1. Menanyakan tentang identitas saksi, nama, ttl, alamat, pekerjaan dll, hubungan saksi dengan
Penggugat (contohnya : saksi adalah ibu kandung Penggugat )
3. Apakah Sdr Saksi hadir pada saat perkawinan Penggugat dengan Tergugat ?
8. Berapa anak Penggugat dan Tergugat ? Siapa namanya, umurnya ? tinggal bersama siapa ?
9. Bagaimana keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat ? apakah sering bertengkar ? apa
penyebabnya ?
10. Apakah saksi/keluarga sudah pernah mendamaikan ? kenapa mereka masih tetap mau
bercerai ?
11. Apakah saksi tahu bahwa Tergugat sering bertemu dengan mantan istrinya ? dimana mereka
bertemu ? kapan ? mengenai masalah apa mereka sering bertemu tersebut ? saksi tau nya
darimana ? apakah melihat langsung ataukah Penggugat bercerita ?
12. Apakah benar suami Penggugat ini berselingkuh ? ibu/saksi tau tidak ?
13. Apakah ibu masih mau mendamaikan mereka ?
14. Selanjutnya mungkin pertanyaan2 tentang pekerjaan Penggugat sebagai pertimbangan untuk
biaya anak dan pendidikan anak, karena Penggugat minta hak asuh anak tap itidak meminta
nafkah anak.