Anda di halaman 1dari 12

Narkoba di Kalangan Generasi Muda

NARKOBA MERUPAKAN ANCAMAN SERIUS BAGI GENERASI MUDA DAN


BANGSA

Tiwi Zulira Fitri (2114201049)

Syarah oletha Nabilah (2114201048)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang

Abstrak

Berumur ini narkoba telah menjadi momok bagi masyarakat dan pemerintah
sebagai sesuatu yang sangat membahayakan. Penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya lainnya( narkoba) dengan berbagai
implikasi dan dampak negatifnya merupakan suatu permasalahan global yang
mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Bersumber pada
permasalahan tersebut pembinaan hukum serta penyuluhan hukum di kalangan remaja
perlu dilakukan supaya remaja bisa lebih paham serta mempunyai daya tangkal
terhadap narkoba. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan dedikasi pada
masyarakat ini dalam bentuk penyuluhan hukum tentang penangkalan
penyalahgunaan Narkotika serta pendekatan partisipatif artinya para peserta dituntut
aktif dalam mengikuti Sepanjang kegiatan berlangsung. Kompetensi yang hendak
dibentuk ditandai dengan penanda Peningkatan pengetahuan peserta tentang
penangkalan penyalahgunaan narkotika serta Perubahan perilaku dalam berpartisipasi
dalam penangkalan penyalahgunaan narkotika. Narkotika serta psikotropika
merupakan persoalan kritis serta pelik yang tidak dapat diselesaikan hanya oleh satu
bagian. Sebab narkotika serta psikotropika bukan cuma permasalahan orang namun
juga melibatkan bagian lama baik di lingkungan pemerintahan, organisasi non
keberpihakan ataupun masyarakat sekitar. Penangkalan Penyalahgunaan Narkoba
merupakan upaya yang dilakukan terhadap sebagian aspek yang mempengaruhi baik
secara langsung maupun tidak langsung guna mengubah kepercayaan, metode serta
sikap remaja terhadap penggunaan narkotika serta psikotropika.
Kata Kunci : Hukum, Remaja, Narkoba, Pergaulan Bebas, Psikologi, Peredaran
Narkoba.

Latar Belakang Masalah

Perkembangan modernisasi terus terjadi sehingga dunia menjadi


mengglobal.Modernisasi berasal dari kata modern yang berarti terbaru, canggih,
ataupun perilaku serta metode berpikir yang cocok dengan tuntutan masa. Selanjutnya
modernisasi dimaksud sebagai proses perpindahan perilaku serta mentalitas Selaku
masyarakat warga buat dapat hidup Cocok dengan tuntutan masa saat ini modernisasi
bisa dikatakan pula selaku sesuatu wujud pergantian sosial. Dengan kedatangan
modernisasi ini sudah banyak pengaruhi nilai- nilai budaya yang terdapat dalam
warga.Tidak hanya kemajuan modernisasi, kedatangan teknologi sudah jadi tantangan
baru untuk warga di masa digital dikala ini. Bagi Hendro Setyo Wahyudi serta Mita
Puspita Sukmasar kemajuan teknologi sudah pengaruhi style hidup serta pola pikir
warga, paling utama di golongan anak muda.Salah satu metode dalam mengalami
pertumbuhan teknologi yang terus menjadi hari terus menjadi laju dikala ini
merupakan mengaitkan banyak pihak. Salah satu pihak yang wajib ikut serta
merupakan orang tua, gereja, pemerintah serta warga. Perihal ini jadi tanggung jawab
bersama sebab akibat negatif dari kemajuan teknologi terus menjadi besar, spesialnya
dalam pergaulan leluasa anak muda. Akibat pergaulan leluasa anak muda dikala Ini
sudah meresahkan kehidupan keluarga serta area.

Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang baik seperti yang diinginkan maka pembatasan
masalah diperlukan.Agar pembahasan mengarah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini.Dengan demikian yang menjadi pembatasan dan focus
dalam penelitian ini adalah

1. Faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan narkoba

2. Mengenali Penyalahguna Narkoba melalui Gejala Perubahan Fisik dan


Perilaku
Rumusan Masalah

Seringkali orang berpikir bagaiman seseorang bisa terlibat dalam penggunaan


narkoba sementara orang lain tidak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
seseorang menggunakan narkoba, antara lain:

1. Faktor individual
Yang termasuk dalam faktor individual antara lain :

a. Faktor kepribadian.
Ciri-ciri kepribadian yang beresiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti
kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan
sebagainya.

b. Faktor usia.
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami
perubahan biologis, psikologis maupun sosial yang pesat.

c. Pandangan atau keyakinan yang keliru

d. Religiusitas yang rendah

2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang sedikit banyak mempengaruhi seseorang
menggunakan narkoba seperti misalnya :

a. Keluarga
Seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang
bercerai,kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan
sebagainya

b. Lingkungan pergaulan
Misalnya lingkungan kurang baik di sekitar rumah, sekolah, teman sebaya
maupun masyarakat.

Mengenali Penyalahguna Narkoba melalui Gejala Perubahan Fisik dan


Perilaku
Ketika seseorang menggunakan narkoba, tidak mudah baginya untuk bersembunyi
dari apa yang telah terjadi pada dirinya.Perubahan secara fisik, sikap dan perilakunya
akan mudah untuk dikenali bahwa dia menggunakan narkoba. Adapun tanda-tanda
perubahan fisik,sikap dan perilaku pengguna narkoba adalah sebagai berikut:

1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA :jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis
(acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (overdosis) : nafas
sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat
sedang ketagihan (sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit
seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang :
penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi
keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan Sikap dan Perilaku


Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering
membolos,pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, begadang,
sulitdibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas. Sering berpergian sampai larut
malam, kadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di
kamar mandi,menghindar bertemu dengan anggota keluarga yang lain. Sering
berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas
penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga,
mencuri,terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.Sering bersikap
emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup
dan penuh rahasia.

Tinjauan Pustaka

Pengertian narkoba menurut para ahli

a. Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008).Narkoba adalah Zat kimia yang dapat
mengubah psikologi seperti perasaan,fikiran,suasana hati serta perilaku jika masuk
kedalam tubuh manusia baik dengan cra dimakan,diminum,dihirup,suntik,intervena
dan lain sebagainya.
b. Pengertian narkoba menurut Jackobus (2005). Narkoba adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman dan bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa dan dapat menimbulkan ketergantungan.

c. Pengertian narkoba menurut Ghoodse (2002). Narkoba adalah zat kimia yang
dibutuhkan untuk merawat kesehatan, ketika zat tersebut masuk kedalam organ tubuh
maka terjadi satu atau lebih perubahan fungsi didalam tubuh.lalu dilanjutkan lagi
ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh,sehingga bila zat tersebut
dihentikan pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara fisik dan psikis.

d. Pengertian narkoba menurut Wresniwiro (1999). Narkoba adalahzat atau obat yang
dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan, karena zat-zat tersebut bekerja
mempengaruhi saraf sentral.

e. Pengertian narkoba menurut Wartono (1999). Narkoba adalah dampak yang


ditimbulkan antaralain dapat berupa gangguan konsentrasi dan penurunan daya ingat
bagi pemakai, sedangkan dampak sosialnya dapat menimbulkan kerusuhan di
lingkunan keluarga yang menyebabkan hubungan pemakai dengan orang tua menjadi
renggang,serta menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan seperti pencurian atau
penodongan.

f. Pengertian narkoba menurut Ikin A.Ghani, Narkoba adalah berasal dari kata Narkon
yang berasal dari bahasa yunani yang artinya beku dan kaku. Dalam ilmu kedokteran
juga dikenal istilah Narcoseatau Narcicis yang berarti membiuskan.

g. Pengertian narkoba menurut Soerdjono Dirjosisworo, Narkoba adalah zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan
kedalam tubuh,pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit,
rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalankhayalan. Sifat-sifat
tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan
bagi pengobatan dan kepentingan manusia dibidang pembedahan, untuk
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.

h. Pengertian narkoba menurut Smith Kline dari French clinical (1968).Narkoba adalah
zat-zat atau obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan
dikarenakan zat-zat tersebut bekerja mempengaruhi susunan saraf sentral. Dalam
definisi ini sudah termasuk jenis candu dan turunan candu (morphine, codein,
heroine) dan candu sintesis (Meperidinedan Metadone).

i. Pengertian narkoba menurut B.Simanjuntak, Narkoba berasal dari kata "Narcissus"


sejenis tumbuhtumbuhan yang mempunyai bunga yang dapat membuat orang menjadi
tak sadar.

Pembahasan

Narkoba berarti narkotika,psikotropika, dan zat adiktif lainnya.Narkoba


merupakan obat, bahan, ataupun zat serta bukan terkategori santapan bila diminum,
diisap, dihirup, ditelan ataupun disuntikkan, mempengaruhi paling utama pada kerja
otak, serta kerap menimbulkan ketergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah, begitu
pula fungsi vital organ lain di dalam tubuh.

Tujuan penulisan makalah Narkoba di Kalangan Generasi Muda

1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan narkoba

2. Mengetahui cara mengenali Penyalahgunaan Narkoba melalui Gejala


Perubahan Fisik dan Perilaku

Manfaat Penulisan

Untuk memberikan informasi tentang narkoba,faktor yang mempengaruhi


seseorang menggunakan narkoba,bahayanya agar kita tidak terjerumus didalamnya
serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkotika

Syafii, A. (2009). Pengaruh narkoba terhadap kenakalan remaja di sulawesi


tengah. Media Litbang Sulteng, 2(2).

Pemuda di era modern ini sangat di luar situasi normal. Banyak anak di bawah
umur yang sudah terpapar narkotika dan psikotropika. Narkotika dan psikotropika
merupakan zat yang jika masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terutama pada saraf
pusat sehingga apabila disalahgunakan akan menimbulkan gangguan fisik, fungsi fisik
dan sosial. Untuk itu pemerintah mengeluarkan peraturan tentang penyalahgunaan
narkoba yaitu UU No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 Tahun 1997
tentang Narkotika. Di Sulawesi Tengah, penyalahgunaan narkoba telah banyak
digunakan di masyarakat khususnya kaum muda yang ingin tahu dan hanya ingin
mencoba sebagai gaya hidup modern. Narkotika dan psikotropika merupakan
persoalan kritis dan pelik yang tidak dapat diselesaikan hanya oleh satu bagian.
Karena narkotika dan psikotropika bukan hanya masalah individu tetapi juga
melibatkan bagian lama baik di lingkungan pemerintahan, organisasi non
keberpihakan maupun masyarakat sekitar. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
adalah upaya yang dilakukan terhadap beberapa faktor yang berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mengubah kepercayaan, cara dan perilaku
remaja terhadap penggunaan narkotika dan psikotropika.

Teori Penelitian Narkoba Dikalangan Generasi Muda

1. Hariyanto, B. P. (2018). Pencegahan Dan Pemberantasan Peredaran Narkoba Di


Indonesia. jurnal Daulat Hukum, 1(1).

Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah kronis yang menimpa


Indonesia, kasus peredaran sabu dan banyak tertangkapnya bandar-bandar narkoba
internasional dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti bahwa Indonesia sedang
berada dalam kondisi darurat narkoba. Pemerintah Indonesia mengedepankan peran
Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka mencegah dan
memberantas peredaran Narkoba di Indonesia. Adapun upaya pencegahan dan
pemberantasan Narkoba dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pertama, Preemtif yaitu
upaya pencegahan yang dilakukan secara dini. Kedua, Preventif yaitu upaya yang
sifatnya strategis dan merupakan rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang,
namun harus dipandang sebagai tindakan yang mendesak untuk segera dilaksanakan.
Ketiga, Represif, merupakan upaya penanggulangan yang bersifat tindakan penegakan
hukum mulai yang dilakukan oleh intelijen.

2. Haris, Z., Kamaluddin, M. T., & Sitorus, R. J. (2019). Pengaruh jenis zat dan
teman sebaya dengan kejadian relaps pada penyalahgunaan narkotika di
Rehabilitasi IPWL RSErnaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan:Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, 6(1), 29-36.

Data BNN Provinsi Sumatera Selatan Desember 2015 menyatakan 80% dari
98.000 pecandu narkotika menggunakan narkotika golongan Stimulansia Amfet/
Metamfetamin. Sebagian dari mereka mengalami relaps setelah menjalani program
terapi dan rehabilitasi, oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh
jenis zat narkotika dan teman sebaya dengan kejadian relaps pada penyalaguna
narkotika. Desain penelitian adalah cross sectional dengan menggunakan kuisioner
untuk 165 pasien yang kontrol ulang di Poli IPWL RS Ernaldi Bahar pada Bulan
Maret sampai April 2017. Hasil temuan diperoleh data bahwa faktor dominan penentu
relaps disebabkan pengaruh jenis zat narkotika golongan stimulansia
(met/amphetamin/Shabu) sebesar 93,7% dan pengaruh teman sebaya sebesar 93,2%.
Analisis statistik (Pvalue 0.008, 95% Confidence 1nterval 1.483 – 13.689), risiko
relaps penyalahguna jenis narkotika stimulansia 4,5 kali dibanding penyalahguna
yang menggunakan jenis zat halusinogen. Pengaruh teman sebaya(teman yang paling
sering interaksi) dengan kejadian relaps (Pvalue 0.010,tingkat kepercayaan 95%
Confident Interval 1.388 – 10.839) risiko relaps sebesar 3.8 kali bila penyalahguna
berinteraksi dengan teman penyalahguna narkotika. Kesimpulan bahwa jenis zat dan
teman sebaya berpengaruh terhadap kejadian relaps. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi informasi bagi Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Ernaldi Bahar dalam
penyusunan program terapi rehabilitasi pengendalian efek euforia (efek yang sangat
menyenangkan) dan program pasca rehabilitasi untuk pencegahan relaps penyalaguna
narkotika.

3. Susilo, A. B., & Yuliawan, I. (2018). PENYULUHAN HUKUM TENTANG


BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA DI KELURAHAN KARANGREJO.
ABDIMAS UNWAHAS, 3(1)
Dewasa ini narkoba telah menjadi momok bagi masyarakat dan pemerintah
sebagai sesuatu yang sangat membahayakan. Penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya lainnya (narkoba) dengan berbagai
implikasi dan dampak negatifnya merupakan suatu masalah global yang mengancam
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan permasalahan tersebut
pembinaan hukum dan penyuluhan hukum di kalangan remaja perlu dilakukan agar
remaja dapat lebih.

4. Kusmaryani, R. E. (2009). Mengenal Bahaya Narkoba bagi Remaja. Bandung


Hartini, S. (2019). PENDIDIKAN NARKOBA TERHADAP PELAJAR UNTUK
MEWUJUDKAN GENERASI BEBBAS NARKOBA. Prosiding, 8(1).

Bahaya narkoba dikalangan remaja, khususnya remaja pemula jumlah


penggunanya terus meningkat, sebagian besar penggunnya adalah dikarenakan
ketidaktahuan, kurangnya pengetahuan, dan tidak adanya pendidikan narkoba bagi
para remaja. Darimasalah yang dialami remaja ini, tim pengabdi universitas jenderal
Soedirman berupaya untuk melakukan transfer Ipteks tentang pencegahan,
penanggulangan bahaya norkoba baik dari aspek, hukum, aspek kesehatan dan aspek
sosial.Banyak penggunaan narkoba dengan alasan diantaranya untuk mengatasi stress,
untuk bersenang-senang, atau untuk bersosialisasi. Analisis yang digunakan dalam
transfer ipteks ini adalah edukasi, pendampingan dan pembuatan satgas narkoba,
ditekankan pada pencegahan bagi remaja yang belum terkena narkoba. Dengan
menganalisis berbagai informasi, kasus dan di dukung oleh sumber referensi lainya
yang dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa bahayanarkoba, faktor penyebab
narkoba di kalangan remaja, upaya mengatasi penggunaan narkoba, Setelah dilakukan
tindakan pengabdian tentang narkoba menunjukan bahwa :faktor yang menyebabkan
para remaja menyalahgunakan narkoba di antara faktor keluarga yang kurang
memperhatikan anaknya, faktor lingkungan dan faktor pendidikan.

5. Fadhila, M. F. A. (2020). NARKOBA

Narkoba dan Narkotika yang sejatinya adalah zat yang digunakan dalam dunia
medis untuk berbagai pengobatan namun seiring waktu berbalik menjadi ancaman dan
memiliki efek yang sangat buruk bagi kesehatan dan mental manakala digunakan
tidak sesuai dengan dosis dan tujuan semestinya. Tidak hanya buruk bagi kesehatan
dan perkembangan mental pelakunya namun juga berdampak pada lingkungan sosial
dengan meningkatnya kriminalitas yang diakibatkan pengaruh dari zat narkoba.

6. Attoriq, S., & Sodik, M. A. (2018). Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi


Terkait Pelayanan Kesehatan Di Lahan Praktik.

Health-care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling


sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai Infeksi
Nosokomial atau disebut juga sebagai Infeksi di rumah sakit ”Hospital-Acquired
Infections” merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung
maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tak berakibat kematian, pasien
dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya rumah sakit yang lebih
banyak.

7. Hayyun, N. A. S. (2021, October 9). Pengaruh Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar

Berumur ini narkoba telah menjadi momok bagi masyarakat dan pemerintah
sebagai sesuatu yang sangat membahayakan. Penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya lainnya( narkoba) dengan berbagai
implikasi dan dampak negatifnya merupakan suatu permasalahan global yang
mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Bersumber pada
permasalahan tersebut pembinaan hukum serta penyuluhan hukum di kalangan remaja
perlu dilakukan supaya remaja bisa lebih paham serta mempunyai daya tangkal
terhadap narkoba. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan dedikasi pada
masyarakat ini dalam bentuk penyuluhan hukum tentang penangkalan
penyalahgunaan Narkotika serta pendekatan partisipatif artinya para peserta dituntut
aktif dalam mengikuti Sepanjang kegiatan berlangsung. Kompetensi yang hendak
dibentuk ditandai dengan penanda Peningkatan pengetahuan peserta tentang
penangkalan penyalahgunaan narkotika serta Perubahan perilaku dalam berpartisipasi
dalam penangkalan penyalahgunaan narkotika. Narkotika serta psikotropika
merupakan persoalan kritis serta pelik yang tidak dapat diselesaikan hanya oleh satu
bagian. Sebab narkotika serta psikotropika bukan cuma permasalahan orang namun
juga melibatkan bagian lama baik di lingkungan pemerintahan, organisasi non
keberpihakan ataupun masyarakat sekitar. Penangkalan Penyalahgunaan Narkoba
merupakan upaya yang dilakukan terhadap sebagian aspek yang mempengaruhi baik
secara langsung maupun tidak langsung guna mengubah kepercayaan, metode serta
sikap remaja terhadap penggunaan narkotika serta psikotropika.

Kesimpulan

Dari ulasan yang sudah diungkapakan, bisa disimpulkan kalau narkoba sangat
gampang melanda di golongan anak muda serta siapa saja.Narkoba bisa mengganggu
mental serta kesehatan raga para pengunannya. Narkoba bisa mengganggu system
saraf serta sebagian organ badan kita. Orang yang telah merasakan kenikmatan
memakai narkoba hendak terus memakai narkoba sebab itu hendak membuat
pengguna merasa kecanduan. Mereka hendak memakai bermacam metode buat dapat
memperoleh narkoba apalagi samapi terdapat yang mencuri. Telah banyak korban
dari pemakaian narkoba apalagi hingga wajib kehabisan nyawanya. Di Indonesia
narkobabisa menyebar luas secara gampang, sebab minimnya pengawasan yang
diberikan oleh keluarga,warga, ataupun pihak- pihak yang berwajib.Para anak muda
gampang tergoda memakai narkoba sebab pergaulan yang disekitarnya,tanpa
mengenali latar balik sahabat pergaulanya. Para pengguna narkoba memiliki
semboyan“ bila aku gelap, kalian pula wajib gelap”, yang maksudnya para pengguna
narkobayang sudah frustasi mengajak teman- temanya buat komsumsi
narkobabersama- sama. Perihal inilah ialah salah satu factor penyebaran pengguna
narkotika tumbuh secara gampang digolongan para anak muda.

Daftar Pustaka

Syafii, A. (2009). Pengaruh narkoba terhadap kenakalan remaja di sulawesi tengah.


Media Litbang Sulteng, 2(2).

Hariyanto, B. P. (2018). Pencegahan Dan Pemberantasan Peredaran Narkoba Di


Indonesia. jurnal Daulat Hukum, 1(1).

Haris, Z., Kamaluddin, M. T., & Sitorus, R. J. (2019). Pengaruh jenis zat dan teman
sebaya dengan kejadian relaps pada penyalahgunaan narkotika di Rehabilitasi IPWL

RSErnaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan:


Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 6(1), 29-36.

Susilo, A. B., & Yuliawan, I. (2018). PENYULUHAN HUKUM TENTANG


BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA DI KELURAHAN KARANGREJO.
ABDIMAS UNWAHAS, 3(1).

Kusmaryani, R. E. (2009). Mengenal Bahaya Narkoba bagi Remaja. Bandung

Hartini, S. (2019). PENDIDIKAN NARKOBA TERHADAP PELAJAR UNTUK

MEWUJUDKAN GENERASI BEBBAS NARKOBA. Prosiding, 8(1).

Fadhila, M. F. A. (2020). NARKOBA.

Attoriq, S., & Sodik, M. A. (2018). Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Terkait

Pelayanan Kesehatan Di Lahan Praktik.

Hayyun, N. A. S. (2021, October 9). Pengaruh Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar

Anda mungkin juga menyukai