Anda di halaman 1dari 8

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER ( UTS ) GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

MATA KULIAH : TATA TULIS KARYA ILMIAH

PRODI/SEMESTER : SI. Teknik Industri /A2 MALAM

WAKTU : 23 November 2021

DOSEN : OFAN SOFIAWAN, M., Pd

NAMA MAHASISWA : MUHAMMAD ILHAM

NIM : 2126201055

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar !

1. Apa maksud dari identitas nasional dan berikan 3 contoh ?


Identitas nasional adalah identitas atau rasa memiliki seseorang terhadap suatu
negara atau suatu bangsa. Ini adalah pengertian suatu bangsa sebagai satu
kesatuan yang utuh yang diwakili oleh tradisi, budaya, dan bahasa yang khas.
Identitas nasional dapat merujuk pada perasaan subjektif yang dimiliki seseorang
dengan sekelompok orang tentang suatu bangsa, terlepas dari status
kewarganegaraan hukum seseorang. Identitas nasional dipandang dalam istilah
psikologis sebagai kesadaran akan perbedaan, perasaan dan pengakuan kita
dan mereka.
Sebagai fenomena kolektif, identitas nasional dapat muncul sebagai akibat
langsung dari kehadiran unsur-unsur dari titik-titik bersama dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat: simbol nasional, bahasa, sejarah bangsa, kesadaran
nasional, dan artefak budaya.

Ekspresi identitas nasional seseorang dilihat secara positif adalah patriotisme


yang ditandai dengan kebanggaan nasional dan emosi positif cinta tanah air.
Ekspresi ekstrem dari identitas nasional adalah chauvinisme, yang mengacu
pada keyakinan kuat pada keunggulan negara dan kesetiaan ekstrem terhadap
negaranya.
Contoh Identitas Nasional:
1. Mengetahui bahasa persatuan di Indonesia, yang merupakan bahasa
nasional yang kita miliki secar bersama yaitu bahasa Indonesia walaupun
kita tahu ada bnayak bahsa daerah yang ada di Indonesia.
2. Kita memiliki sebuah bendera yang melambangkan bangsa Indonesia
yaitu Bendera Merah Putih.
3. Kita memliki sebuah lagu terbaik dna merupakan lagu kebangsaan dari
negara Indonesia yaitu Indonesia Raya.
4. Pancasila merupakan sebuah lambang negara Indonesia
5. Mmeiliki semboyan terkuat yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Pancasila juga merupakan dasar dari falsafah negara
7. UUD 1945 meruoakan sebuah kenistitusi dasar dari negara Indonesia
8. Keadulatan rakyat merupakan bentuk mutak dari RI
9. Memiliki konsep wawasan nusantara
10. Kebudayaan nasional yang banyak yang diketahui pembagian dari
kebudayaan daerah

2. Perlukan diksi untuk menerjemahkan Bahasa asing ke Bahasa Indonesia ?


Jelaskan !
Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna
sesuai dengan keinginan penulis. Syarat diksi adalah tepat, benar, dan lazim.
Pemilihan diksi yang tidak tepat menyebabkan perbedaan makna dan pesan
penulis tidak tersampaikan. Diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata
dalam sajak. Aspek kata di dalam diksi meliputi denotasi, konotasi, morfologi,
semantik, dan etimologi. Penyair menggunakan diksi untuk memperoleh makna
puitis tertentu. Penggunaan diksi yaitu untuk mendapatkan makna setepat-
tepatnya untuk banyak pernyataan.
Diksi yang sangat tepat akan menimbulkan imajinasi yang memiliki estetika dan
puitik. Penerapan diksi yang paling dasar adalah pada pengungkapan gagasan
penulis. Selain itu, diksi dapat diterapkan pada saat berbicara di depan publik
maupun untuk menulis beragam karangan.Penggunaan ketepatan pilihan kata ini
dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan
kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah
kosakata secara aktif. Dari penjelasan mengenai diksi diatas dapat disimpulkan
bahwa diksi diperlukan dalam menerjemahkan bahasa asing ke bahasa
Indonesia.
Pemilihan diksi yang baik pada saat menerjemahkan bisa membantu pembaca
ataupun pendengar untuk bisa lebih memahami dan mengerti tentang apa yang
akan disampaikan. Dalam menerjemahkan sebuah bahasa membutuhkan
pertimbangan matang demi memaksimalkan tingkat akurasi terjemahan yang
dihasilkan. Selain itu, pemilihan diksi erat kaitannya dengan hubungan antar
kalimat. Ini karena diksi yang tepat akan membuat suatu tulisan jadi enak dibaca
dan mudah dipahami.

3. Pada bagian mana kutipan diketik dengan satu spasi ? Jelaskan !


Kutipan merupakan pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain,
terutama ketika ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat
dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya dan ditandai oleh (diselingi
dengan) tanda kutip. Dalam sebuah kutipan juga dapat merujuk pada
penggunaan berulang bentuk ekspresi lain, terutama bagian dari karya seni,
unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi
musik.

Kutipan yang diketik satu spasi adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih
dari tiga baris ketikkan. Pada bagian kalimat kutipan tersebut diberi tempat
sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan
lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari
garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah
dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik
Untuk kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :

1. Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi


2. Jarak antar kutipan satu spasi
3. Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang
atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris
pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
4. Kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
5. Di belakang kutipan diberi sumber kutipan .

4. Jika unsur kalimat tidak lengkap apakah masih bisa dikatakan kalimat ?
Jelaskan !
Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik
itu dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu
sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri
tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O
(Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.
Gabungan kata dapat dianggap sebagai kalimat apabila memiliki unsur-unsur
pembetuk kalimat. Berikut ini unsur-unsur yang selalu terdapat pada sebuah
kalimat, diantaranya:

1. S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah
kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum
unsur Predikat. Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan
pelaku dalam kalimat. Pada umumnya subjek terbentuk dari kata benda
(nomina) serta diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya kata, subjek juga bisa
diisi dengan frasa ataupun klausa.
2. P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang dilakukan
subjek pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata kerja ataupun kata
sifat. Namun, tidak hanya itu saja loh, predikat juga dapat diisi dengan kata
sifat dan kata benda. Letak predikat, yaitu berada di antara subjek dan objek.
Untuk mengetahui predikat dalam kalimat, kamu dapat memberikan
pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” pada kalimat tersebut.

3. O (Objek)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek merupakan
keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang menderita.
Tapi pada kalimat pasif objek menjadi subjek. Posisi objek harus selalu berada
di belakang predikat. Dengan posisinya yang berada di belakang predikat,
maka objek tidak didahului oleh preposisi. Pada umumnya, objek itu diisi oleh
kelas kata nomina, frasa nomina, atau klausa.

4. K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan
biasanya di jadikan pelengkap kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata,
atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai dengan
preposisi ke, di, dari, pada, dalam, kepada, terhadap, untuk, oleh, dan
tentang. Sedangkan keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan
preposisi karena, ketika, jika, meskipun, supaya, dan sehingga.

5. Pelengkap
Meskipun berfungsi hanya melengkapi kalimat, pelengkap adalah unsur yang
melengkapi predikat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa pelengkap posisinya
berada di belakang predikat. Namun, posisinya yang berada di belakang
predikat terkadang agak menyulitkan untuk membedakannya dengan objek.
Ada satu cara yang dapat kamu lakukan untuk mengidentifikasinya.
Sebuah kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Pada bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri dengan


kesenyapan pula.
2. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik(.), tanda
Tanya(?), serta tanda seru(!).
3. Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga predikat.
4. Predikat transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai dengan
pelengkap.
5. Mengandung anggapan yang lengkap.
6. Menggunakan urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata yang
dimana mendukung fungsi (SPOK) dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan
fungsinya.
7. Mengandung: satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
8. Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat tersebut
disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin
melalui konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur sejajar.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah kaliamat yang tidak
mempunyai unsur yang lengkap masih bisa dikatakan kalimat, yaitu kalimat tidak
lengkap. Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak lengkap pola
kalimatnya (S-P-O-K), hanya terdiri atas satu pola kalimat seperti subjek,
predikat atau objek saja. Adapun yang termasuk kedalam kalimat tidak lengkap
yakni semboyan, sapaan, salam, perintah, ajakan, seruan dan lain sebagainya.

5. Apakah novel menggunakan EYD ? Jelaskan !

EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan adalah sebuah konsep ejaan dalam
bahasa Indonesia. EYD merupakan penyederhanaan dan penyempurnaan dari
ejaan yang berlaku sebelumnya, yaitu Ejaan Suwandi atau Ejaan Republik yang
dipakai sejak Maret 1947. Konsep EYD ini berhasil disusun oleh panitia ejaan
bahasa pada tahun 1966. Semenjak itu, EYD terus disempurnakan dari tahun ke
tahun.

EYD berfungsi untuk menciptakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, juga
untuk menjaga bahasa Indonesia agar tidak rusak. Bahasa adalah identitas
bangsa, seharusnyalah bahasa digunakan secara baik dan benar.

Pada dasarnya, EYD mengatur tentang penulisan huruf (kapitalisasi dan huruf
miring), penulisan kata, penulisan tanda baca, penulisan singkatan dan akronim,
penulisan angka dan lambang bilangan, serta penulisan unsur
serapan.Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat misalnya, juga tanda
baca yang tidak tepat pada tempatnya, dapat mengubah arti suatu kalimat.

Namun, untuk penulisan novel, EYD tetap diperlukan dalam penulisan novel.
Namun, untuk keluwesan bahasa , dan lebih menarik bagi pembaca adakalanya
penulis menggunakan sejumlah kata ”gaul” . Penggunaan kata-kata tersebut
diperbolehkan, asal tidak mendominasi dan merusak bahasa Indonesia itu
sendiri.

Selamat mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai