FAKULTAS TEKNIK
NIM : 2126201055
Kutipan yang diketik satu spasi adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih
dari tiga baris ketikkan. Pada bagian kalimat kutipan tersebut diberi tempat
sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan
lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari
garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah
dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik
Untuk kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :
4. Jika unsur kalimat tidak lengkap apakah masih bisa dikatakan kalimat ?
Jelaskan !
Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik
itu dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu
sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri
tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O
(Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.
Gabungan kata dapat dianggap sebagai kalimat apabila memiliki unsur-unsur
pembetuk kalimat. Berikut ini unsur-unsur yang selalu terdapat pada sebuah
kalimat, diantaranya:
1. S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah
kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum
unsur Predikat. Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan
pelaku dalam kalimat. Pada umumnya subjek terbentuk dari kata benda
(nomina) serta diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya kata, subjek juga bisa
diisi dengan frasa ataupun klausa.
2. P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang dilakukan
subjek pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata kerja ataupun kata
sifat. Namun, tidak hanya itu saja loh, predikat juga dapat diisi dengan kata
sifat dan kata benda. Letak predikat, yaitu berada di antara subjek dan objek.
Untuk mengetahui predikat dalam kalimat, kamu dapat memberikan
pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” pada kalimat tersebut.
3. O (Objek)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek merupakan
keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang menderita.
Tapi pada kalimat pasif objek menjadi subjek. Posisi objek harus selalu berada
di belakang predikat. Dengan posisinya yang berada di belakang predikat,
maka objek tidak didahului oleh preposisi. Pada umumnya, objek itu diisi oleh
kelas kata nomina, frasa nomina, atau klausa.
4. K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan
biasanya di jadikan pelengkap kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata,
atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai dengan
preposisi ke, di, dari, pada, dalam, kepada, terhadap, untuk, oleh, dan
tentang. Sedangkan keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan
preposisi karena, ketika, jika, meskipun, supaya, dan sehingga.
5. Pelengkap
Meskipun berfungsi hanya melengkapi kalimat, pelengkap adalah unsur yang
melengkapi predikat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa pelengkap posisinya
berada di belakang predikat. Namun, posisinya yang berada di belakang
predikat terkadang agak menyulitkan untuk membedakannya dengan objek.
Ada satu cara yang dapat kamu lakukan untuk mengidentifikasinya.
Sebuah kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah kaliamat yang tidak
mempunyai unsur yang lengkap masih bisa dikatakan kalimat, yaitu kalimat tidak
lengkap. Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak lengkap pola
kalimatnya (S-P-O-K), hanya terdiri atas satu pola kalimat seperti subjek,
predikat atau objek saja. Adapun yang termasuk kedalam kalimat tidak lengkap
yakni semboyan, sapaan, salam, perintah, ajakan, seruan dan lain sebagainya.
EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan adalah sebuah konsep ejaan dalam
bahasa Indonesia. EYD merupakan penyederhanaan dan penyempurnaan dari
ejaan yang berlaku sebelumnya, yaitu Ejaan Suwandi atau Ejaan Republik yang
dipakai sejak Maret 1947. Konsep EYD ini berhasil disusun oleh panitia ejaan
bahasa pada tahun 1966. Semenjak itu, EYD terus disempurnakan dari tahun ke
tahun.
EYD berfungsi untuk menciptakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, juga
untuk menjaga bahasa Indonesia agar tidak rusak. Bahasa adalah identitas
bangsa, seharusnyalah bahasa digunakan secara baik dan benar.
Pada dasarnya, EYD mengatur tentang penulisan huruf (kapitalisasi dan huruf
miring), penulisan kata, penulisan tanda baca, penulisan singkatan dan akronim,
penulisan angka dan lambang bilangan, serta penulisan unsur
serapan.Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat misalnya, juga tanda
baca yang tidak tepat pada tempatnya, dapat mengubah arti suatu kalimat.
Namun, untuk penulisan novel, EYD tetap diperlukan dalam penulisan novel.
Namun, untuk keluwesan bahasa , dan lebih menarik bagi pembaca adakalanya
penulis menggunakan sejumlah kata ”gaul” . Penggunaan kata-kata tersebut
diperbolehkan, asal tidak mendominasi dan merusak bahasa Indonesia itu
sendiri.
Selamat mengerjakan