Nim : 61190433
Matkul: Pendidikan Pancasila, grup H.
Review Artikel
Pada artikel ini diperlihatkan tiga hal. Pertama, uraian singkat tentang situasi politik
dalam hubungannya dengan agama di Indonesia. Kedua, konseptual terhadap model-model
relasi agama-negara berdasarkan pandangan filsafat, khususnya berdasarkan wacana tentang
liberalisme dan komunitarianisme. Ketiga, berdasarkan model-model tersebut, kami
melakukan penelitian empiris (kuantitatif) untuk melihat sampai sejauh mana mahasiswa
Muslim dan Kristen di Indonesia mengenali, menyetujui dan menghidupi model-model relasi
agama dan negara tersebut dalam pengalaman dan konteks mereka. Lebih jauh dalam
penelitian empiris ini kami mencoba untuk melihat bagaimana masing-masing model relasi
agama-negara itu dibentuk oleh variabel kepercayaan agama.
Pertama, bangkitnya ekstrimisme keagamaan dan pengaruhnya pada politik secara paradoks
berhubungan dengan proses demokratisasi yangterbangun di Indonesia.
Kedua,desentralisasi yang semakin memperkuat campurtangan agama setempat pada
politik, undang-undang dan peraturan. Pengenalan hukum syariah di Provinsi Aceh
mungkin adalah contoh yang paling terkenal dan paling ekstrem.
Model-model Hubungan antara Agama dan Negara
Hubungan yang ideal antara agama dan negara dapat dipahami secara berbeda-
beda. Pada bagian ini kami mengidentifikasi berbagai jenis hubungan antara agama dan
negara, yang didasarkan pada konsep filosofis-politisliberalisme dan komunitarianisme
Liberalisme
Liberalisme Otonom
Dalam liberalisme otonom, otonomi dianggap sebagai kemampuan dan kemauan
individu untuk mengadopsi sikap kritis terhadapnilai dan norma-norma dalam tiap tradisi
Liberalisme Keragaman
Menurut liberalisme keragaman, otonomi individu seperti dalam model sebelumnya
menyiratkan pembatasan pada budaya untuk bertahan hidup.
Komunitarianisme
Komunitarianisme Kelompok
Kata ‘kelompok’ dalam istilah ‘komunitarianisme kelompok’ menyiratkan bahwa
individu tidak dapat dipisahkan sepenuhnya dari ikatan sosial mereka
Komunitarianisme Negara
Komunitarianisme negara adalahbentuk radikal komunitarianisme yang di dalamnya satu
cara pandang substansial dijadikan landasan bagi negara; dan pada gilirannya negara
diberi tanggung jawab untuk melakukan transmisi tradisi agama tertentu
Kesimpulan :
Pertama, menemukan tiga model perbandingan lintas-agama mengenai hubungan
agama-negara: kerjasama, komunitarianisme negara, dan liberalisme otonom.
Kedua, menemukan persamaan dan perbedaan yang signifikan antara Muslim dan
Kristen yang berkaitan dengan pandangan mereka tentang hubungan agama-negara
Identitas komunitas agama setempat sangat berpengaruh terhadap politik, tepat seperti
yang kita lihat dalam kontribusinya bahwa keyakinan agama pada tingkat individu
memiliki efek pada pandangan tentang hubungan agama-negara.