah pertumbuhan
populasinya sesuai dengan model logistik? Jelaskan mengapa populasi Daphnia
menurun di bawah daya dukung lingkungan selama beberapa saat?

5
Biologi Dasar II | Genap 2019/2020

Gambar 4.1. Populasi Daphnia dalam kultur laboratorium. Titik hitam menunjukkan
pertumbuhan populasi Daphnia dalam kultur laboratorium, kurva merah menunjukkan
model logistik.

Penyelesaian Kasus-3
Salin grafik hasil pengukuran pertumbuhan populasi dari piranti lunak. Tuliskan judul
grafik di bawah gambar grafik.

1. Jika N = 1510, N = 1600, N = 1750, dan N = 2000. Ukuran populasi berapa yang memiliki
laju pertumbuhan tertinggi? Tunjukkan penghitungan anda dan isikan hasilnya dalam
Tabel 4.2.
Ukuran Populasi Laju (K-N)/(K) Laju Laju
(N) Peningkatan Pertumbuhan Pertumbuhan
Intrinsik (r) Populasi per Populasi
Kapita rN[(K-N)/(K)]
r[(K-N)/(K)]
25 1,0 0,983 0,983 +25
100 1,0 0,933 0,933 +93
250 1,0 0,833 0,833 +208
500 1,0 0,667 0,667 +333
750 1,0 0,500 0,500 +375
1000 1,0 0,333 0,333 +333
1500 1,0 0,000 0,000 0
1510 1,0 -0,006 0,006 +9,06
1600 1,0 -0,066 0,066 +105,6
1750 1,0 -0,166 0,166 +290,5
2000 1,0 -0,333 0,333 +666

2. Perbandingan model pertumbuhan populasi dengan N = 25 dan N = 100, r = 1?

6
Biologi Dasar II | Genap 2019/2020

Kurva merah menunjukan N=25. Dan kurva biru menunjukan N=100

3. Perbandingan pertumbuhan populasi dengan r = 1 dan r = 2, dan K = 1500?

Kurva merah menunujukan r=1 dan kurva biru menunjukan r=2

4. Apakah pertumbuhan populasinya sesuai dengan model logistik? Jelaskan mengapa


populasi Daphnia menurun di bawah daya dukung lingkungan selama beberapa saat?
Pertumbuhan populasi Daphnia tidak sesuai dengan dengan model logistik. Pada
populasi Daphnia akan menurun ketika di bawah daya dukung lingkungan karena
populasi melebihi daya dukung lingkungan sedangkan pada model logistik akan tetap
stagnan.

Nilai Komponen
Komponen [8%] Bobot (%) Nilai
(Bobot x Nilai)
Laporan Praktikum 65
Aktifitas dan pemahaman 35
Nilai Akhir

Anda mungkin juga menyukai