Anda di halaman 1dari 2

FENOMENA PUNIC BUYING PADA SAAT PANDEMI DENGAN

TEORI KOGNITIF
Nama : Ahmad Ishaq Karim
Kelas : 1PA09
NPM : 10521049
Panic Buying merupakan bentuk dari manifestasi ketakutan dan kecemasan individu
atas sebuah ancaman. Wilson V, Polyak, Blake, dan Collmann menerangkan bahwa Panic
Buying dapat dipahami sebagai bentuk mekanisme bertahan hidup atau insting hidup yang
membuat masyarakat takut mati, yang mana mereka melakukan hal tersebut sebagai usaha
melindungi dan mempertahankan diri. Usaha pemenuhan kebutuhan fisiologis seringkali
membuat orang berpikir dangkal yang menurut Jinqiu dapat menyebabkan kekurangan
pasokan dan gangguan sosial.
Fenomena Panic Buying tampaknya sangat relevan ketika menyangkut wabah
COVID-19. Karena orang cenderung menganggap ancaman virus baru sebagai risiko yang
lebih tinggi dibandingkan dengan ancaman yang lebih umum seperti flu. Selain itu, respons
stres dapat meningkatkan perilaku mencari bantuan yang tidak seimbang dan tidak tepat
sebagai respons terhadap ancaman nyata. Memang hal ini akan berdampak pada rusaknya
stok barang dan melonjaknya harga barang-barang tersebut.
Teori Kognitif Sosial menurut Albert Bandura dapat menjelaskan dinamika dari
perilaku Panic Buying. Ketepatan penggunaan teori kognitif sosial juga didasarkan pada
pertimbangan peran dari beberapa faktor penyebab. Di sisi interpersonal, pembeli panik
mengalami keadaan psikologis internal yang khas. Beberapa orang mengalami kondisi
berikut: Konflik psikologis, stres, ketakutan, kecemasan, rasa tidak aman dan/atau persepsi
yang tidak pasti.
Selain itu, penting ditegaskan bahwa status pandemi juga merupakan faktor
lingkungan yang berperan besar dalam panic buying. Pada dimensi ketiga, perilaku itu sendiri
adalah munculnya perilaku panic buying. Selanjutnya, koneksi tiga arah ini merupakan
proses kognitif di mana individu menggunakan pikirannya untuk memproses dan
mengevaluasi informasi.
Panic buying terjadi pada peristiwa wabah penyakit hingga bencana alam dan
non-alam lainnya, begitu halnya pada wabah COVID-19 ini. Sehingga, panic buying menjadi
suatu hal yang perlu diatasi saat menghadapi keadaan maupun krisis apapun. Ciri-ciri khas
dari panic buying adalah perilaku yang tiba-tiba, tidak terkontrol, terjadi pada banyak orang,
terlihat berlebihan, dan disebabkan oleh kekhawatiran.

Shadiqi, M. A., Hariati, R., Hasan, K. F. A., I’anah, N., & Al Istiqomah, W. (2020). Panic buying
pada pandemi COVID-19: Telaah literatur dari perspektif psikologi. Jurnal Psikologi Sosial, 19(2),
131-141. https://doi.org/10.7454/jps.2021.15

Anda mungkin juga menyukai