Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1:

1. AISHA YULYANTICHA 12020170001


2. SRI ZULAIKAH 12020170002
3. ANITA SAFITRI 12020170003
4. ZUYYINATI AWALIYANI 12020170004
5. AMALIA YULIANTI 12020170005
6. NOVIA ISMAWATI 12020170006
7. SITI MUAFIFAH 12020170007
8. NOOR FAUZIATI 12020170008
9. PITRI ISNAINI 12020170013
10. ANIS MAULIDA 12020170014
11. IKA WULANDARI 12020170015
12. TRI HANDAYANI 12020170016
13. DWI MAYASARI 12020170017
 PENGERTIAN
 KEDUDUKAN FITOTERAPI DALAM KELOMPOK
TERAPI
 FITOTERAPI BERDASAR BUKTI ILMIAH
 REGULASI OBAT HERBAL
 PROSPEK KOMERSIALISASI OBAT HERBAL
 Fitoterapi adalah pengobatan dan
pencegahan penyakit menggunakan tanaman,
bagian tanaman, dan sediaan yang terbuat
dari tanaman
 Bagian terpenting dari fitoterapi adalah
tanaman atau bagian tanaman yang dapat
berfungsi sebagai obat. Efek obat dari suatu
tanaman berasal dari metabolit primer dan
sekunder
 Menurut Ervial A.M Zuhud (1994) tanaman berhasiat
obat dikelompokkan menjadi 3 kelompok :
1. Tanaman obat tradisional merupakan spesies
tanaman yang diketahui/dipercayai masyarakat
memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai
bahan baku obat tradisional
2. Tanaman obat modern mrpkn spesies tanaman yang
secara ilmiah telah dibuktikan mengandung
senyawa/bahan bioaktif berhasiat obat dan
menggunaannya dapat dipertanggungjawabkan
secara medis
3. Tanaman obat potensial mrpkn spesies
tanamanyang diduga mengandung/memiliki
senyawa/bahan bioaktif berkhasiat obat tapi blm
dibuktikan penggunaannya scr ilmiah-medis sebagai
obat
 Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), tanaman berhasiat obat dikelompokan
menjadi 3 kelompok
1. Obat tradisional, yaitu simplisia obat (sediaan)
yang digunakan scr empiris oleh masyarakat yg
blm diuji scr ilmiah
2. Herbal terstandar yaitu sediaan yang telah
mengalami uji preklinis dan telah terstandarisasi
3. Fitofarmaka yaitu sediaan yang telah mengalami
uji klinis
Kriteria obat bahan alam SK kepala badan POM RI No HK.00.05.4.2411
JAMU /OT EMPIRIS OBAT HERBAL TERSTANDAR FITOFARMAKA

Khasiat berdasar empiris, Khasiat berdasarkan uji Khasiat berdasar uji


tradisional, turun temurun farmakologi dan uji toksisitas farmakologi -uji toks pd
Co : tolak angin, binari, pada hewan hewan, & uji klinis manusia
laxing co : Kiranti, diapet, Co : stimuno, tensigard

Standardisasi kandungan Standardisasi kandungan kimia Standardisasi kandungan


kimia belum dipersyaratkan bahan baku penyusun formula kimia bahan baku dan
sediaan
 Banyak jurnal dan bukti ilmiah yang mengemukakan tentang fitoterapi, misalnya seperti
jurnal riview yang ditulis oleh Muhammad Ikhwan Rizki dg judul Fitoterapi pada keadaan
anemia. Dijurnal tersebut beliau menjelaskan tentang tumbuhan – tumbuhan apa saja yang
dapat mengatasi anemia, yaitu daun kelor (Moringaoleifera L), buah jambu biji merah
(Psidiumguajava L.), bayam merah (Amaranthus tricolor L), kacang hijau (Phaseolusradiatus
L), ciplukan (Physalisperuviana), kurma (Phoenix dactylifera), pepaya (Carica papaya), buah
naga (Hylocereuspolyhizu) dan buah kelapa (Cocosnucifera L). Dalam pembuatan jurnal
tersebut beliau menggunakan literatur artikel ini berupa e-book, jurnal internasional, dan
jurnal nasional yang didapatkan pada penyedia jurnal di nternet serta situs resmi lembaga
kesehatan baik itu nasional maupun internasional.

 https://journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps/article/view/794
Peraturan tentang obat herbal di Indonesia sudah diatur
1.Peraturan kepala BPOM No.HK.00.05.41.1384 tentang Kriteria tata
laksana pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka
2.PMK No.6 th 2016 tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
3.Peraturan BPOM No.8 th 2020 tentang pengawasan obat dan makanan
yang diedarkan secara daring
Produk obat herbal memiliki prospek bisnis yang positif di tahun ini
seiring masih berlangsungnya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Alhasil, banyak masyarakat yang memerlukan produk herbal untuk
menjaga kesehatan tubuhnya di masa pandemi. Selain itu, obat
herbal juga bisa menjadi alternatif obat untuk mengatasi masalah
kesehatannya juga, karena masyarakat masih ragu dan takut untuk
memeriksakan kesehatannya ke klinik atau ke rumah sakit pada saat
pandemi covid 19 ini

Anda mungkin juga menyukai