Anda di halaman 1dari 19

PROJECT RISK

MANAGEMENT
SASARAN MODUL
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan
mampu :
¨ Mengidentifikasi risiko pada setiap tahapan kegiatan

proyek
¨ Mengembangkan kegiatan project risk management

¤ Identifikasi risiko
¤ Mengukur dan mengkalkulasi dampak risiko

¤ Menetapkan risiko prioritas

¤ Mengembangkan tindakan perbaikan


RISK!!
RISK – PLAN VS ACTUAL PERFORMANCE
The Importance of Project Risk Management

¨ Project risk management adalah teknik untuk


mengidentifikasi, menganalisis dan menanggapi risiko
proyek.
Project Risk Management
Project Risk Management
Project Risk Management

¨ Risk management planning:


pendekatan dan perencanaan
kegiatan-kegiatan manajemen risiko
untuk proyek.

¨ Risk identification: Menentukan risiko


yang mempengaruhi sebuah proyek dan
mendokumentasikannya.

¨ Qualitative risk analysis: Menetapkan


risiko prioritas berdasarkan probabilitas
dan dampak dari kejadian.
Project Risk Management Processes (cont’d)

¨ Quantitative risk analysis:


memperkirakan dampak dari risiko
secara numerik terhadap proyek

¨ Risk response planning:


Mengidentifikasi langkah-langkah
peningkatan dan mengurangi
ancaman tujuan proyek.

¨ Risk monitoring and control:


Monitoring risiko, mengidentifikasi
risiko baru, melaksanakan rencana
perningkatan dan mengevaluasi
efektivitas perbaikan sepanjang
proyek.
RISK CATEGORY
Contoh : risk Categorisation
KETERANGAN FMEA (1)
1. Subprocess/Activity: Tahapan proses yang akan dianalisa
potensi kegagalannya
2. Potential Failure Mode : masalah yang mungkin muncul
3. Potential Effect of Failure : potensi dampak dari
masalah/kegagalan
4. Severity Rating (SEV) : rating yang menunjukkan tingkat
(serius) dampak yang ditimbulkan dari no: 3.
5. Potential Cause(s) of Failure : potensi penyebab masalah/
kegagalan
6. Occurrence :OCC : nilai estimasi frekwensi timbulnya
masalah/kegagalan yang mungkin muncul karena no: 5
KETERANGAN FMEA (2)
7. Present Detection Method : Metode mendeteksi masalah
saat ini
8. Detection (DET): rating (tingkat) akurasi metode deteksi
menangkap maslah/kegagalan saat ini
9. Risk Priority Number (RPN): Product Severity x Occurence x
Detection = RPN. RPN ini menunjukkan prioritas
masalah/kegagalan yang harus ditanggulangi.
10. Recommended Action : Rekomendasi tindakan perbaikan
11. Action Taken : Hasil tindakan yang dilakukan pada no: 10
12. 13-16 . Hasil : perhitungan kembali Severity , Occurence ,
Detection dan RPN setelah tindakan no 10 dilaksanakan.
Failure Mode & Effect Analysis
Composed Date 09 Maret 2004 Product Name Order Fulfillment Line Name Warehouse

Composed Name Mr. Budi Santoso Implementation CTQ Item Management & Improve
Purpose
Attendant Mr. Fajar .S, Mr Danny .D, Mr Rahiyan , Mr Yudiana , Mr Sigit , Mr Amirul , Mr Dimas .R , Mr Rolichin , Mr Wahyu .P

Results
Potential Potential Potential Present
Subprocess/ Recommended Responsibility Action(s)
Failure Effect of Cause(s) of Detection
Activity Action(s) And Due Date Taken
Mode failure Failure System
1 10 11 12
2 3 5 7

Incorrect
Order Dissatisfied Order Puller’s Packaging Warehouses
Order 6 6 5 180 New Form OK 6 2 2 24
Pulling Customer Error review 1298
Pulled

New Sales
Order Incorrect Dissatisfied Incorrect Order Sales
6 6 2 72 Order Input OK 6 1 4 24
Input Order Customer Order input Confirmation 1298
Procedures

* RPN= Risk Priority number


Failure Mode & Effect Analysis
Composed Date Line Name

Composed Name Implementation


Purpose
Attendant

Results
Potential Potential Potential Present
Subprocess/ Recommended Responsibility Action(s)
Failure Effect of Cause(s) of Detection
Activity Action(s) And Due Date Taken
Mode failure Failure System
1 10 11 12
2 3 5 7

* RPN= Risk Priority number


Severity (Dampak)
Rangking Kriteria
1 Negligible severity (pengaruh buruk yang dapat diabaikan). Pelanggan mungkin tidak
akan memperhatikan masalah/kegagalan ini.

2 Mild Severity ( pengaruh buruk yang ringan). Akibat yang timbulkan hanya bersifat
3 ringan. Pelanggan tidak akan merasakan perubahan fungsi.

4 Moderate severity (pengaruh buruk yang moderat). Pelanggan akan merasakan


5 penurunan fungsi atau penampilan, namun masih berada dalam batas batas toleransi.

6
7 High severity (pengaruh buruk yang tinggi). Pelanggan akan merasakan akibat buruk
8 yang tidak dapat diterima, berada di luar batas toleransi. Penurunan kinerja/fungsi
berkaitan dengan peraturan pemerintah, namun tidak berkaitan dengan keamanan dan
keselamatan

9 Potential safety problem (masalah berhubungan keselamatan/keamanan potensial).


10 Akibat yang ditimbulkan sangat berbahaya, dapat bertentangan dengan hukum
Occurrence (Peluang Kejadian)
Rangking Kriteria Tingkat
kegagalan/masalah
1 Tidak mungkin penyebab ini yang mengakibatkan masalah/ 1 dalam 1.000.000
kegagalan

2 Kegagalan jarang terjadi 1 dalam 20.000


3 1 dalam 4.000

4 Kegagalan mungkin terjadi 1 dalam 1.000


5 1 dalam 400
6 1 dalam 80
7 Kegagalan sangat mungkin terjadi 1 dalam 40
8 1 dalam 20

9 Hampir dapat dipastikan bahwa kegagalan akan terjadi 1 dalam 8


10 1 dalam 2
Detection
Rangking Kriteria Tingkat kejadian
penyebab
1 Metode pencegahan atau deteksi sangat efektif. Tidak ada 1 dalam 1.000.000
kesempatan bahwa penyebab mungkin masih muncul atau terjadi

2 Kemungkinan bahwa penyebab itu terjadi adalah rendah 1 dalam 20.000


3 1 dalam 4.000

4 Kemungkinan penyebab terjadi bersifat moderat. Metode pencegahan 1 dalam 1.000


5 atau deteksi masih memungkinakan kadang-kadang penyebab itu 1 dalam 400
terjadi
6 1 dalam 80
7 Kemungkinan bahwa penyebab itu terjadi masih tinggi. Metode 1 dalam 40
8 pencegahan atau deteksi kurang efektif, karena penyebab masih 1 dalam 20
berulang kembali.

9 Kemungkinan bahwa penyebab itu terjadi sangat tinggi. Metode 1 dalam 8


10 pencegahan atau deteksi tidak efektif. Penyebab akan selalu terjadi 1 dalam 2
kembali
Prioritas Tindakan

Prioritas tindakan RPN (Risk Priority Number) =


Severity X Occurrence X detection

Anda mungkin juga menyukai