SMA Negeri 1 Singgahan merupakan salah satu sekolah yang memiliki kegiatan
ekstrakurikuler seni bernama Sanggar Seni Agawe Santosa atau biasa disingkat dengan
Sanggar SAS. Di dalam sanggar tersebut, terdapat beberapa cabang kesenian yang dapat
diikuti oleh siswa seperti Band (musik), Tari, dan Teater. Terdapat empat faktor utama
dalam manajemen yaitu, 1) Pimpinan; 2) Orang yang dipimpin; 3) Kerja sama; 4) Tujuan.
Sebuah organisasi seni pertunjukan, pasti terdapat yang namanya struktur organisasi.
Menurut Robbins dan Judge (2014: 231), struktur organisasi adalah untuk menunjukkan
bagaimana tugas pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan
secara formal. Kegiatan ekstrakurikuler Sanggar SAS juga memiliki struktur organisasi,
yaitu dimulai dari penanggung jawab, pembina, ketua umum, wakil ketua umum,
sekretaris, bendahara, ketua divisi, hingga anggota. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler
ini adalah membekali para siswa dengan pengalaman estetika agar dapat
menumbuhkembangkan jiwa kesenian. Estetika sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu
Aistetika yang berarti hal-hal yang dapat dicerap dengan pancaindra dan menurut The
Liang Gie dalam sense perception (976: 15), aisthesis adalah pencerapan pancaindra
Selain itu, Sanggar SAS juga bertujuan melatih para siswa dalam hal memanajemen
sebuah seni pertunjukan. Richard L. Daft (2002: 8) mengartikan, manajemen adalah
pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya organisasi. Sedangkan,
seni pertunjukan menurut Murgiyanto (1995) adalah sebuah tontonan yang memiliki nilai
seni di mana tontonan tersebut disajikan sebagai pertunjukan di depan penonton.
Berdasarkan dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen seni
pertunjukan adalah pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien di
mana memiliki nilai seni yang dapat disajikan sebagai pertunjukan di depan penonton.