Gerakan Sayang Ibu (GSI) adalah gerakan bersama antara pemerintah dan
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan utamanya dalam
percepatan penurunanAngka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia
Penurunan AKI dan AKB berkontribusi dalam meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) daerah dan Negara yang salah satu
indikatornya adalah derajat kesehatan. Upaya percepatan penurunan AKI dan
AKB juga merupakan komitmen internasional dalam rangka target mencapai
target Millenium Development Goal’s (MDG’s). Adapun target penurunan
AKB adalah sebesar dua per tiga dan AKI sebesar tiga perempatnya dari
1990-2015. Dalam pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu (GSI), Kecamatan
merupakan lini terdepan untuk mensinergikan antara pendekatan lintas sektor
dan masyarakat dengan pendekatan sosial budaya secara komprehensif
utamanya dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Sebagai suatu gerakan, Gerakan Sayang Ibu
(GSI) telah memberikan kontribusi yang dirasakan manfaatnya dengan
adanya data,panduan penilaian, kecamatan sayang ibu, panduan penilaian,
kecamatan sayang ibu.
Pencatatan adalah suatu kegiatan pokok baik di dalam maupun di luar gedung
puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus dicatat. Kehamilan
Ibu adalah dimulainya pembuahan sel telur oleh sperma sampai dengan lahirnya
janin; kehamilan normal 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ); dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kematian ibu adalah kematian seorang perempuan
saat hamil atau dalam 42 minggu setelah berhentinya kehamilan, tanpa
memandang durasi atau lokasi kehamilan, karena berbagai penyebab yang
berhubungan dengan distimulasi oleh kehamilandan penanganannya, tetapi tidak
dari kasus – kasus kecelakaanatau incidental ( Depkes RI, 1998 ). Angka
Kematian Ibu ( AKI ) adalah jumlah kematian ibu ( 15 – 49 tahun ) per 100.000
perempuan per tahun. Ukuran ini merefleksikan, baik resiko kematian ibu hamil
dan baru saja hamil, serta proporsi perempuan menjadi hamil pada tahun tersebut
( Depkes RI, 1998 ). Angka Kematian Bayi ( AKB ) adalah jumlah kematian
bayi sebelum mencapai umur tepat satu tahun per 1.000 kelahiran hidup (BPS,
2003 )
AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi. Tingginya angka kematian ibu
dan kematian bayi menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan
kesehatan ( Maternal mortality is an indicator of how well the entire health
care system is functioning ).Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia pada tahun 1994, AKI adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup
dan AKB 40 per 1.000 kelahiran hidup.
Gizi adalah hubungan / pengaruh dari konsumsi makanan terhadap derajat kesehatan atau
penampilan seseorang. Nutrisi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin,
pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Berat badan
ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Berat badan bertambah
dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan ideal pada ibu hamil
sebanyak 7 kg ( untuk ibu
• Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg. Kemudian, dinilai
normal jika setiap minggu berat badannya naik 0,3 kg. Pada kehamilan tua, rata - rata kenaikan
berat badan ibu akan mencapai 12 kg. Jika kenaikan berat badan lebih dari normal, akan berisiko
mengalami komplikasi preeklamsia dan janin terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan
persalinan.
• Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus partus prematurus, insersia uteri,
perdarahan pasca persalinan, sepsis puerpuralis, dan lain-lain. Kelebihan nutrisi karena dianggap
makaang gemuk ). Diluar batas itu di nilai normal.
Kelebihan nutrisi karena dianggap makan untuk dua orang, dapat berakibat kegemukan,
preeklamsia, dan lain-lain. Kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah :
2. Protein Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak biasanya. Protein hewani lebih
besar di bandingkan protein nabati.
3. Vitamin Ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil. Jika ibu hamil
sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel tubuh anak akan berkurang. Anak dapat
kurang darah, cacat bawaan, kelainan bentuk, bahkan ibu dapat keguguran. Vitamin yang
dibutuhkan ibu hamil adalah B6 , C, A, D, E dan K.
4. Mineral
c. Zat besi Sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30 %. Berarti, ibu hamil
membutuhkan tambahan 700 – 800 mg zat besi. Kebutuhan zat besi ibu hamil
meningkat pada kehamilan trimester II dan III.
d. Zink Mineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya cukup
dari makanan sehari – hari.
e. Fluor Mineral fluor juga tidak banyak diperlukan. Dalam air minum normal,
cukup mengandung fluor. f. Yodium Yodium cukup diperoleh dari air minum dan
sumber bahan makanan laut. Jika ibu hamil kekurangan yodium, akan melahirkan
anak yang cebol.
3. Untuk sumber energi, usahakan agar separuhnya berasal dari makanan yang
mengandung zat karbohidrat kompleks
4. Usahakan sumber energi dari minyak dan lemak tidak lebih dari ¼ energi total
yang dibutuhkan
7. Beri hanya Air Susu Ibu untuk bayi sampai usia 4 bulan
12. Konsumsi makanan yang dimasak dan atau dihidangkan dengan bersih dan
tidak tercemar
PENYULUHAN KB
• Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebelum pemberian metode
kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu menetukan apakah ada keadaan
yang membutuhkan perhatian khusus atau masalah ( diabetes atau tekanan darah tinggi ) yang
membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut sehingga masalah utama dapat diketahui
melalui anamnesis dan setiap klien dapat memilih kontrasepsi yang di inginkan.
• Salah satu usaha untuk menciptakan kesejahteraan adalah dengan memberI nasihat perkawinan,
pengobatan kemandulan, dan memperkecil angka kelahiran (Depkes RI 1999)
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan
bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial penduduk
Indonesia. Selain itu juga untuk memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak,
serta membatasi kelahiran jika jumlah anak sudah mencukupi.
1. Pengenalan golongan resiko tinggi kehamilan Ibu yang termasuk dalam golongan
resiko tinggi antara lain :
b. Primi tua/ Terlalu tua hamil ( ⦥ 35 tahun ), terlalu lambat hamil I, kawin ⦥ 4 tahun
i. Pernah melahirkan dengan : tarikan tang/ vakum, uri dirogoh, diberi infus/ transfusi
k. Penyakit pada ibu hamil ( anemia, malaria, tuberculosa paru, payah jantung, kencing
manis ( diabetes ), PMS )
m. Hamil kembar
q. Letak sungsang
r. Letak lintang
s. Perdarahan
2. Pengenalan tanda – tanda bahaya pada kehamilan Pengenalan tanda – tanda bahaya
pada kehamilan meliputi :
a. Perdarahan pada awal masa kehamilan Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan
< 22 minggu.
Tanda – tandanya : keluar darah merah, perdarahan yang banyak, perdarahan dengan
nyeri.
b. Perdarahan pada masa kehamilan lanjutPerdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah
22 minggu sampai sebelum persalinan.
Tanda – tandanya : keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan, perdarahan
kadang – kadang banyak/ tidak terus – menerus, perdarahan disertai rasa nyeri.
c. Sakit kepala hebat Perlu diperhatikan bahwa sakit kepala menetap dan tidak hilang
dengan istirahat bias menunjukkan suatu masalah yang serius. Hal ini dapat
menyebabkan penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala preeklamsi.
d. Pengihatan/ pandangan kabur Penglihatan ibu dapat berubah selama masa kehamilan.
Masalah visual yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang medadak, misalnya :
tiba – tiba pandang kabur atau berbayang, melihat bintik – bintik ( spot ), serta mata
berkunang – kunang. jika hal ini terjadi, kemungkinan suatu tanda preeklamsi.
e. Bengkak pada muka, kaki dan tangan Hampirseparuh dari ibu – ibu akan mengalami
bengkak pada kaki yang biasanya dapat hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.
Bengkak menjadi seriusjika ditandai dengan : muncul pada muka dan tangan, bengkak
tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti
sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain – lain.
f. Nyeri perut hebat Nyeri abdomen yang menunjukkan suatu masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah nyeri perut hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.
Jika hal ini terjadi, bias terjadi apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
panggul, persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, dan
infeksi lain.
g. Bayi kurang bergerak seperti biasa Gerak janin mulai dirasakan oleh ibu pada bulan
ke-5 atau ke-6, beberapa ibu hamil dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika
janin tidur, gerakannya akan melemah. Normalnya, janin harus bergerak paling sedikit 3
kali periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat,
makan dan minum.
h. Rasa mual dan muntah ( Morning Sickness ) Terjadinya mual dan muntah pada
kehamilan dikatakan bahaya jika : peningkatan berat badan yang tidak memadai atau
kehilangan berat badan, terdapattanda – tanda kurang gizi; hiperemesis gravidarum;
terjadi perubahan status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kehilangan berat
badan yang signifikan, ketosis, dan asetonuria; pastikan tidak ada apendisitis, kolesistitis,
atau pankreatitis.
• Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual
muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. Emesis gravidarum dapat diatasi dengan
berobat jalan ( poliklinik ).
1. Komunikasi, informasi, dan edukasi ( KIE ) tentang hamil muda yang selalu
dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur- angsur
berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ibu akibat
peningkatan kadar HCG.
2. Faktor organik, karena masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik
3. Faktor psikologis
b) Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan
turun dan nyeri pada epigastrium, denyut nadi meningkat, tekanan darah turun, turgor kulit
kurang, lidah kering serta mata cekung.
b) Mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, apatis, turgor
kulit mulai buruk, lidah kering dan kotor, nadi teraba lemah dan cepat, suhu badan naik
( dehidrasi ), ikterus ringan, berat badan turun.
b) Keadaan umum buruk, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi teraba lemah
dan cepat, dehidrasi berat, suhu badan naik, tekanan darah turun, serta terjadi ikterus. Jika
sampai timbul komplikasi dapat berakibat fatal.
3. Pengenalan tanda – tanda bahaya pada persalinan Pengenalan tanda – tanda bahaya pada
persalinan meliputi :
a. Ketuban pecah sebelum waktunya ( KPD ) Jika ketuban telah pecah dan cairannya keluar
sebelum ibu mengalami tanda - tanda persalinan, akan memudahkan terjadinya infeksi yang
membahayakan jiwa ibu dan janin. Ibu harussegera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk
dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
b. Persalinan lama Persalinan berlangsung sejak ibu mulai merasa mulas sampai melahirkan
bayi, biasanya berlangsung kurang dari 12 jam. Jika bayi belum lahir lebih dari 12 jam sejak
mulainya mulas, persalinan tersebut tergolong lama. Ibu harus mendapat pertolongan untuk
dibawa ke rumah sakit untuk menyelamatkan janin dan mencegah terjadinya perdarahan, infeksi
pada ibu .
c. Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir d. Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami
kejang e. Air ketuban keruh dan berbau
4. Pengenalan tanda – tanda kelainan pada nifas Tanda – tanda kelainan pada nifas meliputi :
a. Demam tinggi pada masa nifas Pada masa nifas, selama 42 hari setelah melahirkan ibu
yang mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari, dan disertai dengan keluarnya cairan
yang berbau, mungkin mengalami infeksi jalan lahir. Cairan ( dari liang rahim ) yang
tetap berdarah, keadaan ini dapat mengancam keselamatan ibu .
c. Bengkak pada muka, kaki atau tangan d. Sakit kepala dan kejang – kejange. Payudara
bengkak disertai rasa sakit f. Ibu mengalami gangguan jiwa.