Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lilik Suryani

NIM : 858565281

Tugas Tutorial agama 1

1. a). Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar !

َ ۙ َ‫ظلَ ُو ْْٓىا اِرْ يَ َش ْوىَ ْالعَز‬


‫اب‬ َ َ ‫ّٰللاِ ۗ َوالَّ ِزيْيَ ٰا َهٌُ ْْٓىا ا‬
َ َ‫شذُّ ُحثًّا ِ ّ هلِّلِ َۙولَ ْى يَ َشي الَّ ِزيْي‬ ‫اس َه ْي يَّت َّ ِخز ُ ِه ْي د ُْو ِى ه‬
‫ّٰللاِ ا َ ًْذَادًا ي ُِّحث ُّْىًَ ُه ْن َكحُةّ ِ ه‬ ِ ٌَّ‫َو ِهيَ ال‬
ِ ‫ش ِذ ْيذ ُ ْالعَزَا‬
‫ب‬ َ ‫ا َ َّى ْالقُ َّىج َ ِ هلِّلِ َج ِو ْيعًا َّۙوا َ َّى اللهه‬

Artinya : Dan ada diantara mereka manusia mengambil dari selain Allah sebagai tandingan,
mereka mencintai sebagaimana mencintai Allah. Dan orang yang beriman, besar cintanya
kepada Allah. Dan jika sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika
mereka melihat azab (tahulah mereka) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan itu kepunyaan
Allah dan sesungguhnya Allah itu sangat keras azab-Nya (pasti mereka menyesal). QS. Al-
baqarah (2) : 165

b). Hubban artinya kecintaan atau kerinduan. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa orang
yang beriman akan sangat mencintai Tuhannya.

c). Iman menurut QS. Al-baqarah (2) : 165 adalah sikap mencintai dan meyakini bahwa Allah
itu tidak ada tandingannya. Dan barang siapa tidak beriman maka akan merrugi di hari akhir.
Serta barang siapa yang sudah beriman kepada Allah maka akan mengorbankan jiwa dan raga
untuk menunjukkan keimanannya.

d). ِ ‫ب َّْل يَ ْفقَ ُه ْىىَ ِت َه ِۖا َولَ ُه ْن اَ ْعيُ ٌي َّْل يُث‬


َ‫ْص ُش ْوى‬ ٌ ‫س َل ُه ْن قُلُ ْى‬ ِ ْ ‫َولَقَ ْذ رَ َسأًَْا ِل َج َهٌَّ َن َكثِي ًْشا ِ ّهيَ ْال ِج ِّي َو‬
ِۖ ِ ًْ ‫اْل‬
ٰٰۤ ُ ٰٰۤ ُ ۗ
َ‫ول ِٕى َك ُه ُن ْال ٰغ ِفلُ ْىى‬ َ َ ‫ول ِٕى َك َك ْاْلَ ًْ َع ِام َت ْل ُه ْن ا‬
‫ض ُّل ۗ ا‬ ‫اى َّْل َي ْس َوعُ ْىىَ ِت َها ا‬ٌ َ‫ِت َه ِۖا َولَ ُه ْن ٰار‬
Artinya : dan sungguh kami telah sediakan untuk (isi) neraka jahanam kebanyakan dari jin
dan manusia; mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau memahami dengannya, mereka
mempunyai mata, mereka tidak melihat dengannya tetap mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat.
Mereka itulah orang-orang yang lalai. QS Al-a’raf (7) : 179

e). Iman menurut surat Al-a’raf (7) : 179 adalah berkaitan dengan akal dan pikiran. Dimana
setiap manusia di anugerahkan organ tubuh dengan fungsi masing-masing yang harus
digunakan untuk hal-hal yang semestinya dengan cara berfikir menggunakan akal untuk
mengetahui apa saja yang harus diperbuat sesuai dengan ketentuan Nya untuk meunjukkan
keimannannya.

f). Iman menurut surat Al-Baqarah (2) : 165 dan QS. Al a’raf (7) : 179 adalah sikap atau
perilaku yang didasari oleh akal dan pikiran untuk membuktikan kecintaan dan keimanan
terhadap Allah swt.
2. A). QS. Ali-Imran (3) : 190-191, menjelaskan :
“ sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (190). (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka” (191).
Dari penjelasan arti ayat tersebut, hakikat manusia adalah manusia yang dianugaerahkan akal
dan menggunakannya untuk mengingat Allah, mengagumi ciptaan nya, mengetahui
kekuasaannya dan ciptaan nya. Manusia di anugerahkan akal juga untuk meyakini bahwa
Allah adalah dzat yang penuh kesempurnaan dan tidak mungkin menciptakan segala sesuatu
dengan sia-sia.

b). QS. Qaaf (50) : 16 dijelaskan :

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (16)

Dari penjelasan ayat tersebut bahwa allah telah menciptakan manusia dan berkuasa penuh
untuk mengambil nyawa nya serta menghidupkan kembali di hari akhir. Allah juga
mengetahui segala sesuatu, Dia mendengar perkataan manusia, dan melihat segala macam
perbuatannya. Allah bagaikan diding antara manusia dengan hatinya. Tidak perantara do’a-
do’a yang mausia panjatkan melainkan langsung tertuju kepada Allah, begitupun sebaliknya
Allah mengabulkan do’a umat nya tanpa melalui perantara. Dia Maha Mengetahui segala apa
yang ada dalam hati setiap orang.

c). Allah menganugerahkan akal dan pikiran kepada manusia untuk berfikir akan apa yang ia
lakukan di dunia, agar manusia berfikir mana yang baik dan mana yang buruk. Karena
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang hambanya perbuat. Allah mencipatakan
segala sesuatu tidak sia-sia melainkan untuk dimanfaatkan sebaik mungkin oleh makhluk
hidup yang ada di alam semesta. Karena sesungguhnya Allah adalah dzat yang tidak ada
tandingannya, Allah menciptakan bumi dan seisinya, Allah mendengarkan dan mengabulkan
do’a

3. A). Secara Termologis Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena itu
manusia hidup bersama. Selain itu, masyarakat juga diartikan sebagai sejumlah individu
yang hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama
sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan.

b). Dari kedua ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan
dan dijadikan berbangsa, bersuku untuk saling berkenalan. Serta Allah menciptakan
manusia dengan berbagai latar belakang yang berbeda, ada yang kaya dan ada yang
miskin agar saling melengkapi dan saling membantu dalam kebaikan. Hal ini
menunjukkan bahwa manusia memang makhluk sosial dan membutuhkan orang lain
untuk berinteraksi dalam melangsungkan kehidupan.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa asal-usul pembentukan masyarakat
bermula dari fitrah manusia untuk bersama dengan orang lain, lalu terbentuklah hubungan
sosial yang melahirkan aturan atau norma.

c). Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera menurut masyarakat madani :


 Terbuka : bebas mengemukakan pendapat.
 Demokratis : masyarakat dapat berinteraksi dengan masyarakat disekitar tanpa
membedakan ras,suku, dan agama.
 Toleran : sikap saling meghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oelh
orang lain.
 Adil : keseimbangan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban
setiap warga yang meliputi seluruh aspek kehidupan.

d). Prinsip-prinsip masyarakat beradab dan sejahtera :

 Keadilan : merupakan hukum keseimbangan yang menjadi hukum jagat raya


dan tindakan adil pada setiap orang yang harus ditegakkan oleh setiap
individu untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Karena itu setiap praktek
ketidakadilan merupakan bentuk penyelewengan dari hakikat kemanusiaan
yang dikutuk keras oleh Al-Quran. Dalam surat Al-Takatsur:1-8 dan Al-
Humazah:1-9 dijelaskan bahwa orang yang melakukan ketidakadilan akan
masuk neraka.
 Supremasi Hukum : dalam mewujudkan supremasi hukum, maka kita harus
menetapkan hukuman kepada siapapun tanpa pandang bulu, bahkan kepada
orang yang membenci kita, kepada orang kaya atau miskin, kepada pejabat
atau rakyat jelata. Kita harus bersikap adil. Karena hancurnya suatu bangsa
disebabkan oleh penegakkan hukum yang tidak adil, hanay kepada rakyat
kalangan bawah saja namun tidak bagi kalangan atas.
 Egalitarianisme : kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, ras,
keturunan dll.
 Pluralisme : sikap dimana keberagaman merupakan suatu yang harus diterima
sebagai bagian dari realitas objektif. Keberagaman merupakan karunia dari
Allah yang akan memperkaya budaya melalui interaksi dengan pertukaran
budaya yang beraneka ragam.
 Pengawasan sosial : tindakan untuk mengawasi manusia agar tetap dalam
kebaikan. Yang mana pada dasarnya kejahatan tidak datang dari diri sendiri
tetapi dari fakto-faktor luar. Pengawasan sosial juga berperan penting ketika
kekuasaan dan kekuatan uang disalahgunakan untuk hal-hal yang
bertentangan dengan perwujudan masyarakat beradab dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai