Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
1. Tujuan Umum Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
(PD3I).
2. Tujuan Khusus a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara
merata pada bayi di seluruh desa/ kelurahan pada tahun 2014. b. Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden
di bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013. c. Eradikasi polio pada tahun 2015. d. Tercapainya
eliminasi campak pada tahun 2015. e. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis (safety
injection practise and waste disposal management).
Definisi dan
No. Nama Penyakit Penyebab Penularan Gejala Komplikasi Ga
mba
r
3. Tetanus Penyakit yang Melalui kotoran • Gejala awal: kaku • Patah tulang
disebabkan oleh yang masuk ke otot pada rahang, akibat kejang,
Clostridium tetani dalam luka yang disertai kaku pada • Pneumonia
yang menghasilkan dalam. leher, kesulitan
• Infeksi lain yang
neurotoksin. menelan, kaku otot
dapat
perut, berkeringat
menimbulkan
dan demam.
kematian. (Sumber: modul
• Pada bayi terdapat pelatihan
gejala berhenti imunisasi bagi
menetek (sucking) puskesmas)
antara 3 sampai
dengan 28 hari
setelah lahir.
• Gejala berikutnya
kejang yang hebat
dan tubuh menjadi
kaku.
Vaksin TT
Deskripsi:
Suspensi kolodial homogen berwarna putih susu dalam vial
gelas, mengandung toksoid tetanus murni, terabsorpsi ke
dalam aluminium fosfat.
Vaksin TT Indikasi:
(Sumber: www.biofarma.co.id) Perlindungan terhadap tetanus neonatorum pada wanita usia
subur.
Cara pemberian dan dosis:
secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis 0,5 ml.
Kontra indikasi:
• Gejala-gejala berat karena dosis TT sebelumnya.
• Hipersensitif terhadap komponen vaksin.
• Demam atau infeksi akut.
Efek samping:
Jarang terjadi dan bersifat ringan seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang
bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam.
Penanganan efek samping:
• Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.
• Anjurkan ibu minum lebih banyak.
2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada WUS mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
3. Mencuci tangan dengan air mengalir,
kemudian dikeringkan.
4. Memakai sarung tangan.
14. Menjelaskan reaksi yang timbul setelah penyuntikan dan cara mengatasi reaksi
tersebut.
15. Mendokumentasikan kegiatan (waktu, nama
obat, dosis, cara pemberian, dan reaksi
pasien).