Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Mahfuz Amin

Npm : 19.12.4784
1 Berikan penjelasan anda tentang Iqra dan Tilawah dalam Al-Quran?

Menurut Quraish Shihab, kata Iqra‟ mempunyai arti membaca, menelaah,


menyampaikan, dan sebagainya. Karena objeknya bersifat umum, maka objek kata
tersebut mencakup segala yang dapat terjangkau, baik ia merupakan bacaan yang suci
yang bersumber dari Tuhan maupun bukan, baik ia menyangkut ayat-ayat yang tertulis
maupun yang tidak tertulis.
Adapun tilawah secara istilah adalah membaca Al Qur'an dengan bacaan yang
menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkannya agar lebih mudah
untuk memahani makna-makna yang terkandung di dalamnya.

2 Jelaskan bagaimana sejarah Al-Quran pada masa Khulafaurrasyidin?


Pada periode Abu Bakar Ash-Shiddiq, terjadi banyak kekacauan, terutama kekecauan
yang dipimpin oleh Musailamah al-Khadzdzab bersama para pengikutnya. Yamamah
yang terjadi pada 12 H, tercacat sekitar 70 penghafal Al-Qur’an dari para sahabat gugur.
Bahkan ada riwayat lain yang menyebutkan sekitar 500 orang, dan mengakibatkan al-
Qur’an musnah.
Berangkat dari peristiwa tersebut, Umar bin Khattab mengusulkan kepada Abu Bakar
untuk mengumpulkan dan menulis Al-Qur’an dalam sebuah mushaf. Umar khawatir
bahwa Al-Qur’an akan hilang jika hanya mengandalkan para penghafal Al-Qur’an,
terlebih ketika semakin banyaknya para penghafal Al-Qur’an yang gugur dalam
peperangan.
, Abu Bakar dan Zaid pun menyetujuinya. Kemudian Abu bakar memerintahkan Zaid
untuk menuliskan Al-Qur’an, mengingat kedudukannya dalam qira’at, penulisan,
pemahaman, kecerdasan, serta kehadirannya dalam pembacaan terakhir kali.
Pada periode Usman bin’ Affan, wilayah penyebaran Islam semakin luas, para
pengajar Al-Qur’an pun diperlukan lebih. Huzdzaifah bin Yaman, seorang pemimpin
prajurit Islam di perbatasan Azerbaijan dan Armenia, melihat perbedaan di kalangan
umat Islam dalam membaca Al-Qur’an. Beliau khawatir jika perbedaan tersebut lambat
laun akan mengancam kesatuan Al-Qur’an dan persatuan umat Islam di kemudian hari.
Menurut riwayat, Usman mengadakan pertemuan dengan para sahabat, setelah
menerima laporan tersebut. Hasil akhirnya adalah dengan menyeragamkan umat Islam
pada satu mushaf sehingga tidak ada lagi perbedaan dan perselisihan.

3 Apa yang melatarbelakangi adanya perbedaan Qiraat dalam Al-Quran?


Imam Muslim dengan sanad dari Ubai bin Kaab berkata: Ketika aku berada di masjid
tiba-tiba masuklah seorang laki-laki untuk shalat dan membaca bacaan yang aku ingkari,
setelah itu masuk lagi laki-laki lain, bacaannya berbeda dengan laki-laki yang pertama.
Setelah kami selesai shalat kami menemui Rasulullah, lalu aku bercerita tentang hal
tersebut, kemudian Rasulullah memerintahkan keduanya untuk membaca, maka
Rasulullah saw. mengatakan kepadaku: “Hai Ubay, sesungguhya aku diutus membaca
Al-Qur’an dengan tujuh huruf”. (Muhammad Ali ash-Shabuni: 1988).
Karna itulah qiraat berbeda-beda sehingga orang pun banyak menggunakan bacaan
berbeda-beda tergantung guru yang membacakannya sehingga timbulah perbedaan
qiraan sampai sekarang yang tidak bertentangan dengan makna dalam alquran

4 Jelaskan teori-teori tentang pengertian al-Makky wa al-Madany?


Ayat Makiyah
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa ayat makkiyah merupakan ayat-ayat
Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT di kota Mekkah, yaitu sebelum Rosulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam berhijrah ke Madinah.  Beberapa ayat tersebut di antaranya
adalah Al- fatihah, Al- A’raf, Yunus, Al- An’am, Ar- Rad, Yusuf, An- Nahl, Al- Isro,
Al- Hajj, dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an lainnya.
Ayat Madaniyyah
Ini merupakan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya dalam bentuk ayat atau surat-
surat yang diturunkan oleh Allah SWT tepatnya ketika Rosulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam telah berhijrah ke Madinah. Beberapa surat-surat dalam Al-Qur’an yang
tergolong sebagai Al- Madaniyyah di antaranya adalah QS. Al- Baqarah, QS. An-Nisa’,
QS. Ali Imron, QS. Al- Maidah, QS. At- Taubah, QS. Al- Hujurat, dan beberapa surat
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai