Proposal Mini 2-2
Proposal Mini 2-2
Disusun oleh :
HUSNUL CHATIMAH
NIM: 1707201016
struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut akan
berpengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang akhirnya akan
Lansia merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari yang berjalan
terus menerus oleh setiap manusia, ditandai dengan adanya kemunduran biologis,
kongnitif. Ciri fisik diantaranya kulit mulai mengendur, timbul keriput, rambut
secara kongnitif suka lupa, serta tidak mudah menerima hal atau ide baru
(Maryam, 2016).
banyak muncul pada usia lanjut. Selain itu masalah degenerative menurunkan
daya tahan tubuh sehingga rentan terkena infeksi penyakit menular. Penyakit
tidak menular pada lansia di antaranya, stroke, diabetes mellitus dan radang sendi
masing-masing individu dan hamper sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-
gejala yaitu adalah sakit kepala atau rasa berat di tengkuk, vertigo, jantung
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama yang mengarah kepada
pada penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke dan
penyakit ginjal yang mana pada tahun 2016 penyakit jantung iskemik dan stroke
menjadi dua penyebab kematian utama didunia (WHO, 2018). Kejadian hipertensi
diseluruh dunia mencapai lebih dari 1,3 miliyar orang, yang mana angka tersebut
peningkatan sebesar 5,1% lebih besar dibanding prevelensi global pada tahun
hipertensi secara global mencapai 22% dari total penduduk dunia. WHO juga
Wilayah Afrika Utara sebesar 27%, Mediterania Timur sebesar 26%, disusul Asia
Tenggara sebesar 25%, Eropa sebesar 23% dan Amerika sebesar 18%.
darah pada penduduk usia 18 tahun meningkat dari 25.8% pada tahun 2013
menjadi 34,1% pada tahun 2018 dan prevalensi hipertensi menurut diagnosis
dokter pada penduduk usia 18 tahun sebesar 8.36% pada tahun 2018.
Terdapat tiga provinsi di Indonesia dengan prevalensi hipertensi tertinggi
yaitu Kalimantan Selatan, Jawa Barat dan Kalimantan Timur yang menempati
urutan tiga teratas dengan angka kejadian 44,1%, 39.60% dan 39.30%. Sedangkan
hipertensi di Aceh pada penduduk usia >15 tahun mencapai 534.879 orang.
menduduki peringkat pertama dengan angka kejadian 154.509 kasus, Aceh Timur
peringkat kedua dengan total 49.790 kasus dan Aceh Utara peringkat ketiga
Salah satu faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah yaitu umur.
hipertensi berada pada rentang usia 45-54 tahun (12.62%), 55-64 tahun (18.31%),
65-74 tahun (23.31%) dan >75 tahun (24.04%). Sedangkan berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah, kelompok umur yang paling berisiko berada pada usia
45-54 tahun (45.32%), 55-64 tahun (55.23%), 65-74 tahun (63.22%) dan >75
dibutuhkan perilaku self management yang tepat pada lansia untuk menekan
kejadian hipertensi dan komplikasi berupa infark jantung (54%), stroke (36%),
nilai yang diyakini. Salah satu bentuk perilaku untuk mengendalikan hipertensi
bagi penderita dan keluarga. Seberapa besar keyakinan penderita dalam mengelola
dikaji agar intervensi yang dilakukan oleh petugas kesehatan lebih tepat sesuai
pengaturan diet yang seimbang dengan diet rendah garam dan rendah lemak,
mengelola tekanan darah mereka dengan sukses. Seperti dukungan sosial dari
dengan memberikan bantuan pada individu lain, umumnya diperoleh dari orang
yang berarti untuk individu yang bersangkutan. Dukungan sosial mengacu pada
(Zulaikha, 2018).
kepedulian, kepercayaan, kasih sayang, dan bantuan yang berasal dari orang lain,
anggota keluarga, teman atau tenaga kesehatan yang berupa informasi, materi,
sehingga membuat lansia yang menerima merasa disayangi, dicintai, dihargai dan
Dukungan sosial sangatlah penting diberikan pada lansia yang di dapat dari
keluarga, teman, masyarakat. Apabila dukungan sosial yang diberikan baik maka
memberikan motivasi lansia untuk mencapai tujuan dari perilaku self management
hipertensi. Tetapi jika pada lansia tidak mendapatkan dukungan sosial maka
perilaku self management hipertensi tidak dilakukan dengan baik, sehingga dapat
terjadi suatu komplikasi dan memperparah hipertensi pada lansia (Yahya, 2018).
Puskesmas ”?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuanumum
1.3.2 Tujuankhusus
Puskesmas
1.4 ManfaatPenelitian
1.4.1 BagiPeneliti
1.4.2 BagiResponden
dan benar.
ilmupengetahuandalamilmukeperawatansertamengembangkan instrument-
instrument terkait dukungan sosial keluarga dengan perilaku self management
1.5 KerangkaKonsepPenelitian
1.6 Hipotesa
1.7 DesainPenelitian
Jenispenelitianiniadalahkuantitatifdenganstudideskriptifkorelasiyaitusuatude
sainuntukmengkajihubunganantaravariabel. Desainpenelitian
menggunakan kuesioner.
1.8.1 Populasi
1.8.2 Sampel
Sampeladalahbagiandaripopulasi yang
tingkatan (strata) pada populasi. Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap
desa dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih
hanyamenghasilkandistribusifrekuensi,
kemudianakanditemukanpersentasedenganmenggunakanrumus (Notoatmodjo,
2014).
penelitian ini adalah chi square test, dengan bantuan statistical package for the
social sciences (SPSS20). Penentuan nilai α (alpha) tergantung dari tujuan dan
kondisi peneliti. Nilai α yang sering digunakan adalah 10%, 5% atau 1%. Nilai α
(alpha) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% (0,05) (Rachmat, 2014).
ditolak, berarti ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Bila ρ value 0,05, H0 gagal dotolak, berarti tidak ada hubungan antara variabel
Maryam, S. Eka Sari, M. F., Rosidawati, Tien, H., Suryati, E.S., &Noorkasiani.
(2016). Asuhan keperawatan pada lansia. Jakarta: Trans Info Medika.
Salami. (2020). Hubungan Efikasi Diri Dan Dukungan Sosial Dengan Self Care
Management Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Cijagra
Lama Bandung. Jurnal Keperawatan ‘Asyisyiah
.
Zulaikha, I. (2018). Dukungan Sosial Pada Perilaku Sehat Pada Lansia Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Keperawatan