Anda di halaman 1dari 8

Jurnal CIVILLa Vol 5 No 1 Maret 2020 ISSN No.

2503 - 2399

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESADARAN


PEKERJA DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI
(Studi Kasus :PembangunanTurning Area. Pertambangan Batu Bara PT.Mifa
Bersaudara. Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat)

Dian Febrianti1*, Inseun Yuri Salena2


1,2*
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar
*
E-mail: 1 dianfebrianti@utu.ac.id 2 inseunsalena@utu.ac.id

ABSTRACT
Personal protective equipment (PPE) is a device used by workers to protect themselves from
potential hazards and workplace accidents that may occur at work. The use of PPE by workers
is an attempt to avoid exposure to the risk of hazards in the workplace. Occupational Safety and
Health problems in Indonesia are still often ignored. The high number of work accidents
indicates this. This study aims to identify the dominant frequency of workers' level of awareness
using PPE and to find out a significant level of awareness of age, work tenure and education
factors that affect the level of awareness of workers using personal protective equipment. This
research located in coal mining, PT Mifa Bersaudara, Meurebo District, West Aceh Regency.
The data used in this study were observation and questionnaire distribution, processed using
SPSS software with Univariate and bivariate methods which are to determine the dominant
factor and significant relationship to the level of awareness of workers in using personal
protective equipment. Based on the results of the study, workers who dominated based on the
age of workers, aged 20-30 years were 21 people with a percentage of the number of workers
reaching 48.8%, and at least 41-50 years of age were 9 (nine) people with 14%. Whereas based
on years of service, the average working period of the employees is mostly 4-7 Years with
58.1%. Based on education, the level of junior high school education is very dominant, up to 19
people with 44.2%, so based on the results of the study it is necessary to conduct learning in
fulfilling the obligation to use PPE in the form of training and socialization of procedures and
instructions for the use of Personal Protective Equipment for workers to prevent work accidents
and for the occupational health and safety.

Keyword : Personal protective equipment (PPE), Univariate, Bivariate

1. PENDAHULUAN Alat Pelindung Diri (APD) untuk mengurangi


resiko kecelakan kerja. Alat Pelindung Diri
Salah satu penyebab terganggunya
(APD) adalah seperangkat alat yang
pekerjaan proyek kontruksi adalah kecelakaan
digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi
yang mungkin terjadi pada suatu proyek
seluruh bagian tubuhnya terhadap
konstruksi. Untuk itu, sistem manajemen K3
kemungkinan potensi terjadinya kecelakan
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
kerja.
diwajibkan untuk diterapkan pada saat
Berdasarkan latar belakang diatas,
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. K3
penelitian ini bertujuan untuk
merupakan hal yang penting bagi perusahaan,
mengidentifikasi frekuensi yang dominan dari
karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja
tingkat kesadaran pekerja, yang ditinjau
tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga
berdasarkan faktor umur, masa kerja dan
perusahaan baik secara langsung maupun
pendidikan, pada pekerjaan konstruksi turning
tidak langsung. Oleh karena itu diperlukan

376
Jurnal CIVILLa Vol 5 No 1 Maret 2020 ISSN No. 2503 - 2399

area dilokasi pertambangan batu bara, PT diri(APD) secara tepat. Alat pelindung diri
Mifa Bersaudara, Kecamatan Meurebo, merupakan suatu alat atau pengaman yang
Kabupaten aceh barat. Selain itu tujuan dari berguna untuk pelindungi atau untuk
penelitian ini juga untuk mengetahui tingkat menimalisir terjadinya kecelakaan.
kesadaran yang signifikan terhadap faktor Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
umur, masa kerja dan pendidikan yang Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
mempengaruhi tingkat kesadaran pekerja PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat
menggunakat alat pelindung diri. Pelindung Diri dinyatakan bahwa Alat
Pelindung Diri yang selanjutnya disingkat
Tinjauan Kepustakaan. menjadi APD merupakan suatu alat yang
Suatu kondisi kerja (work condition) dan mempunyai kemampuan untuk melindungi
keselamatan kerja (safetywork) yang baik seseorang yang fungsinya mengisolasi
merupakan syarat untuk mencapai suatu iklim sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
kerja yang mendukung bagi para pekerjanya bahaya di tempat kerja. Sesuai dengan
terutama di dalam proyek konstruksi. Ha ini peraturan ini, maka pengusaha wajib
perlu mendapat perhatian dikarenakan lokasi menyediakan APD bagi pekerja atau buruh di
pekerjaan proyek merupakan salah satu tempat kerja. Alat Pelindung Diri tersebut
lingkungan kerja yang mengandung resiko harus sesuai dengan Standar Nasional
cukup besar (Ervianto, 2005) Indonesia.
Faktor lingkungan kerja dapat meliputi Implementasi yaitu merupakan proses
hal-hal yang berhubungan dengan proyek untuk melaksanakan ide, tindakan, proses atau
konstruksi secara langsung seperti tekanan perangkat aktivitas baru dengan harapan
yang berlebihan terhadap jadwal pekerjaan, orang lain dapat menerima dan melakukan
peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja penyesuaian demi terciptanya suatu tujuan
yang tidak memadai, kurangnya pelatihan yang bisa tercapai dengan pelaksanaan yang
keselamatan kerja yang diberikan pada bisa terpecaya (setiawan, 2004). Implementasi
pekerja, kurangnya pengawasan terhadap adalah bermuara pada aktivitas, aksi,
keselamatan kerja para pekerja. tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem
Faktor lingkungan kerja dapat mendorong untuk mencapai tujuan kegiatan (Usman,
munculnya kesalahan dan pelanggaran pada 2002).
pihak pekerja, kesalahan dan pelanggaran Adapun penggunaan APD harus
tersebut dapat berupa tindakan tidak aman memberikan perlindungan yang kuat terhadap
dari pekerja, contohnya pelanggaran terhadap bahaya yang spesifikasi yang dihadapi oleh
peraturan dan prosedur keselamatan kerja, dan tenaga kerja. Alat Pelindung Diri
salah satu hasil dari tindakan tidak aman meliputisarung tangan, masker, pelindung
adalah timbulnya kecelakaan kerja pada pihak mata, baju/rompi, kap, apron, dan sepatu,
pekerja (Reason, 1997). (Ridley, 2006).
Keselamatan kerja merupakan bagian Menurut Reason (2007), Banyak faktor
yang penting dalam pelaksanaan proyek yang terjadi penyebab tenaga kerja tidak patuh
konstruksi, dimana keselamatan kerja perlu menggunakan APD meskipun perusahaan
mendapat perhatian yang sama dengan telah menyediakannya dan menerapkan
kualitas, jadwal dan biaya. Keterlibatan secara peraturan yang mewajibkan tenaga kerja
aktif dari manajemen perusahaan sangat menggunakannya. Hal ini masih ada yang
penting artinya bagi terciptanya perbuatan dan perlu diteliti lebih lanjut terkait faktor yang
kondisi lingkungan yang aman. program mungkin menyebabkan tenaga kerja patuh
keselamatan kerja (sefety work program) dalam menggunakan APD, terutama pada
perlu dibuat oleh manajemen perusahaan, karakteristik pekerja,
serta memiliki komitmen untuk menjalankan Mengindetifikasi frekuensi yang dominan
program tersebut demi terciptanya keamanan dari tingkat kesadaran pekerja, ditinjau
pada lokasi proyek (Hinze,1997). berdasarkan dari faktor umur, masa kerja dan
Menurut suma’mur (1996), salah satu pendidikan, pada pekerjaan konstruksi turning
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja area dilokasi pertambangan batu bara, PT
adalah dengan menggunakan alat pelindung Mifa Bersaudara, Kecamatan Meurebo,

377
Jurnal CIVILLa Vol 5 No 1 Maret 2020 ISSN No. 2503 - 2399

faktor dominan dan hubungan yang signifikan


2. METODOLOGI terhadap tingkat kesadaran pekerja dalam
Metode Pengumpulan Data menggunakan alat pelindung diri.
Data yang digunakan untuk menunjang Analisis Univariat
keberhasilan penelitian ini adalah data primer, Analisis Univariat adalah analisi yang
data yang diperoleh langsung dari objek dilakukan untuk satu variabel atau
penelitian seperti data dari responden melalui pervariabel. Tujuannya adalah untuk melihat
penyebaran kuisioner dengan cara observasi beberapa besar proporsi variabel yang diteliti
dan wawancara langsung. dan sajikan dalam bentuk tabel. Analisis
Populasi dalam penelitian ini adalah univariat dilakukan untuk menggambarkan
pekerja tuning area dari CV. Perkasa Cipta atau menjelaskan masing-masing variabel
Utama, pekerjan pada bagian turning area yang diteliti dalm bentuk distribusi frekuensi
berjumlah 48 orang. dari setiap variabel penelitian.
Sampel penelitian adalah sebagian yang
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti Analisis Bivariat
dan dianggap mewakili seluruh populasi Analisis bivariat adalah analisi yang
(Soekidjo Notoatmodjo, 2010). Cara untuk melibatkan sebuah variabel independen dan
menentukan besar sampel menurut Slovin sebuah variabel dependen. Untuk mengetahui
adalah sebagai berikut: hubungan antara variabel independen dan
n= variabel dependen digunakan analisis statistik
dengan uji chi-square ( ) dengan memakai
dimana : nilai t = 0,05. Dasar pengambilan hipotesis
n = Ukuran sampel penelitian berdasarkan tingkat signifikan (
N = Ukuran populasi nilai p ), yaitu :
e = % taraf kesalahan yaitu 5% (0,05) a. Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0
ditolak, artinya terdapat pengaruh yang
Besar sampel dari populasi orang adalah : signifikan antara satu variabel independen
terhadap variabel dependen.
n= b. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka
H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh
n= ( , ) yang signifikan antara satu variabel
independen terhadap variabel dependen.
n= 48
Analisis bivariat adalah analisis yang
1 + 48(0,0025) melibatkan sebuah variabel independen dan
sebuah variabel dependen. Karena data
n= , berbentuk katagorik maka untuk mengetahui
hubungan antara variabel-variabel independen
n= , dan dependen digunakan anilisis Uji Chi-
square dengan memakai nilai alpha 0,05.
n = 42,8571  43 Orang Untuk memperoleh hubungan yang
bermakna pada variabel penelitian ini
digunakan perangkat komputer dalam
Teknik Analisi Data mengenalisis Uji Chi-Square.
Data diperoleh melalui Observasi dan
kuesioner, setelah data tersebut terkumpul, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
maka dari hasil tersebut akan disajikan dalam Hasil
bentuk tabel, dimana tabel tersebut akan berisi Berdasarkan hasil kuisioner yang telah di
nilai hasil kuisioner tingkat faktor dominan sebarkan maka dapat dilihat sistematika
umur, masa kerja dan pendidikan dengan sebagai berikut :
tingkat kesadaran menggunakan alat 1. Profil responden
pelindung diri, penggolahan data akan 2. Karekteristik responden
menggunakan software SPSS dengan metode 3. Analisis Univariat
Univariat dan bivariat, untuk mengetahui 4. Analisis Bivariat

378
Jurnal CIVILLa Vol 5 No 1 Maret 2020 ISSN No. 2503 - 2399

pekerjaan turning area yaitu pada tingkat


Profil Responden umur 20-30 tahun yang berjumlah 21
Adapun responden yang diberikan pekeraja yang mencapai 48,8 %, sedangkat
kuisioner kepada 43 orang pekerja yang pada tingkat umur 31-40 berjumlah 16 orang
menjadi sampel penelitian. Rata-rata hampir atau 37,2% dan yang rendah ialah pada
dari semua responden yang ada, banyak umur 41-50 yang jumlah pekerjanya hanya 6
responden yang kurang pengetahuannya orang dengan persentase 14%
mengenai dalam menggunakan alat pelindung
Tabel.2 Jumlah Pekerja Berdasarkan Tingkat
diri (APD).
Pendidikan
Pen Frequen Perce Valid Cumulati
Analisis Univariat didi cy nt Percent ve
Sebelum dilakukan analisis bivariat kan Percent
untuk melihat hubungan antara variabel, maka SD 5 11,6 11,6 11,6
dahulu dibuat analisis univariat dengan tabel SM 19 44.2 44.2 55,8
distribusi frekuensi dari masing-masing P
variabel yang diteliti : SM 17 39,5 39,5 95,3
A
Sarj 2
Tabel.1 Jumlah Pekerja Berdasarkan Umur ana
4,7 4,7 100
Um Freque Perce Valid Cumulati Total 43 100.0 100.0
ur ncy nt Percen ve
t Percent Berdasarkan Table 2, Jumlah pekerja
20 – 21 berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui
30 48.8 48.8 48.8
pekerja yang mendominasi pada penelitian ini
31- 16 adalah pekerja yang menempuh pendidikan
40 37.2 37.2 86.0
SMP sebanyak 19 orang dengan persentasi
41- 6
14.0 14.0 100.0 mencapai 44,2%, sedangkan untuk tingkat
50
pendidikan S1 adalah 4,7%, karena paling
Total 43 100.0 100.0 sedikit.

Berdasarkan Table 1 Jumlah pekerja


berdasarkan umur, diketahui pekerja yang
mendominasi pada penelitian ini adalah 20-30
tahun sebanyak 21 orang dengan persentasi
mencapai 48,8%, yang paling sedikit usia 41-
50 tahun sebanyak 9 orang dengan
persentasinya 14,0%.

Gambar 2 : Grafik jumlah Pekerja Berdasarkan


Tingkat Pendidikan
Berdasarkan gambar 2 pendidikan SMP,
yang berjumlah pekerjanya mencapai 19
pekerja dengan persentase 44,2%, sedangkan
pada tingkat pendidikan SMA berjumlah 17
orang, SD berjumlah 5 orang dengan
Gambar 1 : Grafik Jumlah Pekerja Berdasarkan
persentase 11,6 dan pada tingkat pendidikan
Umur
sarjana berjumlah 2 dengan persentase 4,7%.
Berdasarkan gambar grafik 4.1 umur Tabel.3 Jumlah Pekerja Berdasarkan Tingkat
masa pekerja yang paling dominan pada Pendidikan

379
Jurnal CIVILLa Vol 5 No 1 Maret 2020 ISSN No. 2503 - 2399

Masa sided)
Frequen Valid Cumulative
kerja
cy Percent Percent Percent Pearson
1.455a 2 .483
1–3 14 32.6 32.6 32.6 Chi-Square
Likelihood
4–7 25 58.1 58.1 90.7 2.247 2 .325
Ratio
8 – 10 4 9.3 9.3 100.0
Linear-by-
Total 43 100.0 100.0 Linear 1.359 1 .244
Association
Berdasarkan Tabel 4.3, Jumlah pekerja
N of Valid
berdasarkan masa kerja, diketahui masa kerja 43
pekerja rata-rata kebanyakan 4-7 Tahun Cases
dengan pensentasi mencapai 58,1%, dan yang
paling sedikit diatas 7 tahun sebanyak 5 orang Dari Table 4 diatas diketahui Uji chi-
dengan pensentasi 9,3%. masa kerja 1-3 square adalah 0,325 nilai ini lebih besar dari
berjumlah 14 orang dengan persentase 32,6% level of significance (t) sebesar 0,05, hal ini
dan jumlah pekerja yang paling rendah pada menunjukkan bahwa dalam penggunaan alat
masa kerja 8-10 dengan persentase 9,3% pelindung diri berpegaruh positif terhadap
pekerja. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa mengindikasikan tingkat
kesadaran dalam menggunakan alat pelindung
diri (APD) sangat berpengaruh terhadap umur
dari pekerja dan rasio kemungkinan 2,247

Tabel 5 . Distribusi Chi-Square Hubungan


Pendidikan Pekerja Terhadap Tingkat
Kesadaran
Asymp.
Sig. (2-
Value Df sided)
Gambar 3 : Grafik jumlah Pekerja Pearson
2.196a 3 .533
Berdasarkan masa kerja Chi-Square
Masa kerja 1-3 berjumlah 14 orang Likelihood
dengan persentase 32,6% dan jumlah pekerja 2.587 3 .460
Ratio
yang paling rendah pada masa kerja 8-10
dengan persentase 9,3% Linear-by-
Linear 1.686 1 .194
Analisis Bivariat Association
Analisis bivariat untuk mengetahui
N of Valid
hubungan variable independen dan dependen. 43
Pengujian ini menggunakan uji chi-square, Cases
dimana ada hubungan dengan bermakna
secara statistik jika di peroleh level of Dari Table 5 diatas diketahui hasil Uji
significance (t) sebesar 0,05. chi-square adalah 0,533 nilai ini lebih besar
dari level of significance (t) sebesar 0,05.
Tabel.4 Distribusi Chi-Square Hubungan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Umur/Usia Pekerja Terhadap Tingkat tingkat kesadaran dan pendidikan berpengaruh
Kesadaran positif dalam penggunaan alat penlindung diri
(APD) dan rasio kemungkinan 2,587.
Asymp.
Value Df Sig. (2-

380
Jurnal CIVILLa Vol 5 No 1 Maret 2020 ISSN No. 2503 - 2399

Tabel 6 Distribusi Chi-Square Hubungan Perilaku merupakan perpaduan antara


Masa Kerja Pekerja Terhadap Tingkat faktor internal yang terdiri dari kecerdasan,
Kesadaran persepsi, motivasi, minat dan emosi dan faktor
Asymp. eksternal yang terdiri dari obyek kelompok
dan hasil kebudayaan. Perilaku juga
Sig. (2-
bergantung pada karakteristik atau faktor lain
Value Df sided) dari tenaga kerja itu sendiri. Salah satu
Pearson karakteristik dari tenaga kerja adalah faktor
1.796a 2 .407 umur yang mempengaruhi perilaku patuh
Chi-Square
menggunakan APD.
Likelihood
1.769 2 .413
Ratio Faktor pendidikan dari pekerja yang
Linear-by- dominan dan hubungan pendidikan
terhadap tingkat kesadaran
Linear .190 1 .663
Association Berdasarkan observasi, masih terdapat
N of Valid tenaga kerja yang tidak tamat SMA. Hasil
43 analisis statistik univariat dan bivariat pada
Cases
tabel 2 pendidikan tingkat SMP sangat
Dari Table 4.6 diatas diketahui hasil Uji dominan dibandingkan dengan SMA dan
chi-square adalah 0,413 nilai ini lebih besar Sarjan
dari level of significance (t) sebesar 0,05. Dari hasil penelitian ini pada CV. Perkasa
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Cipta Utama yang berada pada lokasi turning
tingkat kesadaran terhadap masa kerja area pertambangan batu bara PT. Mifa
berpengaruh positif dalam penggunaan alat Bersaudara, Faktor pendidikan, diketahui pada
penlindung diri (APD) dan rasio kemungkinan pendidikan pekerja yang sangat mendominasi
1,769 pada penelitian ini adalah pekerja yang
menempuh pendidikan SMP sebanyak 19
Pembahasan orang dengan persentasi mencapai 44,2%,
Faktor umur/usia dari pekerja yang sedangkan untuk tingkat pendidikan sarjana
dominan dan hubungan umur/usia (S1) adalah 4,7%, karena paling sedikit,
terhadap tingkat kesadaran Berdasarkan hasil Uji chi-square adalah
0,533 nilai ini lebih besar dari level of
Berdasarkan faktor umur, diketahui significance (t) sebesar 0,05. Hasil penelitian
pekerja yang mendominasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran dan
diproyek ini adalah 20-30 tahun sebanyak 21 pendidikan berpengaruh positif dalam
orang dengan persentasi mencapai 48,8%, penggunaan alat pelindung diri (APD) dan
yang paling sedikit usia 41-50 tahun sebanyak rasio kemungkinan 2,587.
9 orang dengan pensentasinya 14,0%, dari
hasil yang dominan dan persen tertinggi dapat Faktor masa kerja dari pekerja yang
dilihat pada tabel 1. dominan dan hubungan umur/usia pekerja
Hubungan umur/usia pekerja terhadap terhadap tingkat kesadaran
tingkat kesadaran dapat dilihat pada tabel 1,
berdasarkan hasil penelitian Uji chi-square Berdasarkan masa kerja faktor yang
tabel 4.4 halaman 28 adalah 0,325 lebih besar dominal diketahui rata-rata kebanyakan 4-7
dari level of significance (t) sebesar 0,05 Tahun dengan pensentasi mencapai 58,1%,
menunjukkan bahwa dalam penggunaan alat dan yang paling sedikit diatas 7 tahun
pelindung diri sangat berpegaruh positif sebanyak 5 orang dengan pensentasi 9,3%.
terhadap pekerja. penelitian ini menunjukkan Dalam penelitian ini hasil uji chi-square
bahwa tingkat kesadaran dalam menggunakan adalah 0,413 nilai ini lebih besar dari level of
alat pelindung diri (APD) sangat berpengaruh significance (t) sebesar 0,05, artinya
terhadap umur dari pekerja dan rasio menunjukan bahwa tingkat kesadaran
kemungkinan 2,247. terhadap masa kerja berpengaruh positif

381
Jurnal CIVILLa Vol 5 No 1 Maret 2020 ISSN No. 2503 - 2399

dalam penggunaan alat penlindung diri (APD) alat penlindung diri (APD) dan rasio
dan rasio kemungkinan 1,769. Masa kerja kemungkinan kecelakaan 1,769.
adalah salah satu faktor pada karakteristik 4. Dari hasil penelitian pendidikan yang
tenaga kerja yang membentuk perilaku. sangat dominan adalah tingkat
Semakin lama masa kerja tenaga kerja lebih pendidikan SMP yang berjumlah 19
mengenal kondisi lingkungan tempat kerja, orang dengan persentasi 44,2% dan pada
jika pekerja telah mengenal kondisi masa kerja yang paling domonan adalah
lingkungan kerja dan bahaya pekerjaanya pada masa kerja 4-7 dengan persentasi
maka tingkat kesadaran pekerja semakin 58,1%.
meningkat,
5. UCAPAN TERIMA KASIH
4. KESIMPULAN Terimakasih saya ucapakan kepada :
1. PT. Mifa Bersaudara Kecamatan
Dari data penelitian ini dapat diambil Meurebo, Kabupaten Aceh Barat
kesimpulan, diantaranya sebagai berikut :
1. Jumlah pekerja berdasarkan umur, 2. Pekerja CV. Perkasa Cipta Utama.
diketahui pekerja yang mendominasi
pada penelitian ini adalah 20-30 tahun
sebanyak 21 orang dengan persentasi 6. DAFTAR PUSTAKA
jumlah pekerja mencapai 48,8%, yang Bonny F DKK. 2012. Pengaruh Kesehatan,
paling sedikit usia 41-50 tahun sebanyak
Pelatihan Dan Penggunaan Alat
9 orang dengan pensentasinya 14,0%.
Hasil Uji chi-square adalah 0,325 nilai ini Pelindung diri Terhadap Kecelakaan
lebih besar dari level of significance (t) Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi Di
sebesar 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Kota Tomohon. JURNAL ILMIAH
dalam penggunaan alat pelindung diri MEDIA ENGINEERING.TEKNIK
berpegaruh positif terhadap pekerja. SIPIL Unsrat
2. Jumlah pekerja berdasarkan tingkat Ervianto, W.I. 2005. Manajemen Proyek
pendidikan, diketahui pekerja yang
Kontruksi. Andi, Yogyakarta.
mendominasi pada penelitian ini adalah
pekerja yang menempuh pendidikan Hants Tofan Agung Eka Praseya. 2016.
SMP sebanyak 19 orang dengan Gambaran Alat Pelindung Diri
persentasi mencapai 44,2%, sedangkan Pekerjaan Bongkar Muat Petikemas
untuk tingkat pendidikan S1 adalah 4,7%, PT. X Surabaya. Universitas Airlangga.
karena paling sedikit. Hasil Uji chi- Hinze, J. W. 1997. Construction Safety.
square adalah 0,533 nilai ini lebih besar
Prentice Hall, inc, New Jersey,jurnal
dari level of significance (t) sebesar 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rekayasa sipil 2012
tingkat kesadaran dan pendidikan Ika Anjary doy Saputri DKK. (2014) Faktor-
berpengaruh positif dalam penggunaan Faktor Yang Berhubungan Dengan
alat penlindung diri (APD) dan rasio Kepatuhan Penggunaan APD Pada
kemungkinan kecelakaan 2,587. Pekerjaan Kerangka Bangunan.
3. Jumlah pekerja berdasarkan masa kerja, Universitas Sam Ratulangi.
diketahui masa kerja pekerja rata-rata
Kartika Dyah Sertiya Putri DKK 2014.
kebanyakan 4-7 Tahun dengan pensentasi
mencapai 58,1%, dan yang paling sedikit Analisa faktor yang berubungan dengan
diatas 7 tahun sebanyak 5 orang dengan kepatuhan menggunakan alat pelindung
pensentasi 9,3%. Hasil Uji chi-square diri. Skripsi; FKM Universitas
adalah 0,413 nilai ini lebih besar dari Airlangga.
level of significance (t) sebesar 0,05. Notoatmodjo, S.2012. Pendidikan Dan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perilaku Kesehatan. Jakarta:Renaka
tingkat kesadaran terhadap masa kerja
Cipta.
berpengaruh positif dalam penggunaan

382
Jurnal CIVILLa Vol 5 No 1 Maret 2020 ISSN No. 2503 - 2399

Nurainiyah, N., & Agustapraja, H. R. (2019). Tofan Agung Eka Praseya. 2016. Gambaran
Penerapan Standart Keselamatan Dan Alat Pelindung Diri Pekerjaan Bongkar
Kesehatan Kerja (K3) Proyek Jasa Muat Petikemas PT. X Surabaya.
Konstruksi (Studi Kasus: Pembangunan Universitas Airlangga
Gedung Kantor Pemkab
Lamongan). Jurnal CIVILA, 4(1), 214- Vondra Angy Saputro. 2015. Hubunggan
219. Pengetahuan dan Sikap Dengan
Reason, J. T.1997. Managing the risk of penggunaan Alat Pelindung Diri.
organizantional accidents Ashgante Skripsi; FKM Universitas
publising ltd, Aldeshot,. Muhammadiyah Surakarta.
Suma’mur 1996. Keselamatan Kerja Dan
Pencegahan Kerja, Jakata:CV Haji

383

Anda mungkin juga menyukai