A. PENDAHULUAN
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya, oleh karena itu sebelum membicarakan apa yang
dimaksud dengan “Aksiologi Ilmu Pengetahuan”, kita perlu mengetahui
permasalahan penting yang berkaitan dengan filsafat pendidikan yaitu pertama,
mengenai hakikat manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang unik, bahkan
dikatakan sebagai animal educandum, (makhluk yang dapat dididik). Perbedaannya
adalah manusia mampu belajar dan mampu mengubah perilakunya, setelah
mengalami serangkaian proses pendidikan, baik secara berturut-turut maupun
secara parsial antara pogram yang satu dengan program yang lainnya. Manusia
mampu menghadapi berbagai proses pendidikan, seperti pembinaan, pelatihan, dan
pengajaran sekaligus. Itulah yang menjadikan manusia istimewa, yaitu
kemampuannya dalam mempelajari sesuatu.
Kedua, filsafat pendidikan akan selalu berkaitan dengan permasalahan
mengenai kebenaran. Nilai-nilai kebenaran selalu berubah dan tergantung pada sifat
dan karakter manusia yang mencari dan menemukannya.
Ketiga, filsafat pendidikan selalu berkaitan dengan metode-metode keilmuan
yang akan digunakan dalam dunia pendidikan. Metode penelitian induktif dan
deduktif kini masih menjadi metode penelaahan dalam penelitian apapun. Keduanya
melengkapi dunia ilmu pengetahuan sejak manusia mengenal filsafat dan
mengembangkannya menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang jauh tersusun lebih
objektif, empiris, dan sistematis.
Keempat, pendidikan selalu berhubungan dengan nilai-nilai dasar kehidupan
yang berlaku dalam sebuah masyarakat. Dalam skala apapun, penilaian dan nilai
dalam kehidupan manusia menjadi bagian yang penting, bahkan cenderung sangat
berpengaruh terhadap perilaku dan karakter kehidupan masyarakat yang menjadi
tempatnya tinggal. Nilai (values ) dalam kehidupan sosial berkaitan erat dengan
pemaknaan sekelompok manusia terhadap sesuatu hal. Nilai dalam kehidupan
manusia sangat bergantung pada falsafah (pandangan hidup) manusia. Falsafah
Pancasila yang digali dari sistem budaya Indonesia, menjadi salah satu contoh nilai
dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan adalah salah satu dasar dalam
mewariskan dan melestarikan nilai-nilai positif yang terdapat dalam kebudayaan.
Pendidikan tak hanya bertugas mewariskan serangkaian kemampuan kognitif dan
ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat. Namun juga bertugas untuk
memelihara nilai-nilai luhur kehidupan masyarakat.
Kelima, permasalahan yang dihadapi pendidikan adalah tujuan-tujuan
pendidikan, yang harus memperhatikan manfaat dan nilai-nilai sosial dalam rentang
waktu yang panjang, melalui penetapan tujuan-tujuan pendidikan yang relevan,
tepat sasaran, proporsional, dan adaptif terhadap beragam perkembangan
kebutuhan masyarakat.
B. PENGERTIAN FILSAFAT
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani , yaitu Philosophia, yang tersusun
dari dua kata, yaitu philia yang berarti persahabatan, cinta dan kata sophia yang
berarti kebijaksanaan. Jadi dalam konteks dasar pengertian filsafat adalah pecinta
kebijaksanaan. Namun berdasarkan konteks secara keseluruhan, filsafat berarti
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,
sebab, asal, dan hukumnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sedangkan menurut U.
Sadulloh (2012), Filsafat adalah “kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk
mencapai kebijakan dan kearifan”. Filsafat bertujuan untuk mengoptimalkan
kemampuan akal manusia dalam menerjemahkan setiap gejala alam maupun gejala
lainnya yang ditemui dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, manusia berupaya
untuk menemukan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai fenomena kehidupan
yang ada, agar dapat menentukan sikap yang lebih tepat dan proporsional.
C. PENGERTIAN AKSIOLOGI
Secara bahasa aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos
(teori), yang berarti teori tentang nilai. Konsep nilai ini berkaitan dengan
permasalahan etika (moral) dan estetika (keindahan) dalam kehidupan manusia.
Menurut Heris, H dan Ansori (2013), pertanyaan di seputar wilayah aksiologi ini
menyangkut, antara lain :
D. PENUTUP
Kata-kata mutiara yang bisa kita kutip tentang harapan ini, bahwa ilmu dan
iman harus sejalan, Iptek dan imtaq harus berdampingan..., sebab iman tanpa ilmu
adalah mustahil....ilmu tanpa iman akan membinasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Heris, H. dan Ansori. (2013). Filsafat Pendidikan. Bandung : Bintang Warli Artika.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.