Sutradara : Desiana Larasati Sinopsis : 1) Struktur : Prolog : Oppie dan Laura adalah dua remaja yang sangat bertolak belakang, baik karakter maupun kehidupannya. Oppie adalah seorang gadis pintar, sangat sederhana, pekerja keras dan yatim piatu. Ia tinggal bersama kakaknya, Rangga, di sebuah rumah yang sekaligus menjadi penampungan anak-anak yatim piatu dan anak-anak telantar. Orientasi : Sementara itu, Laura adalah seorang gadis cantik, manja, liar, kaya, gaul, dan sombong. Segala fasilitas hidup mewah yang diberikan papanya, Ronald, seorang konglomerat membuat Laura tumbuh menjadi gadis yang suka hura-hura. Baginya hidup itu mudah dan menyenangkan, mau apapun tinggal gesek kartu, beres!! Laura dan Oppie bersekolah di satu sekolah, SMU Bentara Budaya yang merupakan salah satu SMU terkenal di Jakarta. Dimana Laura menduduki peringkat pertama kepopuleran sebagai gadis kaya dan suka pesta. Kemana-mana, Laura selalu bersama teman segang-nya, Renne dan Jessie. sedangkan Oppie popular karena kepintarannya dimana ia bersekolah di sana karena mendapatkan beasiswa. Jujur, Laura tidak sudi bersaing kepopuleran dengan Oppie yang biasa dipanggilnya dengan sebutan "Oppie Abu". Laura selalu menghina dan mengolok-olok Oppie, sementara Oppie cuek bebek, karena menurutnya Laura hanya gadis yang sombong dan bodoh! Kumemasi : Mereka berdua akhirnya jadi bermusuhan, apalagi saat Laura tahu Oppie bekerja di perusahaan ayahnya sebagai cleaning service paruh waktu, dan ayahnya sering membandingkan Laura dengan Oppie yang mandiri dan pintar. Selain itu, geng Laura juga membenci Oppie, karena Tristan cowok populer di sekolah mereka sering kali membela Oppie. Hingga pada suatu hari, Ronald sadar bahwa keborosan dan keliaran Laura semakin tidak terkendali. Ronald secara bertahap mulai mencabut fasilitas yang Laura terima, agar Laura sadar akan segala tingkahnya yang sudah mulai keterlaluan. Laura pun terpaksa harus mengikuti aturan Ronald, termasuk untuk menerima Oppie sebagai guru lesnya. Permusuhan Laura dan Oppie pun semakin membara, Laura merasa terhina sedangkan Oppie seperti punya senjata untuk menjatuhkan Laura. Hingga suatu hari Laura pun ngerjain Oppie di rumahnya saat sedang les. Sialnya Laura, ayahnya memergoki tindakannya. Ronald benar-benar marah besar, sampai-sampai ia mengusir Laura dari rumah. Laura tidak percaya ayahnya tega melakukan itu, karena selama ini ia yakin bahwa tindakan tegas ayahnya hanya untuk sementara. Laura menaruh sedikit harapan jika ayahnya akan kasihan dengannya. Tapi ternyata keputusan Ronald sudah final, tidak ada tawar-menawar lagi untuk Laura, karena menurutnya itu semua untuk kebaikan Laura. Laura boleh pulang ke rumah bila ia sudah benar-benar berubah. Resolusi : Mereka berdua akhirnya jadi bermusuhan, apalagi saat Laura tahu Oppie bekerja di perusahaan ayahnya sebagai cleaning service paruh waktu, dan ayahnya sering membandingkan Laura dengan Oppie yang mandiri dan pintar. Selain itu, geng Laura juga membenci Oppie, karena Tristan cowok populer di sekolah mereka sering kali membela Oppie. Hingga pada suatu hari, Ronald sadar bahwa keborosan dan keliaran Laura semakin tidak terkendali. Ronald secara bertahap mulai mencabut fasilitas yang Laura terima, agar Laura sadar akan segala tingkahnya yang sudah mulai keterlaluan. Laura pun terpaksa harus mengikuti aturan Ronald, termasuk untuk menerima Oppie sebagai guru lesnya. Permusuhan Laura dan Oppie pun semakin membara, Laura merasa terhina sedangkan Oppie seperti punya senjata untuk menjatuhkan Laura. Hingga suatu hari Laura pun ngerjain Oppie di rumahnya saat sedang les. Sialnya Laura, ayahnya memergoki tindakannya. Ronald benar-benar marah besar, sampai-sampai ia mengusir Laura dari rumah. Laura tidak percaya ayahnya tega melakukan itu, karena selama ini ia yakin bahwa tindakan tegas ayahnya hanya untuk sementara. Laura menaruh sedikit harapan jika ayahnya akan kasihan dengannya. Tapi ternyata keputusan Ronald sudah final, tidak ada tawar-menawar lagi untuk Laura, karena menurutnya itu semua untuk kebaikan Laura. Laura boleh pulang ke rumah bila ia sudah benar-benar berubah. Dengan kesal dan sedih, Laura pun terpaksa membereskan barang-barangnya dan pergi dari rumah tanpa tahu harus ke mana. Laura harus berjuang untuk mengurus dan menghidupi dirinya sendiri. Tetapi tanpa sepengetahuan Laura, Ronald mengutus anak buahnya untuk memantau Laura selama 24 jam, dan melaporkan semuanya ke Ronald. Perjuangan berat pun harus Oppie alami. Ia harus berjuang atas rumahnya, yang akan segera digusur untuk pembangunan mal. Oppie tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga anak-anak jalanan yang selama ini ia dan Rangga tampung. Mereka semua tak tahu harus ke mana, karena tidak punya cukup uang untuk mencari tempat tinggal lain. Epilog : Kebahagiaan Laura dan Rangga mulai hancur saat Oppie mulai melarang Rangga untuk berpacaran dengan Laura karena Oppie mencintai kakaknya dan tidak mau orang lain merebut Rangga darinya. Tidak lama setelah itu, Laura dan Tristan juga mulai menyadari hal ini. Tristan mulai mengambil keputusan untuk melupakan Oppie, sedangkan Laura dan Rangga berpisah gara-gara Oppie. Tristan dan Laura mengambil keputusan untuk berpura- pura pacaran untuk membuat Rangga dan Oppie cemburu. Tetapi Oppie langsung tidak kelihatan cemburu saat Rangga memutuskan untuk melupakan Laura walaupun dia masih mencintainya. Setelah berpura-pura pacaran, Tristan mulai jatuh cinta kepada Laura dan Laura pun menyadari bahwa dia juga mulai menyukai Tristan. Tema : Keluarga dan Cinta Amanat : Sesama makhluk sosial, skita harus bisa saling menghargai satu sama lain tanpa membeda bedakan. Alur : Maju Penokohan dan watak tokoh : Oppie : Gadis pintar, sangat sederhana, pekerja keras Laura : Gadis cantik, manja, liar, kaya, gaul, dan sombong. Rangga : Baik hati Tristan : Baik hati Glen : Baik hati, Lucu. Ronald : Penyayang, Kaya raya, Baik hati. Latar / settings : Dirumah, disekolah, dijalan,, dan di rumah makan. Sudut pandang : Orang Pertama. 2.) Kaidah Kebahasaan Kronologis : Hingga pada suatu hari, Sementara itu. Konjungsi : Laura dan Oppie bersekolah di satu sekolah Verba : Dengan kesal dan sedih, Laura pun terpaksa membereskan barang- barangnya dan pergi dari rumah tanpa tahu harus ke mana. Kata sifat : Perjuangan berat pun harus Oppie alami. Pronomina : Laura adalah seorang gadis cantik, manja, liar, kaya, gaul, dan sombong.