Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

BERDASARKAN EBP PADA PASIEN TUMOR INTRAKRANIAL

OLEH :
MARIA ERNI WATI GELU OLA
R014202008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
1. Manajemen peningkatan TIK: head up 30°-45°
Positioning, elevasi atau head up kepala ringan 30° telah terbukti mengurangi TIK
tanpa efek merugikan yang signifikan pada cerebral perfussion pressure (CPP). Posisi head
up kepala 30° bertujuan untuk mendorong drainase vena jugularis ke otak tetap lancar.
Kepala dan leher pasien dipertahankan dalam posisi netral tanpa rotasi, hiperekstensi atau
posisi fleksi, dan juga tanpa fleksi yang ekstrem pada pinggul
Penelitian meta analisis yang dilakukan oleh Jiang et al., 2015 menunjukkan
kesimpulan perubahan posisi mempengaruhi peningkatan tekanan intrakarnia, terdapat
penurunan tekanan intrakranial secara signifikan pada posisi kepala 10, 15, 30, dan 45
derajat dibandingkan dengan posisi 0 derajat, namun posisi kepala yang paling optimal
menurunkan tekanan intrakranial adalah 30 atau 45 derajat. Selain itu posisi 30-45 derajat
juga mempengaruhi perubahan MAP serta peningkatan CPP (cerebral perfusion pressure).
Penelitian lain membandingkan 2 kelompak pasien dengan peningkatan intrakranial
dalam posisi tidur supine dan semifowler 30°. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa
pasien dengan posisi semifowler 30° lebih efektif dalam kestabilan hemodinamik
dibandingkan dengan pasien yang dengan posisi tidur supine (A Mir, Alotaibi, Albaradie, &
ElRazkey, 2015)

2. Manajemen Nyeri
Tindakan keperawatan yang penting bagi pasien dengan tumor intrakranial yaitu
manajemen adanya nyeri, stress dan kecemasan pada pasien yang dapat meningkatkan
metabolisme serebral dan aliran darah yang dapat meningkatkan TIK. Kontrol nyeri dan
sedasi merupakan hal terpenting untuk mengontrolnya.
Nyeri dan stress dapat meningkatkan metabolisme serebral dan secara patologis
meningkatkan volume darah serebral dan meningkatkan TIK. Nyeri dan gelisah dapat
merangsang hipofisis untuk mengeluarkan hormon katekolamin sehingga membuat tekanan
darah dan heart rate menjadi meningkat. Pasien dengan peningkatan TIK sering disedasi
untuk menurunkan peningkatan TIK terkait dengan agitasi, kegelisahan, atau resisten
terhadap ventilasi mekanik. Stimuli nyeri dapat meningkatkan angka metabolisme serebral
sehingga meningkatkan TIK (Dash & Chavali, 2018).
DAFTAR PUSTAKA

A Mir, M., Alotaibi, A. A., Albaradie, R. S., & ElRazkey, J. Y. (2015). EFFECT OF SUPINE
VERSUS SEMI-FOWLER ’ S POSITIONS ON HEMODYNAMIC STABILITY OF
PATIENTS WITH HEAD, 4(4), 1559–1569.

Dash, H. H., & Chavali, S. (2018). Management of traumatic brain injury patients.

Jiang, Y., Ye, Z., You, C., Hu, X., Liu, Y., Li, H., … Li, J. (2015). Systematic review of
decreased intracranial pressure with optimal head elevation in postcraniotomy patients : a
meta-analysis, (March), 2237–2246. https://doi.org/10.1111/jan.12679

Anda mungkin juga menyukai