Anda di halaman 1dari 2

PERTANYAAN

“Bagaimana Toyota Production System mampu meningkatkan kinerja operasi”


JAWABAN
Lean Operation
Lean operation (operasi ramping) dimulai sebagai lean manufacturing pada pertengan tahun
1990an. Lean operation dikembangkan oleh perusahaan manufaktur mobil Toyota.
Pengembangan lean operation dipengaruhi oleh keterbatasan sumber daya yang ada pada
waktu itu di Jepang. Karena keterbatasan sumber daya untuk produksi, fokus utama Toyota
waktu itu adalah usaha penghilangan semua pemborosan diseluruh aspek proses
(Stevenson, 2018).
Toyota Production System
Ada banyak metode umum untuk lean operation yang dikembangkan oleh Toyota sebagai
bagian dari pendekatan manufaktur. Pendekatan Toyota ini kemudian dikenal sebagai
Toyota Production System (TPS) dan telah menjadi model untuk banyak implementasi lean
system, terutama di bidang manufaktur. Banyak istilah-istilah yang diperkenalkan oleh
Toyota yang umum digunakan untuk segala hal yang berhubungan dengan lean operation,
diantaranya adalah (Stevenson, 2018) :
- Muda
Pemborosan dan inefisiensi
- Kanban
Merupakan sistem manual yang digunakan untuk mengontrol pergerakan suku
cadang dan bahan yang merespon isyarat kebutuhan pengiriman suku cadang atau
bahan. Sistem manual ini berlaku, baik untuk pengiriman ke pabrik mapun pengirima
ke setiap Workstation (stasiun kerja). Hasil dari sistem manual ini adalah pengiriman
aliran kontainer suku cadang menjadi stabil.
- Heijunka
Variasi pada volume produksi dapat menyebabkan pemborosan. Beban kerja harus
disamaratakan. Volume dan variasi harus dirata-ratakan untuk mencapai aliran kerja
yang stabil
- Kaizen
Perbaikan terus menerus pada sistem. akan ada selalu ada ruang untuk berbaikan,
sehingga upaya ini harus terus berlanjut
- Jidoka
Kualitas yang baik pada sumbernya. Sebuah mesin akan otomatis berhenti ketika
mendeteksi sebuah bagian yang buruk. Pekerja kemudian menghentikan barisan.
Hal ini dikenal sebagai autonomation
Toyota belajar banyak dari mempelajari operasi Ford dan mendasarkan pendekatan lean
pada apa yang dilihat. Namun, Toyota mampu mencapai sesuatu yang tidak bisa dilakukan
oleh Ford, yaitu sebuah sistem yang dapat menangani beberapa variasi (Stevenson, 2018).
Just-In-Time (JIT)
Konsep Just-In-Time (JIT) dikenalkan pertama kali oleh perusahaan manufaktur asal jepang
Toyota. JIT merupakan sistem di mana perusahaan memulai produksi/membeli
barang/produk setelah pelanggan memesan barang sehingga secara efektif membuat
persediaan perusahaan menjadi nol. Atau dengan kata lain, suatu produk baru akan
diproduksi/dibeli ketika baru dibutuhkan. Sistem produksi JIT mengidentifikasi masalah
tersembunyi dalam rantai nilai dan mengurangi pemborosan produksi dari sistem saat
meningkatnya biaya penjualan bahan mentah (Sales-Raw Material Cost) (Javadian et al.,
2013) .
Ada banyak manfaat yang didapatkan dari penerapan JIT di perusahaan. Pertama,
penerapan JIT dapat mengurangi tingkat persedian yang mana hal ini dapat menurunkan
investasi pada persediaan. Karena sistem manufaktur hanya membutuhkan jumlah yang
paling sedikit dari bahan mentah yang dibutuhkan, maka secara substasial akan mengurangi
tingkat persediaan secara keseluruhan. Kedua, pembelian dengan pendekatan JIT
membutuhkan waktu pengiriman yang jauh lebih singkat. Waktu tunggu yang berkurang
dapat berkontribusi pada pengurangan signifikan pada kebutuhan stok cadangan. Ketiga,
ketika jumlah pemesanan kecil, maka sumber masalah kualitas dapat dengan cepat
diidentifikasi dan dapat diperbaiki dengna segera. Manfaat JIT lainnya, diantanya adalah
(Jae & Siegel, 2000) :
1. Menurunkan investasi pada ruang pabrik untuk persediaan dan produksi
2. Menurunkan risiko keusangan pada persediaan
3. Mengurangi pembongkaran dan pengerjaan kembali
4. Penurunan pada pekerjaan administrasi tulis-menulis
5. Pengurangan biaya bahan langsung melalui pembelian kuantitas

DAFTAR PUSTAKA
Jae K. Shim and G. Siegel, 2000, “Modern Cost Management & Analysis”, pp: 118-121
Javadian Kootanaee, A., Babu, K. N., & Talari, H. (2013). Just-in-time manufacturing
system: From introduction to implement. Available at SSRN 2253243.
Stevenson, William J. (2018). Operation Managements. Thirteenth Edition. New York:
McGraw-Hill Education

Anda mungkin juga menyukai