Latar Belakang
Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) adalah kegiatan perkemahan yang dilaksanakan
oleh anggota pramuka, baik dari tingkat SD hingga SMA. Persami bisa dilakukan untuk
Siswa baru yang diterima di SMA Negeri 1 Kota Batu akan secara otomatis masuk
sebagai anggota pramuka Penegak. Gugus depan SMA Negeri 1 Kota Batu
Tujuan Kegiatan
Melalui kegiatan Persami, maka diharapkan siswa baru kelas IX di SMA Negeri 1 Batu
akan:
Jadwal Kegiatan
Kegiatan Persami penerimaan siswa baru dilaksanakan pada:
Hari: Sabtu-Minggu
Hasil Kegiatan
Kegiatan Persami Penerimaan Siswa Baru telah diselenggarakan dengan baik dan
lancar. Kegiatan dimulai dengan apel pembukaan pada hari Sabtu, 11 September 2018
pukul 16.00 WIB dan diakhiri dengan apel penutup pada hari Minggu, 12 September
Peserta Persami mengikuti instruksi dan jadwal kegiatan dengan tertib sesuai arahan
dari panitia. Namun, masih banyak para peserta Persami yang tidak membawa
kelengkapan yang dipersyaratkan dengan berbagai alasan. Kondisi ini menjadi tanda
Kesimpulan
Kegiatan Persami yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Batu sudah dilaksanakan
dengan baik dan lancar, meskipun dengan anggaran dan kondisi yang terbatas. Siswa
baru yang menjadi peserta Persami bisa mendapatkan berbagai manfaat, terutama
Acara Persami ini diharapkan bisa menjadi ajang memupuk calon generasi penerus
merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan nasional. Tujuan gerakan pramuka
adalah membina kaum muda untuk mencapai potensi sosial, spiritual, fisik, dan
intelektual generasi muda. Pramuka adalah kegiatan yang bisa mendidik sifat mandiri,
mengembangkan diri. Demi mencapai tujuan tersebut, semua anggota pramuka harus
dilibatkan dalam berbagai kegiatan pramuka yang bersifat mendidik. Kegiatan tersebut
haruslah bisa meningkatkan kualitas anggota pramuka agar lebih siap terjun sebagai
Segala kegiatan yang akan dijalankan oleh Gerakan Pramuka harus direncanakan
dengan baik. Persiapan yang matang adalah kunci utama agar kegiatan tersebut
mendapatkan nilai yang baik dari segi pendidikan serta kejiwaan. Oleh karena itu, maka
evaluasi pelaksanaan Gerakan Pramuka program Gugus Depan SMP 1 Depok ini
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan yang disusun oleh panitia Gerakan Pramuka Gugus Depan SMP 1
Depok adalah para anggota yang berasal dari kelas VII dan VIII. Selain itu, sasaran
kegiatan program ini juga melibatkan penggalangan inti dari anggota kelas VII, VIII, dan
IX.
Manfaat Kegiatan
Melalui kegiatan Gerakan Pramuka yang dilaksanakan di Gugus Depan SMP 1 Depok
Kegiatan ekstrakurikuler Gerakan Pramuka ini sepenuhnya dibiayai oleh alokasi dana
BAB II
Materi
1. Pelatihan rutin 2 kali seminggu yang dilakukan setiap hari Selasa dan Sabtu
pukul 14.00 – 17.00 WIB.
2. Kegiatan baris-berbaris.
3. Pelatihan kepemimpinan.
4. Pengetahuan umum Pramuka penggalang.
5. Pelatihan pertolongan pertama.
6. Pelatihan kekompakan anggota dan kerjasama antar regu.
Waktu
Kegiatan dilakukan pada hari Selasa dan Sabtu pada pukul 14.00 – 17.00 WIB.
Kegiatan ekstrakurikuler ini bersifat teratur dilakukan tiap minggu. Anggota pramuka
diwajibkan untuk hadir, menandatangani absensi, dan mengikuti latihan sampai selesai.
Tempat
dilaksanakan di halaman/lapangan basket SMP 1 Depok atas izin yang telah diberikan
oleh pihak sekolah. Untuk penyampaian materi yang bersifat tertulis, maka dilakukan di
dalam salah satu kelas dengan sarana dan prasarana penunjang yang mampu
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, bisa disimpulkan bahwa pencapaian hasil
anggota pramuka penggalang yang mengikuti kegiatan ini sekitar 75%. Tiga perempat
25% anggota yang belum memahami materi secara optimal lebih disebabkan oleh
keterbatasan pelatih, dan konsentrasi yang kurang pada waktu sore hari.
1. Meminta dukungan dari seluruh elemen sekolah seperti kepala sekolah, guru
mata pelajaran, dan wali kelas untuk memotivasi siswa mengikuti kegiatan pramuka.
2. Melatih kepercayaan diri seluruh anggota agar bisa terampil dalam kegiatan
pramuka.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini antara lain:
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kebutuhan pangan nasional yang juga terus meningkat seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk. Dengan mantapnya sektor pertanian, maka negara juga akan
Namun, sektor pertanian di Indonesia terus mengalami hambatan baik dari segi alih
manusia pertanian yang dinilai kurang bisa memenuhi tantangan pertanian di era
sekarang ini. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia di bidang
Penyuluhan pertanian adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah ataupun badan
Kemampuan tersebut baik dalam hal keterampilan maupun sikap dalam memutuskan
adalah dengan mengadakan pelatihan teknis bagi kelompok tani. Tujuan kegiatan
penyuluhan kelompok tani ini adalah untuk melibatkan seluruh panca indra dan
kemampuan petani saat mengolah tanah. Selain itu, dalam pelatihan ini juga
Tujuannya adalah agar para petani tidak asing dengan teknologi modern pertanian dan
pertanian di kemudian hari. Kelompok tani diharapkan menjadi garda terdepan dalam
gerakan efisiensi pertanian yang mampu meningkatkan kapasitas hasil panen serta
Jenis pelatihan yang berkualitas harus disertai dengan kriteria sebagai berikut:
Laporan kegiatan ini dibuat dan disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban dari
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Kecamatan Bumi asih Kabupaten Bandung yang beralamat di Jl. Cempaka No.17A,
Bumi asih, Bandung. Pelatihan Penyuluhan Kelompok Tani ini diselenggarakan pada
Pelatihan ini diikuti oleh seluruh kelompok tani yang ada di Kecamatan Bumi asih,
terdapat 25 kelompok tani yang tersebar dalam 7 desa di Kecamatan Bumi asih
Kabupaten Bandung. Peserta kelompok tani ini terdiri dari ketua, pengurus, dan juga
Penyuluh pertanian yang diikutsertakan dalam kegiatan ini berjumlah 3 orang dari Dinas
Pertanian Kecamatan Bumiasih. Selain itu, penyuluhan ini juga mendatangkan masing-
Materi Pelatihan
Materi pelatihan kelompok tani yang diberikan pada program penyuluhan ini adalah
komposisi pemberian pupuk organik bagi tanaman padi, jagung, dan kedelai. Pada
program kali ini juga diajarkan cara membuat pupuk organik dari sisa tanaman pakan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan yang harusnya mulai dilakukan tepat pada pukul 09.00 WIB
harus mundur sekitar 1 jam lebih hingga pukul 10.15 WIB setiap harinya. Kondisi ini
terjadi karena lambatnya kedatangan kelompok tani dari desa masing-masing. Selain
itu, jam pelatihan juga dianggap masih menyulitkan petani, karena merupakan jam kerja
mereka di sawah.
Penyuluhan pertanian berjalan efektif sekitar 50% saja, karena masih banyak anggota
kelompok tani yang tidak hadir dalam penyuluhan. Banyak anggota yang masih merasa
penyuluhan pertanian kurang penting, sehingga memasrahkan kedatangan hanya
Kelompok tani juga dirasa kurang begitu percaya dengan pupuk organik serta metode
pembuatan pupuk organik yang ditawarkan dalam penyuluhan. Para petani beralasan
bahwa pupuk organik tidak akan meningkatkan hasil panen mereka secara signifikan
dan tidak bisa menjamin 100% akan menyelamatkan tanaman mereka dari serangan
hama.
PENUTUPAN
Acara pelatihan ini ditutup dengan pemberian produk pupuk organik kepada masing-
masing peserta anggota kelompok tani dan selebaran panduan cara membuat pupuk
Kesimpulan
Kegiatan ini sudah bisa berjalan dengan baik, meskipun terdapat berbagai hambatan
selama pelaksanaannya. Jumlah anggaran dan penyuluh pertanian yang terbatas tidak
menjadi hambatan yang berarti dan dapat dikelola dengan baik untuk mensukseskan
pelatihan ini.
Saran
Program pelatihan kelompok tani ke depannya lebih baik dilaksanakan dengan sistem
“jemput bola” dalam artian pelatihan langsung dilaksanakan di rumah ketua kelompok
tani. Kondisi ini akan lebih meningkatkan partisipasi keikutsertaan anggota kelompok
Bumiasih.