Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PERNYULUHAN ( SAP)

LEPTOSPIROSIS
DI RUANG FLAMBOYAN UOBK RSUD DR MOHAMAD SALEH
KOTA PROBOLINGGO

Disusun Oleh :

Kelompok 4 dan 10

Deny Prihardini Hanifah Bibi

Imam Kusdiono Dwi Agung w

Dimas Alfan R Murniati Sipayung

Robiatul Adawiyah Kartina Widiastutik

Aprilia Siska R Dwy Agustina

Ani widyanawati

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY


ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2021
SATUAN ACARA PERNYULUHAN ( SAP)
MATERI LEPTOSPIROSIS
DI RUANG FLAMBOYAN UOBK RSUD DR MOHAMAD SALEH
KOTA PROBOLINGGO
Topik : leptospirosis
Pokok Bahasan : pengertian leptospirosis
Penyebab leptospirosis
Tanda dan gejala leptospirosis
Pencegahan pengobatan leptospirosis
Sasaran : Keluarga Pasien / Penunggu Pasien
Tempat : Ruang Tunggu flamboyan RSUD dr Mohamad Sale
h Probolinggo
Hari/ Tanggal : Jum’at/ 18 Desember 2021
Waktu : 09.00 – 09.35 WIB

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan diharapkan keluarga/
penunggu pasien mampu mengetahui dan memahami tentang
penyakit Leptospirosis yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pengobatan dan penatalaksanaan

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Leptospirosis selama 30
menit, audiens
dapat menjelaskan tentang:

1) Memahami pengertian leptospirosis


2) Memahami penyebab leptospirosis
3) Memahami tanda dan gejala leptospirosis
4) Memahami tindakan yang dilakukan bila terkena leptospirosis
5) Memahami hal – hal yang perlu dilakukan mencegah terjadinya
penyakit leptospirosis
6) Memahami tindakan yang dilakukan bila terkena leptospirosis
7) Memahami hal – hal yang perlu dilakukan mencegah terjadinya
penyakit leptospirosis

III. Materi Penyuluhan


1. Pengertian leptospirosis
2. Penyebab leptospirosis
3. Tanda dan gejala leptospirosis
4. Pengobatan dan tatalaksana leptoapirosis
5. Menjelaskan tindakan yang dikakukan bila terkena leptospiros
6. Menjelaskan hal - hal yang perlu di lakukan mencegah terjadinya
penyakit leptospirosi

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

V. Media
1. Materi SAP (Lembar Balik)
2. Leafleat

VI. Pembagian peran dan denah rencana pelaksanaan penyuluhan


Mahasiswa Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong sejumlah 5 or
ang dengan peran sebagai berikut:
Penyaji : Robiatul A. Hanifah Bibi
Moderator : Deny Prihardini, Dwi Agung A
Fasilitator : Aprilia Siska R,Murniati S,.Kartina w.
Dokumentasi : Dimas Alfan, Dwy Agustin
Observer : Imam Kusdiono,Ani Widyawati.
Denah rencana penyuluhan:

moderator dokumentasi
penyaji

fasilitator

obhserver

VII. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga / Penunggu
pasien
1 5 menit Pembukaan : Menjawab salam, memberi
a. Mengucapkan salam salam dan menyimak
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan topik dan tujuan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi/ pokok
bahasan yang akan disampaikan

2 20 menit Pelaksanaan : (penyampaian materi) Menyimak dan memperhatikan


a. Pengertian leptospirosis
b. Penyebab leptospirosis
c. Tanda dan gejala leptospirosis
d. Pengobatan dan tatalaksana
leptospirosis

e. Menjelaskan tindakan di rumah


yang dilakukan bila terkena
leptospirosi
f. Menjelaskan hal - hal yang perlu
di dilakukan mencegah
terjadinya penyakit leptospirosis
3 5 menit Evaluasi: Memperhatikan dan menjawab
a. Menyimpulkan inti penyuluhan
b. Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan
c. Memberi kesempatan keluarga
yang ingin bertanya
d. Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4 5 menit Penutup: Menyimak, mendengarkan dan
a. Menyimpulkan materi yang menjawab salam
telah dibahas/ disampaikan
b. Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada penyaji
c. Mengucapkan salam penutup
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan penerima manfaat sudah telaksaana dengan baik
berupa kontrak waktu, topic dan tempat
b. Persiapan alat bantu dan media yang digunakan untuk
penyuluhan (brosur,leaflet)

2. Evaluasi Proses
a. Penerima manfaat mampu mengikuti penyuluhan dengan baik
sampai selesai
b. Penerima manfaat kooperatif dalam mengikuti penyuluhan
c. Penerima manfaat dapat bekerjasama dengan perawat
d. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik
e. Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi kognitif
Menanyakan kepada audience:
1) Coba jelaskan pengertian leptospirosis
2) Jelaskan Penyebab leptospirosis
3) Menyebutkan tanda dan grjala leptospirosis
4) Menjelaskan tindakan di rumah yang dilakukan bila
terkena leptospirosi
5) hal - hal yang perlu di dilakukan mencegah terjadinya
penyakit leptospirosi
b. Evaluasi afektif
Audience/ penerima manfaat menyatakan kesediaan
melakukan pencegahan terjadinya penyakit leptospirosis
c. Evaluasi psikomotorik
Audience/ penerima manfaat mampu melakukan pencegahan
terjadinya penyakit leptospirosis
MATERI PENYULUHAN
MATERI LEPTOSPIROSIS
A. PENGERTIAN

Leptospirosis Adalah suatau penyakit yang disebabkan oleh


bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan
manusia dan dapat hidup di air tawar selama kurang lebih satu
bulan. Penyakit ini berasal dari urine dan kotoran hewan
terutamatikus,karena aliran air banjir telah membawa urine dan
kotoran binatang pengerat tersebut menyebar kemana-mana,kotoran
itu dapat dengan mudah bersentuhan dengan manusia dan
menyebabkan penyakit leptospirosis. Penyakit ini dapat
menybabkan kematian dan tergolong penyakit ganas karena masa
inkubasinya 10 hari,Untuk mengantisipasi agar tidak terinfeksi
disarankan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan,jangan
sembarang menggunakan air karena tidak menutup kemungkinan
air yang mengalir mengandung urine dan kotoran tikus.Biasakanlah
mencuci badan dan tangan dengan air bersih dan gunakanlah sabun
antiseptik saat mandi.

Apabila ada gejala demam tinggi jangan menunggu-nunggu


segera bawa penderita ke pusat layanan kesehatan terdekat karena
keterlambatan dapat menyebabkan kondisi penderita lebih buruk
dan bisa saja nyawa penderita tidak tertolong.
B. ETIOLOGI

Penyakit yang terdapat di negara yang beriklim tropis.


Berbagai subgroup
yang masing- masing terbagi dalam atas :
1. L icterohaemorhagiae dengan reservoire tikus (syndroma
weil)
2. L. canicola dengan reservoire anjing
3. L pamona dengan reservoire sapi dan babi
Insiden : Penyakit ini dapat berjangkit pada laki-laki dan
perempuan pada semua umur.

C. SIKLUS PENULARAN DAN PENYEBAB LEPTOSPIROSIS


Kemungkinan infeksi leptospirosis cukup besar pada
musim penghujan lebih dengan adanya Penularan leptospirosis
pada manusia ditularkan oleh hewan yang terinfeksi kuman
leptospira. Pejamu reservoar utama adalah roden/tikus dengan
kuman leptospira hidup di dalam ginjal dan dikeluarkan melalui
urin saat berkemih. Manusia merupakan hospes insidentil yang
tertular secara langsung atau tidak langsung. Penularan langsung
terjadi. Melalui darah, urin atau cairan tubuh lain yang mengandung
kuman leptospira masuk ke dalam tubuh. Dari hewan ke
manusia merupakan penyakit kecelakaan kerja, terjadi pada orang
yang merawat hewan atau menangani organ tubuh hewan misalnya
pekerja potong hewan, atau seseorang yang tertular dari hewan
peliharaan..
Dari manusia ke manusia meskipun jarang, dapat terjadi
melalui hubungan seksual pada masa konvalesen atau dari ibu
penderita leptospirosis ke janin melalui sawar plasenta dan air susu
ibu. Penularan tidak langsung terjadi melalui genangan air, sungai,
danau, selokan saluran air dan lumpur yang tercemar urin hewan
seperti tikus, umumnya terjadi saat banjir. Wabah leptospirosis
dapat juga terjadi pada musim kemarau karena sumber air yang
sama dipakai oleh manusia dan hewan.
Leptospira, golongan bakteri, dapat hidup dalam tubuh tikus, babi,
sapi, kambing,
kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai. Mereka
mendiami ginjal dan
dikeluarkan ketika hewan tersebut buang air kecil, dan menginfeksi tanah
atau air.
Kontaminasi tersebut dapat bertahan dalam tanah atau air selama berbulan-
bulan.
Manusia dapat terinfeksi melalui:
1. Minum air yang terkontaminasi
2. Melakukan kontak dengan air atau tanah yang tercemar dan memiliki
luka terbuka di kulit
3. Mata, hidung atau mulut melakukan kontak dengan air atau tanah yang
tercemar
4. Melakukan kontak dengan darah hewan yang terinfeksi (kurang umum)

D. TANDA DAN GEJALA LEPTOSPIROSIS


Masa tunas berkisar antara 2-26 hari(kebanyakan 7-13 hari) rata-rata 10
hari.
Pada leptospira ini ditemukan perjalanan klini sbifasik :
1. Leptopiremia (berlangsung 4-9 hari)
Timbul demam mendadak, diserta sakit kepala (frontal, oksipital
atau bitemporal).
Pada otot akan timbul keluhan mialgia dan nyeri tekan (otot
gastronemius, paha
pinggang,) dandiikuti heperestesia kulit. Gejala menggigil dan
demam tinggi, mual,
muntah, diare, batuk, sakit dada, hemoptisis, penurunan kesadaran,
dan injeksi
konjunctiva.Injeksi faringeal, kulit denga nruam berbentuk
makular/makolupapular/urtikaria yang tersebar pada badan,
splenomegali, dan
hepatomegali.
2. Fase imun (1-3 hari)
Fase imun yang berkaitan dengan munculnya antibodi IgM
sementara konsentrasi C3 ,
tetap normal. Meningismus, demam jarang melebihi 39oC. Gejala
lain yang muncul
adalah iridosiklitis, neuritis optik, mielitis, ensefalitis, serta neuripati
perifer.
3. Fase penyembuhan (minggu ke-2 sampai minggu ke-4)
Dapat ditemukan adanya demam atau nyeri otot yang kemudian
berangsur-angsur
hilang

E. PATOFISIOLOGI

Manusia bisa terinfeksi jika terjadi kontak


pada kulit atau selaput lendir yang luka/erosi dengan air,
lumpur dan sebagainya yang telah tercemar oleh air kemih
binatang yang terinfeksi leptospira. Leptospira yang
masuk melalui kulit maupun selaput lendir yang
luka/erosi akan menyebar ke organ-organ dan jaringan
tubuh

melalui darah. Sistem imun tubuh akan berespon sehingga


jumlah laptospira akan berkurang, kecuali pada ginjal
yaitu tubulus dimana kan terbentuk koloni-koloni pada
dinding lumen yang mengeluarkan endotoksin dan
kemudian dapat masuk ke dalam kemih.

F. PENCEGAHAN
Para ahli mengatakan bahwa untuk pencegahan Leptospirosis, mereka yang
rutin
melakukan aktivitas di air tawar harus memastikan bahwa setiap luka dikulit
harus
ditutupi dengan berpakaian tahan air (juga untuk melindungi terhadap
infeksi lain, seperti
hepatitis A atau giardiasis). Setelah berenang di daerah air tawar, harus
mandi secara
menyeluruh.dan memperhatikan pencegahan sebagai berikut :
1) Membiasakan diri dengan perilaku hidup sehat dan bersih.
2) Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.
3) Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum makan.
4) Membersihkan diri semaksimal mungkin setelah bekerja di tempat-
tempat yang tercemar misal selokan,tempat pembuangan sampah,dan
tempat yang sering dihuni tikus.
5) Melindungi pekerja yang beresiko tinggi terhadap leptospirosis dengan
menggunakan sepatu bot dan sarung tangan.
6) Menjaga kebersihan lingkungan.
7) Membersihkan tempat-tempat air dan kolam.
8) Menghindari adanya tikus didalam rumah/gedung.
9) Menghindari pencemaran oleh tikus.
10) Melakukan desinfektan terhadap tempat-tempat tertentu yang tercemar
oleh tikus.
11) Meningkatkan penangkapan dan pembasmian tikus.

G. KOMPLIKASI

Pada leptospira, komplikasi yang sering terjadi adalah


iridosiklitis, gagal ginjal, miokarditis, meningitis aseptik dan
hepatitis. Perdarahan masif jarang ditemui dan bila terjadi selalu
menyebabkan kematian.

H. PENATALAKSANAAN

Obat antibiotika yang biasa diberikan adalah penisillin,


strptomisin, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin dan
siproflokasasin. Obat pilihan utama adalah penicillin G 1,5 juta unit
setiap 6 jam selama 5-7 hari. Dalam 4-6 jam setelah pemeberian
penicilin G terlihat reaksi Jarisch Hecheimmer yang menunjukkan
adanya aktivitas antileptospira> obat ini efektif pada pemberian 1-3
hari namun kurnag bermanfaat bila diberikan setelah fase imun dan
tidak efektif jika terdapat ikterus, gagal ginjal dan meningitis.
Tindakan suporatif diberikan sesuai denan keparahan penyakit
dan komplikasi yang timbul.
I. PENCEGAHAN
Para ahli mengatakan bahwa untuk pencegahan Leptospirosis, mereka yang
rutin
melakukan aktivitas di air tawar harus memastikan bahwa setiap luka dikulit
harus
ditutupi dengan berpakaian tahan air (juga untuk melindungi terhadap
infeksi lain, seperti
hepatitis A atau giardiasis). Setelah berenang di daerah air tawar, harus
mandi secara
menyeluruh.dan memperhatikan pencegahan sebagai berikut :

1. Membiasakan diri dengan perilaku hidup sehat dan bersih.


2. Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar
dari tikus.
3. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum makan.
4. Membersihkan diri semaksimal mungkin setelah bekerja di
tempat-tempat yang tercemar misal selokan,tempat
pembuangan sampah,dan tempat yang sering dihuni tikus.
5. Melindungi pekerja yang beresiko tinggi terhadap
leptospirosis dengan menggunakan sepatu bot dan sarung
tangan.
6. Menjaga kebersihan lingkungan.
7. Membersihkan tempat-tempat air dan kolam.
8. Menghindari adanya tikus didalam rumah/gedung.
9. Menghindari pencemaran oleh tikus.
10. Melakukan desinfektan terhadap tempat-tempat tertentu yang
tercemar oleh tikus.
Meningkatkan penangkapan dan pembasmian tikus
J. PROGNOSIS

Tergantung keadaan umum klien, umur,


virulensi leptospira, dan ada tidaknya kekebalan yang
didapat. Kematian juga biasanya terjadi akibat sekunder
dari faktor pemberat seperti gagal ginjal atau perdarahan
dan terlambatnya klien mendapat pengobatan.

K. KESIMPULAN
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi bakteri l e p t o s p i r a yang menyerang hewan
dan manusia.Bakteri ini berbentuk spiral dan dapat
hidup didalam air tawar selama lebih kurang satu
bulanKemungkinan infeksi leptospirosis cukup besar pada
musim penghujanMelalui darah, urin atau cairan tubuh
lain yang mengandung kuman leptospira masuk ke
dalam tubuh pejamuPenularan tidak langsung terjadi
melalui genangan air, sungai, danau, selokan saluran air
dan lumpur yang tercemar urin hewan seperti tikus,
umumnya terjadi saat banjir. Wabah leptospirosis dapat
juga terjadi pada musim kemarau karena sumber air yang
sama dipakai oleh manusia dan hewan
L. REFRENSI
1. http://wikipedia.com/pengertian/leptospirosis.htm
2. http://pdf-searhegnai/bakteri-leptospirosis.html
3. http://scribd/materi/parasitologi/leptospirosis.html
4. https://www.scribd.com/document/365704646/Sap-
Leptospirosis-Abdu l2017

Daftar absensi audience Penyuluhan tentang :


Perawatan dan Pencegahan Diabetes Melitus
No Nama Tanda Tangan
1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

11. 11

12. 12.

13. 13.

14. 14.

Anda mungkin juga menyukai