BAB II
KETRAMPILAN MENYIMAK
1. Pengertian Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
Menyimak adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat
reseptif dan melibatkan pemahaman pesan atau lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan,
serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2. Tujuan Menyimak
a. Mendapatkan fakta
b. Mengsanalisis fakta
c. Mengefaluasi Fakta
d. Mendapatkan Inspirasi
e. Mendapatkan Hiburan
f. Memperbaiki Kemampuan Berbicara
3. Jenis-jenis Menyimak
a. Jenis Menyimak Berdasarkan Sumber Suara yang Disimak
b. Jenis Menyimak Berdasarkan Cara Menyimak Bahan yang
Disimak
c. MenyimaJenis k Berdasarkan Taraf Aktivitas Penyimak
5. Penilaian Menyimak
a. Penilaian Pembelajaran Menyimak di Kelas Rendah
Sebelum merumuskan penilaian menyimak di kelas rendah,
terlebih dahulu perlu dilakukan analisis kompetensi dasar
pembelajaran menyimak di kelas rendah dan merumuskan
indikator yang sesuai.
b. Penilaian Pembelajaran Menyimak di Kelas Tinggi
Penilaian otentik pada pembelajaran menyimak di kelas tinggi
hampir sama dengan penilaian menyimak di kelas rendah.
Perbedaannya hanya terletak pada isi materi (kompetensi dasar)
yang ingin dicapai yang kemudian tentunya berdampak pada
jenis menyimak yang digunakan.
BAB III
KETRAMPILAN BERBICARA
2. Tujuan Berbicara
a. Menghibur
b. Menginformasikan
c. Menstimulasikan
d. Meyakinkan
e. Menggerakkan.
a. Membaca Permulaan
b. Membaca Lanjut
3. Mempraktikan Jenis-jenis Membaca melalui Proses Membaca
BAB V
KETRAMPILAN MENULIS
1. Pengertian Ketrampilan Menulis
2. Jenis-jenis Menulis
a. Menulis Permulaan
Menulis permulaan dimulai dengan pengenalan terhadap cara
memegang pensil yang benar. Tingkat permulaan, kegiatan
menulis lebih didominasi oleh hal-hal yang bersifat mekanis
Menulis permulaan dapat dilakukan dalam beberapa tahap
sesuaiperkembangan siswa yaitu:
1) Menulis Permulaan dengan Huruf Kecil
2) Menulis Tegak Bersambung
3) Menulis Permulaan dengan Huruf Kapital pada Huruf Awal
Kata Permulaan Kalimat
b. Menulis Lanjut
Menulis lanjut adalah menulis yang sudah berbentuk tulisan
paparan seperti:
1) Menulis Narasi
2) Menulis Deskripsi
3) Menulis Persuasi
4) Menulis Argumentasi
5) Menulis Eksposisi
Langkah-langkah dalam proses menulis ada tiga. Agar tulisan rapi dan
benar, laluilah semua langkah berikut, yaitu:
1. Pramenulis
Pramenulis merupakan tahap persiapan.Pada tahap ini seorang
penulis melakukan berbagai kegiatan, misalnya menemukan ide
gagasan, menentukan judul karangan, memilih bentuk atau jenis
tulisan, membuat kerangka, dan mengumpulkan bahan-bahan.
2. Saat Menulis
Tahap penulisan dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam bentuk
tulisan.Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan
paragraf.Selanjutnya, paragraf-paragraf itu dirangkaikan menjadi
satu karangan yang utuh.
3. Pascamenulis
Pascamenulis terdiri atas tiga, yaitu: (a) merevisi atau mengubah, (b)
mengedit, dan (3) menyajikan atau mempublikasikan tulisan.
1. Pengertian Sastra
2. Tujuan Sastra
2))Legenda
BAB I
ARITMATIKA/BILANGAN
1. Pengertian Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep atau ide yang ada dalam pikiran
(abstrak) yang memberikan gambaran tentang banyaknya suatu
benda.Untuk menggambarkan bilangan itu dalam dunia nyata
digunakan angka-angka. Terdapat sepuluh angka dasar (hindu-arab)
yang berbeda, yakni: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
2. Bilangan Bulat
2. Pecahan
Pengertian Pecahan
Pecahan adalah suatu bilangan yang dapat ditulis melalui
pasangan terurut dari bilangan bulat 𝑎 dan 𝑏, dan dilambangkan
dengan , dengan 𝑏 ≠0 . Pada pecahan 𝑎𝑏, 𝑎 disebut pembilang dan 𝑏
disebut penyebut. Pada prinsipnya, pecahan digunakan untuk
menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama. Jumlah
seluruh bagian yang sama ini bersama-sama membentuk satuan (unit).
Dengan demikian pecahan adalah bagian-bagian yang sama dari
keseluruhan. Di sini perlu diberikan penekanan pada konsep
keseluruhan sebagai satuan konsep sama pada bagian.
Operasi Hitung Bilangan Pecahan
a. Operasi Penjumlahan pada Bilangan Pecahan
1) Operasi penjumlahan pada bilangan pecahan dengan
penyebut yang sama
Contoh 19: Tentukan Hasil dari = .... 42 4 1
Penyelesaian:
14 + 24 = 1+2 4 = 34
2) Operasi penjumlahan pada pecahan dengan penyebut yang
tidak sama
Contoh 20: Tentukan Hasil dari 13 + 24 = ....
Penyelesaian:
Untuk pecahan yang berpenyebut tidak sama, langkah
pertama yakni menyamakan penyebutnya dengan mencari
KPK dari penyebut pecahan tersebut.
13 + 24 = 4 12 + 6 12 = 10 12 = 10 ∶ 2 12 ∶ 2 = 56
b. Operasi Pengurangan pada Bilangan Pecahan
1) Operasi pengurangan pada pecahan biasa dengan penyebut
yang sama
Contoh 21: Hitunglah 24 - 14 = ....
Penyelesaian:
24 - 14 = 14
2) Operasi pengurangan pada pecahan biasa dengan penyebut
yang tidak sama
Contoh 22: Hitunglah 2 4 - 1 5 = ....
Apabila penyebutnya tidak sama, maka menyamakan penyebut
dengan cara mencari KPK dari penyebut itu. KPK dari 4 dan 5
adalah 20.
24 - 15 = 10 20 - 4 20 = 6 20 = 6 20 ∶ 22 = 3 10
c. Operasi Perkalian Bilangan Pecahan
Untuk operasi perkalian pada bilangan pecahan, kalikanlah
pembilang dengan pembilang serta penyebut dengan penyebut.
Contoh 23: Tentukan hasil dari 45 × 86 !
Penyelesaian:
45 × 86 = 32 30 = 1 2 30 = 1 1 15 . Jadi, 45 × 86 = 1 1 15 .
d. Operasi Pembagian Bilangan Pecahan
Pembagian pecahan berlaku cara : = 𝑎𝑏 x 𝑑𝑐 = 𝑎𝑑𝑏𝑐 .
Contoh 24: Hitunglah 13 : 25 = ....
Penyelesaian:
Dengan menerapkan cara di atas, maka diperoleh: 13 : 25 = 13 x
52 = 56
BAB II
LOGIKA, PENALARAN, DAN ALJABAR
j. Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan
indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian. Berpikir kritis merupakan kegiatan berpikir mulai
dari mengungkapkan permasalahan, merencanakan penyelesaian,
mengkaji langkah-langkah penyelesaian, menduga karena
informasi yang tidak lengkap, dan membuktikan teorema. Di dalam
proses berpikir kritis ini diperlukan penalaran induktif dan atau
penalaran deduktif
Penalaran Deduktif
Kebenaran suatu pernyataan baru harus berdasarkan kepada unsur-
unsur yang didefinisikan/tidak didefinisikan, aksioma, sifat, atau
teori-teori yang telah dibuktikan kebenarannya (dari umum ke
khusus, atau dari rumus ke contoh soal).
2. Relasi
3. Fungsi
Fungsi adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota
(dari daerah asal) dengan tepat satu anggota (dari daerah kawan). Jika
f adalah suatu fungsi dari A ke B, maka:
a. Himpunan A disebut domain (daerah asal).
b. Himpunan B disebut kodomain (daerah kawan) dan himpunan
anggota B yang pasangan (himpunan C) disebut range (hasil)
fungsi f.
Aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan
tepat satu anggota himpunan B disebut aturan fungsi f.
Misal diketahui fungsi-fungsi:
f : A B ditentukan dengan notasi 𝑓(𝑥)
g : C D ditentukan dengan notasi 𝑔(𝑥)
4. Fungsi Linier
5. Persamaan Linear
7. Persamaan Kuadrat
8. Pertidaksamaan Linear
9. Pertidaksamaan Kuadrat
BAB III
GEOMETRI DAN PENGANTAR TRIGONOMETRI
1. Sudut:
Sudut merupakan suatu daerah yang dibentuk oleh dua buah sinar
garis yang bertemu di satutitik pangkal yang sama.
Jenis-jenis Sudut
a. Sudut lancip, sudut yang besarnya antara 0⁰ dan 90⁰ atau 0⁰<𝑥<
90⁰.
b. Sudut siku-siku, sudut yang besarnya 90⁰.
c. Sudut tumpul, sudut yang besarnya 90⁰<𝑥< 180 ⁰.
d. Sudut lurus, sudut yang besarnya 180 ⁰.
e. Sudut refleks, sudut yang besarnya 180 ⁰< x < 360⁰.
Segitiga adalah bangun datar yang terjadi dari tiga ruas garis yang
dua-dua ujungnya saling bertemu. Segitiga dapat terbentuk apabila
panjang sisi terpanjang kurang dari jumlah panjang dua sisi yang lain.
Tiap ruas garis yang membentuk segitiga disebut sisi.Pertemuan
ujung-ujung ruas garis disebut titik sudut.
a. Persegi
Persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama
panjang dan keempat sudutnya siku-siku, atau persegi adalah
belahketupat yang salah satu sudutnya siku-siku, atau persegi
adalah persegi panjang yang dua sisi yang berdekatan sama
panjang.
Dengan kata lain, persegi adalah bangun datar segiempat yang
paling khusus, dengan sifat semua sudut siku-siku, semua sisi sama
panjang, dua pasang sisi sejajar, dan kedua diagonalnya sama
panjang.
b. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi
sejajar dan keempat sudutnya siku-siku.
c. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat yang sisi-sisinya sepasang-sepasang
sejajar, atau segiempat yang memiliki tepat dua pasang sisi yang
sejajar.
d. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segiempat yang keempat sisinya sama
panjang, atau belah ketupat adalah jajargenjang yang dua sisinya
yang berdekatan sama panjang, atau belah ketupat adalah layang-
layang yang keempat sisinya sama panjang.
e. Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat yang dua sisinya yang
berdekatan sama panjang, sedangkan kedua sisi yang lain juga
sama panjang, atau segiempat yang mempunyai dua pasang sisi
berdekatan sama panjang
f. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang
sisinya sejajar.
a. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang sisinya selalu berjarak sama
dengan titik pusatnya, atau lingkaran adalah tempat kedudukan
titik-titik yang terletak pada suatu bidang, dan berjarak sama
terhadap titik tertentu. Titik tertentu tadi disebut pusat lingkaran.
b. Unsur-unsur Lingkaran
1) Garis tengah (diameter) adalah garis yang membagi dua sama
besar dari suatu lingkaran atau tali busur yang melalui titik
pusat.
2) Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat
lingkaran dengan lingkaran.
3) Berdasarkan gambar di atas, GH disebut tali busur. Sisi
lengkung GH disebut busur.
4) Daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur MN disebut
tembereng. MN
5) Daerah yang dibatasi jari-jari OK dan jari-jari OL serta busur
KL disebut juring.
a. Pergeseran (Translasi)
Pergeseran yaitu transformasi yang memindahkan semua titik
dalam suatu bidang dengan besar dan arah yang sama. Besar dan
arah pergeseran dapat digambarkan sebagai suatu segmen garis
berarah dari suatu himpunan segmen garis berarah dengan besar
dan arah yang sama.
b. Pencerminan (Refleksi)
Pencerminan yaitu transformasi semua titik pada bidang
dengan jalan membalik bidang pada suatu garis tertentu yang
disebut sebagai sumbu pencerminan
c. Pemutaran (Rotasi)
Pemutaran yaitu transformasi semua titik pada bidang, yang
masing-masing bergerak sepanjang busur lingkaran yang berpusat
pada pemutaran.Setiap pemutaran pada bidang datar ditentukan
oleh: i) pusat pemutaran, ii) jauh pemutaran, dan iii) arah
pemutaran. Arah pemutaran yang berlawanan dengan arah jarum
jam disebut sebagai arah positif, sedang arah yang searah dengan
arah jarum jam disebut arah negatif.
d. Perkalian (Dilatasi)
Perkalian yaitu suatu transformasi bidang yang memasangkan
setiap P pada bidang dengan setiap titik P’, sedemikian sehingga ,
dimana O adalah titik tetap dan k suatu konstanta real.
5. Pengantar Trigonometri
1. Pengukuran Panjang
Luas suatu daerah adalah banyaknya satuan ukur luas yang dapat
digunakan untuk menutupi daerah itu secara menyeluruh dan tidak
berhimpitan. Pengukuran luas dapat menggunakan satuan luas tidak
baku dan baku
Kecepatan dari benda yang bergerak ialah besaran yang merupakan hasil
pembagian jarak tempuh dalam perjalanan dengan waktu yang
digunakan untuk menempuh jarak yang dimaksud. Kaitan antar jarak,
kecepatan dan waktu
6. Pengukuran Suhu
Pengukuran suhu dapat diartikan membandingkan suhu dengan
skala yang terdapat pada thermometer dengan satuan untuk mengukur
suhu adalah derajat.Skala pengukuran suhu yang umum digunakan di
Indonesia adalah derajat Celcius.Selain itu masih ada skala Fahrenheit
dan Reamur.
7. Pengukuran Debit
2. Data statistik
Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka
maupun yang berbentuk kategori, seperti baik, buruk, tinggi, rendah
dan sebagainya. Pengertian lain tentang data adalah hasil pencatatan
peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka-angka.
Menurut pengamatan saya materi yang ada dalam sumber belajar sudah
esensial .karena materi demi materi sudah lengkap dan jelas.
Bidang setudi matematika
Menurut pengamatan saya materi yang ada dalam sumber belajar matematika
sudah esensial, karena didalam materi matematika semuanya sudah rinci dan
jelas .
2. Menegaskanketrampilanmembacadikelasrenahdankelastinggidanmenyimp
ulkanjenisjenismembacamelaluisebuahkasus.
a. KesalahanBenidalammembacadiawalidaricarabenimembacadengannu
njukperbarisbacaan,
halinimenyebabkanBenihanyamengkapisidalamsatukalimattersenut.
Yang
padaakhirnyamenyebabkanBenitidakdapatmengakapisitekssecarakesel
uruhan
b. Teknik yang tepatuntuk agar pemahamanterhadapisiteks yang di
bacameningkatadalah..
1) Guru memberikancontoh/ mendemonstrasikancaramembaca lancer
dengankalimatsederhanadanintonasi yang tepat.
2) Guru menunjukancaramemprediksiisiteks
3) Guru member contohmenjelaskanisiteks
4. a. Analisiskesulitansiswadalammendeskripsikan .
1) Siswatidakmemahamiobjekapa yang harusditulis
2) Siswatidakmempunyaiperbendaharaan kata yang memadai
3) Siswatidakmempunyaipengalamanmenganalisiapa yang dilihat
b. Proses pembelajaran yang efektif.
1) Siswamempersiapkanbukuuntukmenulisdeskripsi
2) Gurumenunjukancontohgambar,
danmendemontrasikandengankalimat yang tepat,
bagaimanamenulisdeskripsiuntukcontoh.
3) Guru mengajaksiswamemperhatikanbendadisekitarnya,
satupersatu.
4) Siswamenullisdeskripsibendadisekitarnyadenganteliti.
5) Guru membacahasilkerjasiswadanmemberkantanggapan.
5. Langkahlangkahpembelajaranefektifuntukkelas yang
mempunyaikeragambahasa:
a. Guru menyampaikandenganbahasa Indonesia yang baikdanbenar
b. Guru
menggunakanalatperagauntukmemudahkansiswamemahamisesuatu
6.Mengemukakanhakekatpemerolehanbahasamelaluiilustrasikasus.
a. Beberapafaktoryangmempengaruhipemerolehanbahasaanakadalah.
1) faktorbiologisadalahperangkatbiologisyang
menentukananakdapatmemperolehbahasayaituotak,
alatdengardanalatucap
2) faktorlingkungansosial,seoranganakmemerlukanorang
lainuntukberinteraksidanberkomunikasi.Bahasayang
diperolehanaktidakdapatdiwariskansecaraketurunan,makaanakmemp
erlukanoranglainuntukmengirimkandanmenerimatandatandasuaradal
ambahasaitusecarafisik, dalamlingkungan yang menggunakanbahasa.
3) Faktorintelegensiadalahdayapikerataubernalaranak, anaknya
mempunyaikemampuanberfikirataunalarlebihtinggiakanlebihtinggi
pula pemerolehanbahasanya.
4) Faktormotifasibawasanyadalambelajarbahasaanaktidakterdorongde
mibahasaitusendiritapikarenakebutuhandasar yang
bersifatsepertilapar, haus,perluperhatianataukasih sayang.
Kalausampaiwaktuku
Ku mautakseorangpunkanmerayu
Tidakjugakau
Takperlusedu sedan itu
Akuinibinatangjalang
Dari kumpulannyaterbuang
Biarpelurumenembuskulitku
Akutetapmeradangmenerjang
Luka danbiaskubawaberlari
berlari
Hinggahilangpedihperih
Dan akanlebihtidakpeduli
Akumauhidupseributahunlagi
● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
-3 – 5 = 2
b. – 3 – (-5 ) = 2
● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
1 1
2. a. b.
5 8
1 1
p. q
5 8
- penjumlahan - pengurangan
1 1 1 1
P + q = +(3 x ) p–q= −(3 x )
5 8 5 8
1 3 1 3
= + = −
5 8 5 8
8+15 23 8−15 −7
= = = =
40 40 40 40
- perkalian - pembagian
1 1 1 1
pxq= x (3 x ) p:q = :( 3 x )
5 8 5 8
1 3 1 3
= x = :
5 8 5 8
3 8
= =
40 15
5−3 2
3. x 280.000= x 280000=70.000
5+5 8
Jadi selisih uang ahmad dan andi adalah Rp 70.000,00
6. A = 60.000.000
B = 75.000.000
C=....?
B–A=C–B
75.000.000 – 60.000.000 = C – 75.000.000
15.000.000 = C – 75.000.000
15.000.000 + 75.000.000 = C
90.000.000 =C
Jadi imbalan untuk membangun rumah tipe C adalah : 90.000.00 0
Rata-rata ketiga imbalan ketiga rumah itu adalah :
60.000.000 + 75.000.000 + 90.000.000 : 3 = 75.000.000
12
7. a. P Diket = sin P = sehingga nilai perbandingan
13
13 trigonometri lainnya:
PQ 5
Q 12 Rmaka PQ = √ PQ 2 −Q R 2 co P = =
PR 13
QR 12
= √ 13 2−122 tangen P = =
PQ 5
PR 13
= √ 169−144 secon P = =
PQ 5
PR 13
= √ 25 cosec P = =
QR 12
PQ 5
=5 cotan P = =
QR 12
2
b. P Diket = tangen P = sehingga nilai perbandingan
3
3 √ 13 trigonometri lainnya:
QR 2
Q 2 R maka PR= √ PQ2 +Q R2 sin P = =
PR √ 13
PQ 3
=√ 32 +22 cos P = =
PR √ 13
PR √ 13
= √ 9+ 4 secan P= =
PQ 3
PR √ 13
= √ 13 cosec P= =
QR 2
PQ 3
Cotan P= =
QR 2
1
c. P Diket = cos P = sehingga nilai perbandingan
3
1 3 trigonometri lainnya:
QR 2√ 2
Q 2√ 2 R maka QR= √ P R 2−PQ2 sin P = =
PR 3
QR
=√ 32−12 tangen P = =
PQ
2√ 2
1
PR 3
= √ 9−1 secan P= =
PQ 1
PR √ 13
= √8 cosec P= =
QR 2
PQ 3
= 2√ 2 Cotan P= =
QR 2 √ 2
d. P Diket = cosec P = 5 sehingga nilai perbandingan
2√ 6 5 trigonometri lainnya:
QR 1
Q 1 R maka PQ= √ P R 2−QR 2 sin P = =
PR 5
PQ 2 √ 6
=√ 52−12 cos P = =
PR 5
QR 1
= √ 25−1 tangenP= =
PQ 2 √ 6
PR 5
= √ 24 cosec P= =
QR 1
PR 5
= 2√ 6 secan P= =
PQ 2 √ 6
PQ 2 √ 6
Cotan P= =
QR 1
8. V tabung + V kerucut
1
π r2 . t = . π r2 . t
3
9. V bak mandi = a x t
= 30 l/det x45 menit
= 30 l/det x (45x60)
= 30 x 2700
=81.000
V aquarium =dxt
60 liter = d x 5 menit
60/5 =d
12l/menit = d
0,2 l/det =d
10. Median = 30 – 34
Berat badan Rata-
rata Modus = 30 – 34
20 - 24 27
25 – 29 28
30 – 34 29
35 – 39 25
40 – 44 22
45 – 49 19
Jumlah 150
12.
2 2
n nx n ( n−1 ) x −b ± √ b2−4 ac
( 1+ x ) =1+ + +… x=
1! 2! 2a