Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TEMATIK DENGAN MODEL MAKE A MATCH


DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
SAKURDI
NIM F1081161077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


TEMATIK DENGAN MODEL MAKE A MATCH
DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN

SAKURDI
NIM
F1081161077

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Siti Halidjah, M.Pd. Dyoty Auliya Vilda Ghasya, M.Pd.
NIP. 197205282002122002 NIP. 19920719032024

Mengetahui,

Sekretaris Jurusan
Dekan FKIP
Pendidikan Dasar

Dr. H. Martono, M.Pd Suparjan, M.Pd


NIP. 196803161994031014 NIP. 197801162005011002

2
ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN
MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Sakurdi, Siti Halidjah, Dyoty Auliya Vilda Ghasya


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak
Email: sakurdimasturnawi@gmail.com

Abstract

This study aims to describe the thematic lesson plan with the make a match model in Class IV of
24 Southeast Pontianak Elementary Schools. The research method used is a descriptive method
with a qualitative assessment form. The source of this assessment data is the fourth grade
teacher of SD Negeri 24 Pontianak Tenggara. The data of this research are in the form of
thematic learning implementation plan documents and the results of interviews with the fourth
grade teachers of SD Negeri 24 Pontianak Tenggara. The results of the analysis show that the
components of the learning implementation plan made by the teacher have not fully referred to
the regulation of the minister of education number 22 of 2016 concerning process standards.
Identity components, core competencies, learning objectives, learning materials and methods.

Keywords: Learning Implementation, analysis, make a match model.


Pembelajaran merupakan kegiatan yang
PENDAHULUAN melibatkan berbagai macam komponen,
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana
manusia dan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu dan prasarana pendidikan. Guru termasuk
yang singkat, namun memerlukan suatu proses komponen yang sangat berpengaruh dalam
pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau efek proses pembelajaran, yang memiliki tanggung
yang sesuai dengan proses yang telah dilalui. Melalui jawab dan sangat menentukan dalam
pendidikan diharapkan dapat mencetak sumber daya pencapaian keberhasilan penyelenggaraan
manusia yang berkompeten dan berkualitas. Untuk pendidikan. Menurut Zainal (2002)
meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu dengan menyatakan bahwa “sebelum melaksanakan
melakukan pengembangan kurikulum. pembelajaran, guru dituntut untuk
Pengembangan kurikulum dari Kurikulum Tingkat memperhatikan berbagai komponen dalam
Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 sistem pembelajaran yang meliputi:
adalah cara yang dilakukan pemerintah dalam menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan
meningkatkan mutu pendidikan. materi yang relevan, merancang metode yang
Dalam kurikulum 2013 di sekolah dasar disesuaikan dengan stuasi dan kondisi siswa,
menerapkan pembelajaran tematik terpadu. menyediakan sumber belajar dan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu media”(h.22). Perangkat pembelajaran yang
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa meliputi: silabus, Rencana Pelaksanaan
mata pelajaran sehingga dapat memberikan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, media dan
pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan
Jaringan tema yang dirancang dalam pelaksanaan sesuatu yang sangat penting yang harus
pembelajaran tematik merupakan alat yang dapat dibuat serta harus diperhatikan oleh guru,
digunakan untuk mengetahui keterkaitan isi antar karena perangkat pembelajaran berperan
satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. penting untuk kesuksesan proses
Dengan demikian, penggunaan jaringan tema pembelajaran. Setiap guru pada satuan
tersebut merupakan jalan pembuka yang pendidikan berkewajiban menyusun
menghasilkan upaya terjadinya pembelajaran perangkat pembelajaran secara lengkap dan
bermakna. Pembelajaran tematik ini lebih banyak sistematis agar pembelajaran berlangsung
menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar, secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
membuat siswa menjadi aktif terlibat dalam proses menantang, memotivasi siswa untuk
pembelajaran dan pembuatan keputusan. Siswa berpartisipasi aktif, kreativitas, dan
berinteraksi dengan lingkungannya baik lingkungan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
fisik maupun lingkungan sosial. Dari interaksi perkembangan fisik serta psikologis siswa
demikian siswa memperoleh pengetahuan dan (Depdiknas, 2007).
pengalaman. Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan
dengan wabah suatu virus yang bernama

3
corona virus atau yang sering disebut Covid – 19. antara siswa dan gurunya akan menghasilkan
Pandemi Covid – 19 adalah krisis kesehatan didunia. persepsi siswa mengenai sosok guru yang
Dampak pendemi Covid – 19 mempengaruhi banyak dikenalnya. Siswa menganggap guru sebagai
sekali sektor, mulai dari bidang ekonomi, sosial, figur yang menarik dan menyenangkan,
hingga pendidikan. Karena imbas dari munculnya sehingga hal ini akan meningkatkan minat
virus ini dibidang pendidikan membuat Menteri siswa untuk mengikuti pembelajaran
Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) khususnya pembelajaran online dirumah.
mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 METODE PENELITIAN
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Menurut Arikunto (2014), “Metode penelitian
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Deseases- adalah cara yang digunakan oleh peneliti
19. Agar dapat memutus rantai penyebaran virus ini dalam mengumpulkan data penelitiannya”
pemerintah menganjurkan untuk menutup kegiatan (h.203). Lebih lanjut dijelaskan oleh
pembelajaran di sekolah dan menerapkan Sugiyono (2018) bahwa, “Metode penelitian
pembelajaran daring (online). pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan mendapatkan data dengan tujuan dan
Bapak Zamiril, S.Pd. selaku Guru wali kelas IV kegunaan tertentu”(h.3). Dengan demikan,
Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak Tenggara dapat dijelaskan bahwa metode penelitian
Adapun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adalah cara yang dilakukan oleh peneliti
perangkat pembelajaran seperti RPP masih dalam mengumpulkan data penelitian untuk
menggunakan RPP yang kurang efektif dan belum mngumpulkan data dalam memecahkan
terstruktur, proses belajar mengajar dilakukan secara masalah penelitian.
online dengan menggunakan teknologi. Guru yang Arikunto (2014) menjelaskan bahwa,
mengajar membuat grup pada aplikasi Whatsapp “Penelitian kualitatif deskriptif merupakan
yang berisi orangtua siswa pada kelas tersebut. Grup penelitian yang benar-benar henya
Whatsapp guna memberikan materi yang akan di memaparkan apa yang terdapat atau terjadi
ajarkan dan latihan atau tugas untuk siswanya. dalam sebuah kondisi yang hasil nya
Pembelajaran secara online ini masih dibutuhkan disajikan dalam bentuk laporan penelitian
bantuan orangtua untuk mendampingi pembelajaran bentuk tulisan yang bersifat naratif”(h.3).
dari rumah, minimal untuk mempersiapkan teknologi Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa
sebelum dan sesudah pembelajaran online metode penelitian adalah cara yang dilakukan
berlangsung sehingga siswa dapat mengikuti oleh peneliti dalam mengumpulkan data
pembelajaran online. Oleh karena itu dalam penelitian untuk mengumpulkan data dalam
pembelajaran online ini, dukungan dan kerjasama memecahkan masalah penelitian.
orangtua masing – masing siswa juga ikut serta demi Terdapat berbagai macam metode penelitian
keberhasilan pembelajaran dan melancarkan kegiatan yang dapat digunakan untuk memecahkan
belajar mengajar karena tidak semua siswa mengerti masalah dalam penelitian, menurut Nawawi
cara menggunakan dan memiliki smartphone sendiri, (2015) menyatakan bahwa ada beberapa
sehingga pada saat pengumpulan tugas, siswa masih metode yang dapat digunakan dalam suatu
menunggu sampai orang tuanya selesai beraktifitas penelitian, yaitu sebagai berikut:
ataupun pulang bekerja baru dapat mengirim tugas a. Metode filosofis
sekolah yang diberikan oleh guru. Maka dari itu Metode filosofis adalah prosedur
peneliti tertarik untuk mengangkat judul ini tentang pemecahan masalah yang diselidiki
“Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara rasional melalui peruntungan atau
Tematik dengan Model Make A Match di Kelas IV pemikiran yang terarah, mendalam dan
Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak Tenggara” mendasar tentang hakekat sesuatu yang
sebagai sumber penelitian dengan harapan Guru ada dan yang m ungkin ada, baik dengan
dapat menyesuaikan perangkat pembelajaran mempergunakan pola berfikir aliran
terutama RPP sesuai dengan kondisi yang sedang filsafat tertentu maupun dalam bentuk
dialami saat ini. analisa sistematik berdasarkan pola
Pada perjalanannya sekolah mengeluh akan berpikir aliran filsafat tertentu maupun
kendala koneksi internet dan borosnya kuota karena dalam bentuk analisa sistematik
latar belakang ekonomi beberapa orangtua yang berdasarkan pola berfikir induktif,
kurang mampu sehingga membuat siswa mengalami deduktif, fenomenologis dan lain-lain
kendala untuk bisa mengakses sumber belajar online. dengan memperhatikan hukum-hukum
Jika aktivitas belajar siswa tinggi maka akan diikuti berfikir (logika).
dengan hasil belajar yang tinggi pula. Cara yang
digunakan adalah dengan proses proses interaksi

4
b. Metode Deskriptif wawancara mendalam, dan
Dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan dokumentasi” (h.309). Pada penelitian
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan ini peneliti menggunakan tiga teknik
/melukiskan keadaan/obyek penelitian yaitu observasi, wawancara, dan
(seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) dokumentasi.
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak, atau sebagaimana adanya. 1. Observasi
c. Metode Historis Observasi adalah suatu kegiatan
Metode penelitian historis adalah prosedur mengamati objek yang diteliti observasi
pemecahan masalah dengan menggunakan data dalam penelitian ini dilakukan untuk
masa lalu atau peninggalan-peninggalan, baik mengetahui bagaimana kegiatan guru dalam
untuk memahami kejadian atau suatu keadaan melaksanakan proses pembelajaran dengan
yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari model make a match. Observasi juga
keadaan masa sekarang dalam hubungannya dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
dengan kejadian atau keadaan masa lalu, kegiatan perencanaan pembelajaran,
selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat pelaksanaan pembelajaran, penilaian
dipergunakan untuk meramalkan kejadian atau pembelajaran selama proses pembelajaran
keadaan masa yang akan datang. menggunakan model make a match.
d. Metode Eksperimen Observasi yang dilakukan dalam penelitian
Metode eksperimen adalah prosedur ini menggunakan tipe observasi non
penelitian yang dilakukan untuk partisipan (non participant observation),
mengungkapkan hubungan sebab akibat dua dikarenakan peneliti tidak terlibat/ikut serta
variabel atau lebih, dengan mengendalikan dan hanya sebagai pengamat. Peneliti
pengaruh variabel yang lain(h.66). nantinya hanya mencatat, menganalisis, dan
Metode penelitian yang digunakann dalam membuat kesimpulan tentang Implementasi
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan Pembelajaran Tematik dengan model make a
pendekatan kualitatif, karena penelitian ini match.
bertujuan untuk mendeskripsikan analisis 2. Wawancara
rencana pelaksanaan pembelajaran tematik Menurut (Satori & Komariah, 2010)
dengan model make a match. Dalam suatu menyatakan ”Wawancara adalah suatu teknik
metode penelitian terdapat beberapa macam pengumpulan data untuk mendapatkan
bentuk desain penelitian yang merupakan informasi yang digali dari sumber data
keseluruhan dari perencanaan untk menjawab langsung melalui percakapan atau tanya
pertanyaan penelitian. Menurut Nazir dalam jawab”(h.130). Pada metode ini peneliti dan
Hamid Darmadi, (2014) menyatakan bahwa: responden berhadapan langsung (face to face)
“Apabila ditinjau dari jenis masalah yang untuk mendapatkan informasi secara lisan
diselidiki, serta jika dilihat dari teknik dan alat dengan tujuan mendapatkan data yang dapat
yang digunakan dalam meneliti, serta jika menjelaskan permasalahan penelitian.
dilihat dari tempat dan waktu penelitian yang Menurut Sugiyono, (2009) menyatakan
dilakukan, maka penelitiann deskriptif terbagi bahwa “Ada dua jenis wawancara yaitu
dalam beberapa bentuk, diantaranya adalah wawancara terstruktur dan wawancara tidak
metode survei, metode deskriptif terstruktur”(h.137-141). Penelitian ini akan
berkesinambungan (continuity descriptive), menggunakan wawancara terstruktur.
penelitian studi kasus, penelitian perpustakaaan Wawancara terstruktur memiliki pedoman
dan dokumenter”(h.186). sebagai panduan dalam mengajukan
Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan pertanyaan.
mengenai bentuk-bentuk penelitian deskriptif, Wawancara kepada guru kelas IV bertujuan
maka bentuk penelitian yang digunakan dalam untuk mendapatkan informasi lebih rinci
penelitian ini adalah studi kasus. Teknik mengenai rencana pembelajaran yang
pengumpilan data merupakan langkah yang mengimplementasikan strategi pembelajaran
paling utama dalam penelitian, karena tujuan tematik dengan menggunakan model make a
utama dari penelitian adalah medapatkan sebuah match, kesulitan peserta didik dalam kegiatan
data. Sugiyono (2017: 309) menyatakan, pembelajaran yang mengimplementasikan
“Dalam teknik pengumpulan data kualitatif, strategi pembelajaran tematik dengan
pengumpulan data dilakukan pada natural pendekatan saintifik dan faktor pendukung
selling (kondisi alamiah), sumber data dan data serta penghambat dalam menerapkan
penelitian lebih banyak pada observasi,

5
pembelajaran tematik mengunakan model make a Penyajian data merupakan sekumpulan
match. informasi tersusun yang memberikan
3. Observasi kemungkinan adanya penarikan
Menurut Sugiyono (2017) menyatakan bahwa kesimpulan dan pengambilan keputusan.
“Dokumen Merupakan catatan peristiwa yang sudah Penyajian data, peneliti dapat memahami
berlalu” (h.329). Dokumen bisa berbentuk tulisan, apa yang harus dilakukan berdasarkan
gambar, atau karya-karya dari seseorang. Studi pemahaman peneliti dari penyajian data
dokumen merupakan pelengkap data dari tersebut.
penggunaan yang telah dikumpulkan melalui 4. Proses Menarik Kesimpulan (Conclusion
observasi dan wawancara. Pada penelitian ini, Drawing)
peneliti menggunakan RPP untuk mengetahui Kesimpulan adalah berupa temuan baru
Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan
dengan menggunakan model make a match pada data berupa deskripsi atau gambaran suatu
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak objek yang sebelumnya belum jelas sehingga
Tenggara. Dari teknik dokumentasi ini, dokumentasi setelah diselidiki menjadi jelas, dapat berupa
yang di sajikan peneliti adalah hasil belajar siswa. kausal atau hubungan interaktif, hipotesis,
Analisis data dilakukan sejak awal diperoleh data atau teori. Proses menarik kesimpulan
dan berlanjut terus sepanjang penelitian. Setelah dimulai dari mencari arti benda-benda,
adanya pengumpulan data, maka dilakukan mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
pengorganisasian data dengan cara memilah dan konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur
mengelompokkan data berdasarkan klasifiakasi data, sebab akibat dan proposisi.
dengan tujuan agar data yang diperoleh menjadi Pada penelitian ini, uji kebasahan data
sistematis sehingga mempermudah pemaknaan. Hal dilakukan dengan menggunakan uji
ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh kreadiblitas, didalamnya peneliti
Bogdan & Biklen di kutip oleh Moleong (2013). menggunakan triangulasi. Dalam Sugiyono
Bahwa analisis data kualitatif adalah “Upaya yang (2017) “Triangulasi dalam pengujian
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi data dari berbagai sumber dengan berbagai
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, cara, dan berbagai waktu”(h.273).
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang Adapun teknik triangulasi yang digunakan
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskaan oleh peneliti adalah triangulasi teknik.
apa yang dapat diceritakan kepada orang Triangulasi teknik digunakan untuk menguji
lain”(h.248). kreadibilitas data yang dilakukan dengan
Penelitian ini mengacu pada konsep Miles & cara mengecek data kepada sumber yang
Huberman (dalam Sugiyono 2016), “Konsep ini sama dengan teknik yang berbeda. Teknik
mengemukakan aktivitas dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif yang dilakukan secara interaktif tenik observasi, wawancara, dan
dan berlangsung secara terus menerus sampai dokumentasi. Alat yang digunakan adalah
tuntas”(h.344-345). Aktivitas dalam analisis data pedoman observasi, pedoman wawancara,
yaiitu data reduction, data display dan conclusion dan dokumen rencana pelaksanaan
drawing. pembelajaran.
1. Pengumpulan data (Data Collection)
Pengumpulan data merupakan langkah yang HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
paling strategis dalam penelitian karena tujuan Hasil
penelitian adalah mendapatkan data. Data yang Untuk mendeskripsikan kelengkapan
diperoleh dapat melalui wawancara, observasi, komponen rencana pelaksanaan pembelajaran
dan dokumentasi. tematik menggunakan model example non-
2. Reduksi Data (Data Reduction) example maka dilakukan kegiatan meliputi
Reduksi data merupakan suatu proses observasi, wawancara, dan pencermatan
pemilihan, pemusatan, perhatian pada dokumen berupa lembar RPP guru.
penyerdahanaan, pengabstrakan, dan transformasi Berdasarkan kegiatan tersebut maka hasil
data yang muncul dari catatan-catatan tertulis penelitian dan pembahasan mengenai
dilokasi penelitian. Reduksi data ini berlangsung ketepatan isi komponen rencana pelaksanaan
secara terus menerus selama kegiatan penelitian pembelajaran tematik menggunakan model
yang berorientasi kualitatif berlangsung. make a match di kelas IV Sekolah Dasar
3. Penyajian Data (Data Display) Negeri 24 Pontianak Tenggara ini
dideskripsikan dengan tabel seperti berikut ini:

6
Tabel 1
Lembar Observasi Kelengkapan Komponen RPP 1
No. Komponen Rencana Pelaksanaan Lengkap Tidak Lengkap
Pembelajaran
1. Identitas Mata Pelajaran :
a. Satuan Pendidikan
b. Kelas/Semester
c. Mata Pelajaran/Tema
d. Subtema
e. Pembelajaran
f. Jumlah Pertemuan/Alokasi Waktu
2. Standar Kompetensi/Kompetensi Inti
3. Kompetensi Dasar
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi Ajar
7. Metode Pembelajaran :
a. Pendekatan
b. Strategi
c. Teknik
d. Metode
8. Kegiatan Pembelajaran :
a. Pendahuluan
b. Inti
c. Penutup
9. Penilaian Hasil Belajar :
a. Sikap
b. Pengetahuan
c. Keterampilan
10. Sumber Belajar
keseluruhan komponen penyusun RPP ada
Berdasarkan hasil observasi pada kelengkapan yang dikatakan lengkap dan ada yang
komponen RPP berdasarkan tabel diatas, maka dapat dikatakan tidak lengkap, hal ini dikarenakan
disimpulkan bahwa pada kelengkapan komponen karena kurangnya guru dalam menjabarkan
RPP tematik Tema 8 “Daerah tempat tinggalku” penilaian hasil belajar yang sesuai pada
Subtema 1 “Lingkungan tempat tinggaku” semua mata pelajaran yang terdapat didalam
Pembelajaran 1 diperoleh data bahwa keseluruhan tema.
komponen penyusun RPP dikatakan lengkap karena Untuk mendeskripsikan ketepatan
mencakup semua komponen-komponen dalam langkah-langkah model make a match yang
menyusun suatu RPP. ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Selanjutnya pada kelengkapan komponen RPP (RPP) tematik maka dilakukan kegiatan
tematik Tema 8 “Daerah tempat tinggalku” Subtema meliputi observasi, wawancara, dan
2 “Keunikan daerah tempat tinggalku” Pembelajaran pencermatan dokumen berupa lembar RPP
1 diperoleh data bahwa keseluruhan komponen guru. Berdasarkan kegiatan tersebut maka
penyusun RPP ada yang dikatakan lengkap dan ada hasil penelitian dan pembahasan mengenai
yang dikatakan tidak lengkap, hal ini dikarenakan ketepatan langkah-langkah model make a
karena kurangnya guru dalam menjabarkan penilaian match yang ada pada Rencana Pelaksanaan
hasil belajar yang sesuai pada semua mata pelajaran Pembelajaran (RPP) tematik di kelas IV
yang terdapat didalam tema. Terakhir pada Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak Tenggara
kelengkapan komponen RPP tematik Tema 8 ini dideskripsikan dengan tabel seperti
“Daerah tempat tinggalku” Subtema 3 Bangga berikut ini:
terhadap daerah tempat tinggalku” Pembelajaran 1
diperoleh data bahwa

7
Tabel 2
Lembar Observasi Ketepatan Langkah Model Make a Match RPP 1
No. Langkah-Langkah Kegiatan Model Make a Match Keterangan
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian karti soal,
dan lainya kartu jawaban.
2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan
soal atau jawaban.
3. Setiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu
yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan
kartunya.
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum
batas waktu akan diberi poin.
6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan
kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau
kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman yang telah
disepakati bersama.
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda demikian seterusnya.
8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya
yang memegang kartu yang cocok.
9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan
terhadap materi pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi pada ketepatan Berdasarkan hasil penelitian pada


langkah-langkah model make a match pada ketiga kelengkapan komponen Rencana Pelaksanaan
RPP, maka dapat disimpulkan bahwa pada RPP Pembelajaran Tematik menggunakan model
pertama Tema 8 “Daerh tempat tinggalku” Subtema Make a Match, maka dapat dijabarkan seperti
1 “Lingkungan tempat tinggalku” Pembelajaran 1 berikut ini:
yang disusun dan dirancang oleh guru tersebut, maka a) Identitas Mata Pelajaran
diperoleh data bahwa guru menyusun langkah Pada analisis kelengkapan komponen-
pembelajaran dengan sistematis dan sesuai. komponen RPP ini, dapat disimpulkan
Selanjutnya pada ketepatan langkah-langkah bahwa guru merancang identitas mata
kegiatan pembelajaran RPP kedua Tema 8 “Daerah pelajaran pada RPP berdasarkan
tempat tinggalku” Subtema 2 “Keunikan daerah pedoman penyusunan RPP yang dapat
tempat tinggalku” Pembelajaran 1 yang disusun dan dikategorikan lengkap dan sesuai. Hal ini
dirancang oleh guru tersebut, maka diperoleh data dapat dilihat pada aspek-apek yang
bahwa guru menyusun langkah pembelajaran yang terdapat dalam ketiga RPP yang
berdasarkan langkah-langkah model make a match dianalisis yang memiliki identitas mata
sudah sistematis dan berurutan dengan langkah pelajaran yang mencakup beberapa aspek
kegiatannya. yaitu aspek satuan
Terakhir pada ketepatan langkah-langkah pendidikan,kelas/semester,mata
kegiatan pembelajaran RPP tematik Tema 8 “Daerah pelajaran/tema pelajaran, subtema,
Tempat Tinggalku” Subtema 3 ”Bangga Terhadap pembelajaran, dan jumlah
daerah tempat tinggalku” Pembelajaran 1 yang pertemuan/alokasi waktu.
disusun dan dirancang oleh guru tersebut, maka b) Standar Kompetensi/Kompetensi Inti
diperoleh data bahwa guru menyusun langkah Pada analisis kelengkapan komponen-
pembelajaran yang berdasarkan langkah-langkah komponen RPP ini guru merancang
model make a match dengan sistematis dan sesuai kompetensi inti pada RPP berdasarkan
tapi tidak lengkap karena guru tidak menjabarkan pedoman penyusunan RPP yang dapat
langkah ketiga dalam model make a match. dikategorikan lengkap dan sesuai dengan
Pembahasan kualifikasi kemampuan minimal peserta
Kelengkapan Komponen Rencana Pelaksanaan didik yang menggambarkan penguasaan
Pembelajaran Tematik Menggunakan Model pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Make a Match Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Namun Kompetensi Inti yang terdapat
24 Pontianak Tenggara. pada ketiga RPP tersebut, masih
memiliki kesalahan kata-kata yang tidak

8
sesuai dengan buku guru yang seharusnya Hal ini dapat dilihat pada RPP pertama
menjadi pedoman dalam menuliskan dan yaitu mata pelajaran IPA dan Bahasa
sumber Kompetensi Inti yang sesuai dalam Indonesia, materi ajar yang dirumuskan
proses pembelajaran. Ketidaksesuaian antara adalah bagan cara kerja organ
RPP yang disusun dengan buku guru yang pernapasan manusia dan bacaan sistem
digunakan tersebut disebabkan oleh ketidak pernapasan pada manusia. Selanjutnya
telitian guru dalam proses perumusan RPP yang pada mata pelajaran SBdp, materi ajar
seharusnya disesuaikan dengan buku guru yang yang diambil adalah bacaan tentang
digunakan. tangga nada minor/mayor dan teks lagu
c) Kompetensi Dasar “Hari Merdeka”.
Pada analisis kelengkapan komponen- Selanjutnya pada RPP kedua yaitu mata
komponen RPP ini, dapat disimpulkan bahwa pelajaran IPS dan Bahasa Indonesia,
guru telah menjabarkan Kompetensi Dasar materi ajar yang dirumuskan adalah
secara lengkap dan sesuai dengan kemampuan bacaan tentang jenis-jenis usaha dan
yang harus dimiliki peserta didik dalam mata kegiatan ekonomi masyarakat.
pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk Selanjutnya pada mata pelajaran PPKn,
menyusun indikator kompetensi dengan materi ajar yang diambil adalah bacaan
kemampuan yang harus dikuasai peserta didik. tentang “Tanggung Jawab Sebagai
d) Indikator Pencapaian Kompetensi Warga Masyarakat”. Yang terakhir pada
Pada analisis kelengkapan komponen- RPP ketiga yaitu mata pelajaran Bahasa
komponen RPP ini guru merancang indikator Indonesia, materi ajar yang dirumuskan
pencapaian kompetensi pada RPP berdasarkan adalah teks bacaan tentang macam-
pedoman penyusunan RPP yang lengkap dan macam pantun. Selanjutnya pada mata
sesuai, serta menggunakan kata kerja pelajaran IPA, materi ajar yang diambil
operasional yang dapat diamati dan diukur adalah teks bacaan tentang kancil dan
mencakup pengetahuan, sikap, dan organ peredaran darah pada hewan dan
keterampilan. berbagai penyakit yang mempengaruhi
e) Tujuan Pembelajaran organ peredarahan darah hewan.
Pada analisis kelengkapan komponen- Terakhir pada mata pelajaran SBdp,
komponen RPP ini guru merancang tujuan materi ajar yang diambil adalah macam-
pembelajaran pada RPP berdasarkan pedoman macam gambar cerita dan langkah-
penyusunan RPP yang sesuai. Berdasarkan langkah pembuatan gambar cerita.
penjabaran tujuan pembelajaran pada ketiga g) Metode Pembelajaran
RPP yang dianalisis tersebut, maka dapat Pada analisis kelengkapan komponen-
disimpulkan bahwa guru telah merumuskan komponen RPP ini, dapat disimpulkan
tujuan pembelajaran dengan lengkap dan sesuai bahwa guru merancang metode
dengan buku guru yang digunakan. Hal ini dapat pembelajaran pada RPP berdasarkan
dilihat pada unsur-unsur yang terdapat dalam pedoman penyusunan RPP yang sesuai.
tujuan pembelajaran yaitu pada RPP pertama Berdasarkan pendekatan dan metode
mencakup unsur pemahaman/comprehension, pada ketiga RPP yang dianalisis tersebut,
pengetahuan /knowledge dan penerapan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
/application. Selanjutnya pada RPP kedua guru merumuskan metode pembelajaran
mencakup unsur pemahaman /comprehension, dengan lengkap dan sesuai karena ketiga
evaluasi/evaluation, analisis /analysis, dan RPP tersebut menggunakan pendekatan
sintesis/synthesis. Yang terakhir pada RPP dan metode yang sesuai dengan
ketiga mencakup unsur analisis/analysis, pedoman yang ada yaitu menggunakan
pemahaman /comprehension, sintesis/synthesis pendekatan saintifik dengan strategi
dan pengetahuan/knowledge. pembelajaran cooperative learning,
f) Materi Ajar model make a match dan metode
Pada analisis kelengkapan komponen- penugasan, pengamatan, Tanya jawab,
komponen RPP ini, keruntutan dan kelengkapan diskusi dan ceramah.
materi ajar dapat dilihat dari keterkaitan antara h) Kegiatan Pembelajaran
materi satu dengan yang lain sesuai dengan Pada kegiatan pembelajaran yang
muatan mata pelajarannya. Berdasarkan materi mencakup pendahuluan, inti, dan
ajar pada ketiga RPP yang dianalisis tersebut, penutup pada ketiga RPP yang dianalisis.
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
menyusun materi ajar secara runtut dan lengkap. pada kegiatan pendahuluan guru

9
merumuskan kegiataan pembukaan dengan dapat ditarik kesimpulan bahwa guru
lengkap dan sesuai dengan kegiatan sudah cukup memahami dalam
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini merancang RPP yang menggunakan
dapat dilihat dengan kegiatan pembuka yang sumber belajar/media pembelajaran. Hal
dilakukan yaitu awalnya guru melakukan ini dapat dilihat dari sumber
apersepsi, yaitu menggali bebagai pengalaman belajar/media pembelajaran yang
siswa yang telah lalu dan kemudian digunakan dirancang oleh guru secara
menghubungkannya dengan apa yang akan lengkap dan menggunakan sumber
dipelajari kemudian. Kegiatan tersebut belajar/media pembelajaran tidak hanya
dilakukan dengan cara menyampaikan tujuan dari buku pedoman guru, namun juga
pembelajaran termasuk kegunaannya bagi siswa menggunakan beberapa sumber
lalu selanjutnya pemaparan tujuan belajar/media pembelajaran lainnya.
pembelajaran ini diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk belajar. Ketepatan Langkah- langkah model Make
Lalu pada kegiatan inti guru menjabarkan a Match yang Ada Pada Rencana
langkah-langkah kegiatan dengan tepat dan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Di
sesuai. Langkah kegiatan pada ketiga RPP Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 24
tersebut berurutan dan sesuai dengan KD, Pontianak Tenggara
indikator pencapaian, dan mata pelajaran yang Dalam proses pembelajaran yang
terdapat dalam tema pembelajaran. Dalam menggunakan suatu model haruslah
kegiatan inti pembelajaran ini, guru juga berdasarkan langkah-langkah yang sistematis
menyajikan uraian atau penjelasan tentang dan sesuai. Berdasarkan hal tersebut, maka
materi pelajaran, atau konsep yang akan peneliti menjabarkan pembahasan hasil
dipelajari siswa. Sajian utama materi ini penelitian ketepatan langkah-langkah
dilengkapi dengan contoh-contoh yang ada pada pembelajaran yang ada pada rencana
kehidupan sehari-hari siswa, serta latihan untuk pelaksanaan pembelajaran tematik
menerapkan konsep yang sedang dipelajari menggunakan model Make a match di Kelas
siswa di dalam pekerjaan sehari-hari. Namun IV Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak
dalam penulisan kegiatan inti tersebut masih Tenggara sebagai berikut Dari ketiga RPP
terdapat kekeliruan dalam keruntutan mata Tema 8 yang di analisis langkah- langkah
pelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar model make a match pada RPP sudah sesuai
dan Indikator Pencapaian yang telah dijabarkan dengan langkah-langkah model make a
pada RPP tersebut. match. menurut Imas Kurniasih langkah-
Selanjutnya pada kegiatan penutup guru langkah model make a match adalah sebagai
menjabarkan kegiatan penutup dengan lengkap berikut:
dan sesuai. Hal ini dapat dilihat dengan langkah- 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang
langkah yaitu guru dapat menyimpulkan apa berisi konsep atau topik yang cocok
yang telah dipaparkan dalam kegiatan inti. Guru untuk sesi review, satu bagian kartu soal
mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dan bagian lainya kartu jawaban.
yang tidak harus selalu dilakukan guru secara 2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu
sepihak, akan tetapi guru dapat melakukannya yang bertuliskan soal atau jawaban.
dengan memberikan kesempatan kepada siswa 3. Setiap siswa memikirkan jawaban atau
untuk melakukannya. soal dari kartu yang dipegang.
i) Penilaian Hasil Belajar 4. Setiap siswa mencari pasangan kartu
Berdasarkan ketiga RPP yang dianalisis , yang cocok dengan kartunya.
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penulisan 5. Setiap siswa yang dapat mencocokan
penilaian pada RPP guru tersebut kurang kartunya sebelum batas waktu diberi
lengkap dan kurang sesuai dengan pedoman poin.
penyusunan RPP yang seharusnya mencakup 6. Jika siswa tidak dapat mencocokan
ranah penilaian pada hasil belajar. Hal ini dapat kartunya dengan kartu temannya (tidak
dilihat pada kurangnya penilaian sikap yang dapat menemukan kartu soal atau kartu
dijabarkan dan penilaian pengetahuan dan jawaban) akan mendapatkan hukuman,
keterampilan yang kurang pada setiap mata yang telah disepakati bersama.
pelajaran. 7. Setelah satu babak, kartu di kocok lagi
j) Sumber Belajar agar tiap siswa mendapat kartu yang
Berdasarkan sumber belajar/media berbeda demikian seterusnya.
pembelajaran pada ketiga RPP yang diteliti,

10
8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif
siswa lainnya yang memegang kartu yang maupun fisik (h.253).
cocok. Langkah yang ke lima dalam model
9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat make a match setiap siswa dapat
kesimpulan terhadap materi pelajaran (h.57). mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
akan diberi poin. Berdasarkan hasil analisis
Langkah yang pertama dalam model make a data langkah ini sudah ada dalam rencana
match adalah Guru menyiapkan beberapa kartu yang pelaksanaan pembelajaran guru kelas IV.
berisi konsep atau topik yang cocok untuk sesi Pada langkah ini siswa diberi apresiasi atau
review, satu bagian kartu soal dan bagian lainya penghargaan dari guru sebagai salah satu
kartu jawaban. bentuk motivasi ekstrinsik. Hal ini sejalan
Berdasarkan hasil analisis data langkah ini dengan pendapat Sumarsono (2020) yang
sudah ada didalam rencana pelaksanaan menyatakan bahwa salah satu bentuk
pembelajaran guru kelas IV, langkah ini sejalan juga motivasi ekstrinsik adalah pemberian
dengan pendapat Rusman (2016) yang sama dengan penghargaan atau reward (h.40).
langkah pertama yaitu guru menyiapkan beberapa Langkah yang ke enam dalam model
kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang make a match jika siswa tidak dapat
cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu mencocokkan kartunya dengan kartu
soal dan sisi sebaliknya berupa kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal
jawaban)(h.223). Tujuan yang ingin dicapai dalam atau kartu jawaban) akan mendapatkan
melakukan persiapan, yaitu mengajak siswa keluar hukuman, yang telah disepakati bersama.
dari kondisi mental yang pasif, membangkitkan Berdasarkan hasil analisis data langkah ini
motivasi dan minat siswa untuk belajar, merangsang sudah ada dalam rencana pelaksanaan
dan menggugah rasa ingin tahu siswa, dan pembelajaran guru kelas IV. Langkah ini
menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang dilakukan setelah siswa lainya dapat
terbuka (h.119). mencocokkan kartu soal dengan kartu
Langkah yang kedua dalam model make a jawabannya. Hukuman yang diberikan
match adalah Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu kepada siswa yang tidak dapat mencocokkan
yang bertuliskan soal atau jawaban. Berdasarkan kartu soal dan kartu jawaban setelah batas
hasil analisis data langkah ini sudah ada dalam waktu yang ditentukan dapat berupa
rencana pelaksanan pembelajaran guru kelas IV, memungut sampah yang ada didalam kelas,
langkah ini juga sejalan dengan pendapat Rusman merapikan kursi yang berantakan,
(2016) yang juga membagikan kartu soal dan mengantarkan buku ke kantor, menyiram
jawaban kepada tiap siswa (h.223). tanaman didepan kelas, menyanyikan lagu
Langkah yang ketiga dalam model make a daerah didepan kelas, dan menyapu di
match setiap siswa memikirkan jawaban atau soal kelasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat
dari kartu yang dipegang. Langkah ini sudah ada Abdulkarim (2020) yaitu hukuman yang
dalam rencana pelaksanaan pembelajan. langkah ini diberikan harus berupa alat pendidik seperti
sejalan dengan Miftahul huda (2018) setiap siswa melakukan jawaban atas suatu pelanggaran
memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang meskipun sedikit banyak bersifat tidak
dipegang (h.250). Tujuan langkah ini adalah untuk menyenangkan (h.23). Namun hukuman-
membuat siswa lebih berfikir untuk mengetahui hukuman tersebut tidak menimbulkan rasa
jawaban sehingga pada saat mencari jawaban siswa trauma dan malu yang berlebih terhadap
dapat berperan aktif dalam permainannya. Salah satu siswa.
cara keunggulan teknik ini adalah siswa mencari Langkah yang ke tujuh dalam model
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau make a match setelah satu babak, kartu di
topik, dalam suasana yang menyenangkan (Octavia, kocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
2020, p. 89). yang berbeda demikian seterusnya.
Langkah yang ke empat dalam model make a Berdasarkan hasil analisis data langkah ini
match setiap siswa mencari pasangan kartu yang sudah ada dalam rencana pelaksanaan
cocok dengan kartunya. Langkah ini sudah ada pembelajaran guru kelas IV. Hal ini bertujuan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran guru kelas untuk memperdalam materi antara siswa yang
IV. Pada langkah ini siswa dituntut lebih aktif untuk satu dan siswa yang lainnya. Hal ini sejalan
mencari jawaban atau pasangan dari kartu yang dengan pendapat Johar (2016) yaitu anak
diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat didik harus merasakan bahwa mereka saling
Huda (2018) tentang keunggulan atau kelebihan dari membutuhkan. Hubungan saling
model make a match yaitu dapat meningkatkan membutuhkan inilah yang dinamakan dengan

11
saling ketergantungan positif (h.30). hal ini akan ketidaksesuaian antara RPP yang disusun
mendorong siswa untuk saling memotivasi untuk dengan buku guru yang digunakan. Hal
meraih hasil yang optimal. Kekompakan timbul tersebut disebabkan oleh ketidak telitian
karena merasa satu kesatuan yang terikat dalam satu guru dalam proses perumusan RPP yang
tanggung jawab untuk kesuksesan kelompok. seharusnya disesuaikan dengan buku
Langkah yang ke delapan dalam model make a guru yang digunakan.
match Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 (2) Adapun ketepatan langkah-langkah
siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. pembelajaran yang ada pada ketiga RPP
Langkah ini dilakukan setelah kartu di kocok yang dianalisis, dapat disimpulkan
kembali, agar siswa yang lain mendapatkan materi bahwa guru menyusun langkah
yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis data pembelajaran yang berdasarkan langkah-
langkah ini sudah ada dalam rencana pelaksanaan langkah model make a match dengan
pembelajaran guru kelas IV, karena mencakup teori sistematis dan sesuai. Namun, masih
dari pendapat Kurniasih (2015) yaitu siswa juga bisa terdapat kesalahan kata-kata dan
bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang ketidakcocokan antara RPP yang disusun
memegang kartu yang cocok. dengan pedoman langkah-langkah
Langkah yang ke sembilan atau yang terakhir kegiatan model make a match terutama
dalam model make a match Guru bersama-sama pada langkah ketiga.
dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi Saran
pelajaran. Langkah ini dilakukan setelah siswa (1) Bagi Guru
bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang Bagi guru, Penelitian ini dapat
megegang kartu yang cocok, atau setelah langkah digunakan sebagai pedoman bagi guru
yang pertama sampai dengan langkah yang ke dalam pemahaman guru menyusun
delapan telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
analisis data langkah ini sudah ada dalam rencana (RPP).
pelaksanaan pembelajaran guru kelas IV. Tujuan (2) Bagi Sekolah
langkah ini dilakukan adalah agar siswa dapat Bagi sekolah, Hasil penelitian ini
memahami atau mengetahui hasil dari materi diharapkan dapat menjadi acuan atau
pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dengan pedoman dalam membina dan
demikian siswa menjadi lebih mengerti dari membimbing guru dalam merancang
keseluruhan materi yang disampaikan. Pada langkah suatu penyusunan Rencana Pelaksanaan
ini sejalan dengan teori menurut pendapat Rusman Pembelajaran tematik.
(2016) yaitu siswa bersama guru membuat (3) Bagi Peneliti
kesimpulan (h.223). pada langkah ini juga sesuai Bagi peneliti lainnya, disarankan agar
dengan pendapat Izzan (2012) yaitu menutup melakukan penelitian lanjutan dalam
pelajaran dilakukan pada akhir setiap pelajaran, upaya mengembangkan pemahaman
sebagaimana halnya dengan membuka pelajaran, guru dalam penyusunan RPP yang sesuai
menutup pelajaran pun perlu dilakukan secara dengan langkah-langkah kegiatan dengan
professional, untuk mendapatkan hasil yang model pembelajaran yang sesuai.
memuaskan dan menimbulkan kesan menyenangkan. DAFTAR RUJUKAN
Untuk menutup pelajaran antara lain dengan Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran
meninjau kembali materi yang telah dikerjakan, dan Pembelajaran. Yogyakarta:
mengadakan evaluasi, dan memberikan tindak lanjut Pustaka Pelajar.
terhadap bahan yang telah diajarkan (h.119). Kurniasih, I.& Sani, B. (2015). Model
pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena
SIMPULAN DAN SARAN Majid, A. (2017). Strategi Pembelajaran.
Simpulan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
(1) Adapun kelengkapan komponen-komponen Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
rencana pelaksanaan pembelajaran tematik Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
menggunakan model make a match pada ketiga Kualitatif, dan R&D). Bandung:
RPP yang dianalisis, dapat disimpulkan bahwa Alfabeta.
guru telah menjabarkan komponen-komponen Sujarweni, V.W. (2014). Metodologi
RPP dengan lengkap dan sesuai. Hal ini dapat Penelitian. Yogyakarta: PT Pustaka
dilihat pada penjabaran guru dalam menyusun Baru.
RPP Tematik yang sesuai dengan 11 komponen Trianto. (2009). Mengembangkan Model
menurut pendapat ahli. Namun, masih terdapat Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi
kesalahan kata-kata yang ada pada RPP dan Pustakaraya

12
13

Anda mungkin juga menyukai