Islam di jawa di nilai sebagai sebuah tradisi yang unik.Bukan hanya karena ia
mampu mempertahankan aspek-aspek budaya dan agama pra-islam, tetapi juga
karena konsep-konsep sufi mengenai kewalian, jalan mistik, dan kesempurnaan
manusia diterspkamn dalam formulasi kiltus keratin. Agama Negara di sebut
merupakan suatu model konsepsi jawa tradisional mengenai aturan sosial, ritual dan
aspek-aspek kehidupan sosial.
Sang penulis, mark E. Woodward, dalam penelitian lapangannya ini berada
pada sumber-sumber sekunder dan landasan etnografis yang terbatas. Dan,
ternyata mampu menghadirkan sebuah karya yang justru lebih mengenal dan di
anggap sebagai suara yang lain di antara karya dominan yang ada.
Woodwar dating ke Yogyakarta tempat yang di anggap tepat untuk mengadakan
kegiatan ritualnya.Maksud penelitianya lapangan woodwar ini adalah penulisan secara lebih
khusus asal mula keraton jawa dan agama rakyat dengan prototife indianya. Pertama-tama,
woodward mengamati unsur-unsur Hidup dalam upacara ritual tersebut.
Dari cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa agama keraton jawa itu terlahir
dari nenek moyangnya. Bukan karena paksaan tetapi mereka telah menyadari
bahwa agamanya harus dengan keyakinan sendiri, yang telah di berikan oleh
orangtuanya masing-masing.