Anda di halaman 1dari 10

Riska Yanty

Home

Senin, 19 September 2016

MENGORGANISASIKAN PERUSAHAAN BISNIS

MAKALAH

BISNIS PENGANTAR

MENGORGANISASIKAN PERUSAHAAN BISNIS

DISUSUN OLEH:

M. IRFAN HARI SISWANTO (15830063)

RISKA YANTY (15830074)

KELOMPOK 9

PROGRAM STUDI KEUANGAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA
2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari bagaimana mereka
mengelola/mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis tersebut. Struktur organisasi bisnis,
penerapan prinsip organisasi serta bagaimana perilaku pebisnis dalam menjalankan bisnis mereka
sangatlah menentukan jalannya bisnis yang mereka tempuh.

Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan
guna mencapai efisiensi yang maksimal. Struktur organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari
berbagai bagian menurut pola yang menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan
hubungan yang serasi.

Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu menerapkan dan mengkombinasikan seluruh aspek
tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika usaha mereka akan berhasil. Masalah yang sering
dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi ini adalah kurangnya kemampuan mereka dalam
mengorganisir perusahaan untuk go-global.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diketahui rumusan masalahnya, yaitu :

1. Apa saja elemen-elemen yang mempengaruhi struktur organisasi perusahaan?

2. Bagaimana spesialisasi dan departementalisasi sebagai kerangka bangunan dari struktur


organisasi?

3. Apa saja perbedaan pengertian antara tanggung jawab, wewenang, delegasi, dan akuntabilitas,
serta pengambilan keputusan dalam organisasi tersentralisasi dan terdesentralisasi?

4. Bagaimana perbedaan antara struktur organisasi fungsional, divisional, matriks, dan internasional,
serta bagaimana bentuk rancangan organisasi baru yang paling populer?

5. Apa itu organisasi informal dan intrapreneuring?


1.3 Tujuan

Tujuan dari pembelajaran ini adalah :

Ø Membahas elemen-elemen yang mempengaruhi struktur organisasi perusahaan.

Ø Membahas spesialisasi dan departementalisasi sebagai kerangka bangunan dari struktur organisasi.

Ø Membedakan pengertian antara tanggung jawab, wewenang, delegasi, dan akuntabilitas, serta
menjelaskan perbedaan pengambilan keputusan dalam organisasi tersentralisasi dan terdesentralisasi.

Ø Menjelaskan perbedaan antara struktur organisasi fungsional, divisional, matriks, dan internasional,
serta membahas bentuk rancangan organisasi baru yang paling populer.

Ø Menjelaskan organisasi informal dan membahas intrapreneuring.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Membedakan Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada
suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan
perusahaan.

Ada Empat Elemen yang terdapat dalam Struktur Organisasi, yaitu:

1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja.

2. Adanya standarisasi kegiatan kerja.

3. Adanya koordinasi kegiatan kerja.

4. Besaran seluruh organisasi.

Tahap pertama dalam membangun sebuah Struktur Organisasi Bisnis adalah sebagai berikut:

1.Spesialisasi

Proses mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus dilakukan dan menentukan siapa yang
akan melakukannya menghasilkan spesialisasi pekerjaan. Spesialisasi ini bertujuan untuk dapat
memudahkan suatu pekerjaan dilaksanakan secara efisien dan juga dapat mempermudah manajemen
untuk menggantikan orang-orang yang meninggalkan organisasi.

2.Departementalisasi
Proses pengelompokkan orang-orang yang melaksanakan pekerjaan ke dalam unit-unit yang logis, sesuai
dengan spesialisasi. Tujuan dari Departementalisasi untuk memudahkan koordinasi, sehingga manajer
puncak dapat mudah mengontrol bagaimana berbagai unit berjalan.

Komponen operasi dan struktural yang lazim dalam suatu bisnis mencakup serangkaian pekerjaan yang
harus dilakukandan keseluruhan tujuan spesifik. Setiap organisasi harus mengembangkan struktur
organisasiyang paling tepat – spesifikasi dari pekerjaan yang dilakukan dan cara mereka berhubungan
satu sama lain. Sebagian besar organisasi hampir secara terus menerus mengganti strukturnya.

Perusahaan menyiapkan bagan organisasi untuk menjelaskan struktur dan menunjukkan kepada
karyawan dimana mereka berada dalam operasi perusahaan. Setiap kotak menggambarkan satu
jabatan, dan garis tebal menunjukkan rantai komando, atau hubungan pelaporan.

2.2 Menjelaskan Spesialisasi dan Departementalisasi sebagai Bangunan Dasar Struktur Organisasi

Dua aktivitas membangun struktur dasar dalam semua organisasi. Proses mengidentifikasi pekerjaan-
pekerjaan spesifik dan merancang orang untuk menjalankannya, menghasilkan spesialisasi pekerjaan.
Setelah terspesialisasi, pekerjaan dikelompokkan ke dalam unit-unit logis -proses departementalisasi.
Departementalisasi membuat suatu departemen sebagai pusat laba –unit perusahaan terpisah yang
bertanggung jawab terhadap biaya dan labanya sendiri.

Departementalisasi mengikuti salah satu (atau kombinasi) dari lima bentuk :

Departementalisasi berdasarkan pelanggan,

Departementalisasi berdasarkan produk,

Departementalisasi berdasarkan proses,

Departementalisasi berdasarkan geografis,

Departementalisasi berdasarkan fungsi

Lima bentuk Departementalisasi

Departementalisasi berdasarkan pelanggan: Departementalisasi berdasarkan jenis pelanggan yang


kemungkinan besar membeli produk tertentu

Departementalisasi berdasarkan produk: Departementalisasi berdasarkan produk tertentu yang


diciptakan

Departementalisasi berdasarkan proses: Departementalisasi berdasarkan proses produksi yang


digunakan dalam menciptakan barang atau jasa

Departementalisasi berdasarkan geografis: Departementalisasi berdasarkan wilayah yang dilayani


perusahaan
Departementalisasi berdasarkan fungsi: Departementalisasi berdasarkan kelompok fungsi atau aktivitas

2.3 Menetapkan Hierarki Penetapan Keputusan

Merupakan tahap pengorganisasian untuk menetapkan hubungan pelaporan antara posisi / jabatan
sehingga dapat mengetahui siapa saja yang bertanggungjawab pada berbagai keputusan dan operasi.
Tujuannya adalah untuk mengetahui cara menyusun dan memantapkan kerangka kerja organisasi.

Perkembangan Hierarki dihasilkan dari proses tiga tahap, yaitu :

1.Menetapkan Tugas-tugas

Menentukan siapa yang dapat membuat keputusan dan membuat perincian bagaimana seharusnya
tugas itu dilaksanakan.

2.Melaksanakan Tugas-tugas

Mengimplementasikan keputusan yang telah diambil.

3.Mendistribusikan Wewenang

Menentukan apakah organisasi akan bersifat tersentralisasi atau terdesentrlisasi.

Tiga bentuk wewenang

Apapun tipe struktur organisasi yang dikembangkan suatu perusahaan, perusahaan tersebut harus
memutuskan siapa yang memiliki wewenang atas orang lain. Dalam perkembangannya terjadilah
jaringan interaksi yang kompleks. Interaksi ini mungkin berbentuk3 wewenang: lini, staf, atau komite

Wewenang lini: Struktur organisasi yang wewenangnya mengalir dalam rantai komando dari pucuk
pimpinan perusahaan ke bawahannya; dan rata-rata perusahaan bergantung pada departemen lini –
yaitu departemen yang berkaitan langsung dengan produksi dan penjualan produksi tertentu.

Wewenang staf: Wewenang yang didasarkan pada keahlian dan biasanya berupa tugas memberikan
nasihat kepada para manajer lini. Yang dimaksud sebagai Staf adalah penasihat dan penyuluh yang
membantu departemen lini dalam mengambil keputusan tetapi tidak memiliki wewenang untuk
membuat keputusan akhir.

Wewenang komite dan kelompok: Wewenang yang diberikan kepada komite atau kelompok kerja yang
terlibat dalam operasional perusahaan sehari-hari.

2.4 Bentuk-Bentuk Dasar Struktur Organisasi

Ada 4 bentuk dasar struktur organisasi yang mencerminkan tren umum yang diikuti sebagian besar
perusahaan :
Fungsional, merupakan pendekatan struktur organisasi yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan
berukuran kecil atau menengah dan juga mendesain struktur berdasar fungsi-fungsi ( pemasaran,
operasional, keuangan ) yang ada dalam suatu organisasi / divisi / sub divisi.

Kelebihan dari Organisasi Fungsional adalah mempromosikan keterampilan yang terspesialisasi,


mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas, memberikan kesempatan karir bagi para
tenaga ahli spesialis.

Namun tipe Organisasi Fungsional ini juga memiliki sejumlah keterbatasan, yaitu menumbuhkan
perspektif fungsional yang sempit, mengurangi komunikasi dan koodinasi antar fungsi, menumbuhkan
ketergantungan antar fungsi dan kadang membuat koodinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit
dilakukan.

Divisional, merupakan desain struktur yang berdasarkan output / produk yang dihasilkan oleh unit /
bagian organisasi yang bersangkutan.

Kelebihan dari Organisasi Divisional adalah mendorong akuntabilitas yang lebih besar terhadap hasil
akhir, memungkinkan terjadinya diversifikasi keterampilan, dan koordinasi antar fungsi di dalam tiap
posisi menjadi lebih mudah.

Organisasi Divisional relative digunakan untuk situasi lingkungan tidak stabil, dan ukuran organisasi
relative besar.

Matriks, adalah Struktur organisasi yang dibentuk berdasarkan kelompok-kelompok dan anggota
kelompok melapor kepada dua manajer atau lebih, dan strukturnya berdasar kombinasi antara Tipe
Fungsional dan Tipe Divisional. Bentuk Organisasi Matriks yang sangat fleksibel sehingga dapat segera
beradaptasi dalam situasi yang berubah-ubah dan merupakan alat ukur sementara yang digunakan
untuk menyelesaikan sebuah proyek khusus dan hanya mempengaruhi satu bagian perusahaaan.

Internasional merupakan struktur yang benar-benar mendunia dengan menggunakan sumber daya
( termasuk modal ), memproduksi barang dan jasa, terlibat dalam penelitian dan pengembangan, tanpa
memikirkan batasan-batasan wilayah negara yang ada.

Sebagai contoh seseorang membuka toko pertamanya di Indonesia pada tahun 1990, dengan semakin
banyaknya toko yang dibuka di luar negeri pada pertengahan 1990-an, perusahaan itu kemudian
menciptakan Departemen Internasional untuk mengatasi ekspansinnya ke luar negeri.

Perbedaan:

Fungsional : Bentuk organisasi bisnis yang wewenangnya ditentukan oleh keterkaitan antara fungsi dan
aktivitas kelompok.

Divisional : Struktur organisasi dengan divisi-divisi –departemen yang memproduksi dan memasarkan
produknya sendiri– korporasi beroperasi sebagai bisnis yang bersifat otonom di bawah naungan
korporasi yang lebih besar.
Matriks : Struktur organisasi yang dibentuk berdasarkan kelompok-kelompok dan anggota kelompok
melapor kepada dua manajer atau lebih.

Internasional : Pendekatan struktur organisasi yang dikembangkan untuk merespons kebutuhan,


memproduksi, membeli, dan menjual di pasar global.

Organisasi abad 21

Dengan berkembangnya pasar dan kebutuhan akan kebutuhan perubahan organisasi, maka sekarang ini
ada 4 bentuk baru dari organisasi yang populer :

Organisasi tanpa batas, organisasi yang meminimalkan atau menghilangkan batasan-batasan dan
struktur tradisional

Organisasi tim, organisasi yang hampir sepenuhnya bergantung pada tim bertipe proyek, dengan sedikit
atau tanpa hierarki

Organisasi maya, organisasi yang memiliki sedikit atau tanpa struktur formal

Organisasi pembelajaran, organisasi yang mengintegrasikan pengembangan berkelanjutan melalui


pembelajaran dan pengembangan karyawan secara berkesinambungan

2.5 Organisasi Informal dan Intrapreneuring

1. Organisasi Informal

Organisasi Informal merupakan Interaksi sosial sehari-hari antar karyawan, yang lebih penting daripada
pekerjaan dan hubungan antar pekerjaan formal dan secara efektif mengubah struktur formal
perusahaan itu. Keuntungan dari Organisasi Informal adalah bisa memperkuat Organisasi Formal.
Kekurangan dari Organisasi Informal adalah dapat memperkuat politik kantor yang menempatkan
kepentingan individu di depan orang-orang dari perusahaan.

Organisasi informal lebih merupakanjaringan kerja interaksi sosial sehari-hari di antara karyawan
perusahaan yang tidak berkaitan dengan struktur wewenang formal perusahaan itu . Selain itu juga
terdapatkelompok informalyang sebenarnya adalahsekelompok orang yang saling berinteraksi . Jaringan
komunikasi yang digunakan adalahjaringan komunikasi informal– satu alur komunikasi informal yang
menyebarkan informasi ke seluruh organisasi.

2. Intrapreneuring

Kadang-kadang sejumlah organisasi mengambil sikap untuk mendukung organisasi informal. Mereka
melakukannya untuk berbagai macam alasan. Dua alasan yang mungkin diantaranya: 1) Sebagian besar
manajer sadar bahwa organisasi informal pasti terjadi, baik diinginkan maupun tidak; 2) Banyak manajer
yang mengetahui cara menggunakan organisasi informal tersebut untuk mendukung organisasi formal

Sebagai contohnya, banyak perusahaan yang mendukung proses yang disebutintrapreneuring


:menciptakan dan mempertahankan inovasi dan fleksibilitas lingkungan bisnis kecil di dalam batas
struktur organisasi yang besar dan birokratif . Menurut sejarah, sebagian besar inovasi berasal dari
individu yang ada dalam bisnis berskala kecil. Tapi, kadangkala bila bisnis tersebut terlalu berkembang,
inovasi dan kreativitas cenderung menjadi korban dari kiprah perusahaan untuk meraup lebih banyak
penjualan dan laba.

BAB III

PENUTUP

Demikian makalah Bisnis Pengantar tentang “MENGORGANISASIKAN PERUSAHAAN BISNIS” ini


kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau
penyusunan, mohon dimaklumi.

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang Organisasi Bisnis secara keseluruhan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

1. Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari bagaimana
mereka menjalankan struktur organisasi perusahaan tersebut.

2. Untuk mencapai organisasi yang baik, para ahli manajemen merumuskan prinsip-prinsip sebagai
berikut:

*) Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang mengharuskan adanya rangkaian pimpinan yang jelas dari posisi
paling tinggi ke posisi paling rendah dalam sebuah perusahaan.

*) Prinsip kesatuan komando adalah filsafat bahwa tiap orang di perusahaan harus melaporkan hanya
kepada satu pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah dapat dimengerti dan tidak terjadi
pertentangan perintah dari dua atau lebih pengawas.

3. Otoritas adalah hak untuk mulai bertindak, hak untuk membuat keputusan, hak untuk
melangsungkan pekerjaan dari orang lain, dan hak untuk memberi pesanan/perintah.

4. Departementalisasi terbagi menjadi: fungsional, produk, konsumen, wilayah, dan acuan/matriks.

5. Pencocokan organisasi terhadap situasi menunjukkan bahwa struktur organisasi yang berbeda adalah
sesuai dengan tugas-tugas yang berbeda pula.

6. Komunikasi di dalam organisasi-organisasi sangatlah penting karena mempengaruhi perilaku orang


lain dengan gagasan-gagasan pembagian, informasi, atau perasaan dengan mereka.
7. Cara terbaik untuk meyelesaikan desas-desus atau selintingan adalah dengan memberitahukan
kebenarannya sesegera mungkin agar tidak terlalu meyebar dan semakin memperburuk keadaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ø Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga: Jakarta.

Riska Yanty di 05.07

Berbagi

3 komentar:

blogger agin17 Desember 2017 12.03

ternyata tidak mudah mengatur sebuah bisnis,butuh komunikasi yang baik.

lanjutkan sangat membantu sekali infonya.

my blog

Balas

Unknown18 Desember 2017 14.05

terimakasih atas artikelnya sangat bermanfaat..

Balas

Unknown24 Mei 2019 00.06

Gimana sihh bisa kerja sama gabung dengan bisnis orang lain, tolong bantuanya
Balas

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

http://riskayanty.blogspot.com/2016/09/mengorganisasikan-perusahaan-bisnis.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai