Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kegiatan Perkemahan Sabtu-minggu (Persami)

Dalam Rangka Menyambut Siswa Baru Sma Negeri 1 Kota Batu

Tahun Ajaran 2017/2018

Latar Belakang
Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) adalah kegiatan perkemahan yang dilaksanakan

oleh anggota pramuka, baik dari tingkat SD hingga SMA. Persami bisa dilakukan untuk

berbagai tujuan, namun utamanya dilakukan untuk memperingati dan meresmikan

kenaikan tingkat anggota pramuka.

Siswa baru yang diterima di SMA Negeri 1 Kota Batu akan secara otomatis masuk

sebagai anggota pramuka Penegak. Gugus depan SMA Negeri 1 Kota Batu

berkewajiban untuk menjalankan upacara peresmian tersebut dalam sebuah kegiatan

perkemahan Sabtu-Minggu (Persami). Kegiatan ini dilaksanakan pada awal tahun

pembelajaran dan memiliki beberapa tujuan serta manfaat khusus.

Tujuan Kegiatan
Melalui kegiatan Persami, maka diharapkan siswa baru kelas IX di SMA Negeri 1 Batu

akan:

1. Mengenal lingkungan sekolahnya yang baru.


2. Memiliki jiwa patriotisme, pemberani, jujur, berakhlak mulia, dan mampu bekerja
sama.
3. Menyiapkan calon-calon generasi penerus bangsa yang berkualitas dan siap
terjun dalam masyarakat.
Anggaran Dana
Kegiatan Persami yang dilaksanakan dan dipanitiai oleh Gerakan Pramuka Gugus

Depan SMA Negeri 1 Batu ini didanai dari:

– Sumbangan bantuan operasional sekolah (BOS).

– Sumbangan dari seluruh siswa baru kelas IX.

Jadwal Kegiatan
Kegiatan Persami penerimaan siswa baru dilaksanakan pada:

Hari: Sabtu-Minggu

Tanggal: 11-12 September 2018

Tempat: SMA Negeri 1 Batu

Jumlah peserta: 180 siswa dari 6 kelas.

Hasil Kegiatan
Kegiatan Persami Penerimaan Siswa Baru telah diselenggarakan dengan baik dan

lancar. Kegiatan dimulai dengan apel pembukaan pada hari Sabtu, 11 September 2018

pukul 16.00 WIB dan diakhiri dengan apel penutup pada hari Minggu, 12 September

2018 pukul 11.00 WIB.

Peserta Persami mengikuti instruksi dan jadwal kegiatan dengan tertib sesuai arahan

dari panitia. Namun, masih banyak para peserta Persami yang tidak membawa

kelengkapan yang dipersyaratkan dengan berbagai alasan. Kondisi ini menjadi tanda

bahwa masih terdapat berbagai kendala kedisiplinan dalam diri siswa.

Kesimpulan
Kegiatan Persami yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Batu sudah dilaksanakan

dengan baik dan lancar, meskipun dengan anggaran dan kondisi yang terbatas. Siswa

baru yang menjadi peserta Persami bisa mendapatkan berbagai manfaat, terutama

kedisiplinan, kerjasama, kekompakan, dan juga sifat berani.

Acara Persami ini diharapkan bisa menjadi ajang memupuk calon generasi penerus

bangsa yang berkualitas, baik dalam segi akademik maupun non-akademik.

Demikianlah laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban panitia dan

semoga bermanfaat bagi evaluasi penyelenggaraan kegiatan Persami berikutnya.


BAB I
Latar Belakang

Gerakan pramuka adalah penyelenggara pendidikan kepanduan di Indonesia yang

merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan nasional. Tujuan gerakan pramuka

adalah membina kaum muda untuk mencapai potensi sosial, spiritual, fisik, dan

intelektual generasi muda. Pramuka adalah kegiatan yang bisa mendidik sifat mandiri,

disiplin, dan bertanggung jawab pada diri siswa.

Tujuan dari gerakan pramuka di Indonesia antara lain adalah:

1. Membentuk kepribadian dan akhlak mulia.


2. Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan bela negara.
3. Meningkatkan keterampilan sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang
bermanfaat, berjiwa patriot, pejuang tangguh, dan menjadi calon pemimpin bangsa
yang handal di masa depan.
Gerakan pramuka adalah wadah yang tepat bagi semua anggota pramuka untuk bisa

mengembangkan diri. Demi mencapai tujuan tersebut, semua anggota pramuka harus

dilibatkan dalam berbagai kegiatan pramuka yang bersifat mendidik. Kegiatan tersebut

haruslah bisa meningkatkan kualitas anggota pramuka agar lebih siap terjun sebagai

generasi pemimpin bangsa.

Segala kegiatan yang akan dijalankan oleh Gerakan Pramuka harus direncanakan

dengan baik. Persiapan yang matang adalah kunci utama agar kegiatan tersebut

mendapatkan nilai yang baik dari segi pendidikan serta kejiwaan. Oleh karena itu, maka

evaluasi pelaksanaan Gerakan Pramuka program Gugus Depan SMP 1 Depok ini

penting dilaksanakan dan dibuat dalam laporan tertulis.

Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan yang disusun oleh panitia Gerakan Pramuka Gugus Depan SMP 1

Depok adalah para anggota yang berasal dari kelas VII dan VIII. Selain itu, sasaran

kegiatan program ini juga melibatkan penggalangan inti dari anggota kelas VII, VIII, dan

IX.

Manfaat Kegiatan

Melalui kegiatan Gerakan Pramuka yang dilaksanakan di Gugus Depan SMP 1 Depok

ini, diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Mengukur kemajuan kegiatan ekstrakurikuler Gerakan Pramuka di SMP 1


Depok.
2. Meningkatkan kapasitas anggota Gerakan Pramuka Gugus Depan SMP 1 Depok
sesuai dengan tingkatannya masing-masing.
3. Meningkatkan rasa cinta tanah air, patriot, pemberani, jujur, berakhlak mulia bagi
setiap anggota pramuka.
Pembiayaan Kegiatan

Kegiatan ekstrakurikuler Gerakan Pramuka ini sepenuhnya dibiayai oleh alokasi dana

Bantuan Operasional Sekolah SMP 1 Depok.

BAB II
Materi

Materi kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP 1 Depok ini terdiri dari:

1. Pelatihan rutin 2 kali seminggu yang dilakukan setiap hari Selasa dan Sabtu
pukul 14.00 – 17.00 WIB.
2. Kegiatan baris-berbaris.
3. Pelatihan kepemimpinan.
4. Pengetahuan umum Pramuka penggalang.
5. Pelatihan pertolongan pertama.
6. Pelatihan kekompakan anggota dan kerjasama antar regu.
Waktu

Kegiatan dilakukan pada hari Selasa dan Sabtu pada pukul 14.00 – 17.00 WIB.

Kegiatan ekstrakurikuler ini bersifat teratur dilakukan tiap minggu. Anggota pramuka

diwajibkan untuk hadir, menandatangani absensi, dan mengikuti latihan sampai selesai.
Tempat

Latihan ekstrakurikuler Pramuka Penggalang di Gugus Depan SMP 1 Depok ini

dilaksanakan di halaman/lapangan basket SMP 1 Depok atas izin yang telah diberikan

oleh pihak sekolah. Untuk penyampaian materi yang bersifat tertulis, maka dilakukan di

dalam salah satu kelas dengan sarana dan prasarana penunjang yang mampu

mempermudah pemahaman anggota pramuka.

Hasil yang Dicapai

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, bisa disimpulkan bahwa pencapaian hasil

anggota pramuka penggalang yang mengikuti kegiatan ini sekitar 75%. Tiga perempat

anggota yang mengikuti latihan bisa memahami dan mempraktikkan pengetahuan

pramuka dengan baik. Sedangkan seperempat sisanya dianggap belum memahami

materi secara optimal.

25% anggota yang belum memahami materi secara optimal lebih disebabkan oleh

beberapa kendala seperti sarana dan prasarana, banyaknya jumlah peserta,

keterbatasan pelatih, dan konsentrasi yang kurang pada waktu sore hari.

Hambatan yang muncul dalam pelatihan pramuka ini antara lain:

1. Kurangnya semangat dari beberapa anggota pramuka yang mengikuti latihan.


2. Banyak anggota pramuka yang berdomisili sangat jauh dari sekolah, sehingga
menyulitkan mereka ketika harus pulang-pergi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka ini.
3. Kurangnya kesadaran para anggota tentang pentingnya kegiatan kepramukaan.
4. Kurangnya dukungan dari orang tua siswa terhadap kegiatan pramuka yang
dianggap tidak lebih penting dibandingkan dengan kegiatan pelajaran formal sekolah.
5. Banyak anggota yang masih memiliki kepercayaan diri rendah saat harus
mengikuti kegiatan praktikum latihan fisik dan kepemimpinan dalam pramuka.
Saran yang bisa diberikan berdasarkan kondisi yang terjadi di atas antara lain:

1. Meminta dukungan dari seluruh elemen sekolah seperti kepala sekolah, guru
mata pelajaran, dan wali kelas untuk memotivasi siswa mengikuti kegiatan pramuka.
2. Melatih kepercayaan diri seluruh anggota agar bisa terampil dalam kegiatan
pramuka.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini antara lain:

1. Perlu dibentuk kepengurusan gugus depan di SMP 1 Depok yang lebih


sistematis.
2. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan pramuka di SMP 1 Depok masih
minim.
3. Masih rendahnya kesadaran yang dimiliki oleh siswa untuk mengikuti kegiatan
pramuka di SMP 1 Depok
Laporan Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Kelompok Tani

Kecamatan Bumi Asih Kab. Bandung

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pertanian merupakan garda terdepan ketahanan pangan nasional. Sektor pertanian di

Indonesia harus terus dikembangkan setiap tahunnya demi mencukupi angka

kebutuhan pangan nasional yang juga terus meningkat seiring dengan pertambahan

jumlah penduduk. Dengan mantapnya sektor pertanian, maka negara juga akan

mencapai kestabilan ekonomi dan bebas rawan pangan.

Namun, sektor pertanian di Indonesia terus mengalami hambatan baik dari segi alih

fungsi lahan, berkurangnya kesuburan lahan, hingga kemampuan sumber daya

manusia pertanian yang dinilai kurang bisa memenuhi tantangan pertanian di era

sekarang ini. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia di bidang

pertanian, khususnya petani itu sendiri sangat penting.

Penyuluhan pertanian adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah ataupun badan

swasta yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan setiap petani.

Kemampuan tersebut baik dalam hal keterampilan maupun sikap dalam memutuskan

sendiri terkait usaha tani yang dilakukan oleh petani tersebut.


Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam penyuluhan pertanian ini

adalah dengan mengadakan pelatihan teknis bagi kelompok tani. Tujuan kegiatan

penyuluhan kelompok tani ini adalah untuk melibatkan seluruh panca indra dan

kemampuan petani saat mengolah tanah. Selain itu, dalam pelatihan ini juga

diperkenalkan berbagai macam teknologi tepat guna pertanian.

Tujuannya adalah agar para petani tidak asing dengan teknologi modern pertanian dan

mau menggunakan serta memanfaatkannya demi kemajuan dan perubahan hasil

pertanian di kemudian hari. Kelompok tani diharapkan menjadi garda terdepan dalam

gerakan efisiensi pertanian yang mampu meningkatkan kapasitas hasil panen serta

pemeliharaan kesuburan lahan.

Jenis pelatihan yang berkualitas harus disertai dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kegiatan tersusun dengan rapi.


2. Terwujudnya implementasi perencanaan dengan baik.
3. Pelaksanaan kegiatan dan evaluasi harus memenuhi syarat terpenuhinya
sebuah pelatihan kelompok tani yang berkualitas.
Tujuan Dibuatnya Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan ini dibuat dan disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban dari

kegiatan pelatihan kelompok tani yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian

Kecamatan Bumi asih Kabupaten Bandung pada bulan Desember 2018.

BAB II
METODE PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat

Pelatihan Penyuluhan Kelompok Tani ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pertanian

Kecamatan Bumi asih Kabupaten Bandung yang beralamat di Jl. Cempaka No.17A,

Bumi asih, Bandung. Pelatihan Penyuluhan Kelompok Tani ini diselenggarakan pada

tanggal 1 – 7 Desember 2018.


Peserta Pelatihan

Pelatihan ini diikuti oleh seluruh kelompok tani yang ada di Kecamatan Bumi asih,

Kabupaten Bandung. Pelatihan dibagi berdasarkan masing-masing desa perhari. Total

terdapat 25 kelompok tani yang tersebar dalam 7 desa di Kecamatan Bumi asih

Kabupaten Bandung. Peserta kelompok tani ini terdiri dari ketua, pengurus, dan juga

seluruh anggota kelompok tani tersebut.

Penyuluh pertanian yang diikutsertakan dalam kegiatan ini berjumlah 3 orang dari Dinas

Pertanian Kecamatan Bumiasih. Selain itu, penyuluhan ini juga mendatangkan masing-

masing sekretaris desa yang bertugas sebagai pendamping masyarakat/kelompok tani.

Materi Pelatihan

Materi pelatihan kelompok tani yang diberikan pada program penyuluhan ini adalah

komposisi pemberian pupuk organik bagi tanaman padi, jagung, dan kedelai. Pada

program kali ini juga diajarkan cara membuat pupuk organik dari sisa tanaman pakan

ternak dan kotoran ternak yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan yang harusnya mulai dilakukan tepat pada pukul 09.00 WIB

harus mundur sekitar 1 jam lebih hingga pukul 10.15 WIB setiap harinya. Kondisi ini

terjadi karena lambatnya kedatangan kelompok tani dari desa masing-masing. Selain

itu, jam pelatihan juga dianggap masih menyulitkan petani, karena merupakan jam kerja

mereka di sawah.

Penyuluhan pertanian berjalan efektif sekitar 50% saja, karena masih banyak anggota

kelompok tani yang tidak hadir dalam penyuluhan. Banyak anggota yang masih merasa
penyuluhan pertanian kurang penting, sehingga memasrahkan kedatangan hanya

kepada pihak ketua dan pengurus kelompok tani saja.

Kelompok tani juga dirasa kurang begitu percaya dengan pupuk organik serta metode

pembuatan pupuk organik yang ditawarkan dalam penyuluhan. Para petani beralasan

bahwa pupuk organik tidak akan meningkatkan hasil panen mereka secara signifikan

dan tidak bisa menjamin 100% akan menyelamatkan tanaman mereka dari serangan

hama.

PENUTUPAN

Acara pelatihan ini ditutup dengan pemberian produk pupuk organik kepada masing-

masing peserta anggota kelompok tani dan selebaran panduan cara membuat pupuk

organik mandiri di rumah.

KESIMPULAN DAN SARAN

 Kesimpulan
Kegiatan ini sudah bisa berjalan dengan baik, meskipun terdapat berbagai hambatan

selama pelaksanaannya. Jumlah anggaran dan penyuluh pertanian yang terbatas tidak

menjadi hambatan yang berarti dan dapat dikelola dengan baik untuk mensukseskan

pelatihan ini.

 Saran
Program pelatihan kelompok tani ke depannya lebih baik dilaksanakan dengan sistem

“jemput bola” dalam artian pelatihan langsung dilaksanakan di rumah ketua kelompok

tani. Kondisi ini akan lebih meningkatkan partisipasi keikutsertaan anggota kelompok

tani dalam program pelatihan daripada dilaksanakan di Kantor Pertanian Kecamatan

Bumiasih.

Anda mungkin juga menyukai