Anda di halaman 1dari 14

MORFOLOGI DAN SITOLOGI BAKTERI

DISUSUN OLEH:

NAMA : HENDRA KARYONO ( 4219023 )

FRENGKY ALEXANDER PRATAMA(4219030)

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI

DOSEN PENGAMPU : HARMOKO, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas pertama kali diucapan selain ucapan syukur kepada
ALLAH SWT dengan ucapan Alhamdulillahirrabil’aalamin yang mana kita telah
diberi nikmat yang luar biasa dan dengan petunjuknya sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah tepat dengan waktunya. Shalawat serta salam tidak lupa
kami ucapkan kepada baginda nabi Muhammad SAW. serta para keluarga,
sahabat, tabi’in dan para pengikutnya dan dengan itu kita selalu menantikan
syafa’atnya kelak di hari pembalasan.
Pada kesempatan yang sangat baik ini kami menyusun sebuah makalah
yang berjudul “Morfologi dan Sitologi Bakteri”. Sebelumnya kami
mengucapkan terimakasih kepada.
1. Dosen matakuliah Mikrobiologi Bapak Harmoko, M.pd yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyusun makalah ini.
2. Teman-teman yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini. Dengan
amanat itu kami akan memberikan hasil yang terbaik untuk makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak untuk mengevaluasi makalah ini. Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semuanya.

Lubuklinggau, September 2021

Tim penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil
(Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan
untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar
sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan
terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil,
maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan.
Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk
persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan
makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.
sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau
spiral.Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies.
Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus.Kokus mucul
dalam beberapa penataan yang khas tergantung pada spesiesnya.Sel berbentuk
silindris atau batang dinamakan basilus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari bakteri?
2. Mengetahui Pengertian dari morfologi dan sitologi bakteri?
3. Bagaimana bentuk- bentuk dari bakteri?
4. Apa saja struktur sel dari bakteri?
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran mata kuliah Bakteriologi
dan diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa
khususnya dan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya untuk dapat lebih
memahami akan struktur dan morfologi bakteri.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bakteri


Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah kelompok
raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana
tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka
tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari
organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka
kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3
mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda
(peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam
strukturnya dari flagela kelompok lain.
Bakteri sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan
(seperti Leptospira, yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa
bakteri, Actinomycetes, menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan
nocardicin; yang lainnya hidup bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia)
atau tempat lain di tubuh mereka, atau pada akar tanaman tertentu, mengubah
nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan tang dalam
yogurt dan roti asam di penghuni pertama; bakteri membantu untuk menguraikan
bahan organik mati; bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak
lingkungan. Bakteri semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang
ekstrem, kapasitas untuk pertumbuhan cepat dan reproduksi, dan usia besar - fosil
tertua yang dikenal, hampir 3,5 miliar tahun, adalah fosil bakteri-seperti
organisme.
Bakteri termasuk dalam golongan prokariota yaitu merupakan bentuk sel yang
paling sederhana yang memiliki ukuran dengan diameter dari 1 hingga 10 µm.
Ciri yang membedakan prokariotik dengan eukariotik adalah inti sel di mana sel

4
prokariotik tidak mempunyai membrane inti sel atau nukleus yang jelas. Bakteri
memiliki 2 pembagian struktur yaitu :
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan.
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) 
Meliputi: kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan
endospora.
2.2 Morfologi Bakteri
Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos).
Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme,
terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi
bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Morfologi Makroskopik(Kolonial morfologi)
Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka disertakan dengan gizi
dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Melalui
pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang-kadang akan menghasilkan koloni
yang khas dalam penampilan. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang
berbentuk lingkaran, sementara yang lain tidak teratur. Karakteristik koloni
(bentuk, ukuran, warna, dll) yang diistilahkan sebagai "koloni
morfologi".Morfologi koloni adalah cara para ilmuwan dapat mengidentifikasi
bakteri. Morfologi koloni dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu:
 Shape                     : Bentuk
 Edge                      : Tepi;pinggir
 Elevation               : Ketinggian
 Size                          : Ukuran
 Surface                  : Permukaan
 Consistency           : Kekentalan ; kepadatan
 Odor                       : Bau
 Opacity                  : Transparansi
 Chromogenesis : Pigmentasi

5
2. Morfologi mikroskopis (Seluler morfologi)
Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihatmelalui
pengamatan dibawah mikroskop. Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara
umum ada 3 tipe, yaitu :
1. Bentuk batang / basil
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.
Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya,
umur, dan syarat pertumbuhan tertentu misalkan makanan, suhu, dan keadaan
yang tidak menguntungkan bakteri.
A. Bentuk Bakteri
Sel-sel bakteri memiliki beberapa bentuk. Menurut morfologinya bakteri dapat
dibedakan menjadi 3 bentuk utama, yaitu:
a. Bakteri berbentuk bulat (Coccus)
Bakteri berbentuk bulat atau bola dinamakan kokus (Coccus), dibedakan
menjadi:
1) Monokokus (Monococcus), yaitu bakteri berbentuk bola tunggal,
misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
2) Diplokokus (Diplococcus), yaitu bakteri berbentuk bola yang
bergandengan dua-dua, misalnya Diplococcus pneumoniae, penyebab
penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
3) Streptokokus (Streptococcus), yaitu bakteri bentuk bbola yang
berkelompok memanjang membentuk rantai.
4) Sarkina (Sarcina), yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok
empat-empat sehingga bentuknya mirip kubus.
5) Stafilokokus (Stafilococcus), yaitu bakteri berbentuk bola yang
berkoloni membentuk sekelompok sel tidak teratur, sehingga bentuknya
mirip dompolan buah anggur.

6
b. Bakteri berbentuk Batang (Bacillus)
Bakteri bentuk batang dapat dibedakan ke dalam bentuk batang panjang dan
batang pendek, dengan ujung datar atau lengkung. Bentuk batang dapat dibedakan
lagi atas bentuk batang yang mempunyai garis tengah sama atau tidak sama di
seluruh bagian panjangnya.
Bentuk basilus dapat dibedakan atas:
1) Basil tunggal (Monobasil), yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang
tunggal, misalnya Salmonella typhi penyebab penyakit tifus.
2) Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
3) Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
4) Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan
memanjang membentuk rantai benang panjang, misalnya Bacillus
anthracis penyebab penyakit antraks.

c. Bakteri berbentuk spiral (Spirillum)


Bakteri berbentuk melilit atau spiral ada tiga macam bentuk spiral, yaitu
sebagai berikut:
1) Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral yang sel
tubuhnya kaku, misalnya Spirillumminoryang menyebabkan demam
dengan perantara gigitan tikus atau hewan pengerat lainnya.
2) Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak
sempurna, misalnya Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
3) Spirochaeta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur.
pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan
mengerut.ContohnyaTreponema pallidum, penyebab penyakit sifilis.

B. Ukuran Bakteri
Ukuran bakteri tergantung pada spesies dan fase pertumbuhan. Ukuran
bakteri ada yang sangat kecil sehingga sukar diamati dengan mikroskop biasa.
Ukuran bakteri dinyatakan dengan satuan micron (micron = 0,001 mm).
Pengukuran besarnya bakteri dapat dilakukan dengan okuler micrometer dan

7
obyektif micrometer. Sebagai contoh adanya variasi ukuran bakteri dapat dilihat
pada daftar berikut :

NO NAMA BAKTERI GARIS TENGAH (µ) PANJANG (µ)


1 Eschericia coli 0,5 1,0 - 3,0
2 Proteus vulgaris 0,5 – 1 1,0 - 3,0
3 Salmonella thyposae 0,6 - 0,7 2,0 - 3,0
4 Streptococcus lactis 0,5 – 1
5 Staphyllococcus aureus 0,8 – 1
6 Bacillus subtrilis 0,7 - 0,8 0,5 - 6,0
7 Bacillus anthracis 1 - 1,3 3,0 - 10,0

2.3 Sitologi Bakteri


Sitologi berasal dari akar kata cytos yang artinya cel dan logos artinya ilmu
pengetahuan. Jadi sitologi berarti ilmu yang mempelajari tentang sel. Definisi sel
adalah sel merupakan unit struktural yang terkecil dari mahluk hidup yang terdiri
dari segumpal protoplasma dan inti sel. Selanjutnya seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan sehingga pada tahun 1930 ditemukan mikroskop elektron.
Definisi sel selanjutnya berbunyi “ Sel adalah merupakan unit struktural dan
fungsional yang terkecil yang mampu hidup di dalam suatu lingkungan yang mati
“.
Orang yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke
(1665). Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan
mikroskop. Hooke melihat adanya ruangan – ruangan kecil yang menyusun gabus
tersebut. Ruangan – ruangan kecil itu diberinya nama ‘sel’. Saat ini telah
diketahui bahwa ruangan – ruangan kecil itu sebenernya bukan sel yang masih
hidup, melainkan yang telah mati, yang kosong tanpa isi. Meskipun demikian
istilah sel tetap dipakai hingga saat ini.

2.4 Struktur Sel Bakteri


Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding
sel, protoplasma (di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA,
endospora), dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul, flagel,
pilus. Di antara bagian – bagian  tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel
bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan DNA. Bagian-bagian ini disebut sebagai

8
invarian. Sedangkan bagian – bagian yang tidak selalu ada pada setiap sel bakteri,
misalnya dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul. Bagian – bagian ini disebut varian.

Gambar . Struktur sel bakteri


Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut:
a) Membrane sel
Membrane sel adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah
transpor untuk menutrisi daerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin.,
mempermudah interaksi inang-parasit, di samping sebagai tempat reaksi
komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang.
Membran Sel ini mempunyai sifat yang semipermeabel.
Fungsi membrane sel:
1) Transpor bahan makanan secara selektif.
2) Pada spesies aerob merupakan tempat transport electron dan
oksidasi-fosforlasi.
3) Tempat ekspresi bagi eksoenzim yang hidrolitik.
4) Mengandung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada
biosintesa DNA.
5) Mengandung reseptor protein untuk sistem kemotaktik
b) Dinding Sel
Kebanyakan dari bakteri mempunyai dinding sel, dinding sel tersebut terdiri
dari berbagai bentuk dan ukuran. Dinding sel ini berfungsi sebagai pertahanan

9
bakteri agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya serta mempertahankan
tekanan osmotik bakteri. Tekanan osmotik di dalam bakteri berkisar antara 5-20
atmosfir. Dinding bakteri tersebut terdiri dari lapisan peptidoglikan yaitu susunan
yang terdiri dari polimer besar dan terbuat dari N–asetil glukosamin dan asam N–
asetil muramat yang saling berikatan silang (cross linking) dengan ikatan kovalen.
Dinding sel ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali pada Mycoplasma.
Fungsi dinding sel :
1) Berperan dalam pembelahan sel.
2) Pelaksana biosintesa dinding sel itu sendiri.
3) Determinan antigen permukaan bakteri.
4) Pada gram(-) dinding sel mempunyai aktivitas endotoksin.
c) Ribosom
Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa
protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran.
Ribosom tersusun atas protein dan RNA.
d) DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri
berupa benang sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali
sintesis protein bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian
menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran
sebagaimana inti sel eukariotik.
e) Kapsul
Kebannyakan bakteri mempunyai lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel
seluruhnya. Jika lapisan lendir ini cukup tebal, maka bungkus ini disebut kapsul.
Lendir tidak mudah menghisap zat warna, hanya dengan pewarnaan yang khusus,
lendir dapat terlihat. Kapsul berbeda dengan bahan lendir hasil metabolisme yang
merupakan hasil sekresi.
Beberapa bakteri ada yang membentuk lendir sebgai hasil sekresi,
apabila ditumbuhkan pada media yang mengandung gula tertentu. Kapsul dan
lendir dapat dibedakan dari segi morfologi dan biokimianya. Kapsul adalah
bagian dari sel sedangkan lendir merupakan hasil sekresi.

10
Fungsi kapsula pada bakteri selain untuk melindungi sel terhadap
faktor-faktor lingkungan (misal terhdap kekeringan) juga bekerja sebagai pengikat
antar sel. Kapsul mempunyai arti penting, karena erat hubungannya dengan sifat
virulensi bakteri-bakteri patogen, apabila kehilangan kapsulnya maka akan turun
virulensinya.
f) Flagel
Flagel adalah alat yang digunakan untuk gerakan bakteri. Semua bakteri
yang berbentuk lengkung dan sebagian bakteri-bakteri yang berbentuk batang
mempunyai flagel. Bakteri yang berbentuk coccus jarang sekali yang mempunyai
flagel. Ukuran flagel sangat kecil dan tidak terlihat dengan mikroskop tanpa
pengecatan. Tebal flagel antara 0,02 – 1 mikron, tergantung dari spesies bakteri,
sedang panjangnya flagel biasanya melebihi panjangnya sel bakteri. Flagel terdiri
dari bahan protein yang elastik, disebut flagelin yang mirip dengan myosin (suatu
protein pada otot). Flagel berasal dari protoplasma, buka berasal dari dinging sel.
Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri dapat dibagi menjadi 5
golongan, yaitu :
1) Atrik : bakteri yang tidak mempunyai flagel / alat gerak
2) Monotrik : bakteri yang mempunyai satu flagel / alat gerak pada salah
satu ujung tubuhnya.
3) Lofotrik : bakteri yang memiliki sejumlah flagel / alat gerak pada satu
ujung tubuh bakteri.
4) Amfitrik : bakteri yang mempunyai sejumlah flagel / alat gerak pada
kedua ujungnya.
5) Peritrik : bakteri yang mempunyai flagel / alat gerak pada seluruh
permukaan tubuhnya.
Contoh bakteri :

Gambar . Flastains

11
g) Pili
Pili adalah benang-benang halus yang menonjol keluar dari dinding sel.
Kebanyakan terdapat pada bakteri gram negative. Panjang pili berkisar antara 0,5
– 20 mikron. Pili tersusun melingkari sel, mempunyai jumlah kurang lebih 150
buah tiap sel.
Endospora yaitu suatu benda berbentuk bulat atau bulat lonjong, bersifat
sangat membias cahaya, sukar dicat dan sangat resisten terhadap faktor-faktor luar
yang jelek. Fungsi spora pada bakteri bukan sebagai alat reproduksi seperti halnya
pada fungi. Spora bakteri mempunyai arti lain, yaitu bentuk bakteri yang sedang
dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Bakteri yang
membentuk spora adalah dari genus Bacillus dan Clostridium, selain itu juga
beberapa spesies dari Sarcina sp.

Gambar. spora Clostridium tetani Gambar . Spora Bacillus sp

h) Klorosom
Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. Contoh
bakteri yang memiliki klorosam yaitu Rhodobacter sphaeroides.

Gambar . Rhodobacter sphaeroides.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka
tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari
organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka
kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau
0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita).
Morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Morfologi
dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama
hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteri
dapat dibedakan menjadi dua yaitu morfologi makroskopis dan morfologi
mikroskopis.
sitologi berarti ilmu yang mempelajari tentang sel. Definisi sel adalah sel
merupakan unit struktural yang terkecil dari mahluk hidup yang terdiri dari
segumpal protoplasma dan inti sel.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kepada pembaca dan dosen
yang bersangkutan untuk memberikan masukan atau kritikan guna
menyempurnakan penyusunan makalah berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Darwis dan Sukara,1999. isolasi puifikasi dan karakterisasi enzim ,Bogor: IPB

Dewita,Sri M. 2010. Identifikasi Bakteri Asam Laktat Yang Diisolasi dari Biskuit
Blondo Yang Berpotensi Menghambat Bakteri Patogen. Padang :
Univesitas Andalas

Hidayat, Habibi .2010. karakterisasi molekuler bal dengan gen 16s rRNA
penghasil enzim protease yang berpotensi sebagai probiotik dari
fermentasi markisa kuning di sumatera barat. padang:Universitas Andalas

Mardiana, 2007. uji aktivitas antibakteri ekstrak daun dan biji kecubung terhadap
bakteri escherichia coli dan bacillus cereus,Bengkulu : UNIB

Surono,Ingrid S .2004. Probiotik susu fermentasi dan kesehatan ,Jakarta : PT Tri


Cipta Karya.

14

Anda mungkin juga menyukai