Proposal Mini 1
Proposal Mini 1
Disusun oleh :
CUT WAHYUNI
NIM: 1807201108
memenuhi kebutuhan dalam hidup. Dengan kata lain menua ditandai dengan kulit
yang menjadi semakin buruk dan sensitivitas emosi. Proses menua merupakan
901.000.000 orang yang berusia 60 tahun atau lebih yang terdiri atas 12 % dari
jumlah populasi global. Asia menjadi urutan teratas dengan populasi lanjut usia
terbanyak, dimana saat tahun 2015 jumlahnya 508 juta lanjut usia, mencapai 65 %
dari jumlah populasi lanjut usia didunia. Indonesia menempati lima besar di dunia
dengan penduduk lansia yang tinggi. Indonesia pada tahun 2016 jumlah penduduk
Ianjut usia 8,69 % dari total penduduk yaitu 22,48 juta lebih jiwa. Proporsi
membawa perubahan pada prilaku gaya hidup lansia serta situasi lingkungannya,
dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja atau sekresi
mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab
kematian tertinggi ke empat didunia. Setiap tahun terdapat 3,2 juta kematian yang
tahun 2019 terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita
diabetes atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9.3% dari total penduduk
penambahan umur penduduk pada usia 65-79 tahun menjadi 19.9% atau 111.2
juta orang. Angka tersebut di prediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta
20-79 tahun pada beberapa negara di dunia dan terdapat 10 negara dengan jumlah
penderita tertinggi. Negara Cina menempati peringkat pertama dengan 116,4 juta
penderita, India pada peringkat kedua dengan 77 juta penderita dan Amerika
prevalensi diabetes melitus di Indonesia pada umur ≥15 tahun meningkat dari
1.5% pada 2013 menjadi 2% pada Tahun 2018. Namun prevalensi diabetes
melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6.9% pada 2013
terendah yaitu Nusa Tenggara Timur dengan 0,9%. Sedangkan Provinsi Aceh
(Riskesdas, 2018).
ke-4 dengan prevalensi kejadian diabetes melitus mencapai 138.291 penderita dan
yang mendapat pelayanan sesuai standar sebanyak 95.005 penderita atau sebesar
69%. Aceh Utara menempati peringkat pertama dengan kejadian mencapai 29.703
dan Banda Aceh menempati urutan kedua dengan angka kejadian mencapai
mengalami kebutaan, nefropati yang dapat berujung pada gagal ginjal (Hidayah,
2019).
Masalah-masalah tersebut dapat diminimalkan apabila lansia dengan DM
secara tepat terhadap penyakitnya yaitu dengan cara melakukan self care(Putra &
Suari, 2018). Self care adalah bentuk perilaku yang dilakukan oleh setiap individu
Denyes, 2008). Perawatan diri (self care) yang dilakukan sebagai upaya seseorang
dalam serangkaian aktivitas self care yang kompleks untuk mengelola diabetes
telah mengidentifikasi tujuh perilaku self care diantaranya makan sehat, aktif
secara fisik, pengontrolan kadar gula darah, mematuhi obat yang diresepkan, dan
rutinitas harian pasien bisa sangat menantang dan sulit untuk dipertahankan dalam
Selama proses menjalani aktivitas self care dalam jangka panjang tersebut,
depresi yang berdampak pada penurunan kualitas hidup (Dong, et al., 2020).
1.2 Rumusan Masalah
diteliti dalam penelitian ini adalah “apakah ada hubungan Self Care dengan
Utara.
a. Untuk mengetahui Self Care pada lansia diabetes melitus di wilayah Kerja
teori, dan wawasan hal penelitian serta penerapan ilmu yang diperoleh peneliti
selama pendidikan.
1.4.2 Bagi Responden
tentang self care dan peningkatan kualitas hidup lansia diabetes melitus.
dalam lagi.
1.5 KerangkaKonsepPenelitian
1.6 Hipotesa
Ho : Tidak ada hubungan Self Care dengan kualitas hidup lansia Diabetes
Ha : Ada hubungan Self Care dengan Kualitas Hidup lansia Diabetes Melitus
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan studi deskriptif korelasi yaitu
suatu desain untuk mengkaji hubungan antara variabel. Desain penelitian yang
ukur satu kali dalam waktu bersamaan (Nursalam, 2015). Pada penelitian ini,
pengumpulan data.
1.8.1 Populasi
Populasi adalah seluruh subjek atau data dengan karateristik tertentu yang
akan diteliti (Nursalam, 2015).Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia
1.8.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti untuk menentukan
Data analisa disajikan dalam bentuk tabel. Pada umumnya, hasil analisis data
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variable yang
tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. Nilai α (alpha) yang sering
digunakan adalah 10%, 5%, atau 1%. Nilai α (alpha) yang digunakan dalam
yaitu, apabila ρ value ≤ 0,05, H0 ditolak, berarti ada hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Bila ρ value 0,05, H0 gagal dotolak, berarti
Aprilia, dkk. (2019). Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Risiko Jatuh Pada
Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru.Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019.
ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-405.
Novita (2016). Hubungan Gangguan Kognitif Dengan Resiko Jatuh Pada Lansia
Di Panti Sosial. Banjarmasin: jurnal stikes Banjarmasin.
Rahayu, Pujiwati. (2014). Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Resiko Jatuh Pada
Lanjut Usia Di PSTW Unit BudhiLuhur Yogyakarta.
Wardianti, Dwi. (2018). Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan Resiko Jatuh
Pada Lanjut Usia Di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta.