DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
OLEH:
MEI MASITAH FADLILLAH H
NIM: 202110461011112
2021
LEMBAR PENGESAHAN
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KELOMPOK - 30
1.1 Definisi
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi dimana jantung gagal
sindrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh sesak napas dan
fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur
atau fungsi jantung. Gagal jantung disebabkan oleh gangguan yang menghabiskan
1.2 Klasifikasi
Klasifikasi Fungsional gagal jantung menurut New York Heart Association
(NYHA), sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Klasifikasi Fungsional gagal jantung (Aspiani,2016)
Kelas 1 Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak menyebabkan
dipsnea napas, palpitasi atau keletihan berlebihan
Kelas 2 Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika beristirahat,
tetapi aktivitas biasa menimbulkan keletihan dan palpitasi.
Kelas 3 Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa nyaman ketika
beristirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari biasa dapat
menimbulkan gejala.
Kelas 4 Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa tidak
nyaman : gejala gagal jantung kongestif ditemukan bahkan pada
saat istirahat dan ketidaknyamanan semakin bertambah ketika
melakukan aktifitas fisik apapun.
1.3 Etiologi
2016) :
a. Disfungsi miokard
b. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic overload)
paten
3) Disaritmia
2) Aterosklerosis koroner
jantung.
3) Hipertensi Sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload)
5) Faktor sistemik
jantung.
Menurut Kasron (2012), respon tubuh terhadap perubahan yang di alami saat
a. Gagal jantung kiri Kongesti jantung menonjol pada ggal jantung ventrikel kiri
karean ventrikel kiri tidak mampu memompa drah yang datang dari patu.
1) Dispnea
pertukaran gas. Dapat terjadi ortopnu yang mana beberapa pasien dapat
(PND).
2) Batuk
Batuk yang berhubungan dengan gagal ventrikel kiri bisa kering dan tidak
produktif, tetapi yang tersering adalah batuk basah, yaitu batuk yang
bercak darah.
3) Mudah lelah
dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil
untuk bernafas dan insomnia yang terjadi karena distress pernafasan serta
batuk.
5) Sianosis
3) Hepatomegali nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat
5) Nokturia
Nokturia atau rasa ingin BAK pada malam hari, terjadi karena perfusi
renal didukung oleh posisi penderita pada saat berbaring. Diuresis terjadi
paling sering pada malam hari karen acurah jantung akan membaik dengan
istirahat.
6) Kelemahan
Disfungsi miokard
(AMI) Miokarditis Penyakit
Beban tekanan jantung
Beban sistolik Ateroske Hipertermi
Beban (stenosis loris
Reflek btuk berlebih berlebih Pulmonal
volume katup AV, koroner
stenosis katup
Peningkatan temponade, Gangguan aliran
Beban sistol kebutuhan perikardium,
Kontraktilitas darah ke otot
metabolisme perikarditis, jantung
Hambatan kostruktif
pengosongan Disfungsi
ventrikel Miokardium
Beban Atrofi
COP serabut
Jantung
otot
GAGAL JANTUNG
Forward Failure
Backward Failure
MK : Ansietas
1 EKG (Elektrokardiogram)
Kenaikan segmen ST/T persenten 6 minggu atau lebih setelah infrank miokard
dengan gagal jantung dapat ditemukan kelainan EKG seperti berikut ini :
d. Aritmia
e. Deviasi aksis ke kanan, right bundle branch block, dan hipertrofi vertikel
2 Ekokardiogram
bentuk jantung, serta menilai keadaan ruang jantung dan fungsi katup jantung. Sangat
Tes darah BPN untuk mengukur kadar hormon BPN (B-type natriuretic peptide)
5 Sonogram
6 Scan jantung
7 Keteterisasi jantung
sisi kanan versus sisi kiri, dan stenosis katup atau insufisiensi. Selain itu, juga
Saturasi oksigen mungkin rendah terutama jika gagal jantung kongestif akut
menjadi kronis.
Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratory ringan (dini) atau
Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik BUN dan
1.7 Komplikasi
Menurut Wijaya & Putri (2013) komplikasi pada gagal jantung yaitu :
1. Edema paru akut terjadi akibat gagal jantung kiri
2. Syok kardiogenik : stadium dari gagal jantung kiri, kongestif akibat penurunan
curah jantung dan perfusi jaringan yang tidak adekuat keorgan vital (jantung dan
otak)
3. Episode trombolitik Trombus terbentuk karena imobilitas pasien dan gangguan
sirkulasi dengan aktivitas trombus dapat menyumbat pembuluh darah.
4. Efusi perikardial dan tamponade jantung
Masuknya cairan kekantung perikardium, cairan dapat meregangkan perikardium
sampai ukuran maksimal. CPO menurunkan dan aliran balik vena kejantung
menuju tomponade jantung
1.8 Penatalaksanaan
a. Terapi farmakologi : Terapi yang dapat iberikan antara lain golongan diuretik,
PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG