Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PENERAPAN STANDAR

PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP

Yeni Nur Rahmayanti


Dosen STIKes Mitra Husada Karanganyar. yeninur2004@gmail.com

Abstrak
Proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang digunakan secara
sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah untuk mengkaji serta
mendiagnosa masalah kesehatan pasien, merumuskan tujuan yang ingin dicapai,
menentukan tindakan dan evaluasi mutu serta hasil asuhan keperawatan. Proses
keperawatan akan mendorong para perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan
yang semestinya, sesuai dengan masalah dan kebutuhan pasien. Karakteristik perawat
dapat dinilai dari pengetahuan, pendidikan, dan lama kerja. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perawat (pendidikan, lama kerja dan
pengetahuan) dengan penerapan standar proses keperawatan. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif analitik dan desain penelitian cross sectional. Sampel
penelitian ini meliputi sebanyak 80 perawat di ruang rawat inap RSUD Karanganyar
dan teknik menggunakan Simple random sampling sebagai tehnik pengambilan
sampelnya. Dari tiga variabel yang diteliti terhadap karakteristik perawat menyatakan
ada hubungan dengan penerapan standar proses keperawatan yaitu pendidikan
(=0,002), lama kerja (=0,009) dan pengetahuan ( = 0,004). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik perawat dengan penerapan
proses keperawatan di rumah sakit (<0,05). Dari tiga variabel yang diteliti terhadap
karakteristik perawat menyatakan ada hubungan dengan penerapan standar proses
keperawatan yaitu pendidikan (=0,002), lama kerja (=0,009) dan pengetahuan ( =
0,004).

Kata kunci : Karakteristik Perawat, Standar Proses Keperawatan

NURSE CHARACTERISTIC TO THE IMPLEMENTATION OF NURSING PROCESS


STANDARD ON INPATIENT ROOM

Abstract
Nursing process is a scientific method that is used systematically and employs
scientific concept and principle to assess and diagnose patient’s health problems,
formulate goals to be achieved, determine actions and evaluate the quality and results
of nursing care. Nursing process will encourage nurses to carry out proper nursing
care, according to the problems and needs of the patients. Knowledge, education, and
seniority are used to assess nurse characteristic. This research was aimed to examine
the relationship between nurse characteristic (education, seniority, and knowledge) to
the application of nursing process standard. The study employed descriptive analytic
using cross sectional research design. The sample of this study was 80 nurses on
inpatient room at RSUD Karanganyar that was conducted by simple random sampling.
According to the three variables been studied, the characteristic of nurse stated that
there is a relationship with the application of nursing process standard, were education
( = 0.002), seniority ( = 0.009), and knowledge ( = 0.004). Result of this study
indicates that there is a relationship between nurse characteristic to the implementation
of nursing process in hospitals (<0.05). Also, there is a relationship between the nurse
characteristic to the implementation of nursing processes standard; are education (  =
0.002), seniority ( = 0.009), and knowledge ( = 0.004).

Keywords: Nurse Characteristic, Nursing Process Standard

PENDAHULUAN Prioritas utama yang dikerjakan


Bentuk kegiatan pelayanan adalah pemenuhan kebutuhan fisik
keperawatan di Rumah Sakit salah sesuai dengan kebutuhan pasien dan
satunya adalah rawat inap. Perawat kurang menekankan kepada
memiliki peranan yang sangat dominan pemenuhan kebutuhan pasien secara
dalam pelayanan rawat inap karena holistik, sehingga dalam penerapannya
dalam waktu 24 jam (tiga kali pergantian kualitas asuhan keperawatan sering
dinas) berada di rumah sakit untuk terabaikan, karena pemberian asuhan
memberikan pelayanan pada pasien yang terfragmentasi.  Komunikasi antara
rawat inap (Brooker., C.2009). perawat sangat terbatas, sehingga tidak
Perawat adalah seorang ada satu perawat yang mengetahui
profesional yang mempunyai tentang satu pasien secara
kemampuan, tanggung jawab dan komprehensif, kecuali kepala ruangan
kewenangan melaksanakan (Bastable, Susan B. 2002).
pelayanan/asuhan keperawatan pada Asuhan keperawatan merupakan
berbagai jenjang pelayanan dasar dalam menentukan terjadinya
keperawatan . Dalam pemberian asuhan kelalaian perawat dalam melakukan
keperawatan, perawat ditekankan pada tindakan keperawatan. Perawat harus
penyelesaian tugas dan prosedur lebih berhati-hati dalam bertindak
keperawatan.  Setiap perawat diberikan melakukan tindakan keperawatan,
satu atau beberapa tugas untuk mengingat bahaya yang timbul akibat
dilaksanakan kepada semua pasien tindakan keperawatan tidak
yang dirawat di suatu ruangan. Misalnya dilaksanakan sesuai dengan Standar
perawat bertanggung jawab dalam Asuhan Keperawatan yaitu dapat
pemberian obat, mengganti balutan, merugikan pasien. Mutu Asuhan
monitor infus dan sebagainya (Potter Keperawatan sangat mempengaruhi
Patricia A, Perry AG. 2009). kualitas pelayanan kesehatan dan
bahkan sering menjadi salah satu faktor memiliki pendidikan, motivasi kerja,
penentu citra institusi pelayanan dimata beban kerja dan pelatihan yang
masyarakat sebagainya (Potter Patricia mendukung terciptanya kinerja
A, Perry AG. 2009). mengalami masalah dalam aplikasi di
Proses keperawatan merupakan lapangan berupa keterlambatan atau
metode ilmiah yang digunakan secara banyaknya proses pengisian
sistematis dan menggunakan konsep dokumentasi/format asuhan
dan prinsip ilmiah untuk mengkaji serta keperawatan yang tidak sesuai dengan
mendiagnosa masalah kesehatan apa yang diharapkan pihak rumah sakit
pasien, merumuskan tujuan yang ingin (Nursalam, 2011).
dicapai, menentukan tindakan dan Karakteristik perawat yaitu
evaluasi mutu serta hasil asuhan pengetahuan, pendidikan, dan lama
keperawatan. Proses keperawatan akan kerja. Tujuan dari penelitian ini Untuk
mendorong para perawat untuk mengetahui karakteristik perawat
melaksanakan asuhan keperawatan terhadap penerapan Standar Proses
yang semestinya, sesuai dengan Keperawatan di Ruang Rawat Inap.
masalah dan kebutuhan pasien Penelitian yang dilakukan oleh Natsir,
(Nursalam, 2011). Erlin & Joeharno (2021) menyebutkan
Proses keperawatan adalah suatu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
sistem dalam merencanakan pelayanan perawat dalam melaksanakan asuhan
asuhan keperawatan. Dalam keperawatan diantaranya adalah
melaksanakan asuhan keperawatan, pengetahuan, motivasi, beban kerja,
perawat berpedoman pada standar pelatihan, kinerja. Penelitian ini
proses keperawatan. Tahapan proses dilakukan di ruang rawat inap RSUD
keperawatan meliputi 5 standar, yaitu: Lasinrang Kabupaten Pinrang. Hasil
pengkajian, diagnosa keperawatan, penelitian ini ternyata menunjukkan
perencanaan, implementasi, dan bahwa sebagian besar responden
evaluasi (Nursalam, 2011). dengan pengetahuan kurang juga
Dalam melaksanakan asuhan memiliki kinerja yang kurang (51,6%)
keperawatan berbagai macam faktor sedangkan responden dengan
yang mempengaruhinya yaitu tingkat pengetahuan cukup sebagian besar
pendidikan, pengetahuan, beban kerja, terdistribusi pada kinerja cukup (82,5%)
pelatihan dan masa kerja. Hal ini yang memberi interpretasi bahwa
dikarenakan bahwa banyaknya perawat pengetahuan mempengaruhi kinerja
melaksanakan asuhan keperawatan dalam hal ini yang berhubungan dengan
kualitas kerja tenaga perawat dalam penelitian ini. Jumlah sampel yang
melaksanakan dan menyelenggarakan digunakan dalam penelitian ini adalah 80
asuhan keperawatan kepada pasien dan perawat. Tujuan dari penelitian ini Untuk
keluarganya. mengetahui karakteristik perawat
Lama kerja antar perawat satu terhadap penerapan Standar Proses
dengan perawat yang lain pasti Keperawatan di Ruang Rawat Inap.
berbeda-beda. Selain itu pengalaman Instrumen yang dipergunakan dalam
perawat satu dengan pengalaman penelitian ini adalah kuesioner.
perawat lain juga berbeda-beda. Lama
HASIL DAN PEMBAHASAN
kerja seorang perawat akan
Analisis ini dilakukan terhadap tiap
berpengaruh dalam pelaksanaan proses
variabel dari hasil penelitian, Berikut
keperawatan. Seorang perawat yang
merupakan hasil analisis :
sudah lama atau banyak pengalaman
A. Karakteristik Responden
dalam bekerja maka perawat tersebut
akan lebih mudah dalam melaksanakan
1. Pendidikan

proses keperawatan yang perawat Tabel 1. Distribusi Frekuensi


Responden Berdasarkan Tingkat
rencanakan. Pendidikan Responden di Ruang
Rawat Inap
Frekuensi Persentase
METODE PENELITIAN (%)
D III 69 86,3
Jenis penelitian menggunakan S.Kep 11 13,8
deskriptif analitik. Sedangkan Rancangan Total 80 100,0

penelitian menggunakan Cross Sectional .


Berdasarkan tabel 1. dapat dilihat
Dengan penyebarkan kuesioner pada
bahwa distribusi tingkat pendidikan
perawat ruang rawat inap. Populasi dalam
responden dengan prosentasi tertinggi
penelitian ini adalah semua perawat di
adalah pendidikan DIII sebanyak 69
RSUD Karanganyar yang berjumlah 112
responden ( 86,3%).
perawat (data pada bulan Mei 2019).
semakin tinggi pendidikan
Waktu penelitian pada bulan Juni-Agustus
seseorang akan mudah menerima
2019. Teknik sampling penelitian ini
informasi sehingga semakin banyak
menggunakan Simple Random Sampling,
pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
Caranya yaitu dengan mencatat semua
pendidikan yang kurang akan
nama perawat-perawat di ruang rawat
menghambat perkembangan sikap
inap kemudian dikocok secara acak.
seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
Setelah dikocok nama-nama yang keluar
diperkenalkan ( Nursalam. 2011).
tersebut yang dijadikan sampel dalam
2. Lama Kerja terlihat dalam penerapan standar proses
keperawatan lebih banyak dilakukan
Tabel 2. Analisis Data Responden
Berdasarkan Lama Kerja oleh perawat yang lama kerjanya baru.
Mungkin ini disebabkan oleh perawat
Varia Mea Media Modus Stand Nilai Nilai tersebut baru mendapatkan teori
bel n n ar Min Max
Devia tentang standar proses keperawatan
si
Lama 6,87 dan juga peran seorang perawat yang
6,000 1,5 5,2117 0,5 17,0
Kerja 5
baru bekerja sebagai perawat pelaksana.
3. Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan Tabel diatas diketahui Tabel 3. Analisis Data Responden
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
bahwa lama kerja responden Responden di Ruang Rawat Inap
mempunyai nilai mean 6,875; median
Variabel Mea Media Modu Standa Nila Nila
6,000; modus 1,5; standar deviasi n n s r i i
Deviasi Min Max
5,2117; nilai minimum 0,5; dan nilai Tingkat 13,9 13,00 13 2,637 10 20
Pengetah 0
maximum 17,0; Jadi rata-rata lama uan
kerja responden adalah 7 tahun.
Kinerja seorang perawat Berdasarkan analisis data
dipengaruhi oleh lama kerja perawat itu diketahui bahwa tingkat pengetahuan
bekerja. Lamanya bekerja dapat perawat mempunyai nilai mean 13,90
mempengaruhi kemampuan median 13,00, modus 13, standar
melaksanakan asuhan keperawatan deviasi 2,637; nilai minimum 10, dan
sesuai dengan standar yang diberikan. nilai maximum 20. Jadi rata-rata tingkat
Dalam penelitian ini dihasilkan bahwa pengetahuan responden adalah adalah
perawat tersebut bekerja sudah lama sedang.
tetapi dalam menerapkan standar Pengetahuan adalah hal yang
proses keperawatan masih kurang, pernah diketahui seseorang mungkin
mungkin ini disebabkan oleh adanya akan menambah sesuatu. Pengetahuan
peran perawat bukan hanya sebagai merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
perawat pelaksana tetapi sebagai setelah orang melakukan penginderaan
perawat pendidik. Begitu pula perawat terhadap suatu objek tertentu.
yang lama kerjanya tergabung baru Penginderaan terjadi melalui panca
dalam penerapan standar proses indera manusia, yakni indra penglihatan,
keperawatan masih kurang. Antara pendengaran, penciuman, rasa dan
perawat yang lama kerjanya baru dan raba. Sebagian besar manusia diperoleh
pengalaman kerjanya lama masih melalui pendidikan, paparan media
masa (akses informasi), ekonomi Berdasarkan analisis data
(pendapatan), hubungan sosial diketahui bahwa penerapan standar
(lingkungan sosial budaya), pengalaman proses keperawatan perawat
(Sanjaya, 2019). mempunyai nilai mean 23,06 median
Faktor yang mempengaruhi 21,00, modus 21, standar deviasi 85,38;
pengetahuan seseorang menurut nilai minimum 10, dan nilai maximum
Yuliana Erlin (2017) adalah 52. Jadi rata-rata penerapan standar
pengetahuan dapat diperoleh dari proses keperawatan responden adalah
pengalaman pribadi atau orang lain. adalah kurang.
Pengalaman ini merupakan suatu cara B. Hubungan Karakteristik Perawat
dengan Standar Proses
untuk memperoleh kebenaran suatu
Keperawatan
pengetahuan. Dalam hal ini, umur Tabel 5. Analisis Korelasi
Pendidikan Dengan Penerapan
merupakan wujud dari pengalaman
Standar Proses Keperawatan
yang nantinya akan menambah Penerapan Standar  value
wawasan pengetahuan menjadi lebih Proses Keperawatan Total
Kurang (%) Baik (%)
banyak. Namun dalam hasil penelitian D III 65 (81,3%) 4 (5,0%) 69(86,3%) 0,002
ini, perbedaan umur responden tidak S.Kep 6 (7,5%) 5 (6,3%) 11(13,8%)
Total 71 (88,8%) 9 (11,3%) 80(100,0)
terpaut jauh, masing-masing responden
memiliki daya tangkap dan pola pikirnya Berdasarkan Tabel 4.5
hampir sama, sehingga umur tidak menunjukkan bahwa 69 responden
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan (86,2%) yang berpendidikan DIII,
perilaku responden. melaksanakan Penerapan Standar
4. Penerapan Standar Proses Proses Keperawatan dengan baik ada
Keperawatan
Tabel 4. Analisis Data 4 responden (5,0%) dan kurang ada
Responden Berdasarkan Penerapan 65 responden (81,3%). Sedangkan
Standar Proses Keperawatan
dari 11 responden (13,8%) yang
berpendidikan S.Kep melaksanakan
Penerapan Standar Proses
Keperawatan dengan baik ada 5
responden (6,3%), dan kurang ada 6
responden (7,5%). Berdasarkan hasil
uji statistik didapatkan nilai  value
sebesar 0,002 (p < 0,05). Hasil
Variabel Mean Median Modu Standar Nilai Nilai
s Deviasi Min Max
Penerapa 23, 21,00 21 85,38 10 52
n Standar 06
Proses
Keperawa
tan
tersebut menunjukkan bahwa Ho dalam menerapkan standar proses
ditolak dan Ha diterima yang berarti keperawatannya makin baik pula.
ada hubungan antara pendidikan Berdasarkan uraian diatas seharusnya
dengan penerapan standar proses perawat berada di ruang rawat inap
keperawatan. yang berpendidikan tinggi lebih mampu
Pendidikan merupakan suatu menggunakan koping yang efektif dalam
proses untuk meningkatkan menghadapi stresor yang muncul
pengetahuan, sikap dan kemampuan selama mereka menerapkan standar
seseorang. Semakin tinggi tingkat proses keperawatan dibanding dengan
pendidikan seseorang maka responden yang berpendidikan rendah
pengetahuan, sikap dan (Budiono. 2015).
kemampuannya akan semakin C. Hubungan Antara Lama Kerja
dengan Penerapan Standar Proses
meningkat. Begitu juga pengetahuan,
Keperawatan
sikap dan kemampuan perawat dalam Tabel 6. Analisis Korelasi Lama
Kerja Dengan Penerapan Standar
melakukan tugasnya. Menurut Budiono
Proses Keperawatan di Ruang Rawat
(2015) inti kegiatan pendidikan adalah Inap
Penerapan Standar  value
proses belajar mengajar dan hasil dari Lama Proses Keperawatan
Total
proses tersebut adalah seperangkat Kurang (%) Baik
(%)
perubahan tingkah laku seseorang Baru 37 (46,3%) 9 (11,3%) 46(57,5%) 0,009
Lama 34 (42,5%) 0 (0,0%) 34(42,5%)
yang berpendidikan tinggi perilakunya
Total 71 (88,8%) 9(11,3%) 80(100,0%)
akan berbeda dengan seseorang yang
berpendidikan rendah. Semakin tinggi Berdasarkan Tabel 6.
pendidikan maka seseorang akan menunjukkan bahwa 46 responden
semakin mudah menerima hal-hal baru (57,5%) dengan lama kerja baru,
dan mudah menyesuaikan dengan hal- melaksanakan Penerapan Standar
hal yang baru tersebut. Perawat di Proses Keperawatan dengan baik ada 9
ruang rawat inap RSUD Karanganyar responden (11,3%) dan kurang ada 37
yang berpendidikan S.Kep akan lebih responden (46,3%). Sedangkan 34
mudah menyesuaikan pekerjaannya responden (42,5%) dengan lama kerja
yang baru didapatnya. yang lama melaksanakan Penerapan
Seseorang dengan pendidikan Standar Proses Keperawatan dengan
tinggi akan lebih mampu menggunakan kurang. Berdasarkan hasil uji statistik
koping yang efektif dari pada seseorang
didapatkan nilai  value sebesar 0,009 (p
dengan pendidikan rendah. Sehingga
< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
makin tinggi pendidikan perawat, maka
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti ada hubungan antara lama kerja Kinerja seorang perawat
dengan penerapan standar proses dipengaruhi oleh lama kerja perawat itu
keperawatan. bekerja. Lamanya bekerja dapat
Pengalaman bekerja sesorang mempengaruhi kemampuan
akan mempengaruhi hasil pekerjaannya. melaksanakan asuhan keperawatan
Apakah hasil pekerjaannya itu sesuai sesuai dengan standar yang diberikan
dengan peraturan yang diberikan atau (Nurniningsih, Dwi Retno. 2012). Dalam
pengalaman tersebut akan mengurangi penelitian ini dihasilkan bahwa perawat
kepatuhan mereka dalam bekerja. tersebut bekerja sudah lama tetapi dalam
Pengalaman kerja yang sudah lama menerapkan standar proses keperawatan
memudahkan mereka dalam melakukan masih kurang, mungkin ini disebabkan
pekerjaannya. Mungkin ini dikarenakan oleh adanya peran perawat bukan hanya
pengalaman yang banyak akan sebagai perawat pelaksana tetapi sebagai
mendapatkan pengetahuan yang tinggi perawat pendidik (Kusnanto.2004). Begitu
pula (Nurimi. 2010). pula perawat yang lama kerjanya
Lama kerja perawat di ruang rawat tergabung baru dalam penerapan standar
inap masih banyak dalam kategori baru. proses keperawatan masih kurang.
Tetapi disini dikatakan baru apabila lama Antara perawat yang lama kerjanya baru
kerja perawat tersebut kurang dari 7,5 dan pengalaman kerjanya lama masih
tahun. Mereka yang tergolong dalam terlihat dalam penerapan standar proses
kategori baru belum tentu dalam keperawatan lebih banyak dilakukan oleh
melakukan pekerjaannya kalah dengan perawat yang lama kerjanya baru.
perawat yang lama kerjanya sudah lama. Mungkin ini disebabkan oleh perawat
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tersebut baru mendapatkan teori tentang
semua perawat yang lama kerjanya standar proses keperawatan dan juga
sudah lama yaitu 34 responden dalam peran seorang perawat yang baru bekerja
melakukan penerapan standar proses sebagai perawat pelaksana (Budiono,
keperawatan masih kurang semua. Sumirah Budi P. 2015).
Mungkin ini bisa dikarenakan oleh D. Hubungan Antara Pengetahuan
berbagai macam faktor misalnya dengan Penerapan Standar Proses
pengetahuannya yang tinggi, Keperawatan
kepatuhannya dalam bekerja atau Tabel 7. Analisis Korelasi
Pengetahuan Dengan Penerapan
kesadaran mereka dalam melakukan
Standar Proses Keperawatan di
tugasnya (Budiono, Sumirah Budi P. Ruang Rawat Inap
Penerapan Standar Total  value
2015). Proses Keperawatan
Kurang (%) Baik (%) keperawatan, maka pengetahuan
Sedang 52 (65,0%) 2 (2,5%) 54(67,5 0,004
Tinggi 19 (23,8%) 7 (8,8%) %) responden tentang penerapan standar
26(32,5 proses keperawatan akan lebih baik lagi.
%)
71 (88,8%) 9 (11,3%) 80(100,0 Tingkah laku manusia dalam memenuhi
Total
%)
kebutuhan meliputi sikap dan
kepercayaan dipengaruhi oleh lingkungan
Berdasarkan Tabel 7.
(Kozier,Erb,Berman,& Snyder.2011).
menunjukkan bahwa 26 responden
Selain pengetahuan dipengaruhi
(32,5%) yang berpengetahuan tinggi
oleh lingkungan, juga dipengaruhi oleh
melaksanakan Penerapan Standar
informasi dari orang lain. Seseorang yang
Proses Keperawatan dengan baik ada 7
mendapatkan informasi lebih banyak,
responden (8,8%), dan kurang ada 19
akan menambah pengetahuan lebih luas
responden (23,8%). Sedangkan dari 54
dan pengetahuan seseorang akan sesuai
responden (67,5%) yang berpengetahuan
informasi yang didapatkan (Sadeeqa, S.,
sedang melaksanakan Penerapan
Azmi, S., Imran, M., Maryam, F., dan
Standar Proses Keperawatan dengan
Muhammad Atif, 2013). Responden yang
kurang ada 52 responden (65,0%) dan
mempunyai pengalaman tentang
baik ada 2 responden (2,5%).
penerapan tentang standar proses
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan
keperawatan, maka responden tersebut
nilai  value sebesar 0,004 (p < 0,05).
akan memberikan informasi kepada
Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ho
responden yang lain tentang penerapan
ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
standar proses keperawatan. Informasi
hubungan antara pengetahuan dengan
yang benar tersebut tentang penerapan
penerapan standar proses keperawatan.
standar proses keperawatan akan
Pengetahuan seseorang salah
mempengaruhi pengetahuan responden
satunya dipengaruhi oleh budaya atau
tentang penerapan standar proses
lingkungan, pengalaman dan informasi
keperawatan tinggi.
(Notoatmodjo, 2012). Lingkungan
Perilaku dipengaruhi oleh faktor
berpengaruh terhadap tingkat
predisposisi yang salah satunya adalah
pengetahuan seseorang yang mayoritas
pengetahuan. Semakin tinggi tingkat
respondennya menerapkan standar
pengetahuan responden maka akan
proses keperawatan, tingkat
semakin baik perilakunya. Sebaliknya
pengetahuannya tentang penerapan
semakin rendah pengetahuan responden
standar proses keperawatan akan lebih
maka semakin kurang perilakunya dalam
baik dari mayoritas yang respondennya
menerapkan standar proses keperawatan
tidak menerapkan standar proses
(Nurimi. 2010). Jika perawat memiliki Pengetahuan dapat diperoleh dari
pengetahuan yang tinggi tentang standar pengalaman langsung ataupun melalui
proses keperawatan maka ia akan pengalaman orang lain. Pengetahuan
menerapkannya dengan baik. Sebaliknya dapat ditingkatkan melalui penyuluhan,
jika perawat memiliki pengetahuan yang baik secara individu maupun kelompok
rendah tentang standar proses untuk meningkatkan pengetahuan
keperawatan maka ia cenderung untuk kesehatan yang bertujuan untuk
tidak menerapkan standar proses tercapainya perubahan perilaku individu
keperawatan. Hal ini sesuai dengan dalam upaya mewujudkan derajat
pendapat Notoatmojo (2012) yang kesehatan optimal. Pengetahuan
mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya perilaku. Pendekatan
dalam membentuk tindakan seseorang. edukasional dapat merubah perilaku
Tindakan seseorang yang didasari seseorang termasuk pengetahuan,
pengetahuan akan lebih langgeng dari dimana intervensi yang diberikan
pada tindakan yang tidak didasari oleh merupakan proses pendidikan
pengetahuan. Perawat yang memiliki kesehatan untuk merubah perilaku
pengetahuan tinggi tentang standar Notoatmojo (2012).
proses keperawatan maka ia akan tetap
melakukan penerapan standar proses KESIMPULAN
keperawatan dengan baik, walaupun dari Dari hasil penelitian dapat diambil
hasil penelitian ini responden kesimpulan bahwa Ada hubungan
berpengetahuan tinggi dalam penerapan antara pendidikan dengan penerapan
standar proses keperawatan hanya 7 standar proses keperawatan di ruang
responden yang menerapkan dengan rawat inap. Ada hubungan antara lama
baik (Nursalam. 2011). kerja dengan penerapan standar proses
Hasil penelitian ini sejalan dengan keperawatan di ruang rawat inap. Ada
yang dikemukakan Sanjaya (2019) bahwa hubungan antara pengetahuan dengan
salah satu strategi untuk perubahan penerapan standar proses keperawatan
perilaku adalah pemberian informasi guna di ruang rawat inap dengan nilai p value
meningkatkan pengetahuan sehingga 0,004.
timbul kesadaran yang pada akhirnya
orang akan berperilaku sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
pengetahuanya tersebut. Arikunto, S. 2012. Prosedur penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta. Prosedur
penelitian Suatu Pendekatan Perawat dengan Kinerja
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Perawat di Instalasi Rawat
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Jalan RSUP DR. Kariadi
Keperawatan. Jakarta: EGC Semarang. Semarang :
Bastable, Susan B. 2002. Perawat Program Studi Ilmu
Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Keperawatan Fakultas Ilmu
Pengajaran Dan Pembelajaran. Keperawatan dan Kesehatan
Jakarta: EGC. Universitas Muhammadiyah
Brooker., C. Ensiklopedia keperawatan. Semarang
Jakarta: Penerbit kedokteran Nursalam. 2011. Manajemen
EGC. 2009. Keperawatan : Aplikasi dalam
Budiono, Sumirah Budi P. 2015. Konsep Praktik Keperawatan
Dasar Keperawatan, Jakarta: Profesional. Jakarta : Salemba
Bumi Medika Medika.
Potter Patricia A, Perry AG. 2009. Buku
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Riset Ajar Fundamental Keperawatan:
Keperawatan Dan Teknik Konsep, Proses, Dan Praktik.
Penulisan Ilmiah. Jakarta : Jakarta: EGC.
Salemba Medika. Rizka, Aditya. 2012. Aspek Legal Praktik
Kozier,Erb,Berman,& Snyder.2011. dalam Keperawatan.
Buku Ajar Fundamental http://theadityarizka.blogspot.com/
Keperawatan:Konsep, Proses 2012/11/aspek-legal-praktik-
& Praktik,ed.7.Vol.1. dalamkeperawatan.html.Diakses
Jakarta :EGC tanggal 10Januari 2018
Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Sadeeqa, S., Azmi, S., Imran, M.,
praktek keperawatan Maryam, F., dan Muhammad Atif,
professional. EGC : Jakarta 2013. Knowledge, Attitude and
Natsir, Erlin & Joeharno. Kinerja Perception Regarding Halal
Perawat dalam Melaksanakan Pharmaceuticals Among General
Asuhan Keperawatan di Public in Malaysia. International
Rumah Sakit dan Faktor yang Journal of Public Health Science,
Mempengaruhi. from: 2(4).143 – 150
URL:http://blogjoeharno.blogs Sanjaya Riona. 2019. Pendidikan
pot.com/2021/03/kinerja- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
perawat-dalam- disekolah, Jurnal Pengabdian
melaksanakan.html. diakses Kepada Masyarakat Ungu. Vol 2.
tanggal 24 Agustus 2021. No 1 April 2019.
Notoatmojo S., 2012. Promosi http://journal.aisyahuniversity.ae.id
Kesehatan dan Perilaku /index.php/abdi/index (diakses 20
Kesehatan. Jakarta: Rineka November 2019)
Cipta Yuliana Erlin. 2017. Analisis
Nurimi. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan Siswa Tentang
Karakteristik Perawat dengan Makanan Yang Sehat Dan Bergizi
Motivasi Kerja di Ruang Rawat Terhadap Pemilihan Jajanan
Inap Rumah Sakit Kepolisian Disekolah. [SKRIPSI]. Universitas
Pusat RS Sukanto Jakarta. Muhamadiyah Purwokerto.
Skripsi. Jakarta : Program Yanti, R.I., & Warsito, B.E. (2013).
Studi S1 Keperawatan Hubungan Karakteristik
Lanjutan Universitas Perawat, Motivasi, Dan
Pembangunan Nasional Supervisi Dengan Kualitas
Veteran. Dokumentasi Proses Asuhan
Nurniningsih, Dwi Retno. 2012. Keperawatan. Jurnal
Hubungan antara Karakteristik
Managemen Keperawatan,
1(2), 107-114.

Anda mungkin juga menyukai